Anda di halaman 1dari 39

Fisiolodi dan anatomi pediatri

Bayi premature : < 37 minggu


Bayi aterm : 37-42 minggu
Bayi postmatur : > 42 minggu
Neonatus : usia sampai 28 hari
JALAN NAPAS INFAN SIGNIFIKANSI
Pernapasan hidung yang obligat, nares Infan bernapas hanya melalui hidung yang
sempit mudah tersumbat oleh sekresi
Lidah yang besar Dapat menyumbat jalan napas dan
membuat laringoskopi dan intubasi lebih
sulit
Oksiput yang besar Sniffing positon tercapai dengan
mengganjal bahunya
Glottis terletak pada C3 bayi yang Laring terletak lebih anterior; penekanan
prematur, C3-C4 bayi baru lahir, dan C5 krikoid sering dapat membantu visualisasi
dewasa
Laring dan trakhea berbentuk seperti Bagian tersempit trakhea adalah krikoid;
corong pasien sebaiknya dipasangkan ETT
berukuran < 30 cm H2O untuk mencegah
tekanan yang berlebihan pada mukosa
trakhea, barotrauma
Pita vokalis lebih miring ke anterior Insersi ETT mungkin lebih sulit
Trachea for pediatri
SISTEM PULMONAL ANAK-ANAK SIGNIFIKANSI

Alveoli yang sedikit dan lebih kecil Jumlah alveoli pada usia 6 tahun 13 kali lebih
banyak dibanding bayi baru lahir
Kemampuan pengembangan lebih kecil Kecenderungan kollaps jalan napas lebih besar
Kurang elastis
Resistensi jalan napas lebih besar Tenaga untuk bernapas lebih besar dan penyakit
Jalan napas lebih kecil lebih rentan menyerang saluran napas yang kecil
Iga-iga lebih horizontal, lebih lunak, dan Mekanisme kerja dinding dada tidak efisien
mengandung lebih banyak kartilago
Mengadung otot tipe-1 (yang sangat oksidatif) Bayi lebih mudah lelah
yang lebih sedikit
Kapasitas total paru (TLC) kurang, RR dan Desaturasi terjadi lebih cepat
metabolik lebih cepat
Volume akhir lebih besar Ventilasi ruang rugi lebih tinggi
Cardiovascular pediatri
Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari
arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan
arteri pulmonalis dengan aorta desendens.
Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara
fungsional 10 15 jam setelah lahir dan secara
anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2
3 minggu.
Bila tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten
(Persistent Ductus Arteriosus : PDA). (Buku ajar kardiologi
FKUI, 2001 ; 227)
cardiac output is relatively high: infants 200
ml/kg/min;
adults 70 ml/kg/min. Cardiac output can only
be
SISTEM SIRKULASI DAN HEMATOLOGI

Lebih dominan saraf parasimpatis, dan


baroreseptor belum berkembang
Autoregulasi aliran darah otak pada bayi baru
lahir tetap terpelihara normal pada tekanan
sistemik antara 60-130 mmHg.
Frekuensi nadi bayi rata-rata 120 kali/menit
dengan tekanan darah sekitar 80/60 mmHg.
USIA (tahun) HR RR SBP DBP
<1 120-160 30-60 60-95 35-69

1-3 90-140 24-40 95-105 50-65

3-5 75-110 18-30 95-110 50-65

8-12 75-100 18-30 90-110 57-71

12-16 60-90 12-16 112-130 60-80

HR = denyut jantung, RR = frekuensi napas, SBP = tekanan darah sistol,


DBP = tekanan darah diastol. Kaidah yang disetujui : tekanan darah = 80
mmHg + 2 x usia
hemoglobin
The hemoglobin of an infant consists of fetal (HbF) and
adult (HbA) hemoglobin and often varies during the
first 6 months.
Compared to HbA, HbF has higher oxygen affinity,
making it more difficult for the oxygen to be
transferred to body tissues.
Increased hemoglobin at birth, about 200 g/l blood,
compensates for this deficiency. This value decreases
greatly, as low as 100 g/l blood depending on the
individual, within the first 3 months as fetal
hemoglobin is replaced with adult hemoglobin.
SISTEM SYARAF

Persepsi tentang rasa nyeri telah mulai ada, namun


neonates belum dapat melokalisasinya dengan baik seperti
pada bayi yang sudah besar.
Perkembangan yang belum sempurna pada neuromuscular
junction dapat mengakibatkan kenaikan sensitifitas dan
lama kerja dari obat pelumpuh otot non depolarizing.
Syaraf simpatis belum berkembang dengan baik sehingga
parasimpatis lebih dominant yang mengakibatkan
kecenderungan terjadinya refleks vagal (mengakibatkan
bradikardia; nadi <110 kali/menit) terutama kalau bayi
dalam keadaan hipoksia maupun bila ada stimulasi daerah
nasofaring.
Sirkulasi bayi baru lahir stabil setelah berusia 24-48 jam.
Belum sempurnanya mielinisasi dan kenaikan permeabilitas
blood brain barrier akan menyebabkan akumulasi obat-
obatan seperti barbiturat dan narkotik, dimana
mengakibatkan aksi yang lama dan depresi pada periode
pasca anestesi.
Sisa dari blok obat relaksasi otot dikombinasikan dengan zat
anestesi IV dapat menyebabkan kelelahan otot-otot
pernafasan, depresi pernafasan dan apnoe pada periode
pasca anestesi.
Setiap keadaan bradikardia harus dianggap berada dalam
keadaan hipoksia dan harus cepat diberikan oksigenasi.
Kalau pemberian oksigen tidak menolong baru
dipertimbangkan pemberian sulfas atropine.
SISTEM EKSKRESI DAN ELEKTROLIT

Akibat belum matangnya ginjal neonatus, filtrasi


glomerulus hanya sekitar 30% disbanding orang
dewasa.
Kematangan filtrasi glomerulus dan fungsi tubulus
mendekati lengkap sekitar umur 20 minggu dan
kematangannya sedah lengkap setelah 2 tahun.. (Cote
CJ,2000)
Oleh karena ketidakmampuan ginjal untuk menahan
air dan garam, penguapan air, kehilangan abnormal
atau pemberian air tanpa sodium dapat dengan cepat
jatuh pada dehidrasi berat dan ketidakseimbangan
elektrolit terutama hiponatremia. (Warih,1992)
FUNGSI HATI

Fungsi detoksifikasi obat masih rendah dan metabolisme


karbohidrat yang rendah pula yang dapat menyebabkan
terjadinya hipoglikemia dan asidosis metabolic.
Hipotermia dapat pula menyebabkan hipoglikemia.
Cadangan glikogen hati sangat rendah. Kadar gula normal
pada bayi baru lahir adalah 50-60%. Hipoglikemia pada bayi
(dibawah 30 mg%) sukar diketahui tanda-tanda klinisnya,
dan diketahui bila ada serangan apnoe atau terjadi kejang.
Sintesis vitamin K belum sempurna. Pada pemberian cairan
rumatan dibutuhkan konsentrasi dextrose lebih tinggi
(10%). Secara rutin untuk bedah bayi baru lahir dianjurkan
pemberian vitamin K 1 mg i.m.
Temperature Regulation
Luas permukaan tubuh lebih luas dari pada berat
badan.
If hypothermia occurs during anesthesia, the
recovery time of the child could be delayed.
Respiration, heart rate, blood pressure, and/or
cardiac output could decrease, and the
effectiveness of non-depolarized muscle relaxants
could increase.
The need for oxygen decreases if the body
temperature sinks sharply, and the metabolic rate
decreases by 6 to 7 % per degree Celsius.
Anasthesi for pediatri
USIA EBV (ml/kg)

Neonatus 90

Infan sampa 1 tahun 80

Lebih dari 1 tahun 70


FARMAKOLOGI

Farmakokinetik dan farmakodinamik dari obat-obat yang diberikan pada neonatus


berbeda dibanding dengan dewasa karena pada neonatus :

Perbandingan volume cairan intravaskuler terhadap cairan ekstravaskuler berbeda


dengan orang dewasa.
Laju filtrasi glomerulus masih rendah
Laju metabolisme yang tinggi
Kemampuan obat berikatan dengan protein masih rendah
Liver/hati yang masih immature akan mempengaruhi proses biotransformasi obat.
Aliran darah ke organ relative lebih banyak (seperti pasa otak, jantung, liver dan
ginjal)
Khusus pada anestesi inhalasi, perbedaan fisiologi system pernafasan : ventilasi
alveolar tinggi, Minute volume, FRC rendah, lebih rendahnya MAC dan koefisien
partisi darah/gas akan meningkatkan potensi obat, mempercepat induksi dan
mempersingkat pulih sadarnya. Tekanan darah cenderung lebih peka terhadap zat
anestesi inhalsi mungkin karena mekanisme kompensasi yang belum sempurna
dan depresi miokard hebat.
Induksi pada pediatri
Induksi inhalasi
Induksi inhalasi yang cepat atau brutane
Steal Induction
Induksi intravena
Muscle Relaxants
A larger distribution volume leads to lower plasma
levels despite an equal dosage of muscle relaxants.
Motor endplates and contractile elements of the
muscle cells are at different levels of maturity and the
release of acetylcholine is limited.
The time it takes muscle relaxants to become effective
in children varies greatly.
The elimination of muscle relaxants takes place more
slowly due to immature kidneys and liver.
Muscle fatigue has been observed in infants younger
than 2 months, even without the presence of muscle
relaxants [Diefenbach, 1998].
Ukuran Diameter Interna
USIA
(mm)
Bayi baru lahir 3,0 3.5
Bayi baru lahir 12
3,5 4,0
bulan
12 18 bulan 4,0
2 tahun 4,5

ETT setengah nomor di atas dan setengah di bawah harus disiapkan


Kebocoran di sekitar ETT sebaiknya kurang dari 30 cm H2O
ETT sebaiknya dipasang pada kedalaman sekitar 3 kali dari diameter internanya.
Sirkuit Keuntungan Kerugian
Desainnya rumit, katub
Konsentrasi gas inspirasi
satu arah
yang relatif konstan
Kelembaban dan panas
Sistem Sirkuit
lebih alami
Bayi kecil (< 10 kg) harus
Polusi pada ruang operatif
bernapas lebih kuat untuk
minimal
mengatasi resistensi katub
Ringan
Baik untuk ventilasi
Kebanyakan mesin anestesi
spontan atau terkontrol
memerlukan pemasangan
Resistensi minimal
khusus pada alat ini
Sirkuit Bain Gas yang diekshalasi dari
luar pipa membuat gas yang
Pipa dalam dapat bengkok
akan diinspirasikan lebih
atau tidak terhubung
hangat dan lebih lembab
(dalam teori)
Nyeri pada pediatri
Tanda2 fisiologis :
Peningkatan frekuensi jantung, frekuensi napas
Pernapasan dangkal dan desaturasi
Tangisan melengking
Wajah memerah
Berkeringat dan telapak tangan basah
Non opioid
Paracetamol obat pilihan utama
Dosis oral 10-15mg/kg (4 jam)
Max 100mg/kg/hari
Pada anak < 12 tahun 75mg/kg/hari
Bayi usia 32 minggu 60mg/kg/hari
Ibuprofen 6-10mg/kg (4 jam) max
40mg/kg/hari
Fentanil pada pediatri
Sebagai analgesik, fentanil 75 125 kali lebih
poten dibandingkan dengan morfin
Dosis intranasal 1-2mcg/kg
Transdermal 25,50,75 mcg/jam
Dosis IV 0,1-1mcg/kg (tiap 1-2 jam)
Infus 0,5mcg/kg/jam
Pemberian dosis tunggal fentanil intravena
mempunyai mula kerja lebih cepat dan durasi
yang lebih singkat dibandingkan morfin.
fentanil mempunyai sifat larut lemak yang
tinggi sehingga mudah melalui sawar darah
otak
fentanil tidak menyebabkan pelepasan
histamin meskipun dalam dosis yang besar,
sehingga tidak terjadi dilatasi pembuluh vena
yang berujung pada hipotensi.
bradikardi meningkatnya tonus vagal
sentral dan depresi nodus SA dan AV, sehingga
dapat menyebabkan penurunan tekanan
darah dan curah jantung
Depresi nafas receptor Mu

Anda mungkin juga menyukai