Anda di halaman 1dari 42

OLEH

KELOMPOK 3
Dokter Pembimbing: dr. Yunita, Sp. M.
Muhammad Anas Fadli 110 210 0114
Ahliyah Ali 110 213 0011
Riski Wahyudi Lasarika 110 213 0012
Nurul Paramita Rusdi 110 213 0035
Arini Eka Putri 110 213 0036
Auliyah Rezki Ananda 110 213 0065
Nur Atikah HP. 110 213 0066
Asri 110 213 0096
Annisa Rachma M. 110 213 0097
Nunung Vatryzah 110 213 0126
Rysdayanti Khaeruddin 110 213 0127
Desi Lestari 110 213 0157
Seorang ibu usia 34 tahun ke Puskesmas karena
batuk yang dialaminya tidak kunjung berhenti
walaupun sudah minum berbagai macam obat
batuk. Selain itu mengeluh sering sesakdan
sudah hampir satu minggu ini demam. Ia juga
mengeluh sakit pada seluruh badannya
terutama dada, sakit kepala serta kurang nafsu
makan.
Batuk
Batuk merupakan mekanisme refleks yang
sangat penting untuk menjaga jalan napas
tetap terbuka (paten) dengan cara
menyingkirkan hasil sekresi lendir yang
menumpuk pada jalan napas.

Referensi: Dr.dr. Darmanto D. 2009. Respirologi. Jakarta. EGC


Sesak
Dispnea (atau kesulitan bernapas) akibat
meningkatnya usaha bernapas yang terjadi
akibat kongesti pembuluh darah paru dan
perubahan kemampuan dan pengembangan
paru.

Referensi: A. Price, Sylvia. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit Volume 1. 2005. Jakarta: EGC. Hal. 548
Ibu, 34 tahun
Batuk
Sesak
Demam
Sakit kepala
Tidak ada perubahan setelah minum obat
Penurunan nafsu makan
Sakit seluruh badan terutama dada
1. Bagaimana anatomi
saluran fisiologi saluran
pernapasan?
Pengaliran udara antara rongga toraks
dengan atmosfir ditentukan oleh perbedaan
antara tekanan udara dalam rongga thoraks
dengan tekanan udara atmosfir.
Proses pernapasan ekstrasel:
Ventilasi
Difusi
Transportasi
Perfusi

(Referensi: Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed.


6. 2011. Jakarta: EGC. Hal. 497-498 )
2. Bagaimana mekanisme
batuk dan apa faktor
pencetusnya?
Stimulus inflamasi
Stimulus mekanis
Stimulus kimiawi
Stimulus termal
Inspirasi dalam

Penutupan glotis dan relaksasi


diafragma

Kontraksi otot melawan glotis yang


tertutup

Tekanan dalam jalan napas dan intratoraks positif


maksimal

Penyempitan trakea

Glotis terbuka
Isselbacher, Kurt J; et al.
1999. Harrison: Prinsip-
Prinsip Ilmu Penyakit Penyemprotan udara
Dalam Edisi 13. Jakarta:
EGC. Halaman: 199-200.
3. Bagaimana mekanisme
sesak dan apa faktor
pencetusnya?
haluaran pusat
Beban respirasi pernapasan

Tekanan otot-otot
pernapasan

Sensasi ;
SESAK
Tranduksi mekanis
rangsangan saraf

Sinyal dari paru atau jalan


N. Vagus udara
Faktor psikis
Faktor peningkatan kerja pernapasan
Otot pernapasan yang abnormal
4. Bagaimana mekanisme
nyeri dada dan sakit
kepala, serta apa faktor
pencetusnya?
Nyeri yang paling khas pada penyakit paru:
nyeri akibat radang pleura (pleuritis).
Pleuritis terjadi mendadak tapi dapat juga
timbul secara bertahap.
Nyeri terjadi di tempat peradangan
Nyeri itu bagaikan teriris-iris dan tajam,
diperberat dengan batuk, bersin dan napas
yang dalam pasien bernapas cepat dan
dangkal serta menghindari gerakan yang tak
diperlukan.
(Referensi: Price, Sylvia A. Wilson,Lorraine M.2003.Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. Jakarta.EGC: hal 776-77)
Sakit kepala hasil perangsangan terhadap
bangunan-bangunan di wilayah kepala dan
leher yang peka terhadap nyeri.
Infeksi selaput otak : meningitis, ensefalitis
Vasodilatasi arteri intracranial akibat keadaan
toksik
Gangguan pembuluh darah ekstra kranial,
misalnya vasodilatasi (migren dan cluster
headache) dan radang (arteritis temporalis)
Bangunan-
Rangsangan bangunan
ekstrakranial

Gangguan
pembuluh darah
SAKIT ekstra kranial;
KEPALA Ketegangan otot
kepala, dll

(Referensi: Mansjoer, Arif M. FK UNDIP 2000. Hal 38-39)


5. Bagaimana mekanisme
demam dan apa faktor
pencetusnya?
Pirogen eksogen
Pirogen endogen
Prostaglandi
Sitokin
n

Endotoksin, Monosit,
peradangan, Area preoptik,
makrofag, sel-
rangsangan pirogen hipotalamus
lain sel Kupffer

Meningkatkan
DEMAM titik penyetelan
suhu
6. Bagaimana keterkaitan
antar gejala pada skenario
di atas?
Udara;
mikroorganisme

Sal. Tubuh
pernapasan

Endotel
Inflamasi; hipersekresi
hipotalamus
mukus o/ sel goblet

NAFSU Asam
laring, trakea, carina & MAKAN Arachidonat
bronkus , melakukan
reflex batuk
Prostagland
DEMAM
in
Obstruk
si

Pusat thermostat
hipotalamus
Hipoventilasi; SESAK NYERI DADA
Referensi:
- Djojodibroto, R. Darmanto. Respirologi (Respiratory Medicine). 2013.
Jakarta : EGC. Hal. 53-60
- Patofisiologi. Konsep klinis proses-proses penyakit. Sylvia A. Price,
Lorraine M. Wilson.jakarta : EGC. 2014. Hal. 773-776)
7. Mengapa batuk tidak
berhenti walaupun sudah
minum berbagai macam
obat?
Host: pasien- salah obat, resistensi oabat,
ketidakaturan minum obat, gizi yang tidak
adekuat.
Environment: lingkungan, kebersihan.
Agent: dokter- pemberian obat, treatment
8. Bagaimana langkah -
langkah diagnosis pada
kasus di atas?
1. Anamnesis
Sesak
Apakah pasien sesak saat istirahat,
beraktivitas atau berbaring mendatar
(ortopnea)?
Berapa jauh pasien dapat berjalan, berlari
atau menaiki tangga?
Apakah keadaa tersebut kronis atau
muncul secara tiba-tiba?
Apakah disertai dengan mengi atau
stridor?
Batuk
Apakah batuk kering atau produktif? Jika
produktif, apa warna sputum?
Apakah terjadi setiap musim dingin atau
merupakan gejala yang baru timbul?
Nyeri dada
Kapan dimulainya? Seperti apa nyerinya?
Dimana dan menjalar kemana? Apakah
diperberat/berkurang dengan bernapas,
perubahan posisi, pergerakan? Adakah
nyeri tekan setempat?
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Pengobatan
Alergi
Merokok
Riwayat Keluarga dan Sosial
2. Pemeriksaan Fisik
Dada
Periksa dada bagian anterior dan
posterior dengan inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi. Bandingkan sisi
kiri dan kanan.
9. Apa sajakah differential
diagnoses kasus tersebut?
Differential diagnoses
Gejala Tuberkulo Bronkitis Bronkitis Asma Pneumonia
pada sis Paru Akut Kronik Bronkial
skenario
Gejala Tuberkulo Bronkitis Bronkitis Bronkitis Pneumoni
pada sis Paru Akut Kronik Kronik a
skenario
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai