Kelompok 7 Pemicu 1 Pleno
Kelompok 7 Pemicu 1 Pleno
Kelompok 7
Pemicu 1
Blok PENGINDERAAN
Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
KELOMPOK 7
NAMA NIM
KETUA Dian Wijayanti 405070076
SEKRETARIS Ellen Aristika G 405070083
PENULIS Julian 405070095
ANGGOTA Stephanie wibisono 405070001
Fajar permata sari 405070032
Patricia Veronika 405070047
Malik Djamaludin 405070043
Lovina 405070054
Viencensia 405070090
Marcella Dian 405070096
Ritchie Santoso 405070116
TUTOR dr. Enny
SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 27 thn, bekerja sebagai tukang
sapu jalanan, datang ke poliklinik dengan keluhan utama
kedua mata merah sejak 1 minggu yang lalu. Selain
merah, pada kelopak atas mata kiri ditemukan benjolan
kecil yang nyeri. Dari kedua mata didapatkan sekret
mukopurulen. Keluhan tambahan yang dirasakan pada
kedua mata adalah silau, gatal, dan sensasi benda asing.
Dalam satu tahun ini, ia sudah tiga kali mengalami mata
merah terutama setelah bekerja. Riwayat memakai
kacamata sebelumnya tidak ada. Riwyat penyakit
sistemik dan alergi tidak ada.
Pemeriksaan fisik: compos mentis, tanda vital normal
Pemeriksaan visus Snellen chart, diperoleh:
VOD: 6/6
VOS: 6/30, tidak dikoreksi
PD: 60/-
Pemeriksaan segmen anterior, diperoleh:
Palpebra superior OS : benjolan berwarna merah,
nyeri tekan (+)
Konjungtiva bulbi:
OD: tampak kemerahan di bagian nasal berupa
penebalan konjunctiva berbentuk segitiga dengan apex
yang melewati limbus kornea
OS: hiperemis
Konjungtiva superior dan inferior ODS: tampak
papil dan folikel
Kornea ODS : jernih
Lain-lain : normal
Pemeriksaan Tonometri digital TIO ODS=N
Pemeriksaan dengan funduskopi tidak dilakukan
2 bagian:
1. Sistem produksi (Glandula lakrimal) terletak di temporo
antero superior rongga orbita
2. Sistem ekskresi tdd punctum lacrimal, kanalikuli lakrimal,
sakus lakrimal, duktus nasolakrimal
Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke rongga hidung
di dalam meatus inferior
PALPEBRA Struktur anterior-posterior:
1.Kulit :
Kulit tipis, tidak ditemui
saluran
limfe, tidak ditemui lemak,
cairan mudah terkumpul
2.Lapisan otot
M.Orbicularis oculi
(menutup bola mata),
berkas otot yang terdpt
di pinggir dari palpebra
sup dan inferior dis M.
Riolan
M. Levator palpebrae
(membuka mata)
3.Lapisan fibrosa (septum
orbitale dan tarsus)
Di dlm tarsus terdpt
glandula tarsales
Meibom (tear film)
LID MARGIN: 4. Conjunctiva palpebra
Anterior : eyelashes, glands of Zeis(modified sebaceous glands that
open into the hair follicle at the base of eyelashes), Glands of
Moll(modified sweat glands that open in a row near the base of
KONJUNGTIVA
Humor Aquous diproduksi di epitel ciliaris > COP > Pupil, kemudian :
80% > COA > sudut iridokornea > trabekula > canal schlemm >
sistem vena di sklera
20% > COA > SCS (supra choroidal space) > diabsorbsi di koroid
Fungsi
Metabolisme korne (dari anterior) dan lensa (dari posterior)
Media refrakta
Mempertahankan tekanan bola mata
Lintasan jalan rangsang
penglihatan
Rangasang cahayareseptor
cahaya(batang&kerucut)N.opticus
Chiasma opticumTractus
opticusCorpus Geniculatum
lateraleRadiatio OpticaCortex
visual di lobus occipital
Fisiologi
Cahaya sbuah bentuk radiasi
elektromagnetik yang terdiri atas
paketpaket individual seperti
partikel (foton) yang berjalan
menurut caracara gelombang.
Fotoreseptor di mata peka hanya
pada panjang gelombang antara 400
dan 700 nanometer
Pembelokan sebuah berkas cahaya
(refraksi) terjadi ketika suatu berkas cahaya
berpindah dari satu medium dengan tingkat
kepadatan tertentu ke medium denagn
tingkat kepadatan yang berbeda.
Cahaya bergerak lebih cepat melalui udara
daripada medium transparan. Ketika suatu
berkas cahaya masuk ke sebuah medium
yang lebih tinggi densitasnya, cahaya
tersebut melambat (begitu pula
sebaliknya).
Berkas cahaya mengubah arah
perjalanannya ketika melalui permukaan
medium baru pada setiap sudut kecuali
sudut tegak lurus.
2 faktor berperan dalam derajat refraksi :
densitas komparatif antara dua media dan
sudut jatuhnya benda ke madium kedua.
semakin besar kelengkungan, semakin
besar derajat pembiasan dan semakin kuat
lensa.
Lensa konveks (cembung) konvergensi
atau penyatuan, berkasberkas cahaya,
yaitu persyaratan untuk membawa suatu
bayangan ke titik fokus. Dengan demikian,
permukaan refraktif mata besifat konveks.
Lensa konkaf (cekung) divergensi
(penyebaran) berkasberkas cahaya, suatu
lensa konkaf berguna untuk memperbaiki
kesalahan refrektif mata tertentu, misalnya
berpenglihatan dekat.
Akomodasi Kemampuan menyesuaikan
lensa sehingga baik sumbar cahaya dekat
maupun jauh dapat difokuskan di retina
dikenal sebagai akomodasi. Kekuatan
lensa bergantung pada bentuknya, yang
diatur oleh otot siliaris.
Otot siliarisbagian dari korpus siliaris,
suatu spesialisasi lapisan koroid di sebelah
anterior. Korpus siliaris punya 2 komponen
utama: otot siliaris dan jaringan kapiler
(menghasilkan aqueous humor).
Otot siliaris otot polos melingkar yang
melekat ke lensa melalui ligamentum
suspensorium.
Ketika otot siliaris melemas, ligamentum
suspensorium tegang dan menarik lensa
lensa berbentuk gepeng dengan kekuatan
refraksi minimal.
Ketika berkontraksi, garis tengah otot ini
berkurang dan tegangan di ligamentum
suspensorium mengendur. Sewaktu lensa
kurang mendapat tarikan dari ligamentum
suspensorium, lensa mengambil bentuk yang
lebih sferis (bulat) elastisitas inherennya.
Semakin besar kelengkungan lensa (karena
semakin bulat), semakin besar kekuatannya,
sehingga berkas cahaya lebih dibelokkan.
Pada mata normal, otot siliaris
melemas dan lensa mendatar untuk
penglihatan jauh, tetapi otot tersebut
berkontraksi memungkinkan lensa
menjadi lebih cembung dan lebih dekat
untuk penglihatan dekat. Otot siliaris
dikontrol oleh sistem saraf otonom.
Seratserat saraf simpatis relaksasi
otot siliaris untuk penglihatan jauh,
sistem saraf parasimpatis kontraksi
otot untuk penglihatan dekat.
Lensa suatu struktur elastis yang
terdiri dari seratserat transparan.
Kadangkadang serat ini menjadi
keruh (opaque)berkas cahaya tidak
dapat menembusnyakatarak
Lensa detektif ini biasanya dapat
dikeluarkan dengan secara bedah
dan penglihatan dipulihkan dengan
memasang lensa buatan atau
kacamata kompensasi.
Seumur hidup hanya selsel ditepi luar
lensa yang diganti.
Selsel di bagian tengah lensa mengalami
kesulitan ganda. Selsel tersebut tidak
hanya merupakan sel tertua, tetapi juga
terletak paling jauh dari aquoeus humor,
sumber nutrisi bagi lensa.
Dengan pertambahan usia, selsel di
bagian tengah yang tidak dapat diganti ini
mati dan kaku. Dengan berkurangnya
kelenturan, lensa tidak lagi mampu
mengambil bentuk sferis yang diperlukan
untuk akomodasi saat melihat dekat.
Tidak semua serat di jalur penglihatan
berakhir di korteks penglihatan. Sebagian
diproyeksikan ke daerahdaerah otak lain
untuk tujuantujuan selain persepsi
penglihatan langsung, seperti :
Mengontrol ukuran pupil
Sinkronisasi jam biologis ke variasi siklis
dalam intensitas cahaya (siklus tidurbangun
disesuaikan dengan siklus siangmalam).
Kontribusi terhadap kewaspadaan dan
perhatian korteks.
Kontrol gerakangerakan mata.
MATA MERAH
Keterangan
Definisi Reaksi radang jaringan konjungtiva sebelah dalam yang
terletak di permukaan sklera
Etiologi Reaksi toksik, alergik, atau merupakan bagian infeksi, dapat
terjadi spontan. Kadang penyebabnya alergi terhadap
endotoksin misalnya pada tuberkulosis dan infeksi
Streptococ
Epidemiolo Wanita > laki laki
gi
Gejala Mata terasa kering, dengan rasa sakit yang ringan,
mengganjal, dan konjungtiva yang kemotik
Gambaran Berupa benjolan setempat dengan batas tegas dan warna
merah ungu di bawah konjungtiva. Bila benjolan ini ditekan
dengan kapas atau ditekan pada kelopak di atas benjolan
akan memberikan rasa sakit
Sifat Residif yang dapat menyerang tempat yang sama/tempat
lain dengan lama sakit umumnya berlangsung 4-5 minggu,
Diagnosis Banding Episkleritis dengan
Konjungtivitis
Episkleritis Konjungtivitis
Sakit Ditekan sangat sakit Perasaan panas
Visus Normal Normal
Merah Dalam di permukaan Di permukaan
Sekret Tidak ada Ada
Pupil Normal/kecil Normal
SKLERITIS
Keterangan
Biasanya disertai peradangan di daerah sekitarnya uveitis/keratitis
sklerotikan . Pada skleritis akibat nekrosis sklera/skleromalasia
perforasi pada sklera. Terlihat konjungtiva kemotik dan sakit diduga
adanya selulitis orbita.Skleritis terjadinya tidak lebih sering dibanding
episkleritis akan tetapi penyebabnya hampir sama. Sering berlangsung
bersama dengan iritis/siklitis dan koroiditis anterior .
Gambaran Terlihat bilateral. Terlihat benjolan berwarna sedikit lebih
biru jingga, kadang mengenai seluruh lingkaran kornea
terlihat sebagai skleritis anular
Epidemiolo Sering pada wanita
gi
Proses Ditandai perubahan menjadi jernihnya kornea dimuali dari
penyembu bagian sentral
han
Penyembu Akan terjadi penipisan sklera yang tidak tahan terhadap
han tekanan bola mata stafiloma sklera yang berwarna biru
Terapi Steroid atau salisilat
Penyulit Keratitis sklerotikan kekeruhan kornea akibat
PERDARAHAN
SUBKONJUNGTIVA
Keterangan
Etiologi Pecahnya pembuluh darah kecil konjungtiva yang
disebabkan akibat radang konjungtiva berat, batuk keras
pada anak anak atau tusis quinta, kelainan pembuluh
darah atau darah, dan kekurangan vitamin C
Terapi Biasanya tidak perlu pengobatan karena akan diserap
dengan spontan dalam waktu 1-3 minggu
Blefaritis
Blefaritis
Definisi : radang kelopak atau tepi
kelopak
Etiologi : infeksi dan alergi yang kronis
Blefaritis alergi disebabkan :
Debu
Asap
Bahan kimia iritatif
Bahan kosmetik
Blefaritis infeksi disebabkan :
Streptococcus alfa atau beta
Pneumococcus
Pseudomonas
Demodex folliculorum
Jenis-jenis blefaritis :
Blefaritis skuamosa
Blefaritis ulseratif
Blefaritis angularis
Gejala umum :
Kelopak mata merah
Bengkak
Sakit
Eksudat lengket
Epifora
Sering disertai dengan konjungtivitis
dan keratitis
Penatalaksanaan
Dibersihkan dengan garam fisiologik
hangat
Beri antibiotik yang sesuai
Blefaritis Bakterial
Dapat ringan sampai sangat berat
Infeksi kulit superfisial kelopak umumnya
disebabkan : streptococcus
Bentuk infeksi kelopak :
Folikulitis
Impetigo
Dermatitis eksematoid
Penatalaksanaan
Infeksi ringan : antibiotik lokal dan kompres
basah dengan asam borat, pemakaian kompres
hangat
Infeksi berat : antibiotik sistemik
Blefaritis Superfisial
Bila blefaritis superfisial karena
staphylococcus, pengobatan dengan
salep antibiotik : sulfasetamid dan
sulfisoksazol
Sebelum diberi antibiotik, krusta
diangkat dengan kapas basah
Bila terjadi blefaritis menahun :
penekanan kelenjar meibom
Blefaritis Sebore
Epidemiologi : laki-laki usia lanjut (50
tahun)
Keluhan : mata kotor, panas, rasa kelilipan
Gejala :
Sekret yang keluar dari kelenjar meibom
Air mata berbusa pada kantus lateral
Hiperemia dan hipertrofi papil pada konjungtiva
Pada kelopak dapat terbentuk kalazion,
hordeolum, madarosis, poliosis, dan jaringan
keropeng
Pengobatan :
Membersihkan kelopak dari kotoran dengan kapas
lidi hangat, nitras argenti 1%
Beri salep sulfonamid, tetrasiklin oral 4 kali 250
mg
Kompres hangat selama 5-10 menit
Kelenjar meibom ditekan dan dibersihkan dengan
sampo bayi
Penyulit :
Flikten
Keratitis marginal
Tukak kornea
Vaskularisasi
Hordeolum
Madarosis
Blefaritis Skuamosa
Definisi
Blefaritis disertai adanya skuama /
krusta pada pangkal bulu mata yang bila
dikupas tidak terjadi luka kulit
Peradangan tepi kelopak terutama yang
mengenai kelenjar kulit di daerah akar
bulu mata
Etiologi :
Kelainan metabolik
Jamur
Tanda dan gejala :
Merasa panas dan gatal
Ada sisik berwarna halus yang mudah dikupas
dari dasarnya tanpa mengakibatkan
perdarahan
Penebalan margo palpebra disertai dengan
madarosis
Pengobatan :
Membersihkan tepi kelopak dengan sampo
bayi, salep mata, dan steroid setempat
Memperbaiki metabolisme pasien
Penyulit
Keratitis
Konjungtivitis
Blefaritis Ulseratif
Definisi :
Blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus
Sangat infeksius
Tanda :
Ada keropeng kekuning-kuningan yang bila
diangkat akan terlihat ulkus kecil dan
mengeluarkan darah di sekitar bulu mata
Skuama yang terbentuk keras dan kering, yang
bila diangkat akan luka dengan disertai
perdarahan
Pengobatan :
Beri antibiotik sulfasetamid, gentamisin,
atau basitrasin
Bila ulseratif luas pengobatan harus
ditambah antibiotik sistemik dan diberi
roboransia
Penyulit :
Madarosis
Trikiasis
Keratitis superfisial
Keratitis pungtata
Hordeolum
Kalazion
Blefaritis Angularis
Definisi :
Infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di
sudut kelopak atau kantus
Dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi
pungtum lakrimal
Bersifat rekuren
Etiologi :
Staphylococcus aureus
Morax axenfeld
Pengobatan : sulfa, tetrasiklin, sengsulfat
Blefaritis Jamur
Infeksi superfisial
Infeksi jamur pada kelopak superfisial
Pengobatan :
Diobati dengan griseofulvin untuk
epidermomikosis 0,5-1 gram sehari
Pengobatan nistatin topikal 100000 unit per
gram untuk infeksi kandida
Infeksi jamur dalam
Pengobatan :
Infeksi actinomyces dan nocardia efektif
diobati dengan sulfonamid, penisilin atau
antibiotik spektrum luas
Amfoterisin B dipergunakan untuk
pengobatan histoplasmosis, sporotrikosis,
aspergilosis, torulosis, kriptokokosis, dan
blastomikosis
Blefaritis pedikulosis
Penderita dengan higiene yang buruk
akan dapat bersarang tuma atau kutu
pada pangkal silia di daerah margo
palpebra
Pengobatan dengan aplikasi salep
amoniated 3%. Salep fisostigmin dan
tetes mata DFP cukup efektif untuk
tuma atau kutu ini
Blefaritis Virus
Herpes zoster
Definisi :
Dapat memberikan infeksi pada ganglion
gaseri saraf trigeminus
Bila yang terkena ganglion cabang oftalmik
maka akan terlihat gejala herpes zoster
pada mata dan kelopak mata atas
Epidemiologi :
Biasanya orang usia lanjut
Tanda dan gejala :
Gejala tidak akan melampaui garis meridian
kepala
Rasa sakit pada daerah yang terkena
Badan berasa demam
Pada kelopak mata terlihat vesikel dan
infiltrat pada kornea bila mata terkena
Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf
trigeminus superfisial
Pengobatan :
Beri analgesik untuk mengurangi rasa sakit
Steroid superfisial tanpa masuk ke dalam
mata akan mengurangi gejala radang
Penyulit :
Uveitis
Parese otot penggerak mata
Glaukoma
Neuritis optik
Herpes simpleks
Definisi :
Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat
disertai dengan keadaan yang sama pada bibir
merupakan tanda herpes simpleks kelopak
Dikenal bentuk blefaritis simpleks yang
merupakan radang tepi kelopak ringan dengan
terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu
mata, yang mengakibatkan kedua kelopak
lengket
Pengobatan :
Tidak ada pengobatan spesifik
Bila ada infeksi sekunder diberi antibiotik
sistemik atau topikal
Asiklovir dan IDU dapat diberikan pada infeksi
dini
Vaksinia
Kelainan pada kelopak berupa pustula dengan
indentasi pada bagian sentral
Tidak ada pengobatan spesifik
Moluskum kontagiosum
Benjolan dengan penggaungan di tengah yang
biasanya terletak di tepi kelopak
Dapat ditemukan kelainan berupa
konjungtivitis yang bentuknya seperti
konjungtivitis inklusi klamidia atau trakoma
Tidak ada pengobatan spesifik
Dilakukan ekstirpasi benjolan
Antibiotik lokal untuk mencegah infeksi
sekunder
UJI TONOMETRI
Biasanya tekanan bola mata diukur dengan teknik
indentasi memakai alat tonometer Schiotz
Pasien ditidurkan dengan posisi horizontal dan mata
ditetesi dengan anestetik topikal atau pantokain 0,5%
Tonometer Schiotz kemudian diletakkan di atas
permukaan kornea, sedang mata yang lainnya berfiksasi
pada satu titik di langit langit kamar periksa
Daya indentasi beban tanometer sangat bergantung
pada tekanan bola mata dan akan terlihat pada skala
tanometer
Bila tekanan bola mata rendah, maka tekanan beban
terhadap bola mata akan menjadi lebih dalam dan
pembacaan pada skala tanometer menjadi lebih tinggi
Transformasi pembacaan skala tanometer ke dalam tabel
akan menunjukkan tekanan bola mata dalam mmHg
UJI FLUORESEIN
Untuk mengetahui adanya kerusakan epitel
kornea akibat erosi, keratitis epitelial, dan ulkus
kornea
Kertas zat warna fluoresein ditempelkan pada
fornik inferior selama 20 detik, dan pasien
diminta berkedip/menutup mata
Kemudian fluoresein dibilas dengan garam
fisiologik
Bila terdapat defek epitel kornea terlihat warna
hijau
Defek kornea akan terlihat berwarna hijau dan
karena pada setiap defek kornea, bagian tersebut
akan bersifat basa memberikan warna hijau
pada kornea uji tes fluoresein positif
UJI PLASIDO
Papan plasido papan yang mempunyai gambaran
garis melingkar konsentris dengan lubang kecil pada
bagian sentralnya
Bila pada kornea pasien yang membelakangi sumber
sinar/jendela, diproyeksikan sinar gambaran lingaran
plasido yang berasal dari papan lempeng plasido,
maka dapat terjadi kornea gambaran sebagai berikut
:
Lingkaran konsentris permukaan kornea licin
dan regular
Lingkaran garis lonjong adanya astigmatisme
regular
Lingkaran garis yang tidak teratur/terjadinya
astigmatisme iregular akibat adanya infiltrat
ataupun parut kornea
Penyakit mata yang
memerlukan tindakan medis
segera
Glaukoma akut
Keratitis
Trakoma
KESIMPULAN dan SARAN
OD: kemungkinan berdasarkan gejala
yang dialami-> pterigium
OS: kemungkinan berdasarkan gejala
yang ada konjungtivitis ; terdapat
benjolan berwarna merah, nyeri tekan
di palpebra superior kemungkinan
hordeolum atau Meibomitis
Pada glaukoma akut, keratitis harus
segera dirujuk
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood L. Human physiology. 5th ed. Belmont:
Thomson Learning, 2004.
Sidarta, Ilyas. Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,1994
Sidarta, Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga.
Jakarta: FKUI, 2010.
THANK YOU