Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN KELAS MATERI HUKUM HOOKE

Dosen pengampu:

Drs. Ali Idrus, M.Pd. ME

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan


Pendidikan

Disusun oleh:

PUSPA ARMANDITA A1C314026

Program Studi Pendidikan Fisika


Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2016

Pengelolaan Kelas Materi Hukum Hooke


Pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan
kondisi lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif agar
proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai dengan
tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya
memberdayakan potensi kelas melalui seperangkat keterampilan
pembelajar intuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,
positif, dan produktif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan
dalam pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran
sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Pengelolaan
dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem
pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru
di dalam kelas. Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut
mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan
kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.
Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan
sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam
tugas guru di dalam kelas.
Fungsi pengelolaan kelas sangat mendasar sekali karena
kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola
tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional
dan mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam
menciptakan kondisi yang memungkinkan, indikatornya proses
belajar mengajar berlangsung secara efektif.
Dalam pengelolaan kelas guna meningkatkan proses belajar,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
1. Strategi guru dalam menyusun rencana pembelajaran
Strategi menyusun rencana pembelajaran merupakan kebijakan
Kepala sekolah yang dituangkan dalam tugas guru, mewajibkan
para guru untuk membuat program mengajar yang berupa: silabus,
Analisa Materi Pelajaran, Program tahunan, Program Semester, dan
Rencana Program Pembelajaran. Pembuatan program pembelajaran
disusun secara bersama-sama melalui pertemuan Musyawarah
Guru. Selanjutnya perangkat mengajar diserahkan kepada wakil
kepala sekolah bidang kurikulum untuk dikoreksi dan ditanda
tangani oleh kepala sekolah. Pada saat mengajar, para guru selalu
membawa perangkat pembelajaran dengan maksud agar proses
belajar mengajar berjalan dengan terarah, dan tujuan yang
dirumuskan dalam program bisa tercapai. Dan bila selesai mengajar
perangkat mengajar disimpan di almari guru masing-masing yang
telah disediakan oleh sekolah, dengan demikian bila diperlukan
perangkat mengajar sudah ada di sekolah dan terjaga
keamanannya.
Berikut merupakan RPP pembelajaran materi Hukum Hooke
A. Tujuan Pembelajaran
a. Sikap
Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan
eksperimen dan diskusi melalui percobaan Hukum Hooke pada
pegas
b. Pengetahuan
Siswa mampu mengidentifikasi besaran-besaran fisika pada
hukum Hooke dan menyelidiki hubungan gaya pegas dengan
pertambahan panjang pegas melalui percobaan Hukum Hooke
pada pegas
c. Keterampilan
Siswa mapu menggambarkan grafik pertambahan panjang
pegas dengan perubahan besar beban dengan benar sesuai
dengan percobaan Hukum Hooke pada pegas
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD Sikap
Sikap Spiritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan
, melaporkan, dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.\
Indikator Sikap Spiritual
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur keteraturan
dan kompleksitas alam dan jagad raya melalui
perbuatan dan sikap
2. Membaca doa sesuai dengan agama masing-masing
ketika memuliai dan selesai mengerjakan percobaan
Indikator Sikap Sosial
1. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu dalam
eksperimen dan diskusi
2. Siswa dapat menunjukkan sikap disiplin dalam
eksperimen dan diskusi

KD Pengetahuan
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan
sehari hari
Indikator
Menunjukkan perbandingan gaya tarik pada pegas dan
perubahan panjang adalah konstan
Menunjukkan bahwa perbandingan gaya tarik pada karet
dan perubahan panjang adalah konstan.
Mendiskusikan persamaan gaya pegas.
Menentukan persamaan gaya pegas
Menganalisis hukum Hooke pada elastisitas bahan

KD Keterampilan
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan
berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya

Indikator
Mengamati guru saat demonstrasi hukum Hooke pada
pegas
Melakukan percobaan hukum Hooke pada pegas
C. Materi Pembelajaran
Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah benda
bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan bertambah
panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya.
Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja
dengan pertambahan panjang pegas dapat dituliskan sebagai
berikut:
F kx

Dengan: F = gaya tarik (N)


k = konstanta/tetapan gaya dari
pegas (Nm-1)
x
pertambahan panjang
pegas (m)
Penerapan prinsip elastisitas (hukum Hooke) dalam kehidupan
sehari-hari, dapat ditemukan dalam sambungan konstruksi
jembatan dan bangunan

D. Metode Pembelajaran
1) Model : Cooperative Learning
2) Metode : Eksperimen, diskusi dan tanya jawab
3) Pendekatan : Saintifik

E. Media dan Alat


1) Media : Slide Power Point, LKS (terlampir)
2) Alat dan bahan : Statif, Penggaris, Beban, Karet/pegas

F. Sumber belajar :
a. Handayani, Sri. (2009). FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Nurachmandani, Setya. (2009). Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Sintaks
Cooperative Wakt
Rincian Kegiatan
Learning Tipe u
STAD
Pendahuluan 10
a. Menyiapkan peserta didik menit
Guru membuka kegiatan belajar dengan salam
Guru memeriksa kehadiran siswa.
b. Memberi motivasi dan dan apersepsi kepada peserta
didik dengan megutarakan contoh dalam kehidupan
sehari-hari
Sintaks
Cooperative Wakt
Rincian Kegiatan
Learning Tipe u
STAD
Memotivasi peserta didik dengan memberikan
pertanyaan, siapa yang saat berangkat ke sekolah
menumpang motor atau mobil? Kenapa pada saat
kendaraan kalian melewati jalan berlubang, kalian tidak
terlalu merasakan goncangan?
Sebuah karet jika ditarik dengan gaya, maka karet
tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Jika gaya
tariknya terus diperbesar (tidak sampai patah), maka karet
tersebut suatu saat tidak akan kembali ke bentuk semula.
Jika karet diganti dengan pegas, kemudian pegas diberikan
gaya (digantungkan beban), bagaimana hubungan antara
pertambahan panjang pegas dengan gaya yang diberikan?
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
Tujuan Pembelajaran
a. Sikap
Siswa mampu menunjukkan perilaku ilmiah dalam
melakukan eksperimen dan diskusi melalui
percobaan Hukum Hooke pada pegas
b. Pengetahuan
Siswa mampu mengidentifikasi besaran-besaran
fisika pada hukum Hooke dan menyelidiki hubungan
gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas
melalui percobaan Hukum Hooke pada pegas
c. Keterampilan
Siswa mapu menggambarkan grafik pertambahan
panjang pegas dengan perubahan besar beban
dengan benar sesuai dengan percobaan Hukum
Sintaks
Cooperative Wakt
Rincian Kegiatan
Learning Tipe u
STAD
Hooke pada pegas
KD
Menunjukkan perbandingan gaya tarik pada pegas
dan perubahan panjang adalah konstan
Menunjukkan bahwa perbandingan gaya tarik pada
karet dan perubahan panjang adalah konstan.
Mendiskusikan persamaan gaya pegas.
Menentukan persamaan gaya pegas
Menganalisis hukum Hooke pada elastisitas bahan
Inti 115
Pengajaran Mengamati menit
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
Hukum Hooke
Guru menampilkan simulasi pHet kepada siswa
Menanya
e. Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
Belajar Tim informasi yang sesuai untuk mendapatkan penjelasan
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, tiap
kelompok terdiri atas 4 orang
Peserta didik menggunakan buku bacaan dan
menyesuaikan penjelasan di buku
Guru memberikan LKS (bahan ajar-2 terlampir)
menyelidiki hubungan antara gaya dengan
perubahan panjang
Mencoba
Sintaks
Cooperative Wakt
Rincian Kegiatan
Learning Tipe u
STAD
Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai LKS
Peserta didik menuliskan hipotesis percobaan pada
LKS
Peserta didik mengidentifikasi dan mendefinikasikan
variabel percobaan pada LKS
Peserta didik mencermati percobaan, mencatat
massa beban, hasil bacaan panjang pegas/karet awal
dan saat diberi beban pada mistar ukur, menghitung
pertambahan panjang dan memasukkan nilainya ke
dalam LKS
Mengasosiasi
Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan dalam
kelompok
Peserta didik membuat grafik berdasarkan data hasil
percobaan
Tes
Peserta didik menentukan harga konstanta koefisien
pegas dari grafik yang telah dibuat
Mengkomunikasikan
f. Peserta didik diminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya
Memberi
Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
Penghargaan
kelompok
Kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai konsep dan teknik yang digunakan masing-
masing kelompok dalam menjelaskan hasil
Sintaks
Cooperative Wakt
Rincian Kegiatan
Learning Tipe u
STAD
pengamatan dari eksperimen
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi
penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi
miskonsepsi
Guru memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok atas kegiatan yang telah dilakukan
g. Peserta didik mengerjakan lembar soal yang di berikan
guru (terlampir)
Penutup 10
Evaluasi menit
Siswa diberikan kesempatan untuk membuat
rangkuman dan melakukan refleksi terhadap
pengalaman belajar yang telah dilakukan
Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hasil
praktik dan mengingatkan pentingnya kecermatan,
ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam memperoleh,
menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta
pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi
dalam kerja kelompok.
Memberikan jawaban dari soal evaluasi (terlampir)
Mengevaluasi proses berlangsungnya kegiatan
pembelajaran
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas mandiri
Guru memberikan tugas mandiri (terlampir)
Menentukan kegiatan pembelajaran berikutnya
Sintaks
Cooperative Wakt
Rincian Kegiatan
Learning Tipe u
STAD
Memberi tugas baca ke peserta didik materi susunan
pegas seri dan parallel
H. Penilaian Hasil Pembelajaran
Selama pembelajaran
Sikap

Keterampilan
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : XI MIA ... / 1
Topik : Hukum Hooke
Waktu Pelaksanaan : ..
Berilah tanda () pada kolom (4/3/2/1) dengan mengacu pada
rubrik penilaian psikomotor!
No. Nama A1 A2 A3 A4 NA
4 3 2 14 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
..
Nilai Akhir (NA) = (A17) + (A26) + (A37) + (A45)

Rubrik Penilaian Psikomotor


Aspek
Skor Kriteria Pencapaian
Penilaian
A1: 4 Merangkai alat percobaan sesuai dengan
Merangkai prosedur yang ada pada LKS serta
3 Merangkai alat percobaan dengan prosedur
alat
yang ada pada LKS tetapi hanya sebagian saja
percobaan.
2 Merangkai alat percobaan tidak sesuai prosedur
yang ada pada LKS.
1 Tidak bisa merangkai alat percobaan sama sekali.
A2: 4 Menunjukkan 3 kriteria (menggunakan neraca
Menggunak pegas sesuai aturan, dan cara memegang neraca
an alat 3 Menunjukkan
pegas). 2 dari 3 kriteria menggunakan
percobaan. neraca pegas sesuai aturan, dan cara memegang
2 neraca pegas).1 dari 3 kriteria (menggunakan
Menunjukkan
neraca pegas sesuai aturan, dan cara
1 Tidak bisa menunjukkan kriteria sama sekali.
A3: 4 Menunjukkan 3 kriteria (melihat skala penunjuk
Melakuka secara tegak lurus, menulis hasil ukur, dan
n 3 Menunjukkan 2 dari 3 kriteria (melihat skala
menulis satuan).
pengukur penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur,
2 Menunjukkan 1 dari 3 kriteria (melihat skala
an. dan menulis satuan).
penunjuk secara tegak lurus, menulis hasil ukur,
1 Tidak bisa menunjukkan
dan menulis satuan). kriteria sama sekali.
A4: 4 Merapikan alat percobaan dengan rapi serta
Merapikan menaruh pada tempatnya.
alat 3 Merapikan alat percobaan kurang rapi serta
menaruh pada tempatnya.
2 Merapikan alat percobaan dengan rapi, tetapi
tidak menaruh pada tempatnya.
1 Tidak merapikan alat percobaan sama sekali.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA ... / 2
Topik : Hukum Hooke
Waktu Pelaksanaan : ..
Aspek Pengamatan

Mengemukakk

Menghargai
an Pendapat

Kreatif
Toleransi
Kerjasama
No Nama

pendapat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
1
1

Keterangan Skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3
kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
1 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PRESENTASI


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA ... / 2
Topik : Hukum Hooke
Observasi Kinerja Presentasi Jumla
tgjw Kerjs Prns Visu h
Akt Isi
No Nama b m rt al
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
2
3
4
5
Waktu Pelaksanaan : ..
Keterangan pengisian skor
4=sangat tinggi
3=tinggi
2=cukup tinggi
1=kurang
Tes Tertulis
1. Sebuah pegas mula mula panjangnya 20 cm,ditarik dengan
gaya 2,1 N panjangnya menjadi 23 cm. Tentukan:
a. Berapa konstanta pegas
b. Berapa gaya yang harus diberikan kepada pegas agar
panjangnya menjadi 25 cm
Kunci jawaban
No Jawaban Skor
1 Dik: l0=20 cm
lt= 23 cm
10
F= 2,1 N
Dit: a) k, b) F agar panjangnya 25 cm
b. F = k.x 45
2,1
k
3.10 2

k = 70 Nm-2
d.
=.x=70 5.10-2
F=k . x=70 x 0,05=3,5 N 45

Pedoman Penilaian

Praktik
Diskusi

Tes Tertulis
Nilai akhir = x 100 %

LEMBAR KERJA SISWA


Bahan Ajar-2 : LKS (Pertemuan-2)

HUKUM HOOKE

Nama :
Kelas :
Kelompok :

A. Tujuan Percobaan
Menentukan hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dan perpanjangan
pegas
B. Alat dan Bahan
1. Statif : 1 buah
2. Batang statif 250 mm : 1 buah
3. Beban bercelah dan penggantung : 1 set
4. Pegas : 1 buah
5. Mistar : 1 buah
C. Prosedur Percobaan
1. Susun alat yang telah disiapkan seperti gambar 1.2 berikut:
Gambar 1.2
2. Sebelum diberi beban, catatlah kedudukan ujung bawah pegas!
3. Gantungkan sebuah beban di ujung pegas, lalu bacalah skala pada mistar!
4. Ulangilah langkah no. 3 dengan berbagai beban yang semakin berat dan catat
skala pada mistar setiap kali penggantian beban!
5. Catatlah hasil pengamatan Anda seperti pada tabel pengamatan!

6. Ulangi langkah percobaan 3 dengan menambahkan beban yang berbeda. Catat


hasilnya pada tabel 1.2. Buatlah grafik pertambahan panjang pegas dengan
perubahan besar beban!
D. Hasil Percobaan
l =
1. Xo= 0 m
Tabel 1.2 hasil percobaan:
Gaya Pertambahan Konstanta
Massa Panjang
Tarik Panjang Panjang X= Pegas
No Beban awal
F = m.g akhir X (m) X - Xo K = F/X
(kg) Xo (m)
(N) (m) (N/m)

2. Grafik hubungan pertambahan panjang pegas X dengan perubahan besar

beban F F
3. Berdasarkan grafik hubungan antara X dengan F tentukan nilai konstanta
pegasnya?
Jawab:




E. Kesimpulan




Tes Tertulis
1. Sebuah pegas mula mula panjangnya 20 cm,ditarik dengan
gaya 2,1 N panjangnya menjadi 23 cm. Tentukan:
a. Berapa konstanta pegas
b. Berapa gaya yang harus diberikan kepada pegas agar
panjangnya menjadi 25 cm

Tugas Mandiri

Kerjakan tugas berikut dengan benar!


1. Sebuah pegas digantungkan pada sebuah lift. Pada ujung
bebasnya digantungkan beban 50 gram. Pada saat lift diam,
pegas bertambah panjang 1 cm. Berapakah pertambahan
panjang pegas jika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 2
m/s2?
2. Sebuah pegas digantungkan vertical. Panjangnya 12 cm. Jika
diberi beban 1 kg, panjang pegas menjadi 14 cm. Tentukan:
a. Konstanta gaya pegas?
b. Pertambahan panjang pegas jika beban ditambah 1,5 kg?

2. Strategi guru dalam membangun kerjasama dengan


siswa dalam proses belajar mengajar
Dalam menjalin kerjasama dengan siswa, strategi yang
diterapkan oleh guru adalah sebagai berikut: (a) menjalin hubungan
baik dengan siswa, (b) berusaha memahami latar belakang siswa,
(c) penguasaan materi dan cara penyajiannya menarik, (d)
penggunaan model mengajar yang bervariasi dan (e) memberi
pembinaan khusus bagi siswa bermasalah.
Dalam pengelolaan kelas materi hukum hooke:
Untuk memahami latar belakang siswa tentunya guru dapat
bekerjasama dengan orang tua/wali melalui kegiatan sekolah secara
keseluruhan yang mengarah pada upaya peningkatan prestasi
belajar siswa.
Metode Pembelajaran ntuk pembelajran ini adalah
1. Model : Cooperative Learning
2. Metode : Eksperimen, diskusi dan tanya jawab
3. Pendekatan : Saintifik
Dalam penyajian materi guru memberikan suatu simulasi pHet
dan praktikum sehingga siswapun tidak merasa jenuh dan bosan
dengan kegiatan pembelajaran. Terkhusus untuk siswa yang kurang
berminat dengan pembelajaran fisika dengan adanya simulasi dan
kegiatan praktikum tersebut setidaknya membuat mereka akan
mencoba mulai merasakan bahwa pembelajaran fisika tidak sesulit
yang mereka kira.
3. Pemberian Motivasi belajar terhadap siswa
Mengingat input siswa baru yang masuk ke SMA setiap
tahunnya tergolong tinggi, demikian pula secara umum motivasi
belajar siswanya bagus, sehingga pemberian motivasi terhadap
siswa adalah sebagai berikut: (a) khususnya siswa kelas tiga selalu
diberi latihan-latihan soal, (b) pemberian tugas untuk praktek
lapangan, (c) mengikut sertakan siswa dalam kegiatan ilmiah, (d)
mengkomunikasikan hasil belajar siswa melalui papan
pengumuman maupun melalui pertemuan dengan orang tua, (e)
pemberian reinforcement, (f) penggunaan media dalam
pembelajaran dan (g) pemberian layanan bimbingan.

Dalam pengelolaan kelas materi hukum hooke:


Media yang digunakan dalam pembelajaran Hukum Hooke ini
sendiri tidak hanya sebatas spidol dan papan tulis melainkan
dengan layar infocus, projector serta simulasi pHet dan juga alat-
alat untuk praktikum. Langkah-langkah pembelajaran yang terdapat
didalam RPP, siswa diberikan sebuah praktikum untuk menghitung
berapa besar konstanta pegas. Dalam praktikum ini siswa dibentuk
menjadi beberapa kelompok, siswa diharapkan dapat menerapkan
sikap-sikap ilmiahnya dan saling bekerja sama antar sesamanya.
Dalam proses praktikum itu sendiri siswa mendapatkan beberapa
arahan dari guru agar praktikum dapat berjalan lancar tanpa
hambatan dengan memantau ke setiap kelompok. Kemudian
setelah mendapatkan data mereka mengkomunikasikan hasilnya
didepan kelas.
Setalah itu ada LKS yang harus dilengkapi dan diselesaikan
mereka. Dengan pemberian motivasi dalam bentuk pemberian
tugas pada siswa, hasilnya efektif sekali karena dengan strategi
tersebut mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi
belajar siswa.
4. Strategi dalam menciptaan Iklim Pembelajaran
Agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung dengan
lancar dan efektif, maka pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah,
staf dan guru melakukan upaya berupa: (a) petugas tatib selalu
mengantisipasi berkeliling di lingkungan sekolah untuk mengontrol
tempat-tempat yang rawan, (b) waka kesiswaan mengadakan razia
di dalam kelas dengan dibantu petugas tatib dan guru pembimbing,
(c) dalam mengajar guru berusaha memahami karakter siswa,
karena setiap siswa memiliki karakter yang berbeda terutama
dalam materi pembelajaran Hukum Hooke akan ketahuan mana
sisswa yang rajin dan malas-malasan, egois dan laian sebagainya
(d) guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang
demokratis, disin I guru tidak memihaka pada siapapun semuanya
sama (e) guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang
kesulitan pelajaran atau masalah lainnya, dalam pembelajaran
materi hukum hooke ini jikalau siswa keslitan dalam melakukan
praktikum maka gurupun langsung memberikan arahan yang banar,
dan (f) guru berusaha menciptakan kemudahan siswa dalam
mempelajari pelajaran eksak, terkhusus pembelajaran fisika ini
dengan diberikannya sebuah praktikum maka siswa tidak perlu
menghapal sebuah konstanta pegas ataupun yang mempengaruhi
suatu konstanta pegas. Dengan strategi seperti ini, maka iklim di
lingkungan SMA, memungkinkan terciptanya lingkungan belajar
yang kondusif sehingga siswa merasa senang dan betah berada di
sekolah selama jam efektif kegiatan belajar mengajar, bahkan
hingga sore hari untuk mengikuti kegiatan tambahan.
5. Upaya dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa
Karakteristik yang baik adalah semua warganya mulai dari
pimpinan sekolah, guru, karyawan dan siswanya memiliki budaya
disiplin yang tinggi. Namun demikian pihak sekolah tetap
mempertahankan serta melestarikan budaya disiplin yang sudah
bagus ini untuk ditingkatkan menjadi menjadi kultur disiplin yang
mandiri. Adapun strategi untuk meningkatkan disiplin, sebagai
berikut: (a) sekolah memiliki sistem pengendalian ketertiban yang
dikelola dengan baik, jadi setaiap aturan tata tertib sekolah harus
benar-benar dijalankan tanpa ada satupun yang terlewatkan, (b)
adanya keteladanan disiplin dalam sikap dan prilaku mulai dari
pimpinan sekolah, guru dan karyawan. Guru, kepala sekolah dan
staf sekolah merupakan contoh dan panutan bagi siswa sehingga
mereka harus memberikan contoh yang baik kepada siswa, (c)
mewajibkan siswa baru untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka,
(d) pada awal masuk sekolah guru bersama siswa membuat
kesepakatan tentang aturan kelas, (e) memperkecil kesempatan
siswa untuk ijin meninggalkan kelas, (f) setiap upacara hari senin
diumumkan frekuensi pelanggaran terendah. Dengan strategi
tersebut diatas kultur disiplin siswa bisa terpelihara dengan baik,
suasana lingkungan belajar aman dan terkendali sehingga siswa
bisa mencapai prestasi belajar yang optimal.
6. Pelaksanaan Evaluasi Proses Belajar Mengajar
Evaluasi dalam pembelajaran di SMA ada dua macam yaitu:
(1) penilaian terhadap hasil belajar siswa, (2) penilaian terhadap
proses pengajaran.
Penilaian terhadap hasil belajar untuk materi Hukum
Hooke meliputi penilaian sikap, praktikum, diskusi, presentasi dan
tes tertulis. Dalam penilaian sikap tidak memakai rubrik penilaian
karena disini menggunakan catatan anekdot, ini disebabkan bahwa
sikap tidak bisa hanya ditentukan melalui rubrik penilaian saja
melainkan penilaian sikap itu sendiri terdiri dari beberapa macam.
Kemudian untuk penialain keterampilan meliputi praktikum, diskusi
dan presentasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung.
Terakhir yaitu tes tertulis yaitu untuk melihat sejauh mana
kemampuan yang telah mereka capai.
Penilaian terhadap proses pengajaran, berdasarkan hasil
wawancara, observasi peneliti dan supervisi kepala sekolah, bahwa
kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas sudah bagus sekali,
bahkan guru senior selalu menularkan etos kerja yang bagus, baik
dalam melaksanakan tugas mengajarnya, tugas mengadministrasi
hasil mengajar, maupun tugas tambahan dari sekolah. Keberhasilan
SMA dalam mengukir prestasi didukung oleh: (a) input siswa yang
tinggi, (b) etos kerja guru tinggi, (c) iklim sekolah yang kondusif, (d)
adanya tanggung jawab moral dari guru senior untuk menularkan
etos kerja yang tinggi terhadap guru baru, (e) peningkatan
profesional guru melalui kegiatan Musyawaah Guru Mata Pelajaran,
Diklat dan Workshop , (f) bimbingan belajar bagi semua siswa, (g)
bimbingan prestasi bagi siswa peringkat 1-5 dari masing-masing
kelas, (h) conversation bekerjasama dengan AMECC, dan (i) debat
bahasa Inggris.

Anda mungkin juga menyukai