PPT Campak B17
PPT Campak B17
wr wb
SKENARIO 2
RUAM MERAH SELURUH TUBUH
KELOMPOK : B-17
KETUA :Rifah Hazmar 1102012245
SEKRETARIS : Sulastri 1102012286
ANGGOTA :
Putri Handalasakti A 1102012216
Siti Miftahul Jannah 1102012280
Riris Rizani Dewi 1102012248
Rizkiyah Juniarti 1102012252
Ratnasati 1102012229
Thirafi Prastito 1102012294
Vilona Afrita Zilmi 1102012302
SKENARIO 2
-Famili : Paramyxovirus
-genus : Morbillivirus
-menginfeksi : manusia (virus campak ini tidak aktif oleh panas, cahaya, pH asam, eter, dan tripsin (enzim).
kemudian infeksi menyebar ke jaringan limfoid regional (tempat terjadinya multiplikasi yang lebih lanjut)
Sel multinukleus raksasa dengan inklusi intraseluler terlihat di dalam jaringan limfoid di seluruh tubuh
- Kejadian yang digambarkan diatas terjadi pada masa
inkubasi, yang khasnya terjadi selama 8-12 hari tetapi dapat
berlangsung hingga 3 minggu pada orang dewasa
- Selama fase prodromal (2-4 hari) dan 2-5 hari pertama ruam,
virus terdapat di dalam air mata, secret nasal, dan
tenggorokan, urin, serta darah
- Ruam makulopapular yang khas muncul sekitar 14 hari
ketika antibodi yang bersirkulasi terdeteksi, viremia
menghilang, dan demam mereda
- Ruam terjadi akibat interaksi sel imun T dengan sel yang
terinfeksi virus di dalam pembuluh darah kecil dan
berlangsung sekitar 1 minggu
Keterlibatan system saraf pusat
Diagnosis laboratorium
-Deteksi antigen
Antigen campak dapat dideteksi langsung pada sel epitel dalam sekret respirasi dan urine
Antibodi terhadap nucleoprotein bermanfaat karena protein virus yang paling banyak
ditemukan pada sel yang terinfeksi
- isolasi dan identifkasi virus
Apusan nasofaring dan konjungtiva, sampel darah, sekret pernapasan, serta urin
diambil selama masa demam karena sumber yang sesuai untuk isolasi virus
Virus campak tumbuh lambat
efek sitopatik yang khas raksasa multinukleus yang mengandung badan inklusi terbentuk
dalam 7-10 hari
- Serologi
Pemastian serologi bergantung pada peningkatan titer antibody 4x lipat antara serum fase
akut dan fase konvalensi
terlihatnya antibody IgM spesifik campak di dalam specimen serum tunggal yang diambil
antara 1 dan 2 minggu setelah awitan ruam
ELISA, uji HI, dan tes Nt semuanya dapat digunakan untuk mengukur antibody campak,
walaupun ELSIA merupakan metode yang paling praktis
LO 2.6 Diagnosis Banding Campak
Rubella
Massa prodromal
demam ringan,batuk,flu,lemas 1-4 hari sebelum timbulnya kemerahan
Karakteristik erupsi kulit
eksantema pada rubella berwarna merah muda
mulai timbul di leher dan muka dan menyebar keseluruh tubuh lebih cepat
dari campak, biasanya dalam 24-48 jam sudah menyeluruh
Tanda patognomonik
pembesaran kelenjar getah bening khususnya pada daerah belakang telinga
dan oksipital sangat menunjang diagnose rubella
Hasil uji laboratorium
penemuan virus pada isolasi usap tenggorok, peningkatan kadar antibody
membantu penegakkan diagnosis rubella. Gambaran darah tepi biasanya
normal atau leukopenia.
Demam skarlatina
Massa prodromal
Kelainan kulit biasanya timbul pada 12 jam pertama sesudah
demam, batuk dan muntah. Gejala prodromal ini dapat
berlangsung selama 2 hari.
Tanda patognomonik
lidah berwarna merah strawberry serta tonsillitis eksudativa atau
membranosa sangat spesifik untuk menegakkan diagnosis penyakit
ini
Hasil uji laboratorium
menemukan streptococcus hemolithicus grup A pada biakan usap
tenggorok, terjadi peningkatan kadar titer antistreptosilin
Reseola infantum
Massa prodromal
demam tinggi selama 3-4 hari disertai iritabilitas terjadi sebelum timbulnya
kemerahan pada kulit penderita Roseola infantum
diikuti dengan penurunan demam secara drastic menjadi normal
Karakteristik erupsi kulit
penyakit ini sering disebut campak mini tampilannya yang sangat mirip
Kelainan kulit pada eksantema subitum bersifat dikskrit makulopapular(merah
tua dan timbul didaerah dada dan menyebar ke muka dan ekstremitas)
tidak adanya bercak koplik, menyerang bayi dan anak usia 1-2 tahun
Tanda patognomonik
ruam terbentuk setelah demam tinggi selama 3 hari, kejang, ciri khasnya
penderita terlihat seperti mengantuk, ruam tidak hiperpigmentasi : lesi ringan
Hasil uji laboratoriumtik:
Hematologik 24 jam terjadi leokositosis isolasi virus di saliva
LO 2.7 Tatalaksana Campak
Simtomatik yaitu antipiretika bila suhu tinggi, sedativum, obat batuk, dan
memperbaiki keadaan umum
Tindakan yang lain ialah pengobatan segera terhadap komplikasi yang
timbul. (Hassan.R. et al, 1985)
Istirahat
Pemberian makanan atau cairan yang cukup dan bergizi.
Medikamentosa :
Antipiretik : parasetamol 7,5 10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam
Ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50 100 mg tiap 2-6 jam, dosis
maksimum 600 mg/hari
Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu, narcotic antitussive
(codein) tidak boleh digunakan.
Mukolitik bila perlu
Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat
bermanfaat.
Pencegahan
Laringitis akut
Bronkopneumonia
Ensefalitis
SSPE (Subacute Sclerosing Panenchephalitis)
Otitis media
Enteritis
Konjungtivitis
System kardiovaskular
Diare
Black measles
LO 2.9 Prognosis Campak
Wassalam