Anda di halaman 1dari 63

EYD DAN TANDA

BACA

NURUN NISA
SARI RISKI HASIBUHAN
VANDHITO RISNA I
1
DEFINISI EJAAN

Ejaan Keseluruhan peraturan mengenai


bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan
hubungan antara lambang-lambang itu.

Ejaan membicarakan tentang : penulisan huruf,


penulisan kata dan pemakaian tanda baca.

2
MACAM-MACAM EJAAN

1. Ejaan Van Ophujsen ( nama seorang guru


Belanda yang meminati bahasa ) tahun 1901;
2. Ejaan Soewandi ( Menteri P & K Republik
Indonesia) tahun 1947;
3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) tahun
1958;
4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan
tanggal 16 Agustus 1972.

3
PERBEDAAN ANTARA EJAAN VAN OPHUYSEN
DENGAN EJAAN SOEWANDI

A. Ejaan Van Ophuysen B. Ejaan Soewandi

1. Huruf j untuk kata : 1. Huruf oe berubah


menjadi u: buku, saku,
sajang, bajang, pajah, guru dll.
dll. 2. Tanda diakritik berubah
2. Huruf oe untuk kata: menjadi k, seperti : tak,
pak.
goeroe, boekoe, dll. 3. Awalan dan kata depan
3. Tanda diakritik di & ke ditulis serangkai
berbentuk koma ain, / digabungkan dengan
kata yang
untuk kata : ta , pa mengikutinya.
4. Angka 2 dipakai untuk
pemakaian kata ulang.
4
CONTOH KATA

Ejaan Van Ophujsen Ejaan Soewandi


(1901 1947) ( 1947 1972 )

1. Khoesoes 1. Chusus
2. Djoemat 2. Djumat
3. Jani 3. Jakni
4. Pajoeng 4. Pajung
5. Tjoejoe 5. Tjutju
6. Soenji 6. Sunji
7. Goeroe 7. Guru
8. Njoenja 8. Njonja
5
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Ejaan ini diresmikan 16 Agustus 1972,


kemudian pada tahun 1976 disusunlah buku
pedoman mengenai EYD.

Hal yang ditekankan pada EYD adalah :


1. Pemakaian huruf
2. Penulisan huruf
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakaian tanda baca / pungtuasi
6
PERUBAHAN YANG TERJADI DI EYD DIBANDING
EJAAN SOEWANDI (1)

1. Huruf f, v, z, q & x diresmikan pemakaiannya


menjadi huruf BI.;
2. Angka 2 untuk kata ulang dihapuskan, untuk
penulisannya harus ditulis berulang diikuti
tanda hubung;
3. Awalan di & ke ditulis serangkai, dan kata
depan di & ke ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya;

7
CONTOH : AWALAN DAN KATA DEPAN

Awalan di dan ke Kata Depan di- dan ke-

1. Didepan; 1. Di pasar
2. Ditulis; 2. Di kampus
3. Diundang; 3. Di meja
4. Kemudian; 4. Ke pasar
5. Kepada; 5. Ke kampus
6. Kedepan 6. Ke pasar

8
PERUBAHAN YANG TERJADI DI EYD DIBANDING
EJAAN SOEWANDI (2)

4. Beberapa huruf berubah penulisannya :


- tj : c = tjukup - cukup
- ch : kh = chusus - khusus
- nj : ny = njonja - nyonya
- sj : sy = sjarat - syarat
- dj :j = djalan - jalan
-j :y = dajang - dayang

9
. EJAAN DALAM PERISTILAHAN
1 Ejaan Fonemik
Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan pada ejaan fonemik: artinya hanya satuan
bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan huruf.
Misalnya:

6/17/2017
Adsorben bukan adsorbent
Ekuivalen bukan ekuivalent
objek bukan objekt

BI/EYD
2 Ejaan Etimologi
Untuk menegaskan kelainan makna, sepasang istilah dapat ditulis dengan mempertimbangkan
ejaan etimologinya, yakni sejarahnya, sehingga bentuknya berlainan walaupun lafalnya mungkin
sama.
sanksi lawan sangsi

3 Transliterasi
Pengejaan istilah dapat juga dilakukan menurut transliterasi, yakni penggantian huruf
demi huruf abjad yang lain, lepas dari lafal bunyi kata yang sebenarnya. Hal ini, misalnya,
ditetapkan pada huruf Arab.

Moskva (Moskwa, Moskou)


Psyche (jiwa, batin)

10
4. Transkripsi
Pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang lain, dengan tujuan menyarankan lafal
bunyi unsur bahasa yang bersangkutan, disebut transkripsi.

6/17/2017
Istilah asing, yang dipungut ke dalam bahasa Indonesia tanpa diterjemahkan, pada umumnya
ditranskripsi lebih dahulu
coup detat kudeta struktur
struktuur struktur

BI/EYD
5. Ejaan nama
Ejaan nama diri, yang di dalam bahasa aslinya ditulis dengan huruf Latin, tidak diubah.
Nama diri yang ditulis dengan huruf lain ditulis menurut ejaan Inggris dengan penyesuaian
seperlunya pada abjad Indonesia.
Misalnya:
Cannizaro, Friedel & Craft
Backman, Chichibabin
6. Penyesuaian Ejaan
Masih ada kata asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia. Istilah-istilah tersebut digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya dan
penulisannya masih dikekalkan seperti dalam bahasa sumbernya:
operator lakmus operator lakmus
aerosol protein aerosol protein
11
Variabel variable

Sinonim dan Kesinoniman


Dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi
berlainan bentuk luarnya, disebut sinonim. Sekiranya ada kesinoniman, maka
makna dalam praktek pemakaian istilah perlu diusahakan seleksi. Di dalam
hubungan dengan

6/17/2017
kesinoniman ini, ada empat macam golongan istilah.
Istilah yang diutamakan, yakni istilah yang paling sesuai dengan prinsip
pembentukan istilah dan yang pemakaiannya dianjurkan sebagai istilah baku.
Contoh:

BI/EYD

Sinonim bahan ialah zat.


Untuk substance dipilih zat, bukan bahan; bahan dipakai untuk material.

conservation - pelestarian
preservation - pengawetan
Istilah yang diizinkan, yakni istilah yang timbul karena adanya istilah asing yang
diakui dan istilah Indonesia secara bersama. Baik istilah asing maupun istilah
Indonesia itu dapat digolongkan ke dalam istilah yang diizinkan sebagai sinonim
istilah yang diutamakan.
absorption - penyerapan, absorpsi, serapan
adsorption - penjerapan, adsorpsi
sorption - pengerapan, sorpsi
12
Istilah sama makna yang dibedakan
Sekumpulan kata atau ungkapan yang maknanya sama atau bermiripan dalam beberapa atau semua

6/17/2017
seginya sedapat-dapatnya diterjemahkan dengan istilah yang berbeda-beda

article - barang material - bahan


matter - materi object - objek

BI/EYD
particle - zarah substance - zat
thing - benda dense - rapat
solid - padat compact - kompak
compressed - mampat

13
Istilah yang dijauhkan, yakni istilah yang sinonim sifatnya, tetapi yang menyalahi
asas penamaan dan pengistilahan. Karena itu, perlu ditinggalkan segera.
average } rerata (rata-rata)
mean }

6/17/2017

apparatus } radas
appliance }

BI/EYD
Sinonim asing yang benar-benar sama diterjemahkan dengan satu istilah
Indonesia.
rule - kaidah law - hukum
Axiom - aksioma postulate - postulat

Viscous - kental concentrated - pekat

14
5. Homonim dan Kehomoniman
Homonim ialah kata yang sama ejaan dan/atau lafalnya, tetapi yang
mengungkapkan makna yang berbeda-beda karena berasal dari sumber yang
berlainan.

6/17/2017
Homograf
Homograf ialah bentuk istilah yang sama ejaannya, tetapi mungkin lain lafalnya:
teras (teras kayu)

BI/EYD
teras (teras rumah)
ber-evolusi } berevolusi be-revolusi }
Homofon
Homofon ialah bentuk istilah yang sama lafalnya, tetapi berlainan ejaannya.
jelli jeli
massa masa
6. Hiponim dan Kehiponiman
Hiponim ialah istilah yang maknanya terangkum oleh makna yang lebih luas, yakni
superordinatnya:
(1) Tembaga, emas, besi masing-masing merupakan hiponim, sedangkan logam
adalah superordinatnya.
(2) Hidrogen, nitrogen, oksigen, metana, etana masing-masing merupakan hiponim,
sedangkan gas adalah superordinatnya. 15
(3) Kromatografi, ekstraksi, distilasi masing-masing merupakan hiponim, sedangkan
pemisahan adalah superordinatnya
7. Kepolisemian
Kepolisemian ialah istilah yang mempunyai makna yang berbeda-beda, tetapi masih
berkaitan menurut konteks penggunaannya.
Contoh :

cell sel (dalam konteks biologi)

6/17/2017
sel (dalam konteks elektrokimia)

sel (dalam konteks spektroskopi)


sel (dalam konteks kristalografi)

BI/EYD
Istilah asing yang polisemi harus diterjemahkan sesuai dengan artinya.
Contoh

mathematical penyelesaian
solution dilute matematis larutan
solution encer :

ground state keadaan asal


ground glass kaca asah
ground nutmeg pala bubuk/serbuk

16
SINGKATAN DAN AKRONIM

1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan


yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

2. Akronim adalah singkatan yang berupa


gabungan huruf awal kata, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata yang disingkat. Akronim dibaca dan
diperlakukan sebagai kata.

17
LAFAL SINGKATAN DAN KATA

Singkatan Lafal tidak baku Lafal baku

1. AC [ a se ] [ a ce ]
2. BBC [ bi bi se ] [ be be- ce ]
3. LNG [ el en gi ] [ el en ge ]
4. TVRI [ ti vi- er i ] [ te ve - er- i ]
5. MTQ [ em te kyu ] [ em te ki ]
6. IGGI [ ay ji ji ay ] [ i ge ge i )
7. IUD [ ay yu di ] [ i u de ]
8. RCTI [ er se te ay ] [ er ce te i 18
]
CONTOH SINGKATAN & AKRONIM

Singkatan Akronim

1. No : Nomor 1. FISIP
2. PT : Perseroan 2. ISPA
terbatas 3. KONI (komite olhrga
3. PT : Perguruan Tinggi Nasionl Indo)
4. BUMN 4. Bappenas (Bdan
5. DKI Perencanaan
Pembangunan Nasionl)
6. RCTI
5. Kadin (Kamar Dagang &
7. Kg
Industri)
8. CV : Curriculum Vitae
6. Jamsostek
9. Dll.
7. Seskoal
19
8. Dll.
KESALAHAN
PENERAPAN KAIDAH
EJAAN BAHASA
INDONESIA
KESALAHAN PENERAPAN KAIDAH:

Kesalahan Pelafalan
Kesalahan Penulisan
1. KESALAHAN PELAFALAN:
Pelafalan Abjad
Pelafalan Diftong

Pelafalan Kata Serapan

Pelafalan Singkatan

Pelafalan Kata
2. KESALAHAN PENULISAN:
Penulisan Kata: Penulisan Angka
Penyukuan Kata
Huruf Kapital

Huruf Miring Penulisan Tanda


Kata Dasar Baca:
Kata Berimbuhan Tanda Titik
Kata Ulang Tanda Koma

Gabungan Kata Tanda Pisah

Kata Ganti Tanda Hubung

Kata Depan

Kata Partikel

Kata Serapan
PELAFALAN ABJAD
Huruf: Lafal:
A A
B Be bukan Bi
C Ce bukan Se
D De
E E bukan I
F Ef
G Ge bukan Ji
H Ha
I I bukan Ai
J dst. Je bukan Jay
dst.
PELAFALAN DIFTONG

Di dalam Bahasa Indonesia terdapat pula


diftong yang biasa dieja au, ai dan oi yang
biasa dilafalkan sebagai vokal yang diikuti
oleh bunyi konsonan w atau y.
Contoh: mau dibaca maw, kalau dibaca
kalaw, santai dibaca santay, maia dibaca
maya, dsb.
Dalam hal khusus terdapat juga gabungan
huruf nk.
Contoh: bank dibaca bang, sanksi dibaca
sangsi, dsb.
PELAFALAN KATA SERAPAN
Kebanyakan kata serapan bahasa Arab memiliki
ketentuan sbb:
Bathin diserap menjadi batin

Maghrib diserap menjadi magrib

Adzan diserap menjadi azan

Patsal diserap menjadi pasal

Dzuhur diserap menjadi zuhur, dsb.


PELAFALAN SINGKATAN
Kadang-kadang kita ragu untuk melafalkan suatu singkatan dalam
suatu Bahasa Indonesia. Keraguan itu mungkin disebabkan oleh
pengaruh lafal bahasa daerah atau lafal bahasa asing.
Contoh:
Singkatan Lafal Salah Lafal Benar
MCE em se e em ce e
AC a se a ce
LPG el pi ji el pe ge
TV ti vi te ve

Namun jika ada singkatan asing yang bersifat internasional, maka


singkatan itu tetap dilafalkan seperti aslinya.
Contoh:
Singkatan Lafal Salah Lafal Benar
UNESCO u nes co yu nes ko
UNICEF u ni cef yu ni syef
PELAFALAN KATA
Dalam melafalkan kata sehari-hari pun
kita juga terkadang salah melafalkannya.
Contoh:
Kata Lafal Salah Lafal Benar
Produk prodak produk
Teknik tehnik teknik
Logis lohis logis
Gerakan geraan gerakan
Pendidikan pendidian pendidikan
PENYUKUAN KATA
Kaidah persukuan diperlukan terutama jika
kita harus memenggal sebuah kata dalam
tulisan jika terjadi pergantian baris.
Dalam memenggal atau menyukukan kata kita
harus membubuhkan tanda hubung (-) di
antara suku-suku kata tersebut tanpa
menggunakan spasi.
Pada pergantian baris tanda hubung (-) harus
dibubuhkan pada ujung baris.
Berikut adalah kaidah penyukuannya:
PENYUKUAN KATA
a) Penyukuan Dua Vokal yang Berurutan di Tengah Kata
Kalau di tengah kata ada dua vokal yang berurutan, pemisahan
tersebut dilakukan di antara kedua vokal itu.
Kata: Bentuk Salah: Bentuk Benar:
Lain la- in la-in

b) Penyukuan Dua Vokal yang Mengapit Konsonan di


Tengah Kata
Kalau di tengah kata ada konsonan di antara dua vokal,
pemisahan tersebut dilakukan sebelum konsonan itu.
Kata: Bentuk Salah: Bentuk Benar:
Diseret diser-et dise-ret

Selain itu karena ng, ny, sy dan kh melambangkan satu


konsonan, gabungan huruf itu tidak pernah diceraikan
sehingga pemisahan dilakukan sebelum atau sesudah
pasangan huruf itu.
Kata: Bentuk Salah: Bentuk Benar:
Langit lan-git la-ngit
PENYUKUAN KATA
c) Penyukuan Dua Konsonan Berurutan di Tengah Kata
Kalau di tengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemisahan
tersebut terdapat di antara kedua konsonan tersebut.
Kata Bentuk Salah Bentuk Benar
Maksud ma-ksud mak-
sud

d) Penyukuan Tiga Konsonan atau Lebih di Tengah Kata


Kalau di tengah kata ada tiga konsonan atau lebih, pemisahan
tersebut dilakukan di antara konsonan yang pertama (termasuk
ng, ny, sy dan kh) dgn yang kedua.
Kata Bentuk Salah Bentuk Benar
Abstrak abs-trak ab-
strak
PENYUKUAN KATA
e) Penyukuan Kata yang Berimbuhan dan Berpartikel
Imbuhan (awalan & akhiran) termasuk yang mengalami perubahan
bentuk dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dgn kata
dasarnya, dalam penyukuan dipisahkan sebagai satu kesatuan.
Kata Bentuk Salah Bentuk Benar
Mengukur mengu-kur meng-ukur

f) Penyukuan Nama Orang


Nama orang diusahakan tidak dipenggal atas suku-suku katanya
dalam pergantian baris. yang dibolehkan adalah memisahkan
nama orang itu atas unsur nama pertama dan unsur nama kedua
dan seterusnya.
Nama Bentuk Salah Bentuk Benar
Fanky Widjaya Fanky Wi-djaya Fanky
Wijaya
HURUF KAPITAL
a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat
yang berupa petikan langsung.
Bentuk Salah
Adik bertanya: kapan Kakak pulang?
Bentuk Benar
Adik bertanya, Kapan Kakak pulang?

Ingat! Tanda baca sebelum tanda tanda petik awal adalah


tanda koma (,) bukan titik dua (:) dan tanda baca akhir (. !
?) dibubuhkan sebelum tanda petik penutup.
HURUF KAPITAL
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
ungkapan yang berhubungan dgn hal-hal keagamaan.
Bentuk Salah:
Kami bersyukur kepadamu ya tuhan.
Bentuk Benar:
Kami bersyukur kepada-Mu ya Tuhan.
c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
gelar, jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang.
Bentuk Salah:
Pengarang lagu itu adalah presiden SBY.
Bentuk Benar:
Pengarang lagu itu adalah Presiden SBY.
HURUF KAPITAL
d) Kata-kata van, der, den, da, de, di, bin, dan ibnu yang
digunakan sebagai nama orang, tetap di tulis dengan
huruf kecil.
Bentuk Salah:
Van Den Bosch
Bentuk Benar:
Van den Bosch
e) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Bentuk salah:
Dalam Bahasa Sunda terdapat kata geulis.
Bentuk benar:
Dalam bahasa Sunda terdapat kata geulis.
HURUF KAPITAL
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
tahun, bulan, hari, dan peristiwa sejarah.
Bentuk salah:
Pada Bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi
bangsa
Indonesia.
Bentuk benar:
Pada bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi
bangsa
Indonesia.
g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
khas geografi.
Bentuk salah:
Salah satu daerah pariwisata di Jawa Timur adalah gunung
Bromo
Bentuk benar:
HURUF KAPITAL
h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan.
Bentuk salah:
Program Orang Tua Asuh dikampanyekan oleh departemen
pendidikan
nasional Republik Indonesia.
Bentuk benar:
Program Orang Tua Asuh dikampanyekan oleh Departemen
Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
di dalam
nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecuali kata
partikel yang tidak terletak di posisi awal.
Bentuk salah:
Idrus mengarang buku Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma
Bentuk benar:
HURUF KAPITAL
j) Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar,
dan sapaan, kecuali gelar dokter.
Bentuk salah:
Proyek itu di pimpin oleh drs. Ahdan K.S.
Bentuk benar:
Proyek itu di pimpin oleh Drs. Ahdan K.S.

k) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
kakak, anda yang dipakai sebagai kata sapaan atau
kata ganti.
Bentuk salah:
Silahkan duduk, kak!
Bentuk benar:
Silahkan duduk, Kak!
HURUF MIRING
a) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam karangan.
Bentuk salah:
Harian Jawa Pos beredar juga di luar Jawa Timur.
Bentuk benar:
Harian Jawa Pos beredar juga di luar Jawa Timur.

b) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk


menuliskan kata-kata ilmiah atau ungkapan bahasa
asing.
Bentuk salah:
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Bentuk benar:
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
2.4 KATA DASAR
Kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri.
Imbuhan pada kata turunan di tulis serangkai dengan kata
dasarnya, sementara gabungan kata yang hanya mendapat
awalan atau akhiran saja di tulis serangkai dengan kata dasar
itu sendiri.
Penggunaan Kata Dasar
Contoh :
absorb - serap decompose - urai
dissolve - larut angle - sudut

acid - asam
2.5 KATA BERIMBUHAN

Penulisan kata yang berimbuhan (mendapat awalan dan


akhiran) tidak benar kalau di tulis terpisah, bentuk kata
turunannya itu harus di tulis serangkai seluruhnya.
Proses pengimbuhan
Contoh:

activity - keaktifan systematic - bersistem

polarised - terkutub
KATA ULANG
Kata ulang di tulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
hubung dan hendaknya tidak menggunakan angka 2. kata
ulang bukan hanya berupa pengulangan kata dasar dan
pengulangan sebagian kata turunan, tetapi mungkin pula
berupa pangulangan kata yang mendapat awalan dan akhiran
atau pengulangan yang berubah bunyi.
Bentuk salah:
Jalan2, dibesar2kan, sayur mayur
Bentuk benar:
Jalan-jalan, dibesar-besarkan, sayur-mayur
KATA GANTI
Kata ganti kau, ku, mu, nya yang ada pertaliannya
dengan kata engkau, aku, kamu, dia ditulis
serangkai dengan kata yang dilekatinya.
Bentuk salah:
Kalau mau, boleh kau_ambil buku itu.
Bentuk benar:
Kalau mau, boleh kauambil buku itu.
KATA DEPAN

Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata


yang mengikutinya, kecuali jika berupa gabungan
kata yang sudah padu benar, seperti kepada dan
daripada.
Bentuk salah:
Ibu sedang masak didapur.
Bentuk benar:
Ibu sedang masak di_dapur.
KATA PARTIKEL
a) Partikel pun dipisahkan dari kata yang
mendahuluinya karena pun sudah hampir seperti kata
lepas dan mengandung arti juga.
Bentuk salah:
Apapun yang dimakannya, ia tetap kurus.
Bentuk benar:
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
b) Kelompok kata berikut sudah dianggap padu dan
ditulis serangkai: adapun, andaipun, ataupun,
bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun,
maupun, meskipun, sekalipun, dan walaupun.
Bentuk salah:
Kendati pun hari hujan, ia tetap pergi ke sekolah.
Bentuk benar:
Kendatipun hari hujan, ia tetap pergi ke sekolah.
KATA PARTIKEL

c) Partikel per yang berarti mulai, demi dan tiap


ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang
mendampinginya.
Bentuk salah:
Anak-anak masuk ke dalam kelas satu persatu.
Bentuk benar:
Anak-anak masuk ke dalam kelas satu per_satu.
KATA SERAPAN
Akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai
bagian kata yang utuh.
Kata asing: Bentuk salah: Bentuk benar:
System sistim sistem
Effective effektif efektif
Analysis ananlisa analisis
Complex komplek kompleks
Patient pasen pasien
Export expor ekspor
Quittance kwitansi kuitansi
Traditional tradisionil tradisional
Formal formil formal
3. ANGKA
a) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan
atau nomor. Di dalam tulisan lazim dipakai angka
Arab atau angka Romawi. Angka digunakan untuk
menyatakan ukuran panjang, berat luas dan isi; satuan
waktu; nilai uang, dsb.
Contoh: Jalan Panglima Sudirman 155 Kraksaan

b) Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan


sbb:
Bentuk salah:
Seratus limapuluh dua
Bentuk benar:
Seratus lima_puluh dua
3. ANGKA
c) Penulisan kata atau bilangan dapat dilakukan dengan
menggunakan angka Romawi, huruf, atau hrurf dan
angka dengan diberi tanda hubung atau dengan huruf
semuanya.
Bentuk salah:
Selamat ulang tahun ke 64 Republik Indonesia.
Bentuk benar:
Selamat ulang tahun ke-64 Republik Indonesia.

d) Jika lambang bilangan mendapat akhiran an, di


antara keduanya harus digunakan tanda hubung.
Bentuk salah:
Kakakku diwisuda dari universitas ini pada tahun 2000an.
Bentuk benar:
Kakakku diwisuda dari universitas ini pada tahun 2000-an.
3. ANGKA
e) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, ditulis dengan huruf kecuali jika
beberapa lambang dipakai secara berurutan seperti
dalam rincian.
Bentuk salah:
Pak Adil memesan 200 ekor ayam.
Bentuk benar:
Pak Adil memesan dua ratus ekor ayam.

f) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan


huruf.
Bentuk salah:
150 orang tamu diundang Pak Camat.
Bentuk benar:
Seratus lima puluh orang tamu diundang Pak Camat.
3. ANGKA
g) Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti cek,
kwitansi, akta, dsb bilangan tidak perlu ditulis dengan
angka dan huruf sekaligus dalam teks.
Bentuk salah:
Jumlah pegawai di perusahaan itu 120 (seratus dua puluh)
orang.
Bentuk benar:
Jumlah pegawai di perusahaan itu seratus dua puluh orang.
TANDA TITIK
a) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang
dan juga pada akhir singkatan gelar.
Bentuk salah: Bentuk benar:
WS Rendra W.S. Rendra
Ir Ir.
Drs Drs.
DR Dr.
SE S.E.
TANDA TITIK
b) Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau
ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan
yang terdiri dari tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu titik, sedangkan pada singkatan dengan
menggunakan dua huruf kecil tanda titiknya pun ada
dua.
Bentuk salah:
a.n; d/a; d.k.k.; t.s.b; s/d; u/p
Bentuk benar:
a.n.; d.a.; dkk.; tsb.; s.d.; u.p.
c) Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan
jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan
seterusnya.
Bentuk salah:
Tebal buku itu 1235 halaman.
Bentuk benar:
TANDA TITIK
d) Apabila angka tidak menyatakan jumlah, tanda titik
tidak perlu digunakan, seperti nomor telepon, tahun,
nomor rekening, dsb.
Bentuk salah:
Tahun 1.990; halaman 1.234; NIP 123.456.787
Bentuk benar:
Tahun 1990; halaman 1234; NIP 123456787
e) Tanda titik tidak digunakan pada singkatan yang
terdiri atas huruf-huruf awal kata, atau suku kata dan
pada singkatan yang dieja, judul karangan.
Bentuk salah:
The Lord Of The Rings.
Bentuk benar:
The Lord Of The Rings
TANDA TITIK
f) Tanda titik tidak digunakan di belakang alamat
pengirim dan tanggal surat dan dibelakang nama dan
alamat penerima surat.
Bentuk salah:
Jakarta, 10 Agustus 2008.
Bentuk benar:
Jakarta, 10 Agustus 2008
TANDA KOMA
a) Tanda koma harus digunakan di antara unsur-unsur
dalam suatu perincian atau pembilangan.
Bentuk salah:
Saya membeli buku, pensil dan penggaris.
Bentuk benar:
Saya membeli buku, pensil, dan penggaris.
b) Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat
setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului kata tetapi, melainkan, dan sedangkan.
Bentuk salah:
Dia sangat pandai tetapi sangat ceroboh.
Bentuk benar:
Dia sangat pandai, tetapi sangat ceroboh.
TANDA KOMA
c) Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimatnya.
Bentuk salah:
Karena sering tidur malam dia sering mengantuk di kelas.
Bentuk benar:
Karena sering tidur malam, dia sering mengantuk di kelas.
d) Tanda koma harus digunakan di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada
awal kalimat.
Bentuk salah:
Jadi setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Bentuk benar:
Jadi, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
TANDA KOMA
e) Tanda koma harus digunakan di belakang kata-kata
seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada
awal kalimat.
Bentuk salah:
O! kalau begitu saya setuju.
Bentuk benar:
O, kalau begitu, saya setuju.

f) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan


langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Bentuk salah:
Murid menyapa:Selamat pagi, Pak!
Bentuk benar:
Murid menyapa,Selamat pagi, Pak!
TANDA KOMA
g) Tanda koma digunakan di antara nama dan alamat,
bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal.
Bentuk salah:
Bandung 10 April 2009
Bentuk benar:
Bandung, 10 April 2009
h) Tanda koma digunakan diantara nama orang dan
gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakan dari singkatan nama keluarga.
Bentuk salah:
Paijo Suparman S.E.
Bentuk benar:
Paijo Suparman, S.E.
TANDA KOMA
i) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan
tambahan dan keterangan aposisi.
Bentuk salah:
Di daerah kami misalnya masih banyak warga yang buta huruf.
Bentuk benar:
Di daerah kami, misalnya, masih banyak warga yang buta
huruf.
j) Tanda koma tidak boleh digunakan untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Bentuk salah:
Ia tetap gembira, walaupun tidak mempunyai uang.
Bentuk benar:
Ia tetap gembira walaupun tidak mempunyai uang.
TANDA HUBUNG
a) Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan
bagian-bagian ungkapan.
Contoh: tiga-puluh-dua pertiga (32/3), tiga-puluh dua-pertiga
(30 2/3).

b) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan:


1. se- dengan kata berikut yang dimulai dengan kapital,
contoh: se-Indonesia
2. ke- dengan angka, contoh: ke-1
3. angka dengan an contoh: 30-an
4. singkatan huruf kapital dengan kata atau imbuhan,
contoh:KTP-nya
5. unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing,
contoh: meng-copy
TANDA PISAH
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan khusus di luar kalimat, menegaskan
adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat
menjadi lebih jelas.
Bentuk salah:
Pemerintah Orde Baru tahun 1966-sekarang.
Bentuk benar:
Pemerintah Orde Baru tahun 1966 --- sekarang.
TANDA PETIK
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan
langsung judul syair karangan istilah yang
mempunyai arti khusus atau kurang di kenal. Yang di
apitnya tidak perlu huruf kapital semua tetapi cukup
huruf kapital pada awalnya.
Bentuk salah:
Sajak AKU karangan Chairil Anwar.
Bentuk benar:
Sajak Aku karangan Chairil Anwar.

Anda mungkin juga menyukai