Anda di halaman 1dari 58

BED SIDE TEACHING

GANGGUAN BIPOLAR
Elysabeth Maharani Christie 1215092
Julita 1215150
Andreas Hardeyanto 1215189
Rahman Abdi Nugraha 1215231
Ikhtisar Umum
Nama lengkap : Surtiah
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 7 Agustus 1972
Status marital : Sudah menikah
Alamat : JL. Raya Cibababat Gg,
Karyabakti 3 desa cileles,
Bandung
Pendidikan tertinggi : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Sunda
Penanggung Jawab Pasien
Nama : Dudung Agustiawan
Hubungan : Suami
Usia : 48 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : JL. Raya Cibababt Gg,
Karyabakti 3 desa cileles,
Bandung
HETEROANAMNESA KELUHAN UTAMA

Didapatkan pada Teriak-teriak;


Suka marah-marah
Rabu, 6 Juli 2017 (impulsif);
Dari: Sering mengamuk;
Dudumg Agustiawan Berbicara kasar;
(suami) Memukul dan merusak
barang (agresifitas
motorik);
Tidak mau makan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien dibawa ke poliklinik Rumah Sakit Jiwa Cisarua diantar
dengan suami dengan keluhan susah tidur, merasa dibicarakan
tetangga, tidak betah dirumah dan suka keluyuran, sering
curiga pada suaminya, sering berbicara sendiri, sering
mendengar suara yang menghina dirinya sendiri dan
keluarganya (Halusisnasi dengar), sesekali tiba-tiba menangis
(hipomanik).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1,5 tahun yang lalu dirawat di RSJ Cisarua selama 4 minggu
dengan keluhan :
Tidak mau tidur;
Merasa diganggu oleh makhluk gaib;
Sering melihat bayangan hitam yang mengganggu dirinya..
Faktor Pencetus :
permasalahn keluarga
RIWAYAT KELUARGA
Anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Pasien kini tinggal di rumah dengan suami dan anak
Suami bekerja sebagai buruh bangunan, ibu rumah tangga (keluarga
ekonomi menengah kebawah)
Struktur keluarga yang tinggal serumah saat ini:

No Nama Hubungan Umur Sifat Ket.

1. Dudung A Suami 48 th Tegas, penyabar Sehat

2. Surtiah Pasien 45 th Pendiam, pemalu, Sakit

3. Encep S Anak ke-1 19 th penyabar Sehat


Keterengan:
Laki-laki
Perempuan
meninggal

Hubungan pasien dengan ayah dan ibu pasien terjalin harmonis;


Pasien adalah seorang yang pendiam, lebih dekat dengan ibu
kandungnya;
Pasien memiliki sifat sensitif dan mudah kecewa apabila ada
sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA

Kakek dari pasien mengalami


gangguan jiwa dan pernah dirawat
di Rumah Sakit Jiwa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan sakit sedang, compos mentis
TB/BB: 160 cm / 52 kg
Tanda vital: DBN
Kepala dan leher: DBN
Abdomen: DBN
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya
STATUS PSIKIATRIKUS
Roman muka : curiga/hostile
Rapport : +/ kurang adekuat
Orientasi Tempat : baik
Waktu : baik
Orang : baik
Perhatian : distraktibilitas
Persepsi : Ilusi : tidak ada
Halusinasi : auditorik (+), visual
(+)
Lanjutan...

Ingatan Masa kini : baik


Masa dulu : baik
Daya ingat : baik
Daya ulang : baik
Paraamnesia : tidak ada
Hiperminesia : tidak ada
Intelegensia : Kesan : tidak terganggu
Pikiran : Bentuk pikiran : tidak realistik
Jalan pikiran : flight of idea
Isi pikiran : waham
kebesaran, waham curiga
Penilaian norma sosial : kurang baik
Waham : curiga
Wawasan penyakit : kurang baik
Emosi/Afek : iritabel / sesuai
Decorum Sopan santun : kurang baik
Cara berpakaian : baik
Kebersihan : baik
Lanjutan...

Kematangan jiwa : matur


Tingkah laku dan bicara:
Tingkah laku : agresivitas motorik,
hiperaktif
Bicara : flight of ideas, logorrhea,
agresivitas verbal
Psikodinamika
Pasien melanjutkan pendidikan sampai tingkat SMP dan tidak
melanjutkan ke SMA. Sehari-hari pasien adalah pribadi yang
pemalu, pendiam. Akan tetapi pasien dikenal ramah dengan
temannya
7tahun yang lalu, ibu pasien meninggal dunia akibat stroke.
Dalam 2 tahun terakhir, hubungan pasien dengan suaminya
menjadi kurang harmonis. Pasien menjadi cepat marah pada
suaminya, sering mencurigai suaminya
1,5 tahun yang lalu, pasien dibawa ke RSJ dengan keluhan :
- Suka marah-marah (impulsif), teriak-teriak;
- Sering mengamuk;
- Berbicara kasar;
- Memukul dan merusak barang (agresifitas
motorik);
- sering melihat bayangan hitam dan sering di ganggu
makhluk gaib;
- Susah Tidur.
Kurang lebih 4 minggu dirawat dan pulang saat kondisi pasien
sudah tenang, setelah pulang pasien kontrol tidak teratur dan
minum obat tidak teratur karena pasien merasa sudah
sembuh.
FaktorFAKTOR
predisposisi Faktor Presipitasi
PREDISPOSISI

Pasien memiliki masalah


Pasien
memiliki
Pasien memiliki sifat sifat Pasien memiliki
keluarga dengan suami
pemalu dan
pemalu dan pendiam
pendiam masalah keluarga
Ketidakpatuhan
dengan suami
Genetik
(kakek
Genetik (kakek dari dari pengobatan
Ketidakpatuhan
pihak ibu)
pihak ibu) Ibu meninggal akibat
pengobatan
Sosioekonomi
Sosioekonomi kurang Ibustroke
meninggal akibat
rendah stroke
RINGKASAN
Pasien seorang wanita, 45 tahun. Agama islam, pendidikan
terakhir SMP, sudah menikah. Pasien dirawat di RSJ dengan
keluhan: marah-marah, teriak-teriak, merusak barang, suka
keluyuran, tidak mau tidur, tidak mau makan, merasa
diganggu makhluk gaib, melihat bayangan hitam.
Gejala ini muncul karena hubungan pasien dengan suaminya
tidak harmonis.
RPD: 1,5 tahun yang lalu masuk RSJ Cisarua dan dirawat
selama 4 minggu karena keluhan yang sama, tidak mau tidur
karena merasa dirinya diganggu makhluk gaib, mengaku
sering melihat bayangan hitam yang mengganggu dirinya.
Riwayat keluarga: pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara.
Situasi sosial saat ini: pasien selalu curiga terhadap suaminya
Status fisik dalam batas normal
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini
manik dengan gejala psikotik tidak khas
DD/: F 25.0 Skizoafektif tipe manik
Aksis II : tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV : ketidakpatuhan pengobatan dan masalah dalam
keluarga
Aksis V : F 60-51 gejala sedang (moderate dan disabilitas
sedang)
PENATALAKSANAAN
Rehabilitasi dengan pengawasan minum obat dan ECT (bila
perlu), bisa dengan menambahkan soft skills dalam bidang
keterampilan

Medikamentosa
Haloperidol 5 mg 3x1
Triheksilfenidil 2 mg 3x1 (bila perlu)
Carbamazepin 200 mg 3x1
Psikoterapi :
Pasien : edukasi mengenai penyakit dan terapi
Keluarga : edukasi mengenai penyakit dan support
pada pasien
Intervensi psikososial
Cognitive behavioral therapy (CBT), terapi keluarga,
terapi interpersonal, terapi kelompok, dan
psikoedukasi
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
CASE BASED DICUSSION
GANGGUAN BIPOLAR
Elysabeth Maharani Christie 1215092
Julita 1215150
Andreas Hardeyanto 1215189
Rahman Abdi Nugraha 1215231
DEFINISI GANGGUAN
AFEKTIF BIPOLAR

Gangguan mood yang kronis dan berat, ditandai dengan


episode mania, hipomanik, campuran, dan depresi.
Sebelumnya gangguan bipolar disebut dengan manik
depresif, gangguan afektif bipolar, atau gangguan spektrum
bipolar (Buku Ajar Psikiratri Universitas Indonesia)

Episode manik biasanya berlangsung antara 2 minggu sampai


4-5bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama
sekitar 6 bulan jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang
usia lanjut (Benjamin J. Sadock, 2009)
INSIDENSI
Perempuan : Laki-laki = 2 : 1
Onset usia penyakit ini sering muncul antara usia 15 19
tahun, namun dapat pula terjadi pada dari masa anak anak
usia 5 atau 6 tahun, atau bahkan lebih lanjut pada usia 30
tahun.
ETIOLOGI
Penyebab pasti masih belum diketahui, beberapa peneliti menganggap :
Faktor biologis : Adanya ketidakseimbangan neurotransmitter pada
beberapa bagian otak. Sejumlah besar penelitian melaporkan
kelainan di dalam metabolit amin biogenik seperti 5-
hydroxyndoleacetic acid, homovanilic acid, dan MHPG di dalam
darah, urin dan LCS pada pasien gangguan bipolar.
Faktor genetik : Kelainan genetik pada keluarga (30%).
Faktor psikososial : Peristiwa kehidupan yang menyebabkan stress
lebih sering mendahului episode pertama pada gangguan ini.
Psiko analitik dan psiko dinamika : suatu hubungan antara
kehilangan suatu objek atau kegagalan pada masa anak-anak untuk
mendapatkan introjeksi cinta.
fase manik : kumpulan tindakan defensif yang disusun untuk
mengidealisasikan orang lain, menyangkal adanya agresi atau
destruktivitas terhadap orang lain, dan mengembalikan objek cinta
yang hilang.
Fase depresi : pasien terdepresi meraskan penurunan harga diri
perasaan bersalah dan mencela diri sendiri.
FAKTOR PENCETUS
Peristiwa-peristiwa stres berat ( spt kehilangan pekerjaan,
bercerai / putus pacar, kesulitan keuangan, adanya penyakit
kronik);
Perubahan jadwal kerja / shift kerja, bepergian melewati
zona waktu;
Kurang tidur dan gangguan tidur;
Pemakaian obat anti manik;
Penyalahgunaan zat psikoaktif;
Perubahan iklim.
Klasifikasi Gangguan Afektif Bipolar
berdasarkan PPDGJ III
F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa
Gejala Psikotik
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan
Gejala Psikotik
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif
ringan atau sedang
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif berat
tanpa Gejala Psikotik
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif berat
dengan Gejala Psikotik
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini dalam Remisi
F31.8 Gangguan Afektif Bipolar lainnya
F31.9 Gangguan Afektif BipolarYTT
Jenis jenis gangguan Bipolar
1. Gangguan Bipolar I :
Bila ada 1 / > Episode Manik / Campuran dan diikuti
Episode-episode Depresi Berat
2. Gangguan Bipolar II :
Bila ada 1/ > Episode Depresi Berat disertai paling
sedikit 1 Episode Hipomanik, tidak pernah terjadi
Episode Manik penuh (sering terjadi pada pasien
dengan riwayat hidup keluarga dengan Gg.Bipolar)
3. Gangguan Bipolar yang tak tergolongkan :
Disini terjadi perubahan sangat cepat (beberapa hari)
antara gejala-gejala Manik dan Depresi yang tidak
memenuhi kriteria untuk suatu Episode Manik/Episode
Depresi Berat.
4. Gangguan Bipolar Episode Campuran :
Berlangsung paling sedikit 1 minggu, dimana pada masa itu kriteria
kedua Episode manik dan Depresi terpenuhi, terjadi perubahan Mood
yang cepat (kesedihan, iritabel, euphoria), gejala-gejala sering disertai
insomnia, agitasi, perubahan selera makan, gejala psikotik dan pikiran
tentang bunuh diri

5. Gangguan Komorbid / menyertai /terjadi bersama Gg.Bipolar :


- Gg.mental dan perilaku akibat penggunaan zat
- Gg.cemas ( termasuk Gg.Obsesif-kompulsif)
- Gg.Kepribadian
- Gg.Tingkah laku
Gangguan penyerta ini dapat berespon terhadap terapi Gg.Bipolar atau
perlu terapi tersendiri (Benjamin J. Sadock, 2009).
EPISODE DEPRESI BERAT :

5 / > gejala-gejala berikut dan harus masuk / ada paling sedikit 1


dari 2 gejala pertama dibawah ini :
Mood / suasana perasaan Depresi
Penurunan minat dan kesenangan dalam semua aktivitas
Insomnia / hipersomnia
Retardasi / agitasi psikomotor
Fatigue / kehilangan energi
Merasa tak berguna / bersalah
Sulit berpikir / berkonsentrasi dan sulit mengambil keputusan
Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri ( suicide )
EPISODE MANIK :
suatu keadaan dimana Mood / suasana perasaan yang
meningkat, menetap, ekspansif atau iritabel dan berlangsung
minimal 1 minggu disertai 3 / > gejala- gejala berikut :
Harga diri yang meningkat ( grandiosa )
Kebutuhan tidur berkurang
Bicara > banyak dan cepat ( logorea )
Flight of ideas ( ide yang melompat-lompat )
Distraktibilitas ( perhatian mudah beralih )
Agitasi psikomotor dan aktivitas yang meningkat
Peningkatan berlebihan dalam aktivitas-aktivitas menyenangkan
tapi beresiko tinggi (Benjamin J. Sadock, 2009).
Hipomania :

Gejala Manianya ringan-sedang (3/> gejala, 4 gejala bila


Moodnya hanya iritabel )
berlangsung paling sedikit 4 hari
biasanya tak cukup berat untuk mengganggu kemampuan
berfungsi
bila tak mendapat penanganan yang memadai dapat
meningkat menjadi Manik / Depresi (Benjamin J. Sadock, 2009).
Hipotesis Patogenesis
Abnormalitas regulasi trimonoaminergic neurotransmitter system
3 monoamin neurotransimter norepinefrin (NE/NA
noradrenaline), dopamine (DA), serotonin (5-
hydroxytryptamine/ 5HT)
Kriteria Diagnosis
F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR
Episode berulang (min. 2 episode)
Afek dan tingkat aktivitas terganggu
Waktu ttu peningkatan afek & (+) energi & aktivitas
(mania/ hipomania), diwaktu lain sebaliknya (depresi)
Penyembuhan sempurna antar episode
Mulai tiba, manik 2mgu - 4/5bln, depresi 6 bln
Sering setelah peristiwa hidup penuh stres atau trauma
mental lain (ada stres tidak esensial)
F31.0 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Hipomanik

Memenuhi kriteria hipomanik (F30.0); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau


campuran) di masa lampau
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Manik tanpa Gejala
Psikotik
Memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik (F30.1); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau


campuran) di masa lampau
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Manik dengan Gejala
Psikotik
Memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik (F30.2); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau


campuran) di masa lampau
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Depresif Ringan atau
Sedang
Memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0)
ataupun sedang (F32.1); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau


campuran) di masa lampau
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Depresif Berat tanpa
Gejala Psikotik
Memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala
psikotik (F32.2); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau


campuran) di masa lampau
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Depresif Berat dengan
Gejala Psikotik
Memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan
gejala psikotik (F32.3); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau


campuran) di masa lampau
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar,
Episode Kini Campuran
Gejala-gejala manik, hipomanik, dan depresif yang tercampur
atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan
depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari
episode penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung min. 2
minggu); dan

Min. 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, atau


campuran) di masa lampau
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar,
Kini dalam Remisi
Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama
beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami min. 1
episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa
lampau dan ditambah min. 1 episode afektif lain (hipomanik,
manik, depresif, atau campuran).
F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya

F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT


Penatalaksanaan
Perlu waktu yang lama (seumur hidup)

Tujuan terapi :
1. Menstabilkan Mood / suasana perasaan
2. Mengatasi gejala selama dan diantara episode
3. Mengurangi stress dan memperbaiki
kemampuan untuk mengatasi stress
4. Membangun kembali produktivitas

(Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, 2013)


NON FARMAKOLOGI
PSIKOTERAPI :
Termasuk kelompok pendukung
Konseling dengan Psikiater, Psikolog, Perawat Psikiatrik,
Petugas sosial dll.

TERAPI FISIK : E.C.T ( Electro Convulsive Therapy )

(Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, 2013)


FARMAKOLOGI
OBAT-OBAT Mood stabilizers : Lithium carbonat, Carbamazepin /
oxcarbazepin,AsamValproat /garamnya, Gabapentin,Topiramat.

OBAT-OBAT Antipsikotik :
Konvensional : Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin,
Chlorpromazin
Atipikal : Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol,
Olanzapin

OBAT-OBAT Antidepresan :
Trisiklik : Amitryptilin, Imipramin.
S.S.R.I ( Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor ) : Sertralin,
Fluvoxamin, Paroxetin, Escitalopram, Fluoxetin
S.N.R.I ( Serotonin Norepinephrine Re-uptake Inhibitor ) :
Venlafaxin, duloxetin
(Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, 2013)
PROGNOSIS
Makin muda pasien mulai sakit, makin besar kemungkinan
untuk mendapat serangan lagi
Keadaan prepsikotik : Bila penderita sebelum sakit suka
bergaul, menunjukkan perhatian pada orang lain, suka
memaafkan kesalahan orang lain prognosis lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Rusdi Maslim, S. M. (2014). Penggunaan Klinis Obat Psikotropik.
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya.
Benjamin J. Sadock, M. (2009). Kaplan & Sadock's Comprehensive
Textbook of Psychiatry (Vol. 9). Philadelphia, USA: Lippincott
Williams & Wilkins.
Dr. dr. Rusdi Maslim SpKJ, M. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa.
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai