Anda di halaman 1dari 49

TRANSFUSI DARAH

Bagian/SMF Anestesiologi FK Unhas


RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
2/3 dari transfusi darah diberikan pada masa
perioperatif kebanyakan di kamar operasi

Pada saat operasi U/ proses homeostasis


Transfusi trombosit dan komponen plasma

Menjamin oksigenasi jaringan transfusi darah


lengkap & PRC

Pengetahuan transfusi darah sangat penting bagi


Seorang ahli anestesi
Transfusi darah Indikasi harus jelas

Komplikasi yang paling ditakuti


Transmisi penyakit Sekarang ini HIV

Infeksi lain :
HCV (terbanyak akibat transfusi),HTLV-I,
CMV
Berdasarkan sistem antigen terdapat 20 sistem
golongan darah

Untuk kepentingan klinik yg paling penting 2 sistem


Sistem ABO & Sistem Rhesus

Di Barat sebagian besar Rh + (85%), Rh (15%)


Di Indonesia hampir 100% Rh (+)
JENIS GOLONGAN DARAH ABO
______________________________________________________
Jenis Antibodi Kekerapan
______________________________________________________
Golongan A Anti B 45%
Golongan B Anti A 8%
Golongan AB - 4% (resipien universal)
Golongan 0 Anti A,Anti B 43% (donor universal)
VOLUME DARAH

Volume darah tergantung dari berat badan


Makin aktif fisik seseorang makin meningkat volume darah/
kgBB
_______________________________________________________
USIA ml/kgBB
_______________________________________________________
Prematur 95
Cukup Bulan 85
Anak kecil 80
Anak Besar 75-80
Dewasa
Pria 75
Wanita 65
_______________________________________________________
INDIKASI TRANSFUSI DARAH

1. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului


penggantian volume dengan cairan

2. Anemia kronis jika Hb tidak dapat ditingkatkan


dengan cara lain

3. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi


komponen

4. Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat


lagi diberikan plasma subtitute atau larutan albumin
Dalam pedoman WHO (Sibinga, 1995) disebutkan :

1. Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat


2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah
pengganti yang hilang/kurang

Berdasarkan tujuan di atas komponen darah harus


sesuai kebutuhan

Perlu pedoman pemberian komponen darah efek


samping transfusi minimal
Lansteiner, perintis transfusi mengatakan :

Transfusi darah tidak boleh diberikan, kecuali


manfaatnya melebihi resikonya

Pada anemia transfusi baru diberikan :


Jika terdapat tanda oxigen need
-rasa sesak
-Mata berkunang
-Berdebar (palpitasi)
-Pusing
-Gelisah
-Hb<6 gr/dl
Transfusi darah Hb>10 gr/dl tidak perlu
Hb 6-10 gr/dl atas indikasi keadaan oksigenasi pasien

Hb bukan satu-satunya parameter


Faktor fisiologi dan resiko pembedahan yang
mempengaruhi oksigenasi Pasien tersebut

Kehilangan sampai 30% EBV dapat diatasi dengan


pemberian cairan elektrolitLebih dari itu lanjutkan
dengan transfusi jika Hb <8 gr/dl
Petunjuk habibi, dkk :
Pemberian 1 unit PRC dapat meningkatkan hematokrit
3-7%

Indikasinya adalah :

1. Kehilangan darah >20% atau volume darah


> 1000 ml
2. Hb <8 gr/dl
3. Hb <10 gr/dl dgn penyakit2 utama (mis : empisema,
peny. Jantung iskemik
4. Hb< 10 gr/dl dengan darah autolog
5. Hb< 12 gr/dl dan tergantung ventilator
Dapat disebutkan bahwa :
Hb sekitar 5 gr/dl adalah CRITICAL
Hb sekitar 8 gr/dl adalah TOLERABLE
Hb sekitar 10 gr/dl adalah OPTIMAL

Transfusi mulai diberikan pada saat Hb


CRITICAL dan
Dihentikan setelah mencapai batas
TOLERABLE atau OPTIMAL
DONOR DARAH

TUJUAN SELEKSI DONOR :


- Melindungi kesehatan donor
- Melindungi resipien dari resiko peny. Menular
& efek merugikan lainnya.

Syarat Donor :
1. Berusia 18-65 tahun
2. BB minimal 50 kg
3. Suhu badan tidak > 37,5oC
4. Denyut nadi reguler, jantung normal, frek. 50-
100 X/menit
5. TD Sistolik tidak > 180 mmHg
6. TD Diastolik tidak > 100 mmHg
7. Hb min. u/ laki2 13,5 gr/dl, wanita 12,5 gr/dl
8. Frekuensi pendonoran 2-3 kali setahun
9. Volume pendonoran tidak > 13%
Vol.darahcegah reaksi vasovagal
PENGUJIAN DARAH

Contoh darah vena :


Sebaiknya diambil dari sisi yg tdk sedang diinfus
mengganggu reaksi serologik

5 cc pertama dibuang lalu diambil 5 cc tanpa


Diberi antikoagulans

Diambil dari vena yg mudah dipunksi dgn jarum


#21 atau #22 dihisap
dgn pelan untuk mengurangi hemolisis
Tes Golongan Darah sistem ABO :

Eritrosit dites thd antigennya dgn antisera Anti-A dan Anti-B


(slide tes)
Tes dikerjakan pd suhu kamar atau lebih dingin (20-22oC).
Pd suhu 37oC reaksi menjadi lemah.

Uji Silang :

Uji silang mayor serum resipien X eritrosit donor


Uji silang minor serum donor X eritrosit resipien

Dikerjakan dalam 3 fase yaitu : medium NaCl 0,9%, albumin,


dan Coombs
Seluruhnya memerlukan waktu 2 jam
ANTIKOAGULAN

Pilihan : CPDA-1 (Citrate Phosphate Dextrose with


Adenine)

Dapat disimpan sampai 35 hari dgn suhu 1-6oC

Citratmengikat calciumhambat koagulasi

Phosphatesbg bufferpelihara kadar 2,3 DPG


Produksi ATPmeningkatkan viabilitas eritrosit

Dekstrosesumber energi

Adenin eksogenmembentuk ATP


PENYIMPANAN DARAH

Disimpan Pada suhu 1-6C

Tidak boleh bekumenyebabkan hemolisis


reaksi transfusi hebat

Selama penyimpanan alami proses storage lesion:


perubahan biokimia dan struktural

Proses glikolisislaktatpH turunATP turun


2,3 DPG turun afinitas Hb terhadap oksigen
meningkatoksigenasi jaringan menurun
TEHNIK TRANSFUSI

Perika sifat dan jenis darah


Plasma warna hitam/keruhtanda hemolisis

Pasang infus jarum besar #16-18. Jarum kecil #23-25


hemolisis
Transfusi set baku tdp saringan dgn pori-pori 170
mikron Menghalangi bekuan fibrin & partikel debris

1 Transfusi set digunakan untuk 2-4 unit darah

Vena terbaikbagian dorsal tangan


Keadaan darurat venaseksijamin kelancaran
transfusi
Sebelum transfusi Beri NaCl 0,9% 50-100 ml
Larutan lainjanganmerugikan

Lar.Dekstrose dan garam hipotonik hemolisis

RL mengandung kalsium koagulasi

Obat tidak boleh dimasukkan ke dlm darah yg


Ditransfusikan pH berbeda hemolisis

Sulit menentukan jika terjadi reaksi transfusi


Jika transfusi dalam jumlah besar darah harus
hangat
Darah dingin aritmia ventrikel kematian
Menghangatkan darahair suhu 37-39oC>40oC
Eritrosit akan rusak

KECEPATAN TRANSFUSI
Pada 100 ml pertama hati2 dan perlahan-lahan
Deteksi dini reaksi transfusi

Transfusi set 1ml = 16-20 tetes


Laju tercepat 60 ml/menit
Laju transfusi Tergantung status kardiopulmoner
Status Cardiopulmoner normal : 10-15 ml/kgBB dlm 2-4 jam
Jika tidak ada hemovolemia batas aman 1 ml/kgBB/jam
(1 unit 3 jam) atau 1000 ml dalam 24 jam
Jika terdapat gagal jantung tidak boleh > 2 ml/kgBB/jam

Transfusi 1 unit darah tidak boleh > 5 jam resiko proliferasi


Bakteri meningkat.

Pemberian secara rutin antihistamin, antipiretika, diuretika


Sebelum Transfusi untuk mencegah reaksi tdk boleh
Reaksi panas tanda reaksi transfusi

Diuretikahanya pd anemia kronis yg perlu transfusi sampai


20 ml/kgBB/24 jam
CARA-CARA MENINGKATKAN KECEPATAN
TRANSFUSI

Letakkan botol darah setinggi mungkin. Peningkatan


2X kec. Meningkat 2 X

Pergunakan Jarum/kanula sebesar mungkin

Memompakan darah meningkatkan tek. Udara.

Memompakan darah pada kateter bawah


(memakai Try Way)
DARAH DAN KOMPONENNYA

Darah lengkapkomponen2nyasentrifugasi
Kebutuhan pasien hanya pada 1/bbrp komponen saja
Pasien perdarahan semua komponen hilangyg plg perlu
volume dan eritrosit
Faktor pembekuan dpt berjalan baik 20% dari normal

Manfaat Terapi komponen :


1. Pasien hanya menggunakan yg perlu saja
2. Mengurangi volume transfusi
3. Mengurangi resiko reaksi transfusi
DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD)

1. DARAH SEGAR
< 6 jam dr pengambilan
Keuntungan :
- Fk pembekuan masih lengkap trmsk fk labil (V & VIII)
- Fx eritrosit masih relatif baik
Kerugian :
- Sulit diperoleh dlm waktu yg tepatpem.golongan, rx silang,
transportasi kurang lebih 4 jam
- Resiko penularan penyakit tinggi
2. DARAH BARU
- 6 Jam-6 hari sesudah pengambilan
- Faktor pembekuan sudah hampir habis
- Peningkatan kadar kalium, amonia, & asam laktat

3. Darah Simpan
- Darah simpan >6 hari
Keuntungan :
-Mudah tersedia setiap saat
-Bahaya lues dan CMV hilang

Kerugian :
-Fk pembekuan sudah habis
-Penurunan kadar 2,3 DPGafinitas Hb thd oksigen tinggi
Oksigen sukar dilepas ke jaringan
-Kadar kalium, amonia, & asam laktat tinggi
INDIKASI PEMBERIAN DARAH LENGKAP :

1. Perdarahan > 30% TBV (syok hemovolemik)


stabilkan dulu dgn cairan elektrolit.

2. Pada bayiperdarahan >10% TBVtransfusi

3. Bedah mayor dgn perdarahan > 1500 ml


DARAH LENGKAP

Mengandung 450 ml darah % 63 ml antikoagulan


(CPDA-1), masa simpan 35 hari

Mengandung hematokrit 35 %

Pd org dewasa transfusi 1 unit (500 ml)naikkan


Hb kira2 1 gr% atau hematokrit 3-4%

Selama penyimpanantrombosit, fagosit,


fk pembekuan tidak aktif.

Tujuan praktis terdiri dr eritrosit dan plasma


PACKED RED SEL (PRC)

Sebagian besar (2/3) dr plasma dibuang


1 unit berasal dr 500 ml WB volumenya = 200-250 ml
Daya angkut oksigen 2X> dr 1 Unit WB

Kadar Hematokrit 70-80%,Vol plasma 15-25 ml, volume


antikoagulan 10-15 ml

U/ naikkan Hb 1 gr/dl perlu PRC 4 ml/kgBB


1 unit naikkan hematokrit 3-5%

Dipakai pada : anemia yg tdk disertai penurunan volume


yg disertai tanda oksigen need (sesak, mata berkunang,
palpitasi, pusing, gelisah)
RUMUS U/ MEMPERKIRAKAN MAKS. KEHILANGAN
VOL.DARAH YG BISA DITOLERIR OL TUBUH (MKDT:

EBV x (HCT pasien - HCT min.ditolerir tubuh


__________________________________________
MKDT = HCT pasien

Mis: Anak BB 10 kg, EBV=10X70 ml=700 ml.HCTpasien 42%


HCT min ditolerir tubuh 25%.

700 X (42-25) 700 X 17


MKDT =_____________ = ___________
42 42

= 285 ml
RUMUS U/ MEMPERKIRAKAN VOL. PRC YG HARUS
DIBERIKAN PADA PERDARAHAN :

(HCTyg diinginkan-HCTsekarang) X EBV


VOL RBC = ______________________________________
HCT RBC

Mis: Anak BB 10 kg, HCT turun hingga 23%, HCT yg diinginkan


35%, HCT RBC 70%

(35-23) X (70 X 10)


Vol RBC = _________________
70

= 120 ml
KEUNTUNGAN PRC :

1. Kemungkinan overload sirkulasi minimal


2. Rx transfusi akibat komponen plasma minimal
3. Rx transfusi akibat antibosi donor minimal
4. Efek samping volume antikoagulan berkurang
5. Sisa plasma dapat dibuat menjadi komponen lain

KERUGIAN :
Masih cukup banyak plasma , lekosit,&trombositbentuk
Antibodi
Mengurangi efek samping bagi pasien yg perlu transfusi
berulang PRC yg dicuci (washed PRC) dgn normal saline 3X
u/ hilangkan antibodi
KONSENTRAT TROMBOSIT

Didapat dari darah segar dgn metode pemutaran dgn


waktu tertentu

Volume 25-40 ml/unit

1 unit menaikkan jumlah platelet 9000-11.000/mm3

Trombositopenia berat butuh 8-10 unit


REKOMENDASI ASA :

1. Profilaksis trombosit tdk efektif & jarang diindikasi-


kan jika trombositopenia disebabkan oleh destruksi
trombosit (mis ITP)
2. Pasien bedah & obstetrik dgn perdarahan mikrovas-
kuler jika trombosit < 50.000/mm3 perlu transfusi
trombosit
3. Persalinan pervaginam dan operasi yg ringan dgn
trombosit < 50.000/mm3 tdk perlu transfusi.
4. Indikasi transfusi trombosit jika terbukti jumlah
trombosit cukup tapi terdapat disfungsi trombosit
dan perdarahan mikrovaskuler
Trombosit harus ditransfusikan dlm waktu 2 jam

Diberikan sampai perdarahan berhenti atau Bleeding


Time pd 2 X nilai kontrol normal

Kemungkinan komplikasi : menggigil, demam, alergi

Dapat menyebabkan allo imunisasi pasien


refrakter thd transfusi berikutnya.
PLASMA
Dari 250 ml darah diperoleh 125 ml darah

Digunakan Untuk :

1. Mengatasi gangguan koagulasi yg tdk disebabkan


oleh trombositopenia
2. Mengganti plasma yg hilang
3. Defisiensi imunoglobulin
4. Overdosis obat antikoagulan (warfarin, dsb)
TERSEDIA SEBAGAI :

1. Plasma segar (Fresh Plasma)


Dari darah utuh segar (<6 jam)
Berisi semua faktor pembekuan (juga fk.labil)
& trombosit
Harus diberikan dalam 6 jam

2. Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)


Didpt dr pemisahan darah segar (<6 jam
Dengan metode pemutaran, kemudian dibekukan
Disimpan pd temperatur 30C
Krn dibuat dr darah segarsemua fk.pembekuan
masih utuh
KRITERIA PEMBERIAN FRESH FROZEN PLASMA

1. Perdarahan yg tidak dpt dihentikan dgn jahitan


bedah atau kauter.
2. Peningkatan PT atau APTT minimal 1,5 kali
dr nilai normal
3. Hitung trombosit > 70.000/mm3 (u/ menjamin
bahwa trombositopenia bukan merupakan penyebab
perdarahan.
REKOMENDASI ASA U/ PEMBERIAN FFP :

1. Segera setelah terapi warfarin


2. U/ koreksi defisiensi fk. Koagulasi dimana fk. Yg diperlukan
tidak tersedia.
3. Untuk koreksi perdarahan dgn peningkatan PT atau APTT
>1,5 kali nilai normal.
4. U/ koreksi perdarahan akibat defisiensi fk. Koagulasi akibat
transfusi darah masif dan jika pemeriksaan PT & APTT tidak
dapat dilakukan pada saat itu.
5. FFP sebaiknya diberikan dlam dosis yg diperhitungkan men-
capai konsentrasi plasma minimum 30% (biasanya tercapai
dgn pemberian 10-15 ml/kgBB). Setelah pemberian warfarin
dosis 5-8 ml/kgBB biasanya cukup.
6. FFP dikontraindikasikan untuk terapi peningkatan volume
plasma atau konsentrasi albumin.
PLASMA BIASA (PLASMA SIMPAN)


Mgdg fk stabil fibrinogen, albumin & globulin
Di dpt dr darah lengkap yg telah mengalami penyimpanan
Dr 250 cc darah lengkap diperoleh 125 cc plasma
Dpt bertahan selama 2 bulan pd suhu 4C

Indikasi :
1. U/ mengatasi syok sebelum darah datang
2. Memperbaiki volume sirkulasi darah
3. Mengganti protein plasma yg hilang pd luka bakar luas
4. Mengganti & menambah jumlah faktor2 tertentu yg hilang.
Misalnya fibrinogen, albumin, dan globulin.

Indikasi ini sekarang tidak dianjurkan lagi krn lebih aman


menggunakan lar.koloid atau albumin yg bebas resiko
transmisi penyakit.
KRIOPRESIPITAT

Di dapat dari pemisahan FFP yg dicairkan pd suhu 4C mll


metode pemutaran dgn waktu & kecepatan tertentu.
Dipero/ supernatan dgn volume 30-40 ml.
Mgdg Fk.VIII, fibrinogen ,protein plasma, & Fk.XIII
Jika disimpan pd suhu -30C dpt bertaha selama 12 bulan
Bila akan dipakai, dicairkan pd suhu 4C & segera diberikan
sebelum 6 jam

Rekomendasi ASA u/ pemberian Kriopresipitat:


1. Profilaksis pd pasien perioperatif tanpa perdarahan atau pasien
peripartum dgn defisiensi fibrinogen kongenital atau peny. Von
Willebrand yg tdk berespon thd DDAVP.
2. Pasien-pasien perdarahan dgn peny.Von Willebrand
3. Koreksi pasien2 dgn perdarahan mikrovaskuler yg ditransfusi
masif dgn konsentrasi fibrinogen <80-100 mg/dl (atau bila kon-
sentrasi fibrinogen tidak dpt diukur pd saat itu.
INDIKASI TRANSFUSI KRIOPRESIPITAT :

1. Hemofilia A (defisiensi fk.VIII)


2. Penyakit Von Willebrands
3. Hipofibrinogenemia
4. Defisiensi fk.VIII yg didapat (DIC dan transfusi
masif dilusi)
1. Defisiensi fk. XIII
KONSENTRAT GRANULOSIT

1. Pend. neutropenia dgn febris yg tinggi yg gagal dgn


antibiotik.
2. Anemia aplastik dgn lekosit <2000/ml
3. Penyakit2 keganasan

Kapan saat yg tepat pemberian granulosit belum


pasti
Klinisi menganjurkan pend.neutropenia dgn
panas yg tinggi dan gagal dgn antibiotik lebih dr
48 jam
Efek pemberian granulosit penurunan suhu badan
penderita 1-2 jam setelah transfusi
TRANSFUSI DARAH MASIF

Transfusi darah masif adalah transfusi 1 atau 2X dr jumlah


Volume darah pasien. Untuk pasien dewasa sebanding dgn
10-20 unit.

Hal-hal yg mungkin terjadi :


1. Koagulopati
Trombositopenia
- Terjadi setelah transfusi darah simpan >80 ml/kgBB
- Trombosit <50.000/mm3beri trombosit
- Setiap transfusi 4 unit darah simpanberi 1 unit darah
segar.
Turunnya fk.koagulasi labil (fk.V & fk.VIII)
Diatasi dgn pemberian 1 unit FFP setiap transfusi 5 unit
WB/PRC
2. Keracunan Sitrat
Tubuh memiliki kemampuan besar u/ metabolisme sitrat
kecuali pd keadaan shock, peny.hati, & lanjut usia
Terapi : Calcium Glukonas 10% 1 gr IV pelan2 setiap transfusi
4 unit darah

3. Hiperkalemia
Kalium dlm darah simpan 21 hari dpt naik setinggi 32 mEq/L
Infus kalium yg aman 20 mEq/jam
Hiperkalemia aritmia fibrilasi ventrikel cardiac arrest
mencegah Calcium Glukonas 5 mg/kgBB IV pelan-pelan.
Maksud pemberian Calcium Calcium merupakan antago-
nis terhadap hiperkalemia.
TRANSFUSI SANGAT DARURAT

Pasien dgn perdarahan hebatwaktu u/ uji silang lengkap


Terlalu lama/ tdk tersedia darah dgn golongan yg sama.

Pilihan yg dpt diberikan :


PRC golongan O tanpa uji silang (donor universal)
Resipien AB jika PRC O tdk ada beri gol. A atau B
Jika pasien telah ditransfusi dgn gol.darah O sebanyak
4 unit & perlu transfusi lagi dlm jangka 2 minggu tetap
diberi gol O kecuali terbukti titer anti-A dan anti-B telah
turun <1/200
Hampir seluruh populasi di Indonesia Rhesus (+) shg
semua unit O dpt digunakan.
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
1. Reaksi hemolitik
Terjadi 1/6000 akibat destruksi eritrosit donor o/ antibodi
Resipien atau sebaliknya.
Jika transfusi <5% vol.darah, reaksi tak begitu gawat
Pasien sadar : demam, menggigil, nyeri dada-panggul,mual.
Pasien dlm anestesi : demam, takikardi tak jelas asalnya,
hipotensi, perdarahan merembes di daerah operasi, syok,
spasme bronkus, & selanjutnya Hb-uria, dan ikterus.
2. Infeksi
Virus (hepatitis, HIV, CMV, HTLV)
Bakteri (stafilokokus, Yesteria, Citrobakter)
Parasit (malaria)

3. Lain-lain
Demam, urtikaria, anafilaksis, edema paru non kardial, purpura,
Intoksikasi sitrat , hiperkalemia, dan asidosis
PENANGGULANGAN REAKSI TRANSFUSI

1. Stop transfusi
2. Naikkan tekanan darah dgn koloid, kristaloid, atau
Bila perlu tambahan inotropik
3. Beri oksigen 100%
4. Manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg
5. Antihistamin
6. Steroid dosis tinggi
7. Jika perlu exchange transfusion

Anda mungkin juga menyukai