Anda di halaman 1dari 9

Assalamualaikum wr.

wb
Perbedaan Pengaruh Salinitas
Terhadap Fase Pertumbuhan
Tanaman Padi

Oleh
Indra Pangestu (A1D115013)
Sutan Andriansyah (A1D115014)
Sahrul Yahya M (A1D115015)
Abstrak

Permintaan air bersih meningkat karena pertumbuhan penduduk mengurangi


ketersediaan air untuk pertanian, hal tersebut menarik kita temukan cara untuk memanfaatkan
kualitas air yang buruk di bidang pertanian. Dalam rangka untuk menilai kemungkinan angka
penggunaan air payau pada produksi beras dan efek air garam pada tahap pertumbuhan yang
berbeda dari padi ,percobaan pada media dilakukan di Rice Research Institute di Rasht di Utara
Iran selama musim 2010 tanaman. Empat tingkat salinitas air: 2, 4, 6, dan 8 DSM-1 yang
diterapkan pada 4 tahap pertumbuhan yang berbeda: anakan, malai membentuk, dan
pematangan. Percobaan lain, yaitu dengan irigasi menggunakan air segar selama tahap
pertumbuhan seluruh diaplikasikan sebagai kontrol untuk perbandingan sarana. Air garam
dibuat dengan menggunakan NaCl + CaSO4 (2: 1). Setelah 7 hari sebagai periode pemulihan,
perawatan salinitas diberlakukan hingga 5cm air berdiri. Untuk mencegah konsentrasi garam
pada akhir setiap tahap tumbuh, tanah pot 'dicuci dan irigasi dilanjutkan dengan air segar.
Semua praktek-praktek pertanian yang dilakukan berdasarkan praktek petani biasa '. Setelah
panen, tinggi tanaman, biomassa, indeks panen, hasil dan komponen hasil diukur dan dianalisis,
berarti perbandingan dilakukan berdasarkan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas
yang cukup dari yang dipilih varietas padi terhadap salinitas. Waktu terbaik menggunakan air
garam selama musim panen dari varietas padi yang dipilih tampaknya setelah inisiasi malai
sampai akhir pematangan. Aplikasi air garam dari setiap perlakuan dalam tahap awal
pertumbuhan akan menyebabkan kehilangan hasil yang tinggi.
Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang tinggi meningkatkan


kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan mengurangi
ketersediaan air tawar untuk lahan pertanian. Kondisi ini
membuat petani padi untuk memanfaatkan budidaya padi di
lahan marginal menggunakan kualitas air pada lahan marjinal
untuk irigasi.
Dari beberapa penelitian menunjukan hasil penurunan laju
fotosintesis pada fase pembentukan bunga. Akibatnya padi
mengasilkan malai dengan kondisi kosong.
Pembahasan

Padi merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap


salinitas air dan tanah; jika kita menggunakan air garam
dengan konsentrasi tinggi dan air tidak garam di tanah
salin pada proses budidaya maka hasil dan kandungan
air dalam batang akan menurun (Casanova, et al, 1999)
Pengaruh tinggi salinitas terhadap hasil padi dan
sensitivitas beras untuk salinitas air mengairi dilaporkan
oleh beberapa penelitian.
Salinitas berpengaruh penting pada beberapa fase
pertumbuhan tanaman padi
Selama perkecambahan, padi sangat toleran terhadap
salinitas tetapi sangat sensitif dalam pembibitan dan tahap
reproduksi. Namun kurang sensitif selama pembentukan
anakan dan biji-bijian mengisi (Lafitte et al, 2004).
Beberapa hasil penelitian menyarankan bahwa pendekatan
terbaik untuk meningkatkan produksi pada tanah
dipengaruhi oleh oleh salinitas adalah menggunakan varietas
yang toleran terhadap salinitas tanah dan air (kadda et al,
1973)
Namun pada hasil yang lain melaporkan bahwa karena
penurunan pada proses mineralisasi dan aksesibilitas
nitrogen rendah untuk akar, salinitas menyebabkan
rendahnya penyerapan nitrogen oleh tanaman. Oleh karena
itu untuk mengurangi penyerapan yang rendah akan elemen
penting ini, unsur-unsur gizi seperti nitrogen dan seng harus
diterapkan untuk mengkompensasi kehilangan hasil salinitas
(Verma dan Neue, 1984).
Salinitas dapat mempengaruhi :
1. Jumlah Malai yang Terisi
Semakin tinggi kadar salinitas dalam tanah, jumlah malai padi
yang terisi semakin rendah
2. Jumlah Anakan
Jumlah anakan pada kondisi salinitas tinggi semakin menurun
namun tidak terlalu signifikan secara statistik
3. Tinggi Tanaman
Pada beberapa tingkat salinitas terdapat penurunan tinggi
tanaman akan tetapi tidak terlalu signifikan secara statistik
4. Berat Jerami
Menurut Zeng dan Shannon, 2003 tingkat salinitas tidak
terlalu mempengaruhi berat jerami.
5. Biomassa
Pengaruh tingkat salinitas terhadap biomassa sangat
signifikan, pada kondisi air tawar tingkat biomassa lebuh
rendah dibanding kondisi salinitas.
Kesimpulan

1. Padi merupakan tanaman yang sensitif terhadap tingkat


salinitas
2. Padi toleran terhadap tingkat salinitas pada fase
perkecambahan namun sangat sensitif pada fase pembibitan
dan reproduksi
3. Salinitas mempengaruhi tanaman padi khususnya pada
jumlah malai yang terisi, jumlah anakan, tinggi tanaman,berat
jerami dan biomassa
4.Salah satu anjuran untuk mengatasi permasalahan ini
adalah dengan menggunakan varietas yang toleran terhadap
salinitas dan mensuplai unsur hara seperti nitrogen dan seng
Terimakasih
Wassalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai