Anda di halaman 1dari 41

MODUL MEROKOK

KASUS 1
KELOMPOK 10
Tutor: Dr. Sri Julyani, Sp.PK
Nurul Damiaty Dahyar 110 211 0153
Gita Wulandari 110 213 0019
Muhammad Sulton 110 213 0020
Ulul Azmi Rumalutur 110 213 0049
Alfina Alfiani M.K 110 213 0050
Muhammad Amal Majid 110 213 0079
Zainulhaq Hambali 110 213 0080
Nurul Octavia Ibrahim110 213 0110
Syahnaz M. Alkatiri 110 213 0111
Nurul Muhlisah 110 213 0140
Sitti Rukmana MW.P 110 213 0141
KASUS 1

Seorang laki-laki 56 th datang ke rumah sakit


karena sesak nafas. Ia memiliki riwayat sesak
berulah sejak 2 bulan lalu dan semakin
memburuk terutama selama 1 minggu. Hasil
pemeriksaan tanda vital: suhu 370C, denyut nadi
adalah 100x/menit, dan pernafasan 39/mnt yang
tampak terengah engah pada pemeriksaan dada.
Dokter melakukan tes spirometri dan hasilnya
menunjukkan PEF 50% dari nilai prediksi. Tes
oksimetri 84%. Dia adalah seorang perokok berat
yang mulai merokok sejak ia umur 17 th. Dia
biasanya merokok 15 batang/hari, tapi sejak
gejala penyakitnya semakin berat ia hanya
merokok 5 batang/hari.
Kata Sulit
Tes Spirometri adalah Pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengukur secara objektif
kapasitas atau fungsi paru (ventilasi)
dengan menggunakan alat spirometry
PEF (Peak Ekspiratory Flow) : Kecepatan
pergerakan udara keluar dari paru-paru
pada awal ekspirasi, diukur dalam
liter/detik.
Tes Oksimetri adalah Tes yang digunakan
untuk mengukur saturasi atau kadar
Oksigen.
Pertanyaan
1. Jelaskan anatomi, fisiologi dan histology serta gangguan
jaringan system respirasi yang berkaitan dengan scenario!
2. Jelaskan patomekanisme sesak nafas?
3. Sebutkan kandungan rokok yang bisa mempengaruhi
fungsi respirasi?
4. Bagaimana hubungan antara tanda vital dengan gejala
pada skenario?
5. Bagaimana mekanisme terjadi infeksi pada saluran
pernafasan perokok pada penyakit PPOK?
6. Sebutkan indikasi dari tes spirometri dan tes oksimetri?
7. Jelaskan langkah-langkah diagnosis?
8. Sebutkan DD pada skenario dan jelaskan
penatalaksanaannya!
9. Jelaskan perbedaan perokok pasif dan perokok aktif!
10. Bagaimana perspektif islam pada rokok?
1. Jelaskan anatomi, fisiologi dan
histology serta gangguan jaringan
system respirasi yang berkaitan
dengan scenario!
Fisiologi Sistem Respirasi
Pertukaran gas O2 dan CO2 (respirasi
eksternal)
Ventilasi
Difusi
Tranportasi
Perfusi
Membersihkan Udara
Melembabkan Udara
Menghangatkan Udara
Membentuk Suara.

Lauralee Sheerwood. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem edisi 6.


Mekanisme Inspirasi dan
Ekspirasi

Paulsen F, Waschke J. Atlas anatomi sobotta jilid 2 dan jilid 3


Histologi sistem Respirasi

Victor P. Eroschenko. Atlas Hstologi Difiore edisi 11. 2012. Jakarta :


Gangguan Struktur Jaringan
Asma : Bronkospasme, edema mukosa dan
Hipersekresi mucus.
Emfisema : Dinding alveolus Berlubang, membesar
dan bergabung menjadi 1 ruang yang besar
Bronkhitis Kronik : Hipertropi kelenjar mukosa,
meningkat jumlah dan ukuran sel goblet, infiltrasi
sel- sel radang, dan udem mukosa bronkus.
Bronkiektasis : peradangan pada mukosa dan lapisan
otot.
Gangguan Parenkim paru : endotel kapiler alveolus
rusak edema intertisial dan dinding alveolus.
Kemudian terbentuk jaringan fibrosis yang berlebihan

Price, Sylvia A. dkk. PatofisiologiKonsep klinis proses-proses


penyakit Jilid 2 edisi 6.2006. Jakarta: EGC.
2. Jelaskan patomekanisme
sesak nafas?
Reaksi Keluar Mediator
Antigen Atigen Radang IL-6,
Antibodi IL-1, IFN, TNF-
Alfa dari sel
mast

Oksigen Bengkak
Masuk Saluran
Sedikit Nafas
Inflama
si
Sesak Nafas

Price.Sylvia Anderson dan Lorraine MV Patofisiologi Vol.1 edisi 6 Jakarta EGC 2005
Kasper,et al Harrisons Principales of internal medicine Volume 2 edisi Mc Graw Hill 2005
3. Sebutkan kandungan
rokok yang bisa
mempengaruhi fungsi
respirasi!
Nikotin

HCO
Zat Dalam
Rokok

Tar

Nitrogen Oksida
Arsenik
Amonium
Karbonat

Ariyadin, Relakah Mati Demi Sebatang Rokok. Yogyakarta: Manyar Medika Halaman 16, 69, dan 85.
4. Bagaimana hubungan
antara tanda vital dengan
gejala pada skenario?
Suhu Normal : 36,50C 37, 20C
Tekanan Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit

Tanda vital bapak berumur


Suhu : 370C (Normal)
Tekanan nadi : 100 x (Normal)
Tekanan nadi normal namun diambang batas.
Ini disebabkan kandungan rokok yaitu nikotin
Mestimulasi
konsumsi
otak nikotin
meningkat

adrenalin
meningkat
Ketergantun
gan

Kebutuhan
O2
Takikardi
meningkat
Pernapasan : 39 x/menit (takipneu)

Napas terengah-engah (sesak) dikarenakan


bapak yang sering merokok. diketahui bahwa
salah satu kandungan rokok yakni CO yang
bersifat toksik dan afinitas CO untuk
berikatan dengan Hb lebih kuat 200 x
dibandingkan O2
CO masuk ke ditangkap
dalam tubuh oleh mukus

hipersekresi
mukus di
saluran silia rusak
napas sehingga tidak
mampu
mengeluarkan
mukus

menghambat
pernapasan
Sesak
5. Bagaimana mekanisme terjadinya
infeksi pernapasan?
Kandungan Menghambat
rokok Gerakan Silia

Metaplasia sel
Goblet
Peningkatan
mukus
Hipertrofi &
Hiperplasia Kel.
Mukosa

Batuk

Elizabeth j. Corwin . Buku Saku Patofisiologi edisi 3. EGC : 2007 Hal. 539)
6. Sebutkan indikasi dari tes
spirometri dan tes oksimetri?
Indikasi Pemeriksaan Spirometri
Diagnostik
Untuk mengevaluasi gejala dan tanda
Untuk mengukur efek penyakit pada fungsi paru
Untuk menilai resiko pra-operasi
Untuk menilai prognosis
Untuk menilai status kesehatan sebelum memulai aktivitas
fisik berat program
Monitoring
Untuk menilai intervensi terapeutik
Untuk menggambarkan perjalanan peyakit yang mempengaruhi
fungsi paru paru
Untuk memantau efek samping obat dengan toksisitas paru
diketahui
Untuk memantau orang terkena agen merugikan

Penurunan Nilai Evaluasi


Untuk menilai pasien sebagai bagian dari program rehabilitasi
Untuk menilai resiko sebagai bagian dari evaluasi asuransi
Indikasi Pemeriksaan Oksimetri
Intubasi Endotracheal
Heart Arrest
Asma
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
Masalah Pernapasan
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Sleep Apnea
Shunts in Cyanotic Heart Diseases
7. Jelaskan langkah-langkah
diagnosis?

Langkah-langkah
diagnosis
1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Menentukan differensial diagnosis

4. Pemeriksaan Penunjang

5. Penegakan Diagnosis

6. Penatalaksanaan
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama
Onset dan durasi gejala
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat keluarga
Kebiasaan pribadi seperti merokok

Djojodibroto, Darmanto.2009.Respirologi. Jakarta : EGC.


Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Swartz, Mark H.1995. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta : EGC hal : 164-174
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin

Pemeriksaan mikrobiologik darah

Pemeriksaan sputum

Tes Faal Paru : AGD arteri, Spirometri

Bronkoskopi

Pemeriksaan radiologi (Chest X-Ray)

Djojodibroto, Darmanto.2009.Respirologi. Jakarta : EGC.


Chest X-Ray
Emfisema Bronkhitis Kronik
Sternum melengkung ke depan - Vaskuler kasar
Sela antar iga melebar - Paru-paru kotor
Diafragma mendatar
Tanda-tanda hiperinflasi
Pada jantung terdapat Tear Tuberculosis Paru
Drop Configuration - Adanya Ghon
focus pada TB
Pneumotorax primer
Hiperlusen
- Bercak berawan
Avaskuler
yang menumpuk
Batas tegas dengan pleural
- Biasanya terdapat
white line
cavitas
Bisa terjadi kolaps paru ke arah
medial
Pelebaran hemitorax

Djojodibroto, Darmanto.2009.Respirologi. Jakarta : EGC.


Penatalaksanaan
Metode terapi henti merokok :
1. Pengobatan Mandiri
2. Metode klinik atau kelompok
3. Metode Pengobatan
4. Metode perilaku merokok
5. Nasehat oleh dokter
6. Metode program mass media dan
komunikasi

Setiati, Siti, dkk.2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing
8. Differential Diagnosis
EMFISEM ASMA BRONKHITI
A BRONCHIAL S KRONIK
E
Sesak Progresif Episodik Progresif

Batuk Batuk kering Disertai wheezing Batuk progresif


disertai wheezing disertai sputum

Takipneu -
Merokok Aktif Pasif Aktif
PEF
Suhu50%
Tubuh Normal Normal Demam

Soemantri S, Bronkhilis Kronik dan Emfisema Paru dalam : Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta 1990;

Hal 754-761.
9. Jelaskan perbedaan perokok pasif
dan perokok aktif!
Efek yang ditimbulkan oleh asap rokok
tergantung :
Lamanya pemaparan
Konsentrasi pemaparan
Imunitas suatu objek pernapasannya

Berbagai penelitian yang mengkaji


permasalahan bahaya yang dialami perokok
pasif menunjukkan suatu fakta yang sangat
menarik, yakni bahwa perokok pasif tidak
rentan terhadap berbagai bahaya yang kelak
dialami para perokok aktif. Namun demikian,
mereka tetap harus waspada asap rokok yang
mereka hirup tanpa sengaja, karena beberapa
hal sebagai berikut :
10. Bagaimana perspektif
islam pada rokok?
Yang Menganggap
Boleh/mubah

Mereka berdalil bahwa segala sesuatu hukum


asalnya mubah kecuali terdapat dalil yang
melarangnya, berdasarkan firman Allah:





Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala
yang ada di bumi untuk kamu. (QS. Al
Baqarah: 29).
Ayat di atas menjelaskan bahwa segala
sesuatu yang diciptakan Allah di atas bumi ini
halal untuk manusia termasuk tembakau yang
Yang menganggap Tidak
Boleh
Berdalil dengan ayat ini tidak kuat, karena
segala sesuatu yang diciptakan Allah
hukumnya halal bila tidak mengandung hal-
hal yang merusak dan membahayakan
tubuh.
Sementara rokok mengandung ribuan
racun yang secara kedokteran telah
terbukti merusak dan membahayakan
kesehatan. Bahkan membunuh
penggunanya secara perlahan, padahal
Allah telah berfirman:








Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Allah telah mengharamkan seseorang
untuk membinasakan dirinya melalui
firman-Nya:




Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan. (QS. Al
Baqarah: 195).
Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga
bersabda:

Tidak boleh melakukan perbuatan yang
membuat mudharat bagi orang lain baik
permulaan ataupun balasan. (HR. Ibnu
Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).
http://www.konsultasisyariah.com/hukum-rokok-dalam-islam/
DAFTAR PUSTAKA
Paulsen F, Waschke J. Atlas anatomi sobotta jilid 2 dan jilid 3 edisi 23. 2012. Jakarta: EGC.

Lauralee Sheerwood. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem edisi 6. 2011. Jakarta: EGC

Victor P. Eroschenko. Atlas Hstologi Difiore edisi 11. 2012. Jakarta : EGC.

Price, Sylvia A. dkk. PatofisiologiKonsep klinis proses-proses penyakit Jilid 2 edisi 6.2006. Jakarta:

EGC.

Price.Sylvia Anderson dan Lorraine MV Patofisiologi Vol.1 edisi 6 Jakarta EGC 2005

Kasper,et al Harrisons Principales of internal medicine Volume 2 edisi Mc Graw Hill 2005

Ariyadin, Relakah Mati Demi Sebatang Rokok. Yogyakarta: Manyar Medika Halaman 16, 69, dan 85.

Ariyadin, Relakah Mati Demi Sebatang Rokok. Yogyakarta: Manyar Medika

Elizabeth j. Corwin . Buku Saku Patofisiologi edisi 3. EGC : 2007 Hal. 539)

Patofisiologi Robbin hal 514-521

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23017/4/Chapter%20II

Yanda S, 2008. Perbandingan Nilai Saturasi Oksigen Pulse Oximetry Dengan Analisa Gas Darah Arteri

Pada Neonatus Yang Dirawat Di Unit Perawatan Intensif Anak. Medan. USU.

Lakshamana D. P, 2013. Profil Pasien yang Menjalani Pemeriksaan Spirometri di Poli Faal Paru dan

Instalasi Diagnostik Terpadu di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan dari Periode Januari 2012

sampai Juni 2012. Medan. USU.

www.MedScap.com ( diakses pada tanggal 5 November 2014 )



Perhatikan apa yang di ucapkan(di
presentasikan), jangan perhatikan siapa
yang mengucapkan(mempresentasikan)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai