KEPERAWATAN
BBLR
Definisi BBLR
2.Dismaturitas.
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat
terjadi dalam preterm, term, dan post term.
ETIOLOGI BBLR
1. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung
dengan kehamilan misalnya:
perdarahan antepartum, trauma fisik
dan psikologis, DM, toksemia
gravidarum, dan nefritis akut.
2. Usia Ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi
ialah pada usia <20 tahun
4.Sebab lain
1)Prematuritas murni
a. BB lahir kurang dari 1500 gr
Dirawat dalam inkubator, pertahankan
suhu tubuh antara 36,5 37 C
Bila tidak ada SGNN dapat diberi minum
per oral susu rendah laktosa/ ASI
dengan menghisap sendiri atau dengan
pipa nasogastik. Bila tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan peroral,
maka diberikan sebanyak yang dapat
ditoleransi lambungnya dan sisanya
diberikan dengan IVFD.
2)Dismaturitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Makanan/ cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram ;
kurang dari 2500 gr menunjukkan kecil
untuk usia gestasi, pemberian nutrisi
harus diperhatikan. Bayi dengan
dehidrasi harus diberi infus. Beri minum
dengan tetes ASI/ sonde karena refleks
menelan BBLR belum
sempurna,kebutuhan cairan untuk bayi
baru lahir 120-150ml/kg BB/ hari.
4 . Berat badan
Kurang dari 2500 gram
5. Suhu
BBLR mudah mengalami hipotermia,
oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan.
6. Integumen
Pada BBLR mempunyai adanya tanda-
tanda kulit tampak mengkilat dan kering.
B .Tanda anatomis:
Kulit kriput, tipis, penuh lanugo pada dahi,
pelipis, telinga, dan lengan, lemak jaringan
sedikit (tipis).
Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai
ujung jari
Pada bayi laki2 testis belum turun
Pada bayi perempuan labia mayora lebih
menonjol
C . Tanda fisiologis
Gerakan bayi pasif dan tangis hanya merintih,
walaupun lapar bayi tidak menangis, lebih
banyak tidur dan lebih malas.
Suhu tubuh mudah untuk menjadi hipotermia.
Kurangnya mobilisasi sehingga produksi
panas berkurang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)Tidak efektifnya pola nafas b.d
imaturitas fungsi paru dan
neomuskular
2)Tidak efektifnya termoregulasi b.d
imaturitas control dan pengatur suhu
tubuh dan berkurangnya lemak
subcutan dalam tubuh
3)Resiko infeksi b.d defisiensi
pertahanan tubuh (imunologi)
4)Resiko gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d ketidakmampuan
tubuh untuk mencerna nutrisi
(imaturitas saluran cerna)
5)Resiko gangguan integritas kulit b.d
tipisnya jaringan kulit, imobilisasi
6)Kecemasan orang tua b.d situasi
krisis, kurang pengetahuan
INTERVENSI
NIC:
- Observasi pola nafas
- Observasi frekuensi dan bunyi nafas
- Observasi adanya sianosis
- Monitor dengan teliti hasil px. Gas
darah
- Atur ventilasi ruangan tempat
perawatan klien
- Kolaborasi
2 . Dx II: Tidak efektifnya termoregulasi b.d
imaturitas control dan pengatur suhu tubuh
dan berkurangnya lemak subcutan dalam
tubuh
NIC:
- Observasi tanda2 vital
- Tempatkan bayi pada inkubator
- Kontrol temperatur dalam inkubator sesuai
kebutuhan
- Hindari bayi dari pengaruh yg dapat
menurunkan suhu tubuh
- Monitor tanda2 hipertermi
- Ganti pakaian setiap basah
- Observasi adanya sianosis
3 . Dx III: Resiko infeksi b.d defisiensi
pertahanan tubuh (imunologi)
NIC:
- Kaji tanda2 infeksi
- Isolasi bayi dengan bayi lain
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan bayi
- Gunakan masker setiap kali kontak
dengan bayi
- Cegah kontak dengan orang yang
terinfeksi
- Pastikan semua perawatan yang
kontak dengan bayi dalam keadaan
bersih/steril
- Kolaborasi
4 . Dx IV: Resiko gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan b.d
ketidakmampuan tubuh untuk
mencerna nutrisi (imaturitas saluran
cerna)
NIC:
- Observasi intake dan output
- Observasi refleks hisap dan
menelan
- Beri minum sesuai program
- Pasang NGT bila refleks menghisap
dan menelan tidak ada
- Monitor tanda2 intoleransi terhadap
nutrisi parenteral
- Kaji kesiapan ibu untuk menyusu
- Timbang BB setiap hari
5 . Dx V: Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jaringan kulit, imobilisasi
NOC: Gangguan integritas kulit tidak terjadi, tidak ada lecet atau kemerahan
pada kulit, tanda2 infeksi (-).
NIC:
- Observasi vital sign
- Observasi tekstur dan warna kulit
- Lakukan tindakan secara aseptic dan antiseptic
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
- Jaga kebersihan kulit bayi
- Ganti pakaian setiap basah
- Jaga kebersihan tempat tidur
- Lakukan mobilisasi tiap 2 jam
- Monitor suhu dalam inkubator
NOC: cemas berkurang, orang tua tampak tenang, orangtua tidak bertanya2 lagi,
orangtua berpartisipasi dalam proses perawatan.
NIC:
- Kaji tingkat pengetahuan orangtua
- Beri penjelasan tentang keadaan bayinya
- Libatkan keluarga dalam perawatan bayinya
- Berikan support dan reinforcement atas apa yang dapat dicapai oleh orang tua
- Latih orangtua tentang cara perawatan bayi dirumah sebelum bayi pulang.
TERIMAKASIH