Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

Oleh:
Dr. Muhammad Bimo Harmaji

Pembimbing:
dr. M. Wicaksono T.P, Sp.B
penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding rongga
yang bersangkutan.
Hernia terdiri dari :
cincin
kantong
Isi hernia
Nama : Tn. Syamsi
Umur : 72 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Agama : Islam
Suku : Banjar
Alamat : Jl. A. Yani Km. 15 Gambut
Kabupaten Banjar
MRS : 1 Desember 2016
KU: Benjolan

Pasien mengaku sejak 10 tahun yang lalu merasakan ada benjolan di


lipat paha kanan yang timbul saat beraktivitas dan hilang saat
istirahat. Benjolan pada awalnya tidak menimbulkan rasa nyeri,
namun 1 bulan yang lalu benjolan tesebut terasa nyeri. Benjolan
tersebut tidak turun hingga ke selangkangan, namun terasa nyeri,
terutama saat beraktivitas dan bertambah nyeri saat ditekan. Pasien
juga ada mengeluh muntah sebanyak 1 kali 3 hari yang lalu, muntah
berisi makanan yang dimakan. Selain itu, pasien juga mengeluh pusing
sejak 3 hari yang lalu, pusing terasa berputar dan berlangsung hilang
timbul. Pasien mempunyai riwayat penyakit BPH yang terlah di
operasi 1,5 bulan yang lalu di RSUD Ulin Banjarmasin, sebelumnya
pada tahun 2004 pasien juga ada mempunyai keluhan yang sama,
yaitu muncul benjolan yang hilang timbul pada paha sebelah kiri dan
terasa sangat nyeri, saat itu pasien juga menjalani operasi untuk
mengobati penyakitnya tersebut. BAB dan BAK pasien normal, makan
dan minum pasien juga normal.
RPD RPK

Riwayat penyakit Pada keluarga


BPH (+) penderita tidak
Riwayat penyakit ada riwayat
Hernia Inguinalis penyakit hernia
Lateralis Sinistra inguinalis
(+)
Riwayat penyakit
DM/HT/Asma
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
GCS = 4-5-6
TandaVital :
Tekanan Darah = 120/70 mmHg
Respirasi = 22 kali/menit
Nadi = 96 kali/menit
Suhu = 36,5o C
Edema palpebra (-/-)
konjungtiva pucat (-/-),
K/L sklera ikterik (-/-),
diameter pupil 3 mm/3 mm,
refleks cahaya +/+, pupil isokor.

Jantung :

Thorax
I = Iktus tidak terlihat
P = Thrill tidak teraba
P = Tidak ada pembesaran jantung
A = S1 dan S2 tunggal
Paru :
I = Bentuk simetris
Thorax P
P
= Fremitus raba simetris
= Sonor
A = Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)

I = distensi (-), jejas abdomen (-)


A = Bising usus normal
Abdomen P = timpani
P = nyeri tekan (+) perut kanan
bawah. Hepar, lien dan massa tidak
teraba.
Superior dextra: jejas (-), massa (-
), pitting edema (-), parese (-),
akral hangat (+)
Superior sinistra: jejas (-), massa (-
), pitting edema (-), parese (-),
akral hangat (+)
Ekstremitas Inferior dextra: jejas (-), massa (-),
pitting edema (-), parese (-), akral
hangat (+)
Inferior sinistra: jejas (-), massa (-
), pitting edema (-), parese (-),
akral hangat (+)
13-11-2016 Rujukan Satuan
Hasil

Hemoglobin 10,9 11,0-14,0 g/dl


Leukosit 6,2 4,0-10,5 Ribu/l
Eritrosit 3,90 4,5-6,00 Juta/l
Hematokrit 34,2 40-50 Vol%
Trombosit 302 150-450 Ribu/l
RDW-CV 13,5 11,5-14,7 %
MCV 87,6 80-97 Fl
MCH 27.9 27-32 Pg
MCHC 31.9 32-38 %
- Gran % 47,4 50-70 %
- Limfosit % 36,9 25-40 %
- Gran # 6.11 2,50-7,00 ribu/l
- Limfosit # 2.6 1,25-4,00 ribu/l
PT 12,5 9,9-13,5 detik
Control Normal PT 11.4
APTT 20,6 22.2-37,0
Control Normal APTT 26.1
Glukosa darah puasa 95 70-105 Mg/dl
SGOT 19 0-46 U/I
SGPT 12 0-45 U/I
Ureum 43 10-50 mg/dl
Creatinin 1, 0.7-1.4 mg/dl
Hernia Inguinalis Lateralis
Dextra Post Herniotomy
Operatif : Herniotomy
Darianamnesis didapatkan keluhan utama
pasien adalah nyeri perut, nyeri dirasakan
pada bagian kanan bawah serta terdapat
benjolan pada lipatan paha sebelah kanan.
Benjolan ini, menurut pasien terasa nyeri
sejak 1 minggu yang lalu, dimana awalnya
berupa benjolan kecil yang kemudian
membesar. Benjolan ini nyeri dan tidak
dapat keluar masuk.
Pasien merasakan nyeri bila benjolan tersebut
ditekan. Pasien merasakan sakit di daerah sekitar
benjolan dan daerah perut. Pasien ini juga
mengeluh mual muntah, tidak dapat buang air besar
dan flatus selamma 1 minggu, namun buang air kecil
lancar. Menurut teori, hernia inguinalis adalah suatu
keadaan dimana sebagian usus masuk melalui
sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis
inguinalis. Dari anamnesis pasien mengarah pada
hernia inguinalis. Pasien juga mengeluhu sakit jika
ditekan maupun tidak ditekan, benjolan tersebut
tidak dapat keluar masuk. Pasien juga mengeluh
tidak bisa flatus dan BAB selama 1 minggu serta
pasie pun merasa mual dan muntah. Keluhan pasien
ini mengarah ke hernia incarserata.
Dari riwayat sebelunya:
Pasien pernah menjalani operasi BPH 1,5 bulan yang lalu dan pernah menjalani
operasi herniotomi pada tahun 2004. Pasien tidak tidak ada riwayat hipertensi,
batuk lama, diabetes militus, konstipasi berat, Dari riwayat ini pasien pernah
berhubungan dengan pekerjaan fisik berat, pekerjaan fisik berat ini merupakan
pencetus timbulnya hernia.
Hasil dari pemeriksaan fisik:
Pada pemeriksaan status lokalis
Regio inguinalis dextra
Inspeksi: Terlihat adanya benjolan dengan diameter 10cm,saat pasien
berbaring benjolan tidak dapat dimasukkan, berwarna kemerahan.
Palpasi: Teraba benjolan, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+), hangat.
Auskultasi : Bising Usus (+)
Tidak dilakukan uji khusus hernia untuk mengetahui hernia inguinalis lateral
atau media karena benjolan tepat berada pada inguinal tidak bisa keluar
masuk, diameter nya cukup besar (10 cm) sehingga benjolan memenuhi
seluruh jari pemeriksa.
Dari hasil pemeriksaan fisik ini menunjukan bahwa
pada pemeriksaan regio inguinalis dextra didapatkan
benjolan dengan diameter 10cm, konsistensi
kenyal, nyeri tekan (+) dan hangat berwarna
kemerahan. Serta tidak dapat dimasukkan oleh
tangan pasien sendiri dan terdapat bising usus pada
daerah benjolan. Dari hasil pemeriksaan ini dapat
disimpulkan pasien menderita hernia inguinalis
incarserata dextra. Akan tetapi pasien ini juga bisa
digolongkan hernia inguinalis strangulata karena
sudah mulai timbul gejala pasase usus dan gangguan
vaskularisasi, yaitu terdapat kemerahan disekitar
benjolan, mual, muntah, cairan lambung berwarna
hijau, tidak bisa BAB, tidak bisa flatus.

Anda mungkin juga menyukai