Anda di halaman 1dari 30

THYROID HEART DISEASE

Yesti Hana Wiliya Siregar


1608437710

Pembimbing
dr. Irwan, Sp. JP-FIHA

Bagian Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru
2016

1
PENDAHULUAN

Penyakit jantung
tiroid adalah
penyakit jantung Hormon tiroid
yang disebabkan meningkatkan Pasien sering
oleh pengaruh metabolisme tubuh mengalami
hormon tiroid. total dan konsumsi palpitasi, irama
oksigen yang secara jantung yang tidak
Insiden penyakit tidak langsung teratur, dan sesak
ini cukup tinggi di meningkatkan beban saat beraktivitas
masyarakat dan kerja jantung.
dapat mengenai
segala usia
DEFINISI

Penyakit jantung hipertiroid adalah suatu penyakit


jantung dengan berbagai manifestasinya yang timbul
akibat keadaan peningkatan kadar hormon tiroksin
bebas dalam sirkulasi darah.
ETIOLOGI

Penyebab yang paling sering adalah Graves disesase,


struma multinoduler, struma nodosa soiter, tumor
trofoblastik akibat produksi Human Chorionik
Gonadotropin (HCG) yang berlebihan, juga metastase
karsinoma tiroid folikular.

Penyebab terbanyak adalah penyakit graves. Kelebihan


produksi T3 dan T4 diduga karena IgG autoantibodi
berikatan dengan reseptor tirotropin pada kelenjar tiroid
EFEK HORMON TIROID TERHADAP SISTEM
KARDIOVASKULAR
Mata : lid retraction, lid Nasfu makan
lag dan exoptalmus meningkat dan BB
Meningkatakan menurun serta
Kulit : terasa hangat dan metabolisme pernafasan menjadi
lembab akibat dilatasi meningkatkan cepat dan dalam
pembuluh darah kebutuhan O2

Meningkatnya Kelebihan
Meningkatkan
pintas arteri- hormon kerja inotropik
vena perifer tiroid

Menimbulkan gangguan
dari irama jantung Meningkatnya Palpitasi, takikardi, rasa
umumnya takiaritmia kerja lelah, sesak nafas, gelisah
supraventrikuler), kronotropik dan rasa tidak enak pada
fibrilasi atrium, epigastrium akibat
pembesaran jantung. kontraksi aorta descenden
yang berlebihan
MANIFESTASI KARDIOVASKULER PADA
HIPERTIROID

1. Fibrilasi Arium
2. Hipertrofi Jantung
3. Hipertensi Sistolik
4. Angina pektoris
5. Superimposed hyperthyroid
cardiomyopathy
6. Gagal jantung
DIAGNOSIS
Gambaran klinis hipertiroid, baik manifestasi
kardiovaskuler dan perifer, dan dapat dilihat dari indeks
wayne :

Hipertiroid : 20
Eutiroid: 11 - 18
Hipotiroid: <11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan hormon tiroid : peningkatan kadar T4

Ro Thorak, biasanya normal, kadang dijumpai


pembesaran aorta ascenden atau descenden,
penonjolan segmen pulmonal, pada kasus yang
berat dijumpai pembesaran jantung

Pada EKG ditemukan tachycardia dengan


berbagai gangguan irama, adanya tanda2
pembesaran ventrikel kiri.
PENATALAKSANAAN

Menurunkan
keadaan
Prinsip hipermetabolisme
dan kadar
hormon tiroid
pada sirkulasi
PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa

Bed rest
Diet jantung
MEDIKAMENTOSA
Golongan beta blocker, ditujukan untuk mengurangi kerja
jantung serta melawan kerja hormon tiroid yang bersifat
inotropik dan kronotropik negatif. Golongan beta blocker akan
mengistirahatkan jantung dan memberi waktu pengisian
diastolik yang lebih lama sehingga akan mengatsi gagal
jantungnya

Diuretik, dapat diberikan untuk mengurangi beban volume


jantung dan mengatasi bendungan paru

Antikoagulan, direkomendasikan untuk AF

Pemberian Obat Antitiroid . Obat antitiroid yang sering


digunakan adalah propiltiourasil (PTU) dan metimazol
LAPORAN KASUS

Nama : Ny. S

Umur : 73 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : JL. Belimbing Marpoyan Pekanbaru

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

MRS : 20 Oktober 2016

No. RM : 937343
sesak napas dan
Keluhan utama berdebar-debar
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Dua hari SMRS pasien merasakan sesak nafas. Sesak dirasakan terus menerus.
Sesak terutama timbul saat aktifitas ringan seperti menyapu lantai, mandi atau
mencuci. Sesak tidak dipengaruhi posisi, cuaca dan makanan. Riwayat terbangun
pada malam hari karena sesak (-). Pasien juga mengeluhkan dada berdebar-debar,
gemetar pada tangan dan berkeringat banyak.

Satu minggu SMRS pasien mengeluhkan demam (+), batuk berdahak bewarna
kuning (+) tidak ada darah (-). Pasien sudah mengkonsumsi obat yang dibeli
diwarung namun tidak ada perubahan.

Enam bulan SMRS pasien mengalami penurunan berat badan dari 45 kg menjadi
38 kg namun pasien mengaku nafsu makannya meningkat. Pasien mengeluhkan
cepat lelah, susah tidur, badan terasa panas, kedua kaki bengkak (+), adanya
benjolan pada leher. Benjolan pertama-tama dirasakan kecil, semakin lama
dirasakan mulai membesar, mual (+) dan muntah tidak ada, BAK dan BAB normal.
RPD RPK Sosial dan Ekonomi

Riwayat sakit Pasien mengaku Pasien seorang


jantung disangkal tidak ada anggota ibu rumah
Riwayat sakit gula keluarga tangga.
disangkal, pasien mengeluhkan Pasien tidak
menyatakan gejala yang sama. pernah
sudah pernah Riwayat berolahraga dan
diperiksa hipertensi tidak merokok(-)
(waktunya tidak disangkal Suami
ingat) dan Riwayat sakit merokok(+)
dinyatakan gula jantung
darahnya normal. disangkal.
Riwayat sakit gula
Riwayat asma disangkal.
disangkal Riwayat asma
disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Komposmentis
Tampak sakit sedang

UMUM
TD 110/80 mmHg
HR 120x/menit, ireguler
RR 40x/menit
Suhu 36,70

Konjungtiva anemis (-/-)


Sklera ikterik (-/-)

Kepala&leher
Benjolan pada leher(+)
JVP 5+4 cmH20
Pembesaran KGB (-)

Inspeksi bentuk dinding dada simetris, gerakan dinding dada

Paru
simetris
Palpasi vokal fremitus sulit dinilai (pasien sesak, kesulitan bicara)
Perkusi sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi vesikuler (+), wheezing (-), ronki (+)
PEMERIKSAAN FISIK

COR Inspeksi IC tidak terlihat


Palpasi IC teraba di SIK V linea midklavikula sinistra
Perkusi
Batas jantung kanan linea parasternalis dex SIK V
Batas jantung kiri linea axilaris anterior SIK V
Auskultasi BJ I & BJ II Irreguler, murmur(-),
gallop (-)

ABDOMEN Inspeksi datar, simetris, venektasi (-), scar (-)


Auskultasi BU (+) normal
Palpasi timpani, nyeri tekan (-) epigastrium
Perkusi timpani

Superior : tangan hangat (+),


tremor (+), edema(-)
EKSTREMITAS Inferior : edema pertibial (+), akral
hangat.
LABORATORIUM
Elektrolit
Pemeriksaan darah rutin: 20-10-2016 Natrium : 136 mmol/L
Kalium : 3,0 mmol/L ()
Leukosit :21,900 g/UL () Kalsium : 0,37 mmol/L
Hb :11,3 g/dl
Hematokrit :37,1% Analisa gas darah
Trombosit :194.000 PH 7,40
MCV :82,8 PCO2 37 mmHg
MCH :25,2 PO2 111 mmHg
MCHC :30,5 HCO3 22,9 mmol/L
TCO2 24,0 mmol/L
Pemeriksaan kima darah
Glukosa : 128 mg/dl
Ureum : 29 mg/dl
Creatinin : 0,46 mg/dl

FOTO THORAKS
Interpretasi :
Identitas sesuai
Posisi AP
Marker Right
Kekerasan cukup
Inspirasi cukup
Foto tidak blur
Scapula bebas
CTR < 50%
Kesan : gambaran infiltrate di
paru kanan atas dan kiri atas.
Interpretasi EKG (20-10-2016): Segmen ST : isoelektrik
Sinus Kesan : Atrial fibrilasi, 110x/menit, RAD, VES
Irreguler, rate 110x/menit jarang.
Gel. P : Tidak tampak, sulit dinilai
Interval pr : tidak teratur
Komplek QRS : QRS lebar premature beat(+)
Axis : RAD
EKG

INDEKS WAYNE
NO Gejala yang baru timbul dan atau bertambah Nilai
berat
1 Sesak saat bekerja +1

2 Berdebar +2

3 Kelelahan +2

4 Suka udara panas -5

5 Suka udara dingin +5

6 Keringat berlebihan +3

7 Gugup +2

8 Nafsu makan naik +3

9 Nafsu makan turun -3

10 Berat badan naik -3

11 Berat badan turun +3


No Tanda Ada Tidak ada

1 Tyroid teraba +3 -3

2 Bising tyroid +2 -2

3 Exoptalmus +2 -

4 Kelopak mata tertinggal +1 -

5 Hiperkinetik +4 -2

6 Tremor jari +1 -

7 Tangan panas +2 -2

8 Tangan basah +1 -1

9 Fibrilasi atrial +4 -

10 Nadi teratur
<80x/1 - -3
80-90x/1 - -
>90x/1 +3 -

INTERPRETASI : INDEX WAYNE DIDAPATKAN > 20 YAITU 26


(HIPERTIROID)
DAFTAR MASALAH

Thyroid heart diseases


Atrial fibrilasi

Pneumonia
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologis
- Bedrest, membatasi aktifitas fisik sehari-hari
- Pemberian nutrisi yang adekuat dan diet jantung

Farmakologis
- Pemberian 02 Nasal kanul 3 liter
- Inj ceftriaxone 2x1 gr
- Injeksi Ranitidin 2x1 amp
- Furosemid 1x1 tab
- KSR 1x1
- Digoksin 1x1 tab
- Simarc 2 mg 1x2 tab
- PTU 3x200 mg
FOLLOW UP
Keluhan dan hasil pemeriksaan
Tanggal Instruksi dan pengobatan

22-10-2016 Sesak Napas (+) dada berdebar-debar (+) batuk - O2 Nasal kanul 3 liter
berdahak bewarna kuning (+) nyeri dada (-)Edema
- Inj ceftriaxone 2x1 gr
kaki(+), susah tidur(+) lemas(+) demam(-)
VS : TD : 120/80 mmHg - Inj Ranitidin 2x1 amp
RR : 28x/menit
HR : 90x/menit - Furosemid 1x1 tab
T : 36,80C
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, Compos mentis. - KSR 1x1
Kepala : Dalam batas normal
Mata : CA-/-, SI -/- - Digoksin 1x1 tab
Mulut : sianosis (-)
Leher : adanya benjolan pada leher - Simarc 2 mg 1x2 tab
Thoraks
Cor : BJ I-II irregular , gallop(-), murmur (-) - PTU 3x200mg
Pumo : vesikuler (+),ronkhi (+) di kedua lapangan paru
Abdomen : BU (+) normal, supel, datar, nyeri tekan (-)
Ekstermitas : akral hangat, edema tungkai (+/+),
sianosis (-)
Diagnosis : Thyroid heart diseases + Pneumonia
DIAGNOSIS THYROID HEART DISEASE DITEGAKKAN
BERDASARKAN

Anamnesis :
Sesak nafas, berdebar- PF :
debar, nafsu makan Ditemukan adanya :
meningkat, BB menurun,
gemetar pada tangan, Benjolan pada leher, JVP meningkat
berkeringat banyak, BJ I & BJ II irreguler
mudah lelah dan sulit
tidurdan benjolan pada
leher

EKG
Kesan : Atrial fibrilasi, 110x/menit, RAD, VES jarang
PEMBAHASAN
Pemberian oksigen 3 liter yang adekuat yang berfungsi untuk mengurangi
keluhan sesak nafas pada pasien.

Diuretik kuat seperti furosemid, berfungsi untuk meningkatkan ekskresi


natrium, air & klorida sehingga dapat menurunkan volume darah dan
cairan ekstraseluler.

Pasien juga diberikan KSR (kalium klorida) karena mengalami hipokalemia


.
Digoksin diberikan untuk mengurangi volume dan peregangan ruang
ventrikel

SIMARC 2 sebagai antikoagulan direkomendasikan untuk atrial fibrilasi

Obat PTU (anti tiroid) bertujuan untuk mencapai keadaan eutiroid


DIAGNOSIS PNEUMONIA DITEGAKKAN
BERDASARKAN

Anamnesis : PF :

Batu berdahak bewarna Ditemukan adanya : Ronkhi (+) dikedua lapangan paru
kuning (+), adanya demam
yang hilang timbul +)

PP Foto thoraks
Gambaran infiltrat diparu kanan atas dan kiri
Peningkatan leukosit : 21,900 g/UL ( leukositosis)
atas
PEMBAHASAN
Tatalaksananya adalah pemberian antibiotic.

Perencanaan selanjutnya pada pasien yaitu dilakukan kultur


dahak untuk mengetahui bakteri patogen penyebab
pneumonia pada pasien sehingga berguna untuk memberikan
pengobatan antibiotik yang sesuai dengan bakteri penyebab.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai