Skills
Topic List
Penutupan luka dimulai dari tengah
dan dilanjutkan setiap pertengahan
dari insisi yang tersedia
arah jarum tegak lurus permukaan
SIMPLE
kulit dan juga tegak lurus sayatan kulit
INTERRUPTE
jarak masuk dan keluarnya jarum dari
D
tepi sayatan sama dengan dalamnya
jaringan yang diambil (x) dan jarak
antar jahitan sama dengan dua kali
jarak tersebut (2)
HASIL
PENJAHITAN
INTERRUPTE
D
TECHNIQUE
INSISI ELIPS
penutupan dimulai dari ujung insisi
dan berakhir di tengah
jahitan tidak boleh sekaligus, tetapi
harus dua kali karena arah jarum
CARA harus tegak lurus dengan tepi insisi
MENUTUP
INSISI ELIPS
CARA
MENGANGKA
T JAHITAN
CARA
MENGANGKA
T JAHITAN
MATTRESS
TECHNIQUE
Vertikal mattress: menyamakan
permukaan sayatan
Horizontal mattress: tanpa
MATTRESS
TECHNIQUE mengganggu suatu struktur yang
berjalan sejajar dengan luka
sayatan, seperti pembuluh darah
dan nervus,
SUBCUTICULA
R TECHNIQUE
Instrumen Bedah
Minor
Needle holder
Tipe Crille Wood (bentuk seperti klem)
Nald Voeder
Gunting
Perban /
Pembalut Kegunaan : untuk menggunting pembalut dan plester
Gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade)
Gagang pisau nomor 4 (mata pisau besar) dan nomor
3 (mata pisau kecil)
Kegunaan : untuk menyayat berbagai organ/bagian
tubuh
Pisau Bedah
Lurus dan bengkok
Kegunaan : untuk hemostasis terutama untuk
jaringan tipis dan lunak
Klem Arteri
Pean
Mempunyai gigi pada ujungnya (mirip gigi pada
pinset sirurgis)
Kegunaan : untuk menjepit jaringan, terutama agar
jaringan tidak meleset dari klem
Klem
Kocher
Ukurannya lebih kecil
Kegunaan : untuk hemostasis terutama untuk
Klem Mosquito jaringan tipis dan lunak
Klem Allis
Untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit
tumor kecil
Untuk menjepit tumor yang agak besar dan rapuh
Klem
Babcock
Refraktor Volkman
Kegunaan : untuk menguakkan luka
2 gigi (luka kecil), 3 gigi, 4 gigi (luka besar), gigi
tumpul
Pinset Sirurgis
Untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan
penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum
memulai insisi
Pinset Anatomis
Untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit
Pinset jaringan yang tipis dan lunak
Pinset Splinter
Untuk mengadaptasi tepi-tepi luka
Untuk mengikat pembuluh darah besar
Deschamps
Aneurysm Needle
Untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis
Wound curett
Sonde (probe)
Untuk penuntun pisau sewaktu melakukan eksplorasi,
dan mengetahui kedalaman luka
Untuk mengambil instrumen steril, dan mengambil
kasa, jas operasi, doek, dan laken steril
Korentang
Benang dan Jarum
Bedah
Penting untuk penempatan benang pada jaringan,
sehingga harus dirancang secara khusus untuk
menimbulkan trauma jaringan seminimal mungkin
Double Armed
Swage Dua jarum dengan satu benang
Loop
Satu jarum pada satu benang dengan konfigurasi loop
Klasifikasi
Badan 1/2 Circle 3/8 Circle 1/4 Circle
Jarum
Straight Compound
Curved
Benang
Pemilihan benang jahit :
bedah Jenis bahan
Kemampuan tubuh untuk menyerap
Susunan filamen
Berdasarkan materi / bahan, dibagi atas:
Bahan alami, dibagi atas :
Diserap (absorbable)
Dibuat dari collagen yang berasal dari lapisan submukosa
usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi.
Contoh :
Benang campuran.
Surgical catgut chromic :Berasal dari lapisan submukosa
Bedah
usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi
dicampur dengan chromic acid
Tidak diserap (non absorbable sutures)
Jenis ini terbuat dari linen, ulat sutra ( silk ) seperti
surgical silk, virgin silk dan dari kapas ( cotton ) seperti
surgical cotton.
Ada juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai
tensil strength yang sangat kuat, contoh : metalik sutures
( stainless steel )
Bahan sintetis (buatan), dibagi atas :
Diserap (absorbable)
Terbuat dari sintetik polimer, sehingga mudah diserap oleh
tubuh secara hidrolisis dan waktu penyerapan oleh tubuh
mudah diprediksi
Contoh :
Polyglactin 910
Benang Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state (Vicryl Rapide)
Poliglikolik
Bedah
Polyglecaprone 25 (Monocryl)
Polydioxanone (PDS II)
Tidak diserap (non absorbable)
Terbuat dari bahan buatan (sintetis) dan dibuat sedemikian
rupa sehingga reaksi jaringan yang timbul sangat kecil
Contoh :
Polypropamide (Ethilon)
Polypropylene (Prolene)
Polyester (Mersilene)
Berdasarkan penampang benang, dibagi atas :
Monofilamen (satu helai)
Terbuat dari satu lembar benang, tidak meneyerap
cairan (non capilarity)
Klasifikasi Keuntungan : Kelebihan dari jenis ini adalah permukaan
benang rata dan halus, tidak memungkinkan terjadinya
Benang nodus infeksi dan tidak menjadi tempat tumbuhnya
mikroba
Bedah Kelemahan : Memerlukan penanganan simpul yang
khusus karena relatif cukup kaku dan tidak sekuat
multifilament
Contoh : Catgut, PDS, dan Prolene
Multifilamen
Terbuat dari beberapa filament atau lembar bahan
benang yang dipilih menjadi satu.
Klasifikasi
Keuntungan : Kelebihan jenis ini adalah benang lebih
kuat dari monofilament, lembut dan teratur serta
Benang mudah digunakan.
Kerugian : Kelemahannya adalah karena ada rongga
Bedah maka dapat menjadi tempat menempelnya mokroba
dan sedikit tersendat pada saat melalui jaringan.
Contoh : Vicryl, Silk, Ethibond
Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah
dikombinasi dengan perekat, tidak diserap tubuh.
Pada penggunaan di bagian luar tubuh maka benang
harus dibuka kembali.
Seide Warna : hitam dan putih
(silk/sutera) Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri
(arteri besar)
Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna : putih dan kekuningan
Ukuran : 5,0-3