Anda di halaman 1dari 38

ILMIAH

OBSTETRICAL
EMERGENCY

Oleh-
Witantra Dhamar Hutami

WITANTRADH
ANTEPARTUM BLEEDING
(ANTEPARTUM HEMORRHAGE,
PENDARAHAN PADA KEHAMILAN
LANJUT DAN PERSALINAN)

WITANTRADH
ANTEPARTUM BLEEDING
DEFINISI
Pendarahan pervaginam pada kehamilan lanjut dan
persalinan yang disebabkan oleh buah kehamilan
itu sendiri.
ETIOLOGI
1. Placenta Previa
2. Placental Abruption (Solusio Plasenta)
3. Vasa Previa
4. Ruptur Uteri
Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
PLACENTA PREVIA
DEFINISI
Plasenta yang berimplantasi secara
abnormal sehingga menutupi seluruh
atau sebagain ostium uteri interna

Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw
Faktor Risiko
Meningkatnya usia maternal
Multiparitas
Gestasi multifetal
Riwayat seksio sesaria sebelumnya
Wanita perokok

Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
Temuan Klinis
Pendarahan dari uterus keluar pervaginam
Darah berwarna merah segar
Tidak nyeri
Letak janin tinggi di atas symphisis pubis

.Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
.Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah
Diagnosis
USG
Transabdominal
Transperineal
Double set up

Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008


Manajemen
Penanganan Aktif Perawatan Konservatif
Indikasi SC: Indikasi:
Pendarahan merembes +
diagnosis placenta previa sudah
Premature
tegak + aterm Janin hidup
Gawat janin + pendarahan aktif Pendarahan
dan banyak ( > 500 cc dalam 30 sedikit/berhenti
menit)
Indikasi DSU
Aterm
Preterm dengan gagal perawatan
konservatif
Diagnosis placenta previa
meragukan (inkonklusif)
Pendarahan pervag. Tidk aktif
saat inpartu, curiga low
lying/marginal plac.
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008
Uk 36 minggu + pendarahan berhenti terapi
konservatif sampai aterm
Selama konservatif terjadi pendaharan kembali
SC

WITANTRADH
Double Set Up (Examination in Theater)

Syarat
Presentasi kepala
Persiapan
Dilakukan di kamar operasi
Darah
Operator, asisten, dan instrume operasi sudah siap

Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008


Double Set Up (Examination in Theater)
prosedur dan tata laksana

1. Pasien dalam posisi lithotomi pada meja operasi


2. Kosongkan vesica urinaria
3. Masukkan 2 jari dalam vagina, raba setiap bagian
forniks
a. Tidak teraba bantalan masukkan jari ke cervical
os, raba sekitarnya
Tidak teraba plasenta: singkirkan diagnosis plac. Previa
Teraba plasenta, tapi tidak meluas sampai cervical os, tidak
ada pendarahan amniotomy + expectant pervaginam
b. Teraba placenta hentikan pemeriksaan + lakukan
SC
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008
Double Set Up (Examination in Theater)
Interpretasi Hasil Temuan
Total placenta previa : SC
Partial placenta previa : amniotomi + pro persalinan
pervaginam
Indikasi SC:
1. Setelah 12 jam tidak terjadi persalinan
2. Terjadi pendarahan lagi
3. Gawat janin
4. Infeksi intrauterin
Tak teraba placenta : lakukan pemeriksaan
spekulum
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008
Perawatan Konservatif
Observasi di kamar bersalin IGD selama 24 jam
Tanda vital
DJJ
Pendarahan
Transfusi darah
Sampai HgB 10 gr% : jika akan dilakukan tindakan
Sampai HgB 8 gr% : pada pasien secara umum
Dexamethasone 16 mg i.v.

Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008


Perawatan Konservatif
Pasien dipidahkan ke Pasien dipulangkan jika
ruangan tidak terjadi pendarahan
Mobilisasi ulang saat mobilisasi
KIE:
Istirahat
Dilarang
coitus/manipulasi vagina
MRS bila terjadi
pendarahan kembali
ANC 1 minggu kemudian

Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008


Perawatan Konservatif
Rencana persalinan berdasarkan USG
Plac menutupi OUI
Tunggu sampai aterm
USG ulang: hasil tetap SC
Plac letak normal
Tunggu inpartu
Diharapkan persalinan normal

Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008


ALGORITMA PENATALAKSANAAN PLASENTA PREVIA
Placenta
previa
Pendarahan Pendaraha
< 250 ml n > 500 ml
Aterm
Preterm
Preterm Aterm

Pematangan DSU
paru
Pematangan
USG
paru
Total Subtotal
Berulang
Total Subtotal
Berhenti
Amniotomi
Amniotomi

Pendarahan In partu
Pendarahan In partu Pervaginam

Seksio
Pervaginam
Cesarean

Kuliah dr. Fajar Marta, Sp.OG. 2015.


SOLUSIO PLASENTA
DEFINISI KLASIFIKASI
TIPE PENDARAHAN Ruptura sinus marginalis
External hemorrhage Total placental abruption
Concealed hemorrhage Partial placental
abruption

Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Faktor Risiko
Peningkatan usia maternal dan paritas
Preeklamsia
Hipertensi kronis
KPD
Gestasi multifetal
Berat lahir rendah
Hidramnios
Ibu perokok
Trombofilia
Penggunaan kokain
Riwayat placental abruption sebelumnya
Leiomyoma
Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
Temuan Klinis
Klasik
Perdarahan uterus
Internal hemorrhage
External hemorrhage : warna kehitaman
Nyeri perut
Temuan lain
Anemis
Perut kaku seperti papan (woodly hard)
Palpasi: bagian janin sulit teraba
Auskultasi: DJJ sulit didengar
Bisa terjadi shock jika kehilangan darah yang banyak
Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008
Grading pada Solusio Placenta
GRADING DESKRIPSI
0 Asimtomatis. Ditemukan secara kebetulan adanya retroplacental
clot yang kecil
1 Pendarahan pervaginam (+), tetani uteri (+), keadaan ibu baik,
gawat janin (-)
2 Pendarahan pervaginam (+)/(-), gawat janin (+), keadaan ibu baik
3 Pendarahan pervaginam (+)/(-), tetani uteri (+, ibu shock (+),
gawat janin (+) - mati, koagulopati (-)

MANAJEMEN
Grade 0-1 : persalinan pervaginam + KTG
Grade 2-3 : SC
KJDR : amniotomy + drip oxytocyn
Ibu shock + KJDR : SC
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008
VASA PREVIA
Definisi
Pembuluh darah fetus berjalan di dalam membran
amnion dan melewati ostium uteri interna, untuk sampai
ke dalam insersinya di tali pusat.
Faktor risiko
IVF
Plasenta previa letak rendah/pd trimester kedua
Insersi umbilical cord secara marginal
Gestasi multipel
Succenturiate lobe/plasenta bilobus
Sakornbut Ellen, et al. 2007. Late Pregnancy Bleeding. Am Fam Physician. 2007;75:1199-206.
VASA PREVIA
Manifestasi Klinis
Terasa denyutan yang bersamaan dengan denyut
nadi ibu
Terjadi pendarahan pada saat
amniotomi/pecahnya membrane amnion secara
spontan

Sakornbut Ellen, et al. 2007. Late Pregnancy Bleeding. Am Fam Physician. 2007;75:1199-206.
WITANTRADH
VASA PREVIA
Manajemen
DJJ baik: Apt test/Kleihauer-Betke
DJJ jelek: lahirkan bayi
Kontraindikasi
Ruptur artifisialis
Persalinan pervaginam
Pencegahan
Color flow Doppler pada pasien risiko tinggi saat ANC
CS pada UK 37-38 minggu pada pasien dengan vasa
previa
Sakornbut Ellen, et al. 2007. Late Pregnancy Bleeding. Am Fam Physician. 2007;75:1199-206.
WITANTRADH
RUPTURA UTERI
Klasifikasi Ruptura Uterin
1. Kerusakan/anomali uterus yang telah ada sebelum
hamil
Pembedahan pada myometrium
Trauma uterus koinsidental
Kelainan bawaan
2. Kerusakan atau anomali uterus yang terjadi selama
kehamilan
Sebelum kelahiran anak
Dalam periode intrapartum
Cacat rahim yang didapat
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Risiko Tinggi
Persalinan sebelumnya dengan SC
Myomectomi
Grande multipara
Kelainan letak
CPD
Induksi/stimulasi partus
Ekstraksi bokong
Ekstraksi cunam
Histerorafia
Trial of labor pada pasien LMR
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tinjauan Menurut Beberapa Aspek
Aspek anatomik Aspek waktu
Saat hamil
Ruptura uteri komplit
Saat bersalin
Ruptura uteri inkomplit
Aspek sifat
Aspek sebab Silent
Ruptura uterin spontan Overt
Ruptura uterin violenta Aspek paritas
Ruptura uterine traumatika Nullipara
Multipara
Aspek keutuhan rahim Aspek gradasi
Uterin utuh Ruptura uterin iminens
Uterin cacat (membakat)
Ruptura uterin spontan

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Temuan Klinis
Pendarahan
Tanda-tanda hipovolemia
Nyeri berat
Bagian tubuh janin mudah teraba
Kekuatan his sudah sangat menurun
DJJ tidak terdengar/deselerasi patologik

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
PENDARAHAN POSTPARTUM
DEFINISI
Hilangnya 500 ml darah setelah berakhirnya
persalinan kala III
KLASIFIKASI
1. PPP primer
Terjadi dalam 24 jam pertama pasca persalinan
2. PPP sekunder
Terjadi setelah 24 jam pasca persalinan

Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ETIOLOGI
Etiologi dan Faktor Risiko Postpartum Hemorrhage
Pendarahan dari tempat implantasi plasenta
atonia uterin
anestesi umum
perfusi myometrium buruk-hipotensi
uterus yang mengalami over distensi
persalinan memanjang
persalinan yang sangat cepat
persalinan yang diinduksi/diaugmentasi
paritas tinggi
riwayat atonia uterin 4T
chorioamnionitis
retensio plasenta
plasenta accreta, increta, percreta
1.Tonus
Trauma pada jalan lahir
episiotomi yang luas
2.Tissue
laserasi pada perineum, vagina, dan serviks
ruptur uterin 3.Trauma
Defek koagulasi
4.Thrombin

Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
nderson Janice, Etches Duncan. 2007. Prevention and Management of Popstpartum Hemorrhage. Am Fam Physician
2007:75:875-82
Tone: Atonia uteri

Manifestasi Klinis
1. Setelah bayi dan placenta lahir,
pendarahan masih aktif, banyak,
dan bergumpal
2. Tinggi fundus uterin masih lebih
tinggi dari pusat
3. Kontraksi uterus lembek

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Manajemen
Posisi ibu Trendelenburg Pasang kateter
Pasang i.v. line Tindakan operatif
Oksigen laparotomy
Rangsang kontraksi uterus Ligasi arteria
Masase fundus uteri
uterine/arteria ovarika
Rangsang puting susu
Pemberian oxytocin/ergot Operasi ransel B Lynch
alkaloid/turunan prostaglandin Histerektomi
Kompresi bimanual supravaginal
eksterna/interna Histerektomi total
Kompresi aorta abdominalis
abdominal
Pemasangan tampon kondom

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Trauma
Jenis trauma Inversi uterus
Laserasi pada jalan lahir Tx:
Pasang iv line
Tx: sutura
Tokolitik/MgSO4 untuk
Hematoma pada jalan melemaskan uterus sebelu
lahir dilakukan reposisi manual
Kecil: observasi Reposisi manual + uterotonika
iv/im, sambil tangan tetap
Besar: insisi dan evakuasi dipertahankan
Ruptur uterin Antibiotk dan darah sesuai
keperluan
Indikasi bedah
Ada jepitan pada serviks yang
keras
Pasien sangat nyeri
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tissue: retensio placenta, rest placenta
Retensio placenta
Def. : plasenta tidak lahir dalam, 30 menit setelah
kelahiran bayi
Tx :
20 mL 0.9% saline + 20 unit oxytocin injeksi ke umbilical vein
Manual placenta
Rest placenta
Def. : sebagian kecil plasenta masih tertinggal di dalam
uterus
Tx: manual placenta/kuretase
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Thrombin
Penyakit Faktor Risiko DIC
ITP Preeklamsia berat
vWD Embolisme cairan amnion
Hemophilia Sepsis
HELLP syndrome Solusio plasenta
DIC Missed abortion

Anderson Janice, Etches Duncan. 2007. Prevention and Management of Popstpartum Hemorrhage. Am Fam Physician 2007:75:875-82
Pendarahan pervaginam

Periksa uterus
Uterus kontraksi baik Uteru tak teraba
Uterus tidak
berkontraksi/lembek Inversio uteri
Periksa jalan lahir
Atonia uteri (C) Reposisi/operasi
Robekan (+) Robekan (-) Masase uterus
Lembek Uterus
Jahit (A) Pemeriksaan digital KBI berkonraksi/pendarahan (-)

Lembek Uterus
Sisa plasenta + (B) Sisa plasenta (-) Pendarahan (+) berkonraksi/pendarahan (

Infus oxytocyn 20 IU, uterotonik (metil


Evaluasi pembekuan darah
Kuret/digital ergometrin0.2 mg i.v., misoprostol
400 mg), KBE
Pendarahan tetap
Pendarahan berhenti Uterus
Lembek berkonraksi/pendarahan (-)

KBI
Operasi Pendarahan tetap
Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008 Pendarahan berhenti
Uterotonika pada atonia uteri
JENIS/CARA OXYTOCYN ERGOMETRIN MISOPROSTOL
Dosis, cara Iv: 20 unit dalam 1 Im dan iv (secara Oral 600 mcg/rectal
pemberian awal liter larutan garam perlahan), 0.2 mg 400 mcg
fisiologik. 60 tpm
Im: 10 unit
Dosis lanjutan Iv: 20 unit dalam 1 Ulangi 0.2 mg 400 mcg 2-4 jam
liter larutan garam setelah 15 menit setelah dosis awal
fisiologik. 40 tpm jika masih
diperlukan, beri
im/ov setiap 2-4
jam
Dosis maksimal per < 3 liter larutan dg Total 1 mg atau 5 Total 1200 mcg atau
hari oxytoxyn dosis 3 dosis
Indikasi kontra/hati- Tidak boleh Preeklamsia, vitium Nyeri kontraksi
hati memberi via iv kordis, hipertensi Asma
dngan cepat/bolus

Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah 2008


REFERENSI
1. Cunningham F Gary, et al. Williams Obstetric 23th
Edition. 2010. Philadelphia: McGraw Hill Company
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
3. Prosedur Tetap Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK
UNUD/RSUP Sanglah 2008
4. Sakornbut Ellen, et al. 2007. Late Pregnancy Bleeding.
Am Fam Physician. 2007;75:1199-206
5. Kuliah dr. Fajar Marta, Sp.OG. 2015
6. Anderson Janice, Etches Duncan. 2007. Prevention and
Management of Popstpartum Hemorrhage. Am Fam
Physician 2007:75:875-82 WITANTRADH

Anda mungkin juga menyukai