Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

GAMBARAN KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN DM


TIPE II DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD. ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

Disusun Oleh :

Desya Anggraini
NIM.PO7220114009

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Laporan WHO (2003) dlm Haspari (2014), rata2 kepatuhan px
terapi jangka panjang di negara maju 50% segang negara
berkembang lebih rendah.
WHO dalam Risetdikti (2016), Indonesia berada di urutan ke-4
bhkan mengalami peningkatan pertahun, terutama DM tipe 2. Dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 21,3 juta jiwa pd th 2030.
Profil Kesehatan Provensi Kalimantan Timur (2013), DM berada di
urutan ke-8 dgn ttal 34,793 jiwa atau 2.66%
Menurut hasil penelitian Purwanti (2016), kepatuhan minum obat
mencapai 61 orang (47,3%) dr 129 responden. Sedangkan menurut
penelitian Haspari (2014) korelasi kepatuhan terhadap keberhasilan
sangat rendah, dmn kepatuhan hanya mempengaruhi terapi sebesar
0,4%.
2. TUJUAN KHUSUS
Dapat mengetahui dan menganalisis
gambaran kepatuhan pengobatan.
3. MANFAAT
Dapat memberikan informasi dasar (data)
untuk penelitian selanjutnya, memberikan
masukkan u/ penkes kepatuhan px, masukkan
sebagai edukator dan pembaharuan,
menambah wawasan px dlm keptuhan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Dasar
Dari penjelasan M. Clevo Rendy 2012, Yuliana elin
dan Redaksi Agro Media 2009, dapat disimpulkan
Diabetes Mellitus merupakan kelainan metabolisme
akibat dari turunya sensitivitas insulin atau defisiensi
sekresi insulin yang ditandai dengan heperkilemi dan
dapat menyebabkan komplikasi kronis.
2. Etiologi
(Bare&Suzanne, 2002 dalam Palanimuthu 2010)
a. Diabetes tipe I : IDDM (Insulin Dependent
Diabetes Mellitus); hancurnya sel-sel beta
pancreas, disebabkan oleh faktor genetik,
imunologi (respon), dan lingkungan (virus atau
toksin).
b. Diabetes tipe II : NIIDM (Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus; kegagalan relative sel beta dan
resistensi insulin, disebabkan oleh faktor usia,
obesitas, riwayat dan keluarga.
3. Pathway
4. Manifestasi Klinis
(Palanimuthu 2010 dan Unimus)

a. Awal b. Kronis
1) Kadar gula darah puasa 1) Gang. Sarf.
tidak normal Tepi/Kesemutan
2) Poliuria (banyak kencing) 2) Gang. Penglihatan/kabur
3) Polidipsia (banyak minum) 3) Rasa tela dikulit kaki
4) Poliphagia (banyak makan) (anesthesia)
5) Penurunan berat badan 4) Gatal-gatal/bisul
5) Keputihan
6) Gang. Fungsi seksual
5. Pemeriksaan Penunjang

Kadar glukosa darah; sewaktu dan puasa


Glukosa plasma; sewaktu (>200 mg/dL), puasa
(>140 mg/dL), dan 2 jam post prandial/pp >
200 mg/dL
Tes Hemoglobin glikosilat; Hb1C menilai kadar
gula darah selama 140 hr terakhir (> 6,1%)
6. Kepatuhan
Kepatuhan adalah kerelaan atau
keinginan seseorang menjalankan
sebuah aturan dengan ketentuan orang
lain sehingga dapat menyesuaikan diri.
7. Cara-cara Mengurangi Ketidakpatuhan
a. Mengembangkan tujuan dari kepatuhan itu
sendiri; kesadaran diri amat dibutuhkan.
b. Perilaku sehat; mengubah dan mempertahankan,
kontrol diri dan evaluasi diri.
c. Dukungan Sosial; keluarga dan sahabat
memberikan motivasi yg dpt mengurangi
ansietas.
8. Cara-cara meningkatkan Kepatuhan

a. Segi penderita b. Segi tenaga medis


1) Meningkatkan Kontrol Diri 1) Meningkatkan
2) Meningkatkan efikasi diri keterampilan komunikasi
3) Mencari informasi tentang 2) Memberikan informasi
pengobatan DM
yang jelas (penyakitnya dan
4) Meningkatkan Monitoring
cara pengobatannya)
diri
3) Memberikan dukungan
sosial
4) Pendekatan perilaku
KERANGKA KONSEP
Input Proses Output

Pasien DM Penatalaksanaan Tingkat


Pengobatan DM:
di Ruang Kepatuhan
a. Medis :
Flamboyan OHO
RS AWS Insulin Tinggi 76-
Samarinda Terapi Kombinasi 100%
b. Keperawatan Sedang 56-75%
Tahun 2017 Latihan/Olahraga
Diet Kurang <56%
Pemantauan
Modifikasi Stress
Mekanik
Pendidikan
Terapi Insulin (jika
perlu)
Tindakan Bedah
Kontrol Nutrisi dan
Metabolik
C. METODE STUDI KASUS
1. JENIS
Deskriptif dengan menggunakan metode
pendekatan studi kasus.

2. SAMPEL
Jumlah 2 klien, diberi quesioner
Kriteria Inklusi :
a. Pasien dengan diabetes mellitus tipe II
b. Pasien rawat inap
c. Bersedia menjadi responden secara tertulis
3. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Indikator

Diabetes penatalaksanaan Quesioner Ordinal Tinggi 76-

Mellitus pengobatan dalam : 100%

a. Penatalaksanaan Sedang 56-

Medis : 75%

1) OHO Kurang

2) Insulin

3) Terapi Kombinasi

b. Keperawatan

1) Latihan/Olahraga

2) Diet

3) Pemantauan

4) Modifikasi Stress

Mekanik

5) Pendidikan

6) Terapi Insulin

(jika perlu)

7) Tindakan Bedah

8) Kontrol Nutrisi

dan Metabolik
4. PROSEDUR
Alat GDS
Membuat Quesioner
5. ANALISIS
Analisis deskriptif, yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
data terkumpul untuk membuat kesimpulan.
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = f/n 100%
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah quesioner benar
N = Jumlah quesioner
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai