Anda di halaman 1dari 32

MM091351

FENOMENA TRANSPORT
KREDIT: 3 SKS
SEMESTER: 5

Sjahrul Hadi, S.T., M.Pd.

BAHAN AJAR 3
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
PENGARUH TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA
VISKOSITAS
Data viskositas gas dan cairan terdapat pada Landolt-
Bornstein Physikochemische Tabellen
Viskositas fluida dipengaruhi oleh temperatur dan
tekanan.
Gambar 1.3-1 menunjukkan plot reduced viscosity r=
/ c , sebagai fungsi dari reduced temperatur Tr=T/Tc
dan reduced tekanan pr=p/pc
Terdapat dua buah fenomena yaitu fenomena cairan
dan fenomena gas
Viskositas gas mendekati batas ketika tekanan
mendekati 0
Viskositas gas meningkat dengan meningkatnya
temperatur
Viskositas cairan menurun dengan meningkatnya
temperatur
Perhitungan c dalam micropoises
Gambar 1.3-2 menunjukkan plot viscositas dibagi
viskositas pada atmospheric, #= / 0
Perhatikan perilaku perbedaan kurva
Perhatikan perilaku viskositas untuk cairan dan
padatan
Perhatikan viskositas dengan peningkatan
temperatur
Perhatikan viskositas dengan peningkatan
tekanan
Hubungan viskositas
terhadap tekanan dan
temperatur c
r
~
c 61.6 MTc
1 2
2 (V ) 3
c
1 2 1
c 7.70M 2
pc Tc 3 6


0
#


Perkiraan viskositas campuran gas juga dapat
dilakukan

Untuk pemahaman pengaruh temperatur dan tekanan


terhadap viskositas fluida: Perkirakan viskositas gas N2
pada 50 oC dan 854 atm. M = 28.0 g/g-mole. pc = 33.5
atm dan Tc = 126.2 oK.
Jawaban:
1 2 1
c 7.70 M 2 pc 3Tc 6


r 2.39
c

c 452 x10 6 gcm 1 sec 1/ poise
c
Untuk pemahaman efek temperatur dan tekanan
terhadap viskositas: Perkirakan viskositas gas CO 2
pada 114.6 atm dan 40.3 oC jika viskositasnya 1800 x
10-7 poise pada 45.3 atm dan 40.3 oC.
Jawaban:


#
0
6000 x10 7 gcm 1 sec 1
TEORI VISKOSITAS GAS DENSITAS RENDAH
Perhatikan viskositas gas densitas rendah
Mekanisme perpindahan momentum pada gas
dilihat secara sudut pandang molekular yaitu
tiap satu molekul
Perhatikan gas murni berupa molekul bulat,
rigid, tidak ada tarikan dengan diameter d dan
massa m
Terdapat sejumlah n konsentrasi molekul per
satuan volume
Jumlah n cukup sedikit sehingga jarak rata-rata
antar molekul berkali lipat terhadap diameter d
Pada keadaan setimbang gas, berdasarkan teori
kinetik, kecepatan molekul relatif terhadap
kecepatan fluida v, memiliki arah yang acak dan
memiliki besaran rata-rata u
K adalah konstanta Boltzmann
Frekuensi/jumlah tabrakan molekul pada sebuah
sisi permukaan diam adalah Z
Jarak tempuh rata-rata sebuah molekul antara
tabrakan yang beruntun adalah rerata jarak
bebas l
Molekul yang mencapai sebuah bidang , secara
rata-rata, memiliki jarak terakhir tabrakan a dari
bidang
Untuk menentukan viskositas gas sebagai sifat
molekul, kita perhatikan perilaku gas ketika
mengalir paralel terhadap sumbu x dengan
gradien kecepatan dvx/dy
Kita asumsikan persamaan diatas tetap valid
pada situasi tak-setimbang, sehingga seluruh
kecepatan molekul dihitung relatif terhadap
8T
u
m
1
Z nu
4
1

2d 2 n
Fluks momentum sumbu x pada bidang
konstan y adalah penjumlahan momentum x
molekul yang melewati arah positif y dan
dikurangi momentum x yang melewati arah
yang berlawanan
Kita asumsikan bahwa seluruh molekul
memiliki kecepatan yang mewakili daerah
terakhir tabrakan dan profil kecepatan vx(y)
dasarnya berupa linier untuk jarak beberapa
jalur bebas rerata
Zmv x y a Zmv x y a
Beberapayxrangkuman persamaan
1 dv x
yx nmu
3 dy
1 1 2 mkT
nmu u 3
3 3 3 2 d2
yx berhubungan dengan hukum Newton tentang
viskositas
Viskositas berupa
Viskositas gas berbentuk bulat keras dengan
densitas rendah
Nilai pengujian dibutuhkan untuk menentukan
diameter d tabrakan
tidak dipengaruhi tekanan. Gambar. Hal ini
sesuai hingga pengujian 10 atm
Tekanan pada gas seperti pada pompa angin
tangan
Pengujian menunjukkan bergantung temperatur
Pengembangan teori kinetik gas satu-atom pada
densitas rendah dilakukan sebelum Perang Dunia
Ke-1 oleh Chapman di Inggris dan Enskog di
Swedia secara terpisah
Teori Chapman-Enskog menunjukkan koefisien
perpindahan sebagai interaksi energi potensial
antara sepasang molekul dalam gas
Potensial ialah berdasarkan jarak/posisi
Energi potensial berhubungan dengan gaya
interaksi F berdasarkan hubungan F = - d/dr
r adalah jarak antara molekul
Fungsi energi potential yang cukup baik
diberikan oleh potential Lennard-Jones
12

6

( r ) 4
r r

adalah diameter karakteristik molekul


( diameter tabrakan)
adalah energi karakteristik interaksi antar
molekul (energi maksimum interaksi antara
pasangan molekul). Ditunjukkan oleh Gambar.
Catatan bahwa karakteristik interaksi molekul
tarik-menarik lemah pada pemisahan jarak
jauh (sebanding pada r-6), tolak-menolak kuat
pada pemisahan jarak dekat (sebanding pada
r-12).
Data , berbagai material dapat dilihat pada
tabel B-1.
r
molekul molekul

Tolak-menolak

r
molekul molekul
Tarik-menarik

rm
molekul molekul
setimbang
Jika dan tidak diketahui, kita dapat prediksi
dari sifat fluida pada titik kritik (c), cairan pada
titik didih (b) atau padatan pada titik cair (m)
menggunakan hubungan , , K, T, p

Koefisien viskositas pada temperatur tertentu T


gas murni satu-atom dengan berat molekul M
dituliskan dengan parameter dan sebagai

MT
2.6693 x10
5

2
Formula diatas juga cocok untuk gas banyak-
atom
Viskositas gas densitas rendah meningkat
dengan temperatur
Teori Chapman-Enskog telah dikembangkan
untuk campuran gas banyak-komponen oleh
Curtiss dan Hirschfelder
Untuk beberapa kasus, formula Wilke cukup
n
xi i
sesuai mix n
i 1
x j ij j 1

2
1 1 1

1 M i i
2 2
1 Mj 4

ij 1
M j
8 j Mi

Untuk PEMAHAMAN: Hitung viskositas gas CO2
pada 200, 300, dan 800 oK dan 1 atm
Jawaban:

MT
2.6693 x10 5
2
5 44.010T
2.6693 x10
3.996 2

5 T
1.109 x10

Untuk PEMAHAMAN: Jelaskan mengapa terjadi
porositas pada pengecoran logam
Untuk PEMAHAMAN: Prediksi viskositas
campuran gas (CO2, O2, N2) pada 1 atm dan 293
o
K
Jawaban:

3
xi i
mix 3
i 3
x
j 1
j ij
TEORI VISKOSITAS CAIRAN
Teori kinetik cairan dikembangkan sebagian
Perhatikan teori yang dikembangkan Eyring
dan kawan-kawan
Teori Eyring melihat mekanisme viskositas dari
sifat fisik
Sebuah cairan murni pada keadaan istirahat,
individu molekulnya bergerak konstan
Tetapi, karena susunan rapat, gerakannya
didominasi gerakan getaran setiap molekul di
dalam kandang yang dibentuk oleh
tetangganya
Kandang ini dituliskan sebagai batas energi
ketinggian G/N ~
G0
~
N
Eyring menyarankan bahwa cairan pada kondisi
istirahat, secara kontinu, menjalani pengaturan
yaitu satu molekul melepaskan diri dari
kandangnya menuju lubang yang berdekatan
dan bergerak melompati panjang a sebanyak k
per molekul
K dituliskan sebagai persamaan laju
Setiap pergerakan setiap molekul memerlukan
energi bebas aktivasi dalam keadaan cairan
tetap
Pada fluida yang mengalir pada sumbu x
dengan gradien kecepatan dvx/dy, jumlah
pengaturan molekul meningkat
Efek ini dapat dijelaskan dengan
mempertimbangkan batas energi potensialnya
yang diubah oleh tegangan xy yang bekerja
~
~ ~ a yx
V
G G0
2
Kecepatan molekul pada lapis A menggelincir
pada lapis B:
v xA v xB a (k f kb )

Kecepatan antara lapisan A dan B:


~
dv x a
~
a kT 0 RT
G a yxV
(k f kb ) e 2 sinh
dy h 2RT

Sehingga
2 ~ G~0 ~ 0.408U~u a p ~ 3.8Tb
Nh N h N h
~ e
RT
~ e RT
~ e T
a V V V
Untuk PEMAHAMAN: Prediksi viskositas cairan
benzene (C6H6) pada 20 oC
Jawaban :

Nh 3.8TTb
e
V

Anda mungkin juga menyukai