Anda di halaman 1dari 30

MNT PADA HEPATITIS

IIS ROSITA, SST, MKM,RD

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG 2017


PENDAHULUAN
ANATOMI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam
tubuh manusia
Berat 1,5 kg
Bertekstur lunak, lentur,
Terletak di bawah kerangka iga bagian atas
cavitas abdominalis tepat di bawah
diaphragma.
FUNGSI HATI DALAM
METABOLOSME
Menurut Guyton &Hall (2008)

Metabolisme Karbohidrat :
menyimpan glikogen dalam jumlah besar
mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi
glukosa
Glukoneogenesis
Membentuk banyak senyawa kimia yang
penting dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat.
FUNGSI HATI DALAM
METABOLOSME
Metabolisme lemak :
Mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai
energi bagi fungsi tubuh yang lain,
Membentuk sebagian besar kolesterol,
fosfolipid dan lipoprotein,
Membentuk lemak dari protein dan karbohidrat
FUNGSI HATI DALAM
METABOLOSME
Metabolisme Protein
Deaminasi asam amino
Pembentukan ureum untuk
mengeluarkan amonia dari cairan tubuh
Pembentukan protein plasma, dan
interkonversi beragam asam amino
Membentuk senyawa lain dari asam
amino
FUNGSI HATI DALAM
METABOLOSME
Metabolisme asam empedu : Transformasi
kolesterol menjadi 7-hydroxycholesterol
asam kolat dan asam kenodeoksikolat

Meteb. Heme : Heme dioksidasi menjadi


biliverdin, yang kemudian dikurangi
untuk bilirubin; bilirubin diangkut ke hati di
mana ia dikonversi menjadi diglucuronide
bilirubin untuk dibuang dengan pigmen
empedu
FUNGSI HATI
Enzim:
Sintesis alkaline phosphatase,monoamine
oksidase (Maos), asetilkolin esterase,
oksidase, kolesterol esterase,
dehidrogenase, beta glucuronidase,
glutamat transaminase oksaloasetat
(SGOT-AST) dan glutamat piruvat
transaminase (SGPT-ALT)
FUNGSI HATI
Vitamin:
- Pembentukan asetil CoA dari asam
pantotenat,
- hidroksilasi vitamin D untuk 25-OH D3,
- pembentukan 5-metil Asam tetrahydrofolic
(THFA), metilasi niacinamide
- fosforilasi pyridoxine,
- defosforilasi thiamin
- pembentukan koenzim B12
Fungsi penyimpanan :
Penyimpanan glikogen, lemak, asam lemak, dan
vitamin larut salam lemak (A,D,E,K)
HEPATITIS VIRUS
Penyakit peradangan hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis A, B
C D E
Hepatitis A & E adalah penyakit
infeksi yang menyebar melalui fecal-
oral
Hepatitis B, C, D, penyakit infeksi
yang menyebar melalui darah dan
cairan tubuh
HEPATITIS VIRUS
Faktor prnyebab :
Konsumsi alkohol
Bahan bersifat toksik
Infeksi virus hepatitis
Kebiasaan konsumsi makanan tinggi
lemak
MANIFESTASI KLINIK
Fase 1 (inkubasi)
Gejala penyakit tidak spesifik ( Lemah,
penurunan nafsu makan, mual, nyeri
kuadran kanan atas
Fase 2 (Preichteric Phase)
Gejala tidak spesifik
Pada 10-20% paien muncul gejala imunitas
seperti fever, artritis, atralgia, ruam dan
angioedema
MANIFESTASI KLINIK
Fase 3 (Ichteric Phase)
Joundice Kuning pada kulit, membran
mukosa dan mata)
Fase 4 (recovery
Joundice dan gejala lainnya mereda
TAHAPAN NCP/PAGT
- Menggali data - Rencanakan intervensi
- Analisa/ - Implementasikan
intepretasi data intervensi
- dokumentasi - dokumentasi

Nutrition
Nutrition Nutrition Nutrition Monitoring &
Assessment Diagnosis Intervention Evaluation

- Identifikasi & penamaan masalah - Monitor perkembangan


- Analisa penyebab masalah - Mengukur indikator
- Kelompokkan SS/ tentukan outcomes
karakteristik - Evaluasi outcomes
- dokumentasi - dokumentasi
ASESMEN GIZI
Data Antropometri
Berat badan
Tinggi badan
Staus gizi : IMT, IMT/Umur,
BB/TB
Perubahan berat badan
Umumnya sudah terjadi penurunan
berat badan
PENGKAJIAN/ASESMEN GIZI

Data Laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Haemoglobin (HB) rendah
Hemtokrit (ht) rendah
Bilirubin meningkat
SGOT meningkat

SGPT meningkat
Urin Berwarna gelap (kecoklatan)

Feces Pucat (tanda steatore


ASESMEN GIZI
Data Laboratorium
Pemeriksaan Indikasi

Anti HAV IgM (antibody Penanda Hepatitis Virus A


untuk hevatitis virus A)

HBs AG (Antigen hepatitis B) Penandi hepatitis virus B

Anti HVC (Antibody untuk Penanda hepatitis virus C


hepatitis virus C)
Anti HVD (Antibody untuk Penanda hepatitis Virus D
hepatitis virus D)
ASESMEN GIZI
Data Klinis/fisik terkait gizi
Demam
Joundice (kuning pada kulit, sklera dll)
Mual
Muntah
Tidak ada nafsu makan
ASESMEN GIZI
Riwayat terkait makanan dan Gizi
Data Kuantitatif :
Tingkat pemenuhan asupan energi dan zat
gizi kurang dari kebutuhan
(Energi, Protein, Lemak, KH, Vitamin,
mineral dll)
Asupan sebelum sakit
Perubahan asupan setelah sakit
RIWAYAT TERKAIT MAKANAN DAN
GIZI
Data Kualitataif :
Sering konsumsi makanan dengan
pengolahan di goreng
Sering konsumsi makanan bersantan
Makanan cepat saji dan berlemak
Kebiasaan minum alkohol
Makanan yang mengandung zat aditif
(pengawet, pewarna, penyedap dll)
RIWAYAT TERKAIT MAKANAN
DAN GIZI
Metode :
food recall/food frequency, food record

Mengkaji :
Membandingkan asupan saat sehat dengan
keadaan sekarang (saat sakit) untuk
mengetahui perubahan asupan makanan
Standar pembanding untuk asupan
berdasarkan kebutuhan individu atau DRA/KGA
DIAGNOSIS GIZI

Domain intake :
P : Asupan energi dan protein tidak
adekuat
E : penurunan nafsu makan, mual, muntah
S : asupan energi dan protein < 70 %
kebutuhan
Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan
sering konsumsi makanan digoreng dan
bersantan ditandai dengan asupan lemak >
100% kebutuhan
DIAGNOSIS GIZI
Domain Klinis :

P : Penurunan BB yang tidak diharapkan


E : infeksi pada hati
S : BB saat ini lebih rendah dari BB sebelumnya

Perubahan data laboratorium terkait gizi berkaitan


dengan konsumsi lemak yang tinggi ditandai hasil
pemeriksaan hb, ht, bilirubin, SGOT, SGPT
meningkat, warna urine gelap dan ada steatore
DIAGNOSIS GIZI
Domain Perilaku / Lingkungan

P : Pemilihan makanan yang salah


E : kurangnya pemahaman tentang
gizi seimbang
S : sering konsumsi makanan
berlemak, alkohol dan makanan yang
diolah dengan tambahan zat aditif
INTERVENSI GIZI
a. Perencanaan :
Tujuan Diet (berdasarkan problem pada diagnosis gizi)
Meningkatkan asupan energi dan protein
Menurunkan asupan lemak
Mencegah penurunan berat badan
Mengontrol kadar laboratorium yg terkait
(hb, ht, bilirubin, SGOT dan SGPT hingga
normal)
Meningkatkan pemahaman tentang gizi
seimbang
INTERVENSI GIZI
Prinsip/syarat diet
Energi tinggi untuk mengatasi gizi kurang dan
mencegah katabolisme tubuh dihitung dengan
rumus miflin atau role of tamb 30-35kkal/kgBB
Protein tinggi dan diberikan secara bertahap mulai
dari 1-1,2/kg BB per hari
Lemak cukup, 20-25% dari total energi ( bila ada
steatore utamakan lemak MCT
Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan protein dan
lemak. Utamakan KH kompleks
INTERVENSI GIZI
Prinsip/syarat diet
Vitamin B kompleks, Ca, K, Zn dan Mg tinggi
(bila tidak terpenuhi dari makanan dianjurkan
untuk ditambah suplemen)
Membetasi makanan yang mengandung tinggi lemak
jenuh
Membatasi makanan yang menimbulkan gas
(kacang merah, kol, sawi, lobak, durian, nangka)
Bentuk makanan disesuaikan kondisi pasien
Frekuensi makan sering dengan porsi kecil (3 kali
makanan utama, 2-3 kali makanan selingan.
INTERVENSI GIZI
Implementasi
Pemberian makan :
Order diet : Diet hati I/II/III/IV
Oral suplemen (bila diperlukan)
Edukasi/konseling gizi
Tujuan pemberian diet
Dampak diet terhadap penyembuhan penyakitnya
Makanan yang boleh dan tidak boleh
MONITORING DAN
EVALUASI
Monitoring :
Peningkatan asupan energi dan protein
Penurunan asupan lemak
Perubahan berat badan
Perubahan laboratorium (Hb, Ht, bilirubin,
SGOT dan SGPT)
Perubahan keluhan klinis (demam,
anoreksia, mual, muntah, mudah lelah,
nafsu makan dan joundice)

Anda mungkin juga menyukai