Anda di halaman 1dari 40

REFLEKSI KASUS

BBLR + Hipoglikemia
Disusun oleh :
Pedro Sumampouw
10 16 777 14 126
Pembimbing : dr. Christina Kolondam, Sp.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2017
PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang dilahirkan dengan berat
lahir <2500 gram tanpa memandang masa gestasi.
Bayi BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : prematuritas
murni dan dismaturitas. Berdasarkan berat badan lahir, bayi berat
lahir rendah dibedakan dalam beberapa kelompok, yaitu :
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram.
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500
gram.
Bayi Berat Lahir Ekstrim rendah (BBLER), berat lahir < 1000
gram.
PENDAHULUAN
Bayi BBLR memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan bayi
berat badan lahir normal untuk mengalami gangguan
setelah kelahiran.
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada bayi BBLR
adalah
asfiksia,
gangguan nafas,
hipotermi,
hipoglikemia,
masalah pemberian ASI,
rentan infeksi
ikterus
PENDAHULUAN
Hipoglikemia pada neonatus didefinisikan sebagai kondisi dimana
glukosa plasma di bawah 30 mg/dL (1.65 mmol/L) dalam 24 jam
pertama kehidupan dan kurang dari 45 mg/dL (2.5 mmol/L)
setelahnya. Kadar glukosa darah yang normal terjadi karena
adanya keseimbangan antara penyediaan glukosa dalam darah
dengan pemakaiannya oleh tubuh. Bila terjadi gangguan pada
keseimbangan ini, maka dapat terjadi penurunan kadar glukosa
darah (hipoglikemia)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : By. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 13 juni 2017
ANAMNESIS
Bayi baru lahir dengan Sectio Cesaria di RS Anutapura atas indikasi
Cephalopelvic Disporpotion (CPD) + Ketuban Pecah Dini (KPD),
HPHT 02 Oktober 2016, saat lahir bayi langsung menangis, ketuban
putih jernih, tonus otot aktif pada ekstremitas, tidak ditemukan
kelainan kongenital,Apgar Score 7-9, anus dan palatum (+)
Riwayat maternal ibu, ibu merupakan multigravida, usia saat hamil
adalah 40 tahun, selama kehamilan ibu melakukan ANC rutin setiap
bulan di puskesmas. Riwayat preeklamsia tidak ada, anemia berat
tidak ada, tidak ada konsumsi obat-obatan tertentu selama
kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi alkohol ataupun merokok
selama hamil. Selama hamil ibu juga tidak pernah sakit, aktivitas ibu
juga kurang selama hamil. Dirumah ibu tidak memelihara hewan
peliharaan, Nafsu makan selama kehamilan dan gizi ibu selama hamil
tidak dikatahui, riwayat kehamilan sebelumnya dengan BBLR 2400
gram.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 132x/m
Suhu : 36,8 C
Respirasi : 55 x/m
CRT : < 2 detik
Berat Badan 2400 gram
Panjang Badan : 44 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 31 cm
Lingkar perut : 29 cm
PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM NEUROLOGI
Aktivitas : aktif
Kesadaran : kompos mentis
Fontanela : datar
Sutura : memisah
Refleks cahaya : ada
Kejang : tidak ada
Tonus otot : normal
PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM PERNAPASAN
Sianosis : tidak ada sianosis
Merintih : tidak ada
Apnea : tidak ada
Retraksi dinding dada : tidak ada
Pergerakan dinding dada : simetris
Cuping hidung : tidak ditemukan
Bunyi pernapasan : bronchovesicular
Bunyi tambahan : wheezing -/-,
rhonchi -/-.
PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM HEMATOLOGI

Pucat : tidak ada


Ikterus : tidak ada

SISTEM
CARDIOVASCULAR
Bunyi Jantung : SI dan SII murni regular, Bising (-)
Murmur : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM
GASTROINTESTINAL
Kelainan dinding abdomen: tidak ada
Muntah : tidak ada
Diare : tidak ada
Residu lambung : tidak ada
Organomegali : tidak ada
Peristaltik : positif, kesan normal
PEMERIKSAAN FISIK
UMBILICUS
Pus : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Edema : tidak ada

SISTEM GENETALIA
Keluaran : tidak ada
Anus imperforata : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
SKOR
BALLARD
Maturitas neuromuskuler Maturitas fisik

Sikap tubuh :2 kulit :2


Persegi jendela :1 lanugo :2
Recoil lengan :1 payudara :2
Sudut poplitea :3 Mata/telinga :2
Tanda selempang :2 genital :1
Tumit ke kuping :1 permukaan plantar : 1
Skor : 10 Skor : 10
Total skor : 20
Minggu : 32 minggu
PEMERIKSAAN FISIK

Menurut kurva diatas,


didapatkan bahwa bayi tergolong
bayi kurang bulan sesuai masa,
besar masa kehamilan
(KB/BMK)
RESUME
Bayi baru lahir dengan Sectio Cesaria di RS Anutapura atas indikasi
Cephalopelvic Disporpotion (CPD) + Ketuban Pecah Dini (KPD), HPHT 02
Oktober 2016, saat lahir bayi langsung menangis, ketuban putih jernih, tonus
otot aktif pada ekstremitas, tidak ditemukan kelainan kongenital, Apgar
Score 7-9, anus dan palatum (+)
Riwayat maternal ibu, ibu merupakan multigravida, usia saat hamil adalah
40 tahun, selama kehamilan ibu melakukan ANC rutin setiap bulan di
puskesmas. Riwayat preeklamsia tidak ada, anemia berat tidak ada, tidak ada
konsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan. Ibu tidak mengkonsumsi
alkohol ataupun merokok selama hamil. Selama hamil ibu juga tidak pernah
sakit, aktivitas ibu juga kurang selama hamil. Dirumah ibu tidak memelihara
hewan peliharaan, Nafsu makan selama kehamilan dan gizi ibu selama hamil
tidak dikatahui.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Denyut jantung 132 x/menit, suhu
36,80C, respirasi 55 x/menit, berat badan 2400 gram, Skor ballard 20
dengan estimasi kehamilan (32 minggu) bayi tergolong (KB/BMK)
berdasarkan kurva Lubchenco
DIAGNOSIS BBLR

Jaga kehangatan
Rawat tali pusat
Diet ASI / ASB
Injeksi Vit. K 1 mg/IM di paha kiri
anterolateral
Gentamicyn tetes mata 1 tetes
Imunisasi Hepatitis B / IM paha kanan
TERAPI anterolateral
Cek GDS
Observasi HCU
Setelah dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil 19 mg/dl bayi
Dirawat di HCU bayi dengan diagnosa BBLR + Hipoglikemia. Dan
mendapatkan terapi
IVFD dextrose 10% 6 tpm
Bolus dextrose 10% 5cc
Pasang Sonde
Setelah dilakukan terapi di lanjutkan pemeriksaan GDS 1 jam
Kemudian dan mendapatkan hasil 33 mg/dl . intervensi dilanjutkan.
Setelah diberikan intervensi dilakukan lagi pemeriksaan GDS dengan
hasil 67 mg/dl.
14 juni 2017 (Perawatan hari ke-1)
S: Panas (-), sesak (-), retraksi (-), merintih (-), sianosis (-), muntah (+) 1x lendir, Refleks
isap (+), BAB (+) dan BAK (+)
O:
- Tanda Tanda Vital:
Denyut Jantung : 130x/menit Suhu : 36,3 C
Pernapasan : 52 x/menit CRT : < 2 detik
Berat badan : 2380 gram

Sistem Pernapasan : Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding dada
(-), pergerakan dinding dada simetris (+),
Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-).
Sistem Saraf : aktifitas kurang aktif, tingkat kesadaran compos mentis,
fontanela datar, kejang (-).
Nama : By. S Tgl Pemeriksaan: 14 juni 2017
Usia : 1 HR Jenis Spesimen : Darah

Pemeriksaan Darah HASIL NILAI RUJUKAN

Glukosa Sewaktu 53 80 199 mg/dl


A: BBLR + Hipoglikemia.

P: Diet ASI / ASB on demand


IVFD Dextrose 10% 6 tpm
Injeksi Cefotaxime 100 mg/12 jam/iv (II)
Injeksi Gentamicin 2 mg/12 jam/iv (II)
Rawat tali pusat
Jaga kehangatan
15 juni 2017 (perawatan hari ke-2)
S: Panas (-) sesak (-) retraksi (-) sianosis (-) muntah (-), Refleks isap (+) BAB
(+) BAK (+)
O:
- Tanda Tanda Vital:
Denyut Jantung : 132x/menit Suhu : 36,6 C
Pernapasan : 50x/menit CRT : < 2 detik
Berat badan : 2275 gr

Sistem Pernapasan.
Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding dada (-), pergerakan
dinding dada simetris (+),
Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-).
Sistem Saraf : aktifitas aktif, tingkat kesadaran compos mentis, fontanela
datar, kejang (-).
Nama : By. S Tgl Pemeriksaan : 15 juni 2017
Usia : 2 HR Jenis Spesimen : Darah (Kimia Darah)

Pemeriksaan Darah HASIL NILAI RUJUKAN

Glukosa Sewaktu 45 80 199 mg/dl


A: BBLR + Hipoglikemia (perbaikan)
P: - Diet ASI / ASB
IVFD Dex 5% 6 tpm
Injeksi Cefotaxime 100 mg/ 12 jam / iv (III)
Injeksi Gentamicyn 10 mg/ 24 jam/ iv (III)
Rawat tali pusat
Jaga kehangatan
16 juni 2017 (perawatan hari ke-3)
S:Panas (-) sesak (-) Retraksi (-) sianosis (-) muntah (-) ikterus (-) Refleks isap (+)
BAB (+) BAK (+)
O:
- Tanda Tanda Vital:
Denyut Jantung : 134x/menit Suhu : 37 C
Pernapasan : 47x/menit CRT : < 2 detik
Berat badan : 2330 gr
- Sistem Pernapasan.
Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding dada (-), pergerakan dinding
dada simetris (+),
- Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
- Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
- Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-).
- Sistem Saraf : aktifitas kurang aktif, tingkat kesadaran compos mentis, fontanela
datar, kejang (-).
Nama : By. S Tgl Pemeriksaan : 16 juni 2017
Usia : 3 HR Jenis Spesimen : Darah (Kimia Darah)

Pemeriksaan Darah HASIL NILAI RUJUKAN

Glukosa Sewaktu 62 80 199 mg/dl


A: BBLR + Hipoglikemia (Perbaikan)
P: Diet ASI / ASB
IVFD Dex 5% 6 tpm
Injeksi Cefotaxime 100 mg/ 12 jam / iv (III)
Injeksi Gentamicyn 10 mg/ 24 jam/ iv (III)
Rawat tali pusat
Jaga kehangatan
17 Juni 2017 (perawatan ke-4)
S:Panas (-) sesak (-) Retraksi (-) sianosis (-) muntah (-) ikterus (-) Refleks isap (+) BAB
(+) BAK (+)
O:
- Tanda Tanda Vital:
Denyut Jantung : 131x/menit Suhu : 36,2 C
Pernapasan : 46x/menit CRT : < 2 detik
Berat badan : 2.310 gr

- Sistem Pernapasan.
Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding dada (-), pergerakan dinding
dada simetris (+),
- Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
- Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
- Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-), organomegali (-).
- Sistem Saraf : aktifitas aktif, tingkat kesadaran compos mentis, fontanela datar,
kejang (-).
Nama : By. S Tgl Pemeriksaan : 17 juni 2017
Usia : 4 HR Jenis Spesimen : Darah (Kimia Darah)

Pemeriksaan Darah HASIL NILAI RUJUKAN

Glukosa Sewaktu 104 80 199 mg/dl


A: BBLR + Hipoglikemik (TERATASI)
P: - ASI/ASB
Rawat Tali Pusat
Jaga kehangatan
DISKUSI
Diagnosis pada kasus ini yaitu BBLR + hipoglikemia
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.

Pada anamnesis didapatkan merupakan multigravida, ibu


tidak memiliki anemia selama kehamilan, ibu juga tidak
memelihara kucing atau burung dirumah saat kehamilan
dan ibu juga tidak meminum sembarangan obat saat hamil
dengan ANC yang rutin tiap bulan, riwayat kehamilan
sebelumnya dengan BBLR 2400 gram, gizi ibu saat hamil
tidak diketahui.
DISKUSI
Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan lahir bayi adalah 2.400 gram
sehingga tergolong bayi berat lahir rendah (BBLR)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu)
atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction/IUGR).1,3
Berdasarkan berat badan lahir, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram.
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram.
Bayi Berat Lahir Ekstrim rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.
DISKUSI

Pada kasus ini berat badan bayi adalah 2400 gram, bayi ini
termasuk dalam kelompok bayi berat lahir rendah (BBLR).
Estimasi usia kehamilan setelah dilakukan Score ballard pada
pasien ini adalah 32 minggu dan termasuk dalam kelompok
Prematuritas murni.
DISKUSI

BAYI BBLR DAPAT DI GOLONGKAN MENJADI 2


GOLONGAN, YAITU

Masa gestasi kurang dari 37 minggu dengan berat


Prematuritas badan sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasi tresebut atau biasa disebut dengan
murni neonatus kurang bulan-sesuai masa kehamilan
(BKB-SMK)

Bayi lahir dengan berat kurang dari berat badan


seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi
Dismaturitas mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilannya (KMK).
DISKUSI
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia pada neonatus didefinisikan sebagai kondisi
dimana glukosa plasma di bawah 30 mg/dL (1.65 mmol/L)
dalam 24 jam pertama kehidupan dan kurang dari 45 mg/dL
(2.5 mmol/L) setelahnya
Untuk menegakan diagnosis hipoglikemia yaitu
a.Anamnesis : Ditanyakan ada tidaknya gejala hipoglikemia (gejala
akibat rangsangan saraf simpatis dan susunan saraf pusat) dan faktor-
faktor pemicu timbulnya hipoglikemia

b.Pemeriksaan fisik :
Pada hari pertama atau kedua setelah kelahiran, hipoglikemia mungkin
asimptomatik. Gejala hipoglikemia pada bayi mungkin didapatkan gejala
neuroglikopenik yang berat, namun tetapi kadang tidak spesifik

c. Pemeriksaan penunjang
Metode pengukuran glukosa dapat melalui 2 cara antara lain pengukuran
glukosa oksidase (strip reagen) dan pemeriksaan laboratorium. Pengukuran
glukosa dengan cara strip reagen walaupun digunakan secara umum, akan
tetapi tidak akurat khususnya pada saat level glukosa darah kurang dari 40-50
mg/dL. Pengukuran dengan cara ini berguna untuk tujuan skrining, namun jika
nilainya rendah harus selalu dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium
sebelum diagnosis hipoglikemia ditegakkan3.
PENATALAKSANAAN
Asimtomatik (tanpa manifestasi klinis)
Pemberian ASI sedini mungkin dan sering akan menstabilkan kadar glukosa
darah. Teruskan menyusui bayi (kira-kira setiap 1-2 jam) atau beri 3-10 ml
ASI perah tiap kg berat badan bayi, atau berikan suplementasi (ASI donor
atau susu formula)
Periksa ulang kadar glukosa darah sebelum pemberian minum berikutnya
sampai kadarnya normal dan stabil
Jika bayi tidak bisa menghisap atau tidak bisa mentoleransi asupannya,
hindari pemaksaan pemberian minum, dan mulailah pemberian glukosa
intra vena. Pada beberapa bayi yang tidak normal, diperlukan pemeriksaan
yang seksama dan lakukan evaluasi untuk mendapatkan terapi yang intensif
Jika kadar glukosa tetap rendah meskipun sudah diberi minum, mulailah
terapi glukosa intra vena dan sesuaikan dengan kadar glukosa darah
ASI diteruskan selama terapi glukosa intra vena. Turunkan jumlah dan
konsentrasi glukosa intra vena sesuai dengan kadar glukosa darah
Catat manifestasi klinis, pemeriksaan fisis, kadar skrining glukosa darah,
konfirmasi laboratorium, terapi dan perubahan kondisi klinik bayi
(misalnya respon dari terapi yang diberikan).
Simtomatik dengan manifestasi klinis atau kadar glukosa plasma < 20-25
mg/dL atau < 1,1 1,4 mmol/L.
1.Berikan glukosa 200 mg tiap kilogram berat badan atau 2 mL tiap kilogram
berat badan cairan dekstrosa 10%. Lanjutkan terus pemberian glukosa 10%
intra vena dengan kecepatan (glucose infusion rate atau GIR) 6-8 mg tiap
kilogram berat badan tiap menit
2.Koreksi hipoglikemia yang ekstrim atau simtomatik, tidak boleh diberikan
melalui oral atau pipa orogastrik.
3.Pertahankan kadar glukosa bayi yang simtomatik pada >45 mg/dL atau >2.5
mmol/L
4.Sesuaikan pemberian glukosa intravena dengan kadar glukosa darah yang
didapat
5.Dukung pemberian ASI sesering mungkin setelah manifestasi hipoglikemia
menghilang
6.Pantau kadar glukosa darah sebelum pemberian minum dan saat penurunan
pemberian glukosa intra vena secara bertahap (weaning), sampai kadar
glukosa darah stabil pada saat tidak mendapat cairan glukosa intra vena.
Kadang diperlukan waktu 24-48 jam untuk mencegah hipoglikemia berulang.

7.Lakukan pencatatan manifestasi klinis, pemeriksaan fisis, kadar skrining


glukosa darah, konfirmasi laboratorium, terapi dan perubahan kondisi klinik
(misal respon dari terapi yang diberikan).
Secara umum pemeriksaan kadar glukosa darah pada neonatus dilakukan
pemantauan kadar GDS sesaat setelah lahir, 30 menit setelah lahir, dan
selanjutnya setiap 2-4 jam selama 48 jam atau sampai pemberian minum
berjalan baik dan kadar glukosa normal tercapai dalam pemeriksaan GDS
tiga kali berturut-turut. Monitoring dilakukan pada bayi-bayi beresiko (BBLR,
BMK, bayi dengan ibu DM) perlu dipantau dalam 3 hari pertama kehidupan
PROGNOSIS

Prognosis tergantung penyebab yang mendasarinya


Jika tidak segera diatasi hipoglikemia yang berat dan berkepanjangan
dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf pusat bhakan kematian
dalam setiap golongan umur,. Pada neonatus bahkan hipoglikemia
ringan dapat mengalami sekuele akibat mengalami hipoglikemia, tetapi
lebih banyak akibat kelainan patologik yang menyertai.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai