A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian/kerja Fisika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. (KI 3)
2. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. (KI 4)
(KI 1 dan 2 dicantumkan hanya untuk mata pelajaran PAI dan PKN)
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis kekuatan bahan dari sifat elastisitasnya KD pada KI keterampilan
4.7 Menyelesaikan masalah teknis dalam bidang teknologi terkait dengan elastisitas bahan
Tahap Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran Waktu
Pertemuan Ke - 1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kelas 1. Peserta didik 20 menit
dengan mengucapkan menjawab salam,
salam, menanyakan kabar, dan berdoa.
kabar dan berdoa.
2. Guru mengabsen 2. Peserta didik
kehadiran peserta memperhatikan
didik. guru
3. Guru 3. Peserta didik
mengkondisikan mempersiapkan
peserta didik untuk diri menerima
siap dalam pembelajaran.
melaksanakan
pembelajaran.
4. Guru meminta satu 4. Satu peserta didik
peserta didik memimpin dan
memimpin untuk diikuti peserta
menyanyikan lagu didik yang lain
Indonesia Raya untuk
menyanyikan lagu
Indonesia Raya
5. Guru menyampaikan 5. Peserta didik
tujuan pembelajaran , memperhatikan
teknik penilaian, dan penjelasan guru
peraturan di kelas.
6. Guru 6. Peserta didik
mengimplementasika membaca materi
n Gerakan Literasi 15 menit agar
Nasional (GLS) memiliki bekal
dengan meminta dalam mengikuti
peserta didik untuk proses
membaca materi 15 pembelajaran
menit agar memiliki
bekal dalam
mengikuti proses
pembelajaran
Kegiatan Inti
Orientasi Mengamati Mengamati 60 menit
Masalah 1. Guru menanyakan 1. Peserta didik
(Problem tentang pengetahuan menanggapi apa
Orientation) awal peserta didik yang ditanyakan
untuk mengetahui oleh guru dan
pengetahuan awal dan mengamati video
memberikan video motivasi tentang
motivasi tentang pegas yang
pegas yang menunjukkan
menunjukkan seorang seorang anak
anak melompat- melompat- lompat di
lompat di spring bed. spring bed.
“Dari video yang saya “Elastisitas bu”
tunjukkan tersebut “Pegas bu”
hari ini kira-kira kita
akan belajar apa
anak-anak?”
2. Guru meminta peserta 2. Dua peserta didik
didik mengamati mendemonstrasikan
kertas yang diremas kertas yang diremas
dan menarik karet dan salah satu yang
hingga panjang 10 cm lainnya menarik
meter oleh 2 karet hingga kira-
perwakilan peserta kira 10 cm sesuai
didik. dengan instruksi
guru.
Pengumpulan Menanya Menanya
data dan 1. Guru memberikan 1. Peserta didik
verifikasi; pertanyaan yang menjawab
mengarah pada materi
pertanyaan guru.
dan hasil pengamatan
peserta didik diawal.
Peserta didik “Karet bisa kembali
diberikan pertanyaan kebentuk semula
apa yang terjadi jika sedangkan kertas
gaya pada dua benda tidak bisa”
dihilangkan. Mengapa
itu bisa terjadi.
2. Guru memverifikasi
jawaban peserta didik. 2. Peserta didik
menjawab
pertanyaan guru dan
guru
3. Guru mempersilahkan
peserta didik bertanya 3. Peserta didik
besaran yang mengajukan
berhubungan dengan pertanyaan
demonstrasi dan video
pembelajaran guru
hanya akan menjawab
dengan jawaban iya
atau tidak (Misalnya
siswa bertanya :
Apakah kita bisa
merubah tingkat tinggi
rendahnya pantulan
springbed? Jawab :
Iya. Apakah tingkat
pemberian gaya
mempengaruhi
panjangnya karet saat
ditarik? Jawab Iya”
4. Guru meminta peserta
melakukan studi 4. Peserta didik
pustaka untuk melakukan studi
memahami tegangan, pustaka untuk
regangan, dan memahami
Modulus Young tegangan, regangan,
5. Guru menggali dan Modulus Young
informasi dari peserta 5. Peserta didik
didik tentang menanggapi guru
tegangan, regangan,
dan Modulus Young
6. Guru memberikan
latihan soal 6. Peserta didik
mengerjakanlatihan
soal
Kegiatan Penutup
1. Guru memberi 1. Peserta didik 10 menit
kesempatan untuk menanyakan materi
menanyakan materi yang belum
yang belum dipahami dipahami dan
kemudian menjelaskan materi
menanyakan apa saja yang telah dipelajari
yang telah dipelajari hari ini
hari ini
2. Guru membimbing 2. Peserta didik
peserta didik menyimpulkan
menyusun pembelajaran hari
kesimpulan ini
3. Guru memberikan 3. Peserta didik
umpan balik atau menanggapi refleksi
refleksi dan dari guru
penguatan kepada
peserta didik
4. Guru menyampaikan 4. Peserta didik
materi yang akan memperhatikan
dipelajari pertemuan
berikutnya tentang
Hukum Hooke 5. Guru dan peserta
5. Guru dan peserta didik menyanyikan
didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
lagu Indonesia Raya 6. Salah satu peserta
6. Guru menutup didik memimpin
pembelajaran dengan doa
salam dan doa.
Pertemuan Ke – 2
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kelas 1. Peserta didik 20 menit
dengan menjawab salam,
mengucapkan salam, kabar, dan berdoa.
menanyakan kabar
dan berdoa. 2. Peserta didik
2. Guru mengabsen memperhatikan
kehadiran peserta guru
didik.
3. Guru 3. Peserta didik
mengkondisikan mempersiapkan
peserta didik untuk diri menerima
siap dalam pembelajaran.
melaksanakan
pembelajaran.
4. Guru meminta satu 4. Satu peserta didik
peserta didik memimpin dan
memimpin untuk diikuti peserta
menyanyikan lagu didik yang lain
Indonesia Raya untuk
menyanyikan lagu
Indonesia Raya
5. Guru menyampaikan 5. Peserta didik
tujuan pembelajaran , memperhatikan
teknik penilaian dan penjelasan guru
peraturan di kelas.
6. Guru 6. Peserta didik
mengimplementasika membaca materi
n Gerakan Literasi 15 menit agar
Nasional (GLS) memiliki bekal
dengan meminta dalam mengikuti
peserta didik untuk proses
membaca materi 15 pembelajaran
menit agar memiliki
bekal dalam
mengikuti proses
pembelajaran
Kegiatan Inti
Pengumpulan Mengumpulkan Mengumpulkan 60 menit
data melalui informasi informasi
eksperimen; 1. Guru menyinggung 1. Peserta didik
materi sebelumnya menanggapi guru
tentang elastisitas
2. Guru membagi peserta 2. Peserta didik
didik menjadi berkumpul dengan
beberapa kelompok kelompoknya yang
terdiri dari 5 peserta
didik.
3. Guru membagikan 3. Peserta didik
lembar kerja kepada menerima lembar
peserta didik kerja dari guru.
4. Guru membimbing 4. Peserta didik
peserta didik melakukan
melakukan percobaan percobaan Hukum
Hukum Hooke dengan Hooke dengan
berdasarkan pada bimbingan guru dan
lembar kerja yang berdasarkan pada
diberikan. lembar kerja yang
diberikan.
5. Guru mengingatkan 5. Peserta didik
peserta didik untuk memvariasi beban
memvariasi beban pada pegas yang
pada pegas. sama dan mengukur
pertambahan
panjangnya untuk
menentukan
hubungan antara
gaya dan
pertambahan
panjang pada pegas.
Pengorganisasian Menalar Menalar
dan formulasi 1. Guru membimbing 1. Peserta didik
peserta didik untuk mendiskusikan hasil
eksplanasi
melaksanakan diskusi praktikum dengan
bimbingan guru dan
menjawab analisis
data pada lembar
kerja untuk
menentukan
hubungan antara
gaya dan
pertambahan
panjang dengan
mengamati data
pengamatan.
2. Guru membimbing 2. Peserta didik
peserta untuk menurunkan
menurunkan persamaan persamaan Hukum
Hukum Hooke Hooke dari
hubungan gaya dan
pertambahan
panjang yang
diperoleh jika pegas
yang digunakan
sama (konstanta
pegas sama)
Kegiatan Penutup
1. Guru memberi 1. Peserta didik 10 menit
kesempatan untuk menanyakan materi
menanyakan materi yang belum
yang belum dipahami dipahami dan
kemudian menjelaskan materi
menanyakan apa saja yang telah dipelajari
yang telah dipelajari hari ini
hari ini
2. Guru membimbing 2. Peserta didik
peserta didik menyimpulkan
menyusun pembelajaran hari
kesimpulan ini
3. Guru memberikan 3. Peserta didik
umpan balik atau menanggapi refleksi
refleksi dan dari guru
penguatan kepada
peserta didik
4. Guru menyampaikan 4. Peserta didik
materi yang akan memperhatikan
dipelajari pertemuan
berikutnya tentang
susunan pegas
5. Guru dan peserta 5. Guru dan peserta
didik menyanyikan didik menyanyikan
lagu Indonesia Raya lagu Indonesia Raya
6. Guru menutup 6. Salah satu peserta
pembelajaran dengan didik memimpin
salam dan doa. doa
Pertemuan Ke – 2
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kelas 1. Peserta didik 20 menit
dengan mengucapkan menjawab salam,
salam, menanyakan kabar, dan berdoa.
kabar dan berdoa.
2. Guru mengabsen 2. Peserta didik
kehadiran peserta memperhatikan guru
didik.
3. Guru mengkondisikan 3. Peserta didik
peserta didik untuk mempersiapkan diri
siap dalam menerima
melaksanakan pembelajaran.
pembelajaran.
4. Guru meminta satu 4. Satu peserta didik
peserta didik memimpin dan
memimpin untuk diikuti peserta didik
menyanyikan lagu yang lain untuk
Indonesia Raya menyanyikan lagu
Indonesia Raya
5. Guru menyampaikan 5. Peserta didik
tujuan pembelajaran memperhatikan
dan peraturan di penjelasan guru
kelas.
J. Lampiran
1. Materi Pembelajaran
2. Kisi – Kisi Soal, Butir Soal, Pedoman Penskoran Ranah Pengetahuan
3. Kisi – Kisi dan Soal Ranah Keterampilan
4. Lembar Kerja Siswa
5. Tugas Proyek
6. Lembar Penilaian Kinerja
7. Pedoman Penskoran Kinerja
8. Lembar Penilaian Proyek
9. Pedoman Penskoran Proyek
10. Penilaian Pertemuan 1
11. Kisi – Kisi Pekerjaan Rumah dan Pedoman Penskoran
Mengetahui,
Kepala Sekolah
MATERI PEMBELAJARAN
Kebanyakan dari kita tentu pernah bermain dengan karet gelang. Pada saat Anda
menarik sebuah karet gelang, dengan jelas Anda dapat melihat karet tersebut akan
mengalami perubahan bentuk dan menjadi semakin panjang. Demikian juga jika Anda
duduk di atas sebuah kasur busa, kasur akan mengalami perubahan bentuk. Sebuah lidi
atau sebatang rotan juga dengan mudah dapat dilengkungkan.
Salah satu benda yang biasa kita jumpai ialah pegas, misalnya pegas pada bolpoin
atau ayunan bayi. Coba perhatikan karakteristik dari pegas. Pegas akan merespon terhadap
gangguan yang diberikan (misalnya ditarik) dan kemudian kembali pada bentuk aslinya
setelah gangguan tersebut hilang atau tarikannya dilepas. Semua jenis bahan/benda dapat
berubah bentuk dikarenakan gaya yang diberikan. Jika benda tersebut kembali ke bentuk
asalnya setelah gayanya dihilangkan, maka benda tersebut dikatakan elastis.
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan
ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan
memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda
dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya
dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk
dan ukuran benda ke keadaan semula.
Sifat benda yang berusaha menghambat perubahan bentuk atau deformasi dan
cenderung untuk mengembalikan bentuk benda ke bentuk semula ketika gaya yang
memengaruhinya dihilangkan disebut elastisitas. Bila diuraikan secara sederhana,
elastisitas merupakan kemampuan suatu benda untuk kembali ke keadaan semula setelah
gaya yang dikenakan padanya dilepaskan.
Setiap benda memiliki sifat lentur atau elastis. Sifat ini merupakan sifat bawaaan
dari setiap benda. Namun tidak semuanya memiliki sifat yang sama seperti contoh-contoh
yang telah disebutkan sebelumnya. Setiap bahan memiliki elastisitas yang berbeda-beda.
Benda-benda yang memiliki sifat elastis rendah seperti keramik dan kaca akan mudah
patah jika ditarik ataupun dilengkungkan. Benda yang setelah mengalami deformasi dan
tidak kembali ke bentuknya semula (seperti yang disebutkan pada contoh di atas) disebut
benda plastis atau tidak elastis.
Tiga hal utama yang harus diketahui di dalam mempelajari sifat elastis dari suatu
bahan, yaitu tegangan (stress), regangan(strain), dan modulus elastisitas.
1. Tegangan (Stress)
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda.
Perhatikan gambar berikut
Misalkan sebuah pegas yang dikaitkan pada ujung atas dan
diberi beban pada ujung bawahnya seperti pada gambar di atas.
Pegas di atas dikatakan mengalami tegangan/stress. Besarnya
tegangan yang dialami oleh suatu benda bergantung pada gaya
luar (pada gambar di samping yang dimaksud ialah beban) dan
luas permukaan benda dimana gaya luar tersebut diberikan.
gaya luar (F)
tegangan (σ) =
luas permukaan (A)
dimana: 𝜎=𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑃𝑎) 𝐹=𝑔𝑎𝑦𝑎 (𝑁) 𝐴=𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚2)
Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya berbeda diberi gaya,
maka kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda. Kawat dengan
penampang kecil mengalami tegangan yang lebih besar dibandingkan kawat dengan
penampang lebih besar. Tegangan benda sangat diperhitungkan dalam menentukan ukuran
dan jenis bahan penyangga atau penopang suatu beban, misalnya penyangga jembatan
gantung dan bangunan bertingkat.
2. Regangan (Strain)
Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan
materi terhadap tegangan. Bila ditinjau pada gambar pegas di atas, regangan merupakan
ukuran mengenai seberapa jauh pegas tersebut berubah bentuk. Dalam hal ini
perbandingan pertambahan panjang pegas terhadap panjang pegas mula-mula karena ada
gaya luar yang memengaruhinya (beban pada ujung bawah pegas). Pertambahan panjang
pegas setelah diberi beban disimbolkan dengan 𝛥𝑥. Maka dapat disimpulkan, regangan
(strain) adalah perubahan bentuk benda yang terjadi karena gaya yang diberikan pada
masing-masing ujung benda dan arahnya menjauhi benda. Pada peristiwa regangan, benda
bertambah panjang.
Pengaruh gaya luar yang diberikan pada kedua ujung atang yang panjangnya xo adalah
pegas bertambah panjang sebesar Δx. Dengan demikian, regangan yang dialami oleh
pegas, yaitu:
pertambahan panjang(Δx)
regangan (𝑒) =
panjang mula − mula(𝑥0 )
dimana: 𝑒=𝑟𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝛥𝑥=𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (𝑚) 𝑥𝑜=𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎 (𝑚)
Regangan merupakan besaran yang tidak memiliki dimensi.
Konsep tegangan dan regangans serta hubungannya banyak dimanfaatkan pada bidang
konstruksi. Berdasarkan berbagai percobaan di laboratorium, diperoleh hubungan antara
tegangan dan regangan untuk baja dan aluminium seperti tampak pada Gambar
Berdasarkan grafik pada Gambar di atas, untuk tegangan yang sama, misalnya 1 × 108
N/m2, regangan pada aluminium sudah mencapai
0,0014, sedangkan pada baja baru berkisar pada
0,00045. Jadi, baja lebih kuat dari aluminium. Itulah
sebabnya baja banyak digunakan sebagai kerangka
(otot) bangunan-bangunan besar seperti jembatan,
gedung bertingkat, dan jalan layang.
7. Modulus Elastisitas
Sifat elastis suatu bahan berhubungan dengan modulus elastisitasnya. Elastisitas suatu
bahan dapat diketahui dengan membandingkan hubungan antara tegangan dan regangan
yang dialami oleh suatu bahan. Perbandingan antara tegangan dan reganagan yang dialami
oleh suatu bahan. Perbandingan ini disebut sebagai konstanta modulus elastisitas atau
Modulus young.
tegangan (σ)
Modulus elastisitas (E) =
regangan (𝑒)
Keterangan: 𝐹=𝑔𝑎𝑦𝑎 (𝑁) 𝐴=𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚2) 𝑙=𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑚)
Δ𝑙=𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (𝑚)
Nilai Modulus Young setiap benda berbeda-beda berantung jenis benda itu. Nilai modulus
Young tidak bergantung pada ukuran benda, melainkan hanya tergantung pada jenis
bahannya saja. Selama gaya F yang bekerja pada benda elastis tidak melampaui batas
elastisitasnya, maka perbandingan antara tegangan (𝜎) dengan regangan (𝑒 ) adalah
konstan.
8. Hukum Hooke
Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran).
Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula, apabila dikenai gaya
sampai batas tertentu. Pemberian gaya sebesar F akan mengakibatkan pegas bertambah
panjang sebesar ΔX. Besar gaya F berbanding lurus dengan ΔX . Secara matematis
dirumuskan dengan persamaan berikut.
𝐹=𝑘.ΔX.
Keterangan:
F : gaya yang diberikan pada pegas (N)
ΔX : penambahan panjang pegas (m)
k : konstanta pegas (N/m)
Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut, “Jika gaya tarik
tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali
oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung-
gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh karena itu,
pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Hooke.
9. Susunan Pegas Seri
Hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan seri adalah sebagai berikut
d. Gaya yang menarik pegas pengganti dan masing-masing pegas sama besar.
F1 = F2 = F
e. Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah pertambahan panjang
masing-masing pegas
𝑥 = 𝑥1 + 𝑥2
f. Tetapan pegasnya
1 1 1
= + +⋯
𝑘𝑠 𝑘1 𝑘1
10. Susunan Pegas Paralel
Hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan paralel adalah sebagai
berikut
a. Gaya yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing-
masing pegas (F = F1 + F2).
b. Pertambahan panjang pegas pengganti dan masing-masing pegas sama besar (𝑥 = 𝑥1 =
𝑥2)
c. Tetapan penggantinya 𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2
atau secara umum ditulis sebagai berikut 𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 + … … ..
Keterangan :
𝑘𝑝 : konstanta pegas pengganti susunan paralel
LAMPIRAN 2
KISI-KISI DAN SOAL PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMK Diponegoro Tumpang
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Kelas :X
Mata Pelajaran : Fisika
Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis kekuatan bahan dari sifat elastisitasnya
8. Menghitung konstanta Susunan pegas seri Diberikan gambar 2 pegas yang PG PG4
pegas pada pegas yang sesuai Hukum Hooke disusun secara seri dengan gaya
disusun seri tertentu yang diketahui
konstanta pegas masing
masing, peserta didik
menentukan konstanta pegas
pengganti dan pertambahan
panjang pegas tersebut.
9. Menghitung konstanta Susunan pegas seri Diberikan gambar 2 pegas yang PG PG5
pegas pada pegas yang sesuai Hukum Hooke disusun secara paralel dengan
disusun paralel gaya tertentu yang diketahui
konstanta pegas masing
masing, peserta didik
menentukan konstanta pegas
pengganti dan pertambahan
panjang pegas tersebut.
Instrumen/butir Soal Pengetahuan
3.7 Menganalisis kekuatan 1. Menjelaskan pengertian U1 5 Nilai 5 : jika jawaban sesuai kunci
bahan dari sifat elastisitas jawaban dan ada pengembangan
elastisitasnya Nilai 4 : jika jawaban sesuai kunci
jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai
dengan kunci jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai
dengan kunci jawaban
2. Menentukan bahan bahan PG1 10 Nilai 10 : Jawaban sesuai kunci
yang memiliki sifat elastis jawaban
Nilai 0 : Jawaban tidak sesuai kunci
jawaban
3. Memahami konsep PG2 10 Nilai 10 : Jawaban sesuai kunci
tegangan jawaban
Nilai 0 : Jawaban tidak sesuai kunci
jawaban
4. Menghitung permasalahan U2 15 Nilai 15 : Jika dituliskan diketahui,
yang berhubungan dengan ditanya, dijawab dan mengerjakan
konsep tegangan sesuai prosedur dengan jawaban
yang benar
Nilai 10 : Jika tidak dituliskan
diketahui, ditanya, dijawab dan
mengerjakan sesuai prosedur
dengan jawaban yang benar
Nilai 5 : Jika dituliskan diketahui,
Kompetensi Dasar IPK No Soal Skor Maksimal Kriteria Penilaian
TEKNIK
NO KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR
PENILAIAN
1 4.7 Menyelesaikan masalah teknis Hukum Hooke d. Melakukan percobaan untuk menentukan a. Kinerja
dalam bidang teknologi terkait tentang Elastisitas hubungan antara pertambahan panjang dengan
dengan elastisitas bahan Bahan gaya yang diberikan tentang elastisitas bahan
b. Proyek
sesuai dengan Hukum Hooke
e. Mengintegrasikan Hukum Hooke tentang
elastisitas bahan untuk menyelesaikan masalah
pada bidang teknologi
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA SISWA
PERCOBAAN HUKUM HOOKE
A. Tujuan
1. Menyelidiki hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas.
2. Menentukan persamaan Hukum Hooke
B. Alat dan Bahan
1. Batang statis panjang
2. Batang statis pendek
3. Penjepit
4. Mistar
5. Pegas spiral
6. Beban sejumlah 3 dengan massa yang bervariasi (25 gram, 50 gram, 75 gram)
C. Prosedur Percobaan
2. Susunlah alat seperti pada gambar
3. Bacalah panjang pegas (tanpa beban) L0 pada skala mistar yang berimpit dengan
ujung penunjuk, catat pada data pengamatan.
4. Gantungkan sebuah keeping beban di ujung pegas, lalu bacalah panjang pegas
berbeban L, pada skala mistar yang berimpit dengan jarum penunjuk. Catat juga
massa beban pada ujung pegas.
4. Ulangi langkah 3 dengan 2 keping, 3 keping, 4 keping beban, dan seterusnya.
5. Catatlah data pengamatan kamu dalam tabel.
6. Hitunglah besar gaya tarik pada pegas dengan F = mg dengan m adalah massa total
beban pada ujung pegas. Tuliskan hasil perhitungan pada tabel.
7. Hitung pertambahan panjang pegas Δx = L-L0. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel.
D. Data Pengamatan
L0 = .......
ΔL = Pertambahan
Massa beban Gaya Tarik L = Panjang
Panjang pegas 𝐅
(kg) F = m . g (N) Pegas (cm)
(cm) ∆𝐋
E. Analisis Data
1. Apakah yang terjadi saat pegas tanpa beban?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Bagaimanakah bentuk pegas saat setelah diberi beban?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Apa yang terjadi jika pegas terus menerus di beri tambahan beban?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Buatlah grafik hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
5. Bagaimana bentuk grafik yang dihasilkan dan jelaskan grafik gaya terhadap
pertambahan panjang pegas tersebut?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
6. Bagaimana hubungan gaya tarik dengan pertambahan panjang pegas? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
7. Rumuskan persamaan Hukum Hooke jika konstanta pegas dibuat tetap!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
1. Hubungan gaya tarik dengan pertambahan panjang pegas adalah……………..
……………………………………………………………………………………
2. Persamaan Hukum Hooke……………………………………………................
.………………………………..............................................................................
LAMPIRAN 5
TUGAS PROYEK
PEMECAHAN MASALAH MERANCANG SUSUNAN PEGAS
1. Ibu ingin memesan springbed di sebuah toko, disediakan 2 pegas yang masing masing
memiliki konstanta pegas yang sama. Rancanglah sebuah kemungkinan jika ibu ingin
memesan 2 springbed dengan tingkat pantulan yang berbeda :
a. Untuk Rina, karena untuk anak perempuannya yang masih SD, dia suka sekali
melompat-lompat di springbed, jadi ibu ingin memesan yang pantulannya tinggi.
b. Untuk Adi, karena untuk anaknya yang sudah remaja dengan kesibukan yang
tinggi, ibu ingin membuat anak remajanya tidur dengan nyaman, jadi ibu ingin
memesan yang pantulannya rendah.
2. Buat rancangan dengan menggunakan pegas, papan , sterofoam, dan tripleks
secukupnya, produk dikumpulkan beserta laporan yang ditulis sesuai dengan format
laporan dalam jangka waktu 2 minggu.
3. Format Laporan :
a. Cover
b. Judul
c. Dasar Teori
d. Alat dan Bahan
e. Rancangan
f. Prosedur Pembuatan disertai foto tiap tahapan
g. Analisis
h. Kesimpulan
Laporan diketik di kertas HVS A4 Font TNR 12 spasi 1,5 dengan margin 4-3-3-3
LAMPIRAN 6
LEMBAR PENILAIAN KINERJA
PERCOBAAN HUKUM HOOKE
SKOR
NO KOMPONEN/ SUB KOMPONEN
1 2 3 4
1 Persiapan (Skor maks 4)
Pemilihan alat dan bahan
Bobot 15
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
2 Proses (Skor maks 4)
Prosedur Kerja
Bobot 40
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
3 Hasil (Skor maks 4)
Analisis data dan kesimpulan pada lembar kerja
Bobot 30
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
4 Sikap Kerja (Skor maks 8)
Sikap saat praktikum
Sikap saat presentasi
Bobot 10
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
5 Waktu (Skor maks 8)
Waktu penyelesaian praktikum
Waktu penyelesaian diskusi
Bobot 5
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
Nilai Ʃ Nilai Sub Komponen
LAMPIRAN 7
PEDOMAN PENSKORAN KINERJA
SKOR
NO KOMPONEN/ SUB KOMPONEN
1 2 3 4
1 Persiapan (Skor maks 8)
Persiapan Alat
Persiapan Bahan
Bobot 15
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
2 Proses (Skor maks 8)
Kreasi Produk
Prosedur Kerja
Bobot 40
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
3 Hasil (Skor maks 8)
Analisis Konsep
Pelaporan
Bobot 30
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
4 Sikap Kerja (Skor maks 4)
Sikap saat presentasi
Bobot 10
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
5 Waktu (Skor maks 8)
Waktu penyelesaian produk
Waktu penyelesaian laporan
Bobot 5
Nilai Komponen (Skor yang diperoleh/Skor Maks)
x bobot
Nilai Ʃ Nilai Sub Komponen
LAMPIRAN 9
PEDOMAN PENSKORAN PRODUK