Status Gizi
BB 42 kg, TB 168 cm, IMT: 18.4 (kurus)
Riwayat Kebiasaan
Kopi (-)
Jamu (-)
Alkohol (-)
Tatto (-)
Narkoba (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 4/5/6
Vital Sign
Tensi : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit (regular, kuat)
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,4 oC axilar
SP02 : 98%
Kepala / leher : Telinga
Bentuk : oval, simetris (+) Pendengaran : DBN
Warna rambut : hitam tidak
mudah rontok
Mata Hidung
Pupil : isokor Pernapasan cuping hidung
Reflek cahaya :+/+ (-)
Konjungtiva pucat : - Tidak ada hambatan
Ikterik :-
Mulut Thoraks
Purse lips breathing (-) Bentuk normochest
Bibir cianosis (-) penggunaan otot bantu
napas (-)
Lidah kotor (-) Pembesaran kelenjar
Leher getah bening aksilla (-)
Deviasi trakea (-)
JVP tidak meningkat
Pembesaran KGB (-)
Massa (-)
Paru Depan Belakang
Inspeksi
Bentuk normochest normochest normochest normochest
Gerak nafas Sedikit simetris Sedikit simetris
tertinggal - tertinggal -
Penonjolan - - - -
Otot nafas bantuan - - - -
ICS normal normal normal normal
Pursed Lips Breathing -
Pink Puffer -
Blue bloter -
Palpasi
Gerak nafas tertinggal Simetris tertinggal simetris
ICS normal normal normal normal
Fremitus raba Melemah normal Melemah normal
Perkusi
Suara perkusi redup sonor redup sonor
Batas paru hati ICS VI Dextra
Auskultasi
Suara nafas Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan menurun menurun
Ronkhi - - - -
+ + - -
+ - - -
Wheezing - - - -
- - - -
- - - -
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS V MCL S
Perkusi
Batas kiri : ICS V MCL S
Batas kanan : ICS IV PSL D
Pinggang jantung : ICS IV PSL S
Auskultasi
Suara jantung S1-S2 tunggal, reguler
Murmur (-)
Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi Palpasi
Bentuk flat Dinding perut supel (+)
Umbilicus tidak Hepar tidak teraba
menonjol Lien tidak teraba
Ascites (-) Nyeri tekan (-) pada
seluruh lapang perut
Auskultasi
BU (+) 7 x/menit
Perkusi
Bruit (-) Meteorismus (-)
Shifting dullness (-)
Puddle sign (-)
Ekstremitas
Atas Bawah
Edema - - - -
Varises - - - -
Reflek fisiologis + + + +
Reflek patologis - - - -
Jari tabuh - - - -
Kuku - - - -
rash - - - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium ( 26 april 2017)
Faal Ginjal :
Ureum 23 (15- 45 mg/dl)
Kreatinin 0,87 (0,7-1,4 mg/dl)
Faal Hati :
SGOT 23 (<33 U/L)
SGPT 11 (<42 U/L)
Lab tanggal 26 april 2017
Faal Hati :
SGOT 23 (<33 U/L)
SGPT 11 (<42 U/L)
Analisa cairan pleura ( 06 Oktober 2016)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Transudat : 70-100 (mg/dl)
Glukosa 81
Eksudat : < 60 (mg/dl)
Lab:
Hemoglobin 12,1
Lekosit 6.360
Trombosit 528.000
PCV 38,9
LED 86
Foto thorax :
Kesimpulan :Efusi pleura dextra
Problem Clue List Problem List Diagnosa Kerja Planning Diagnosa Planning Terapi Planning
Monitoring
Anamnesa : 2. Pleural 2.1 Efusi pleura D 1. Foto thoraks 1. O2 nasal 4lpm 1. KU
1. Perempuan 21 tahun disease 2. Pungsi pleura 2. TTV
2. Dyspnea
3. Cough (chronic)
4. Demam
5. Keringat malam hari
6. Garak nafas paru
kanan tertinggal
7. Fremitus taktil paru
kanan melemah
8. Suara perkusi paru
kanan redup
9. Suara nafas paru
kanan menurun
Foto thorax :
Kesimpulan :Efusi pleura
dextra
TB PARU
Catatan : semua pasien yang memenuhi definisi tersebut diatas harus dicatat tanpa memandang apakah
pengobatan TB sudah dimulai apa belum
Adalah pasien yang tidak memenuhi kriteria terdiagnosis secara baketriologis tetapi didiagnosis
sebagai pasien TB aktif oleh dokter.
Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah :
a. Pasien TB paru BTA negative dengan hasil pemeriksaan foro toraks mendukung TB
b. Pasien TB ekstraparu yang terdiagnosis secara klinis maupun laboratoris dan histopatologis
tanpa konfirmasi bakteriologis
c. TB anak dengan sistim skoring
Tahapan pengobatan TB
Paduan OAT yang digunakan di Indonesia (sesuai rekomendasi WHO ) Paduan OAT
yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia adalah
:
Kategori 1 : 2 (HRZE)/4(HR)3
Kategori 2 : 2 (HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Kategori anak : 2(HRZ)/4(HR) atau 2HRZA (S)/4-10 HR
Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien TB resitan obat di Indonesia terdiri
dari OAT lini ke-2 yaitu Kanamisin, Kapreomisin, Levofloksasin, Etionamide,
Sikloserin, Moksifloksasin dan PAS, serta OAT lini 1 yaitu Pirazinamid dan Etambutol