Anda di halaman 1dari 20

Penyakit pada ibu hamil

PUSKESMAS CILIMUS
dr.R.Ghianesya Gantina
April 2016
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester
1. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat atau malam hari.
Gejala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung sekitar 10 minggu.
Etiologi belum diketahui pasti
Faktor toksis dimana ada perubahan pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf
disebabkan oleh kurangnya vitamin.
Predisposisi primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
Elektrolit berkurang
sehingga
hemokonsentrasi
Mual muntah dehidrasi Kerusakan liver
dan menyebabkan
aseton darah
meningkat
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3
KU lebih lemah lagi,
muntah-muntah
lemah,napsu apatis, nadi cepat berhenti, kesadaran
makan, BB,nyeri dan kecil, lidah menurun dari
epigastrium, kering dan kotor, somnolen sampai
nadi,turgor kulit mata sedikit ikterik, koma, nadi lebih
berkurang,TD kadang suhu sedikit cepat, TD lebih
sistolik, lidah kering, , oliguria, aseton turun. Komplikasi
mata cekung. tercium dalam fatal ensefalopati
hawa pernafasan. Wernicke :
nystagmus, diplopia,
perubahan
Penanganan

Edukasi tentang kehamilan


Makan porsi kecil tapi sering
Bangun pagi : makan ditempat tidur dengan roti atau biskuit dengan teh
hangat.
Makanan berminyak dan berbau dihindari, diusahakan tinggi glukosa
Berikan sedativa seperti phenobarbital dan vitamin B complex
Terkadang diperlukan terapi psikologik
Jika dirawat di RS, berikan rehidrasi parenteral glukosa 5% dalam NaCl
sebanyak 2-3 liter/24 jam
Antasida jika ada keluhan gastritis dan kontrol asam lambung
Jika kesadaran baik pasien tidak perlu dipuasakan
Hipertensi pada kehamilan
Gestational hypertension

TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama kali pada saat kehamilan
Tanpa diikuti proteinuria
Disebut juga Transient hypertension, jika:
- tidak timbul preeklampsia
- TD kembali normal 12 mggu postpartum
Preeklamsia

Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul setelah umur kehamilan 20


mgg pada wanita yang sebelumnya mempunyai tekanan darah yang
normal, disertai dengan proteinuria
Gejala nyeri kepala, gangguan penglihatan, mual keras, nyeri
epigastrium,Kadang tidak disertai oedem
Proteinuria : 300mg/24jam
eklampsia

PE disertai kejang dan atau koma


Kejang terjadi sebelum, selama dan postpartum
Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post partum
Setiap kejang pada wanita hamil, fikirkan eklamsia,
kecuali ada penyebab kejang lain
Kejang dapat timbul berulang-ulang
Terapi : konsultasikan ke dokter
Etiologi

Paritas : nullipara
Genetik
Umur < 20 th, >35 th
Riwayat/hipertensi khronis
Riwayat penyakit ginjal
Gemelli
Penyakit kollagen
Obesitas
Terapi

Cek rutin ke faskes terdekat rutin tiap bulan


Cek lab rutin
Konsultasi kan ke dokter
Flour albus

Flour albus atau keputihan merupakan cairan yang dikeluarkan dari


vagina

Keputihan selama kehamilan bersifat normal, jika cairan yang dihasilkan


biasanya berwarna bening cenderung ke putih, tidak berbau, tidak gatal.
Keputihan terjadi karena adanya perubahan hormonal saat kehamilan.
Kehamilan membuat aliran darah yang meningkatkan ke daerah
kewanitaan dimana mempengaruhi produksi cairan vagina semakin
meningkat
Keputihan abnormal

gejala : berwarna putih


kekuningan, jumlah banyak,
gatal yang tidak tertahankan
biasanya disebabkan o/ jamur

Gejala putih keabuan, bau


amis, nyeri daerah
kewanitaan disebabkan o/
bakteri
Pencegahan
Hindari menggunakan pantyliner
Hindari penggunaan pembersih wanita
Gunakan celana dalam yang berbahan katun dan ganti sehari 2-3x
Segera konsultasi ke dokter
Anemia pada kehamilan
Hemopoesis pada Kehamilan

Volume plasma meningkat 20 100 %

Volume eritrosit meningkat (1400 mL bertambah 240 -400 mL)

Hemoglobin menurun pada pertengahan kehamilan dan akan meningkat lagi


pada akhir kehamilan
WHO
< 11 g/dL

CDC
< 11 g/dL (trimester 1)
< 10,5 g/dL (trimester 2)
< 11 g/dL (trimester 3)
Postpartum < 10 g/dL
gejala

Kelelahan,

Simptom kardiovaskular (contohnya palpitasi)

Pucat pada kulit dan mukosa

Takikardia dan hipotensi

Hipertrofi jantung (pada kasus kronik)


Akibat Anemia pada Kehamilan

Abortus
Persalinan preterm
Partus lama karena inersia uteri
Perdarahan postpartum karena atonia uteri
Syok
Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum
Dekompensasio kordis (dapat terjadi pada anemia yang sangat berat
dengan Hb kurang dari 4 g/dl)
Kematian mudigah
Kematian perinatal
Prematuritas
Cadangan besi kurang pada janin
terapi

Sering cek ke faskes


Cek lab
Minum obat Preparat besi per os maupun perenteral,Vitamin C
Transfusi darah bila sudah parah

Anda mungkin juga menyukai