ked
15.710.274
BATUK DARAH
Riwayat penyakit sekarang
Status Generalis :
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
TD : 140/70
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 37,7 C
BB : 50 kg
TB : 167 cm
Kepala dan leher
JANTUNG :
Inspeksi: Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus cordis teraba ICS V linea midklavikula sinistra,
thriil (-).
Perkusi : batas kanan jantung : ICS II linea parasternal
dextra.
batas kiri jantung : ICS V linea midklavikula
sinistra.
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-).
THORAX
Paru :
Inspeksi : jejas (-) memar (-) simetris (-), bekas oprasi (-) , gerak
nafas tertinggal(-) hipertropi otot bantu nafas.
Palpasi : fremitus raba melemah pada kedua lapangan paru-
paru, pergerkan nafas simetris kanan dan kiri, sela ICS
melebar.
Perkusi : Perkusi hipersonor pada kedua lapangan
paru, batas paru-hepar pada ICS VII
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+).
Suara tambahan rhonki basah (-/+).
Suara tambahan wheezing (-/-).
Suara gesek pleura (-/-).
Abdomen
Abdomen
Inspeksi : supple (+)
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : hepar tidak teraba dan splenomegali, nyeri
tekan epigastrium
Perkusi : timpani
Genitalia : dalam batas normal
Ekstremitas
Ekstremitas : Superior:
Akral hangat kering merah +/+
Edema -/-
Jejas -/-
Clubbing finger -/-
Eritema palmaris -/-
Inferior:
Akral hangat kering merah +/+
Edema -/-
Jejas -/-
Clubbing finger (-)
Pemeriksaan penunjang
tanggal 13 desember 2016
SPS
Pemeriksaan penunjang
Diagnosa
IVFD PZ 21 tetes/menit.
Inj. Traneksamat 1A/8jam
Codein tab 3dd1
Terapi OAT kategori 1
ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis
Kuman berbentuk batang
Panjang 1-4 mikron
Terdiri dari asam lemak
Kuman > tahan asam kuat thdp ggn kimia dan fisis
Aerob suka terhadap jaringan kaya O2
Dalam jaringan kuman hidup sbg parasit intra seluler
Inhalasi basil TB Alveolus Fagositosis oleh makrofag
Destruksi makrofag
Kalsifikasi
Pecah
Patogenesis tuberkulosis
Tuberkulosis primer
TB paru milier
Diabetes melitus
Kehamilan dan menyusui
Gagal ginjal
HIV/AIDS
Pleuritis eksudativa TB (efusi pleura TB)
Gangguan fungsi hati
PENGOBATAN TB PARU DLM
KEADAAN KHUSUS
Penatalaksanaan
1. Bila klinis + (ikterik, mual, muntah) OAT stop
2. Bila klinis (laboratorium ada kelainan )
- Bilirubin > 2 X OAT stop
- SGOT / SGPT > 5 X OAT stop
- SGOT / SGPT > 3 X gejala + OAT stop
- SGOT/ SGPT > 3 X gejala - OAT
teruskan tapi perlu pengawasan
INDIKASI PEMBEDAHAN
Indikasi mutlak
- Telah diobati OAT adekuat BTA tetap +,
misal TB paru kasus gagal, kronik , MDR
- Batuk darah masif tak dpt diatasi
- Empiema dgn fistula bronkopleura
konservatif gagal
Indikasi relatif
- Batuk darah berulang BTA
- Kerusakan satu paru / lobus dgn keluhan
- Sisa kaviti yg menetap
Dosis OAT