Anda di halaman 1dari 31

EKONOMI KOPERASI

PENDIRIAN KOPERASI
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PENDIRIAN KOPERASI
Tidak adanya manfaat dari koperasi yang
didirikan jika para pendiri koperasi tidak
mengetahui berbagai persoalan pokok
tentang koperasi pada umumnya.
Walaupun koperasi dimulai dengan 20
orang, namun harus diusahakan sehingga
koperasi dapat menerima anggota-anggota
baru secara sukarela dan terbuka.
Koperasi tidak mungkin dapat mencapai
tujuannya dalam jangka pendek,
melainkan memerlukan waktu yang cukup
lama.
Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian
LANGKAH LANGKAH PENDIRIAN
KOPERASI
1. Mengadakan pertemuan pendahuluan
di antara orang-orang yang ingin
mendirikan koperasi.
2. Mengadakan penelitian mengenai
lingkungan daerah kerja koperasi.
3. Menghubungi kantor Departemen
Koperasi setempat.
4. Membentuk panitia pendirian koperasi
yang bertugas mempersiapkan
anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga.
5. Mengadakan rapat pembentukan
koperasi. Hal-hal yang perlu dilakukan
pada rapat anggota yaitu:
Memilih pengurus;
Memilih pengawas;
Menetapkan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
6. Mengajukan permohonan status badan
hukum koperasi dengan melampirkan
petikan berita acara pembentukan
koperasi serta daftar nama anggota
pengurus dan pengawas.
PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM
UU 17/2012 KOPERASI
Pengesahan
selambat-lambatnya
PP 4/1994 Diterima 3 bulan sejak berkas
Pejabat yang berwenang diterima lengkap
wajib melakukan penelitian
terhadap materi Anggaran
PERMEN 01/2006 Dasar yang diajukan.
Keputusan penolakan
dan alasannya
Pejabat yang berwenang disampaikan kembali
Sekelompok orang melakukan pengecekan kepada kuasa pendiri
terhadap keberadaan paling lama 3 bulan
yang mempunyai
kegiatan dan koperasi tersebut.
kepentingan ekonomi Terhadap penolakan,
yang sama. para pendiri dapat
mengajukan
Ditolak permintaan ulang
PRA KOPERASI pengesahan akta
pendirian koperasi
dalam jangka waktu
paling lama 1 bulan.
Kop. Primer
Rapat Persiapan - Sekurang - Keputusan terhadap
permintaan ulang
kurangnya di tersebut diberikan
Rapat Pembentukan hadiri 20 orang paling lambat
pendiri. 1 bulan.
Membahas Anggaran Dasar Koperasi : Mengajukan
Anggaran Dasar memuat antara lain : Kop. Sekunder permohanan
pengesahan secara
Nama & tempat kedudukan. tertulis kepada Pejabat
Maksud & tujuan - Dihadiri sekurang berwenang.
Bidang usaha. kurangnya 3 disetujui ditolak
Keanggotaan. (tiga) koperasi
Rapat Anggota. melalui wakil-
wakilnya.
Pengurus, Pengawas.
Sisa Hasil Usaha. Keputusan
Pembuatan Akta oleh akhir
Notaris. 1
Tambahan yang Perlu Dilampirkan dlm
Pembentukan Koperasi yang
mempunyai Unit Usaha Simpan Pinjam :
1. Surat bukti penyetoran modal tetap USP pada
koperasi primer sekurang-kurangnya Rp.
15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk USP
pada koperasi sekunder berupa deposito pada
Bank Pemerintah yang disetorkan atas nama
Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan
Menengah cq. Ketua Koperasi yang
bersangkutan.
2. Rencana kerja sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun.
3. Administrasi dan pembukuan koperasinya.
4. Nama dan riwayat hidup Pengurus, Pengawas
dan calon Pengelola.
5. Daftar sarana kerja. 6
ASPEK ASPEK PENTING DALAM
PENYUSUNAN AKTA PERKOPERASIAN

7
ANGGARAN DASAR KOPERASI
1. Anggaran Dasar memuat ketentuanketentuan
pokok yang merupakan dasar bagi tata
kehidupan koperasi, sehingga didalamnya
dimuat halhal yang harus disusun secara
ringkas, singkat, jelas dan mudah dimengerti
oleh siapapun;

2. Ketentuan pokok yang dimuat dalam


Anggaran Dasar meliputi:
a. struktur organisasi;
b. kegiatan usaha;
c. modal dan keuangan;
11
UU No. 17/2012 anggaran dasar koperasi
setidak-tidaknya harus mencantumkan hal-hal
berikut.
1. nama dan tempat kedudukan;
2. wilayah keanggotaan;
3. tujuan, kegiatan usaha, dan jenis Koperasi;
4. jangka waktu berdirinya Koperasi;
5. ketentuan mengenai modal Koperasi;
6. tata cara pengangkatan, pemberhentian,
dan penggantian Pengawas dan Pengurus;
7. hak dan kewajiban Anggota, Pengawas, dan
Pengurus;
8. ketentuan mengenai syarat keanggotaan;
9. ketentuan mengenai Rapat Anggota;
10.ketentuan mengenai penggunaan Selisih
Hasil Usaha;
11.ketentuan mengenai perubahan Anggaran
Materi Anggaran Dasar Koperasi dapat
diperluas dengan menetapkan halhal lain
yang diperlukan sesuai dengan
kepentingan anggota, organisasi atau
usaha koperasi yang bersangkutan,
sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan.

15
KEANGGOTAAN KOPERASI
keanggotaan koperasi pada dasarnya bersifat
sukarela dan terbuka." Yang dimaksud dengan
sukarela yaitu setiap anggota koperasi
mendaftar menjadi anggota koperasi berdasar
atas kemauan sendiri
Anggota Koperasi merupakan pemilik dan
sekaligus pengguna jasa Koperasi.
Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku
daftar Anggota.
Keanggotaan Koperasi bersifat terbuka bagi
semua yang bisa dan mampu menggunakan
jasa Koperasi dan bersedia menerima tanggung
jawab keanggotaan.
Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau
diakhiri setelah persyaratan sebagaimana
HAK ANGGOTA KOPERASI
menghadiri, menyatakan pendapat, dan
memberikan suara dalam Rapat Anggota;
mengemukakan pendapat atau saran kepada
Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta atau
tidak;
memilih dan/atau dipilih menjadi Pengawas atau
Pengurus;
meminta diadakan Rapat Anggota menurut
ketentuan dalam Anggaran Dasar;
memanfaatkan jasa yang disediakan oleh Koperasi;
mendapat keterangan mengenai perkembangan
Koperasi sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar; dan mendapatkan Selisih Hasil
Usaha Koperasi dan kekayaan sisa hasil
penyelesaian Koperasi.
BERHENTI SEBAGAI ANGGOTA
KOPERASI
Meninggal dunia
Minta berhenti atas kehendak sendiri
Diberhentikan karena tidak memenuhi
syarat keanggotaan
Dipecat karena tidak memenuhi
kewajiban sebagai anggota
PEMBUBARAN KOPERASI
1. Pembubaran atas kehendak sendiri
Koperasi tersebut mengadakan rapat
anggota yang membahas pembubaran;
Pengurus menyampaikan keputusan rapat
anggota mengenai pembubaran koperasi
tersebut kepada pejabat dilingkungan
Departemen Koperasi dan PKM dengan
mengajukan permohonan pembubaran
koperasi;
Setelah permohonan pembubaran diterima
oleh pejabat yang berwenang, maka
selanjutnya pejabat Departemen Koperasi
dan dengan mengeluarkan surat
keputusan pembubaran dan
2. Pembubaran atas kehendak
pemerintah
Dilakukan penelitian untuk memperoleh
bukti-bukti yang kuat bahwa koperasi yang
bersangkutan benar-benar telah melanggar
ketentuan di dalam undang-undang atau
peraturan lainnya.
Bersamaan dengan dilakukannya penelitian,
pemerintah juga melakukan berbagai
pencatatan tentang kekayaan yang menjadi
hak koperasi.
Atas dasar penelitian tersebut, pejabat yang
berwenang membubarkan koperasi akan
mengirim surat pembubaran kepada
koperasi tersebut.
PARTISIPASI ANGGOTA
Bentuk-bentuk partisipasi anggota koperasi
menurut Rpke (1987) terdiri dari:
Berbicara dan bertindak atau
disebut Voice;
Memberikan hak suara pada proses
pengambilan keputusan atau disebut
Vote; dan
Menyatakan ke luar dari keanggotaan
koperasi atau disebut exit.
Bentuk-bentuk partisipasi anggota
menurut A.Hannel (1992) dihubungkan
dengan prinsip identitas ganda
anggota yaitu:
Sebagai pemilik, anggota harus turut
serta mengambil keputusan, evaluasi
dan pengawasan terhadap jalannya
perusahaan koperasi yang biasanya
dilakukan pada waktu rapat anggota;
Sebagai pemilik, anggota harus turut
serta melakukan kontribusi modal melalui
berbagai bentuk simpanan (simpanan
yang menentukan kepemilikan dan
simpanan yang tidak menentukan
kepemilikan), untuk memodali jalannya
usaha perusahaan koperasi;
Sebagai pemilik, anggota harus turut
serta menanggung risiko usaha
koperasi;

Sebagai
pengguna/pelanggan/pekerja/nasabah
anggota harus turut serta
memanfaatkan pelayanan barang dan
jasa yang disediakan oleh koperasi.
Dalam kedudukan sebagai pelanggan
yang memanfaatkan pelayanan
koperasinya, mengandung makna
berpartisipasi dalam membiayai
koperasinya.
PARTISIPASI ANGGOTA DAN
PROFESIONALISME MANAJEMEN
Tabel : Matrik Partisipasi Anggota,
Profesionalisme Manajemen
dan Perkembangan Koperasi
MOTIVASI ANGGOTA
BERPARTISIPASI

Gambar : Hubungan Members Participation, dengan


Members Benefit
MODEL KESESUAIAN PARTISIPASI
DIMENSI-DIMENSI PARTISIPASI

DIMENSI
PARTISIPASI

Sifatnya Bentuknya Pelaksanaan Kepentingan


Dipaksaka Formal nya nya
n Informal Langsung Kontributif
Sukarela Tak Insentif
langsung
Hubungan Antara partisipasi kontributif dg
partisipasi insentif:
1. Dalam rangka membiayai pertumbuhan koperasi,
kontribusi keuangan baik yang berupa simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan sukarela maupun yang berasal
dari usaha sendiri para anggota (partisipasi kontribusi
keuangan) sangat diperlukan
2. Setelah dana yang terkumpul tersebut digunakan oleh
perusahaan koperasi, proses pengambilan keputusan
mengenai penetapan tujuan dan kebijaksanaan serta
proses pengawasan jalannya perusahaan koperasi harus
melibatkan anggota karena anggota sebagai pemilik
perusahaan koperasi (partisipasi kontributif anggota dalam
pengambilan keputusan).
3. Tetapi untuk mendukung pertumbuhan koperasi anggota
sebagai pelanggan/pemakai harus memanfaatkan setiap
pelayanan yang diberikan oleh koperasi (partisipasi
insentif). Semakin banyak anggota memanfaatkan
pelayanan koperasi, manfaat yang diperoleh anggota
tersebut akan semakin banyak, dan bila ini terjadi,
CARA MENINGKATKAN PARTISIPASI
Menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang
dibutuhkan oleh anggota yang relatif lebih baik dari
para pesaingnya di pasar
Meningkatkan pelayanan kepada anggota
Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di
pasar bebas wilayah koperasi atau tidak disediakan
oleh pemerintah
Berusaha memberikan deviden per anggota (SHU per
anggota) yang meningkat dari waktu ke waktu.
Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis
koperasi dengan nonanggota melalui pemberian
kredit dengan bunga yang relatif lebih murah dan
jangka waktu pengembalian relatif lama
Menyediakan berbagai tunjangan (bila mampu)
keanggotaan, seperti tunjangan hari raya, tunjangan
kesehatan, dan lain-lain
Koperasi yang efektif akan
memperhitungkan besarnya biaya
partisipasi dan membandingkannya
dengan manfaat (benefit) yang
ditimbulkan oleh partisipasi itu.

Semakin besar selisih manfaat


dengan biaya partisipasi yang
dikeluarkan, semakin efisien
pelaksanaan partisipasi pada koperasi
tersebut.
Semakin besar ukuran koperasi,
partisipasi akan semakin tidak
efektif dan efisien. Hal ini
disebabkan:

1. Semakin besar ukuran koperasi


akan semakin banyak anggotanya.
Biaya partisipasi akan semakin besar
karena efektivitas rapat akan semakin
rendah. Misalnya, biaya rapat untuk 20
anggota akan jauh lebih rendah daripada
3.000 anggota. Demikian pula ide-ide
yang datang dari 20 anggota akan lebih
mampu direalisasikan dalam program
kerja koperasi daripada ide yang datang
2. Ukuran koperasi yang besar
memungkinkan anggota tersebar di
mana-mana.

Semakin besar koperasi, masalah ruang


lingkup koperasi makin luas sehingga
jarak menjadi masalah dan membawa
dampak kepada waktu, dan energi.
Bagi anggota yang jauh dari pusat
koperasi akan dibebani oleh biaya
partisipasi yang lebih besar daripada
angota yang dekat dengan pusat
koperasi.
3. Semakin besar ukuran koperasi,
akan semakin kompleks
permasalahan dalam koperasi itu.

Untuk mengatasi hal itu, diperlukan


manajemen yang profesional di bidang
koperasi. Akibatnya hubungan anggota
dengan pihak manajemen akan semakin
renggang. Pola pengambilan keputusan
yang semula mengikutsertakan anggota,
sedikit demi sedikit terkurangi sampai
akhirnya manajemen semakin berperan
dalam pengambilan keputusan.
4. Semakin besar ukuran
koperasi, semakin banyak
anggota yang menjadi anggota
tidak aktif.

Mereka akan menjadi pembonceng


atau "free riders" yakni berusaha
memperoleh manfaat dengan
mengurangi partisipasi.
THE END
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai