Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS RPP

KELOMPOK 1
MUHAMMAD IKHLAS (A1C314019)
YOLIPIA (A1C314015)
RAFETTANIA PRIHATIN (A1C314036)
MONALISA (A1C314003)
PUSPA ARMANDITA (A1C314026)
MUCHTAR HARYANTO (A1C314029)
ANALISIS SEKOLAH
SMAN 2 MUARO BUNGO
ANALISIS LETAK
SEKOLAH
SMA Negeri 2 Muara Bungo merupakan salah satu Sekolah
Menengah Atas yang ada di kota Muara Bungo. Sekolah ini
beralamat di Jl. Pangeran Diponegoro, Pasir Putih, Rimbo
Tengah, kabupaten Bungo, Jambi 37211, Indonesia.
Sekolah ini memiliki luas tanah sekitar 37,901 m.
Sekolah ini dapat dijangkau baik itu dengan kendaraan
roda dua maupun kendaraan roda empat. Letaknya
berdekatan dengan kantor Dinas Pendidikan Muara Bungo.
Sekolah ini cukup kondusif karena letaknya yang jauh dari
keramaian dan jalan raya sehingga memungkinkan siswa
untuk belajar dengan nyaman. Selain itu, SMA Negeri 2
Muara Bungo juga dikenal sebagai salah satu SMA favorit
yang ada di Muara Bungo.
ANALISIS KONDISI SEKOLAH

SMA Negeri 2 Muara Bungo memiliki beberapa ruang kelas untuk kelas X,
XI dan XII. Dimana pada kelas XI terdapat beberapa ruang kelas untuk
kelas XI IPA dan XI IPS, begitu juga pada kelas XII juga terdapat
beberapa ruang kelas untuk kelas XII IPA dan XII IPS. Setiap kelas
menampung murid sekitar 35-39 orang.
Selain ruang kelas SMA Negeri 2 Muara Bungo juga memiliki

Laboratorium UKS Musholla


Fisika

Laboratorim Ruang Kepala


aula
Biologi Sekolah
Laboratorim Ruang wakil
Pentas
kimia kepsek

Laboratorium Ruang majelis Lapangan


Bahasa guru olahraga
Laboratorium Tempat parkir
Ruang TU
TIK

Perpustakaan Ruang BK Pos satpam


Dari segi lingkungan sekolah, SMA Negeri 2 Muara
Bungo memiliki lingkungan yang bersih, nyaman dan asri.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya tanaman di setiap
halaman kelas dan taman-taman yang ada terlihat bersih.
Setiap hari jumat, di SMA Negeri 2 Muara Bungo rutin
melakukan Jumat Bersih yaitu siswa bergotong royong
pada pagi hari selama 30-60 menit sebelum jam
pelajaran dimulai. Pada kegiatan Jumat Bersih ini siswa
bergotong royong membersihkan ruang kelas,
membersihkan dan merawat tanaman yang ada di halaman
kelasnya masing-masing, membersihkan taman, toilet,
dan mosholla yang ada di lingkungan sekolah. Jika dilihat
secara keseluruhan, sarana dan prasarana yang ada di
SMA Negeri 2 Muara Bungo telah cukup memadai dan
menunjang pembelajaran siswa.
ANALISIS SISWA

Siswa SMA Negeri 2 Muara Bungo memiliki tingkat


kecerdasan yang cukup baik dalam bidang akademik
maupun non akademik. Di SMA Negeri 2 Muara Bungo,
pembagian kelas dilakukan setiap tahun ajaran baru.
Pada murid kelas X pembagian kelas didasarkan pada
hasil tes, tes ini berupa tes tertulis yang dilakukan
setelah pendaftar dinyatakan lulus di SMA Negeri 2
Muara Bungo. Tes ini bertujuan untuk melihat
kemampuan siswa sehingga ketika pembagian kelas,
kelasnya dapat dibagi secara heterogen. Sedangkan
untuk pembagian kelas pada kelas XI dan XII dilakukan
dengan melihat nilai lapor siswa pada kelas sebelumnya.
Dengan adanya pembagian kelas setiap awal ajaran baru,
siswa menjadi termotivasi untuk belajar dengan baik.
Dalam bidang akademik, siswa SMA Negeri 2
Muara Bungo telah meraih banyak penghargaan
diantaranya yaitu dalam Olimpiade Sains, Debat
Bahasa, dan lainnya. Sedangkan dalam bidang non
akademik, beberapa penghargaan yang pernah
diraih seperti dalam kegiatan ekstrakulikuler
contohnya, dalam bidang olahraga, kesenian,
PMR, PPDB, Pramuka, keagamaan dan lainnya. Hal
ini dapat memudahkan guru untuk menilai potensi
yang dimiliki setiap siswa dalam pembelajaran
khususnya pembelajaran fisika.
ANALISIS WAKTU

Dalam menentukan alokasi waktu yang digunakan


dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri 2
Muara Bungo menggunakan kalender akademik
yang sudah ditetapkan. Berdasarkan kalender
akademik Tahun Ajaran 2016/2017 jumlah hari
efektif pada semester ganjil sebanyak 116 hari
(19 minggu) sedangkan pada semester genap
jumlah hari efektif sebanyak 110 hari (18
minggu).
Untuk materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor (KD. 3.5 dan
4.5) yang dipelajari oleh kelas XI SMA di dalam buku guru
dikatakan bahwa ada 5 kali pertemuan (15 jam pelajaran dengn
setiap pertemuan itu membuatuhkan waktu 3 jam pelajran,
berbeda dengan SMA Negeri 2 Bungo, waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pembelajaran fisika selama 1 minggu adalah
5 jam pelajaran. Dalam 1 minggu terdapat 2 kali pertemuan, yang
terdiri dari 3 jam pelajaran dan 2 jam pelajaran.
Jadi untuk materi suhu, kalor dan perpindahan kalor
dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan (15 jam pelajaran)
dengan 4 sub bab materi termasuk ulangan harian. Materi
suhu, kalor, dan perpindahan kalor ini dilaksanakan sekitar
minggu ke 3 bulan oktober sampai minggu pertama bulan
November.
ANALISIS KEEFEKTIFAN
BELAJAR
Mata Pelajaran MIPA di SMA diletakkan
pada jam pelajaran pertama atau jam
pelajaran kedua. Hal ini dimaksudkan agar
siswa lebih fokus dalam menerima
pelajaran yang disampaikan. Karena mata
pelajaran MIPA khususnya memerlukan
konsentrasi yang tinggi agar konsep-konsep
yang diajarkan dapat diserap dengan baik
dan di aplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pembelajaran

Pada komponen perumusan tujuan


pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi
dasar dan dalam perumusannya
menggambarkan proses serta hasil belajar yang
diharapkan dapat tercapai. Tujuan pembelajaran
telah tercantum dalam buku pedoman guru,
sehingga guru relatif lebih mudah dalam
mengembangkannya tergantung pada strategi
dan hasil yang ingin di capai oleh guru dalam
proses pembelajaran. Jadi di RPP ini telah
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
terdapat pada buku guru fisika kelas XI SMA.
Pemilihan Materi Ajar

Pada komponen pemilihan materi ajar


yaitu dengan mencantumkan materi ajar
dalam RPP. Materi ajar yang dicantumkan
lengkap seperti yang tercantum dalam
tujuan pembelajaran. Materi
pembelajaran adalah rincian materi pokok
yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi.
Pada RPP ini kami telah
mencantumkan dua sumber belajar
yang berkaitan dengan pembelajaran
kalor dan perpindahannya sehingga
siswa tidak hanya beraptokan pada
buku yang di berikan dari sekolah
saja melainkan pada buku-buka yang
lain yang ada kaitannya dengan
materi pembeljaran tersebut.
Berdasarkan tujuan pembelajaran , pada
komponen pemilihan media belajar, dalm
RPP ini mencantumkan alat-alat yang
digunakan seperti paku, lilin/Bunsen,
korek api, zat pewarna, gelas kimia, tripod
(penyangga kaki tiga), air. Media
pembelajaran ini merupakan alat bantu
proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran
sehingga memudahkan siswa untuk lebih
memahami materi pelajaran.
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang ditetapkan. Dalam hal ini
RPP kalor dan perpindahnnya menggunakan model PBL dan
pendekaan siecntifik dimana didalam langkah-langkah
pembelajaran PBL kami memasukkan pendekatan scientific.
Dalam menetukan model pembelajaran kita harus
meyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di SMA Negeri
2 Muara Bungo. Dimana tuntutan kurikulum yang berlaku
sekarang adalah kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk
lebih aktif dalam pembelajaran atau pembelajaran
berpusat pada siswa. Selama kegiatan pembelajaran guru
berperan sebagai fasilitator.
Penentuan dan pemilihan model pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran merupakan hal
yang sangat penting untuk diperhatikan. Karena setiap
model pembelajaran berfungsi memberikan arah
dalam pendesainan pembelajaran dalam rangka
membantu peserta didik mencapai berbagai tujuan
dan/atau kompetensi. Pada materi materi Suhu, Kalor,
dan Perpindahan Kalor (KD 3.5 dan 4.5) digunakan
model pembelajaran Problem Based Learning.
Pemilihan model ini didasarkan oleh tujuan dan
kompetensi pembelajaran yang hendak dicapai. Model
pembelajaran PBL sangat cocok digunakan untuk
pencapaian kompetensi dalam pembelajaran fisika
(IPA).
Sintaks model PBL
Penilaian

Ada empat kriteria penilaian dalam komponen ini yaitu:


(1) Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian
autentik; (2) Kesesuaian dengan indikator pencapaian
kompetensi; (3) Kesesuaian kunci jawaban dengan soal;
dan (4) Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.
Pada RPP tersebut dicantumkan rubrik penilaiannya
ataupun pedoman penskorannya, sehingga jelas guru
mau menilai apa pada pembelajaran tersebut. Penilaian
yang dilakukan meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian sikap menggunakan catatan
anekdot, untuk ketrampilan dibagi 3 yaitu keterampilan
praktik, diskusi dn presentasi. Kemudian untuk
pengetahuan ada soal tes tertulis.
Pada kriteria (3) dan (4), yaitu tentang
soal, kunci jawaban, dan pedoman
penskoran, Ini berarti untuk kedua
kriteria tersebut pada RPP perpindahan
kalor telah mencantumkan soal, kunci
jawaban, dan pedoman penskorannya.
Komponen Penilaian RPP ini
mencantumkan jenis/teknik penilaian,
bentuk instrumen, dan pedoman
penskoran.

Anda mungkin juga menyukai