WR. WB
AKHLAK & KEPRIBADIAN SEORANG MUSLIM
MAHMUDAH/ MADZMUMAH/
BAIK BURUK
BALASAN
Firman Allah Swt :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat biji dzarrah pun, niscaya
Dia (Allah) akan memberikan
Balasanya, dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan Sebesar biji dzarrah pun,
niscaya Dia (Allah) akan memberikan
balasannya pula.
(QS. Az-Zalzalah : 7-8)
MENYEMPURNAKAN
AKHLAK
BERTAUHID
KEPADA ALLAH
Syarat mengapa suatu perbuatan dapat
di katakan ahlak :
Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada
Allah? (An Nisa: 87)
Kedua: Menerima hukum-hukum yang
Allah tetapkan dengan mengamalkannya
Tidaklah sepantasnya bagi seseorang untuk
menolak hukum Allah. Apabila seseorang menolak
hukum Allah maka apa yang dia lakukan adalah
bentuk akhlak buruk kepada Allah. Sama saja
penolakan itu dalam bentuk pengingkaran, atau
sombong tidak mau mengamalkan, menolak atau
menyepelekan pengamalannya.
Ketiga: Menerima takdir Allah
dengan sabar dan tawakal
Kita semua telah mengetahui bahwa takdir-takdir Allah
yang menimpa mahluk-Nya tidak semua sesuai dengan
keinginan si hamba. Ada sesuai dengan keinginan kita,
adapula yang bertentangan dengan keinginan kita.
Misalnya sakit, keadaan seperti ini bukan keinginan kita.
Semua manusia tentu ingin sehat.Contoh yang lainnya
misalnya kemiskinan. Ini juga bukan keinginan kita.
Setiap manusia pasti ingin hidup kaya atau
berkecukupan.
Akan tetapi takdir Allah dengan hikmah-Nya
bermacam-macam, sebagian ada yang disukai
manusia dan ia pun berlapang dada dengan takdir
tersebut. Dan sebagian lagi tidak disukai manusia. Maka
akhlak yang baik kepada Allah berkenaan dengan
takdir-takdir-Nya adalah dengan ridha dengan apa
yang Allah takdirkan. Merasa tenang dan lapang
dengan takdir tersebut serta hendaknya kita menyadari
bahwa tidaklah Allah menakdirkan bagi kita seseuatu
Pertama : Menaati Rasulullah Saw. Baik
yang sesuai selera/tidak. Melaksanakan
apa yang beliau perintahkan sesuai
kemampuan dan menjauhi apa yang beliau
larang.
Qs. An-Nisa 80
80. Barangsiapa yang mentaati Rasul itu,
Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan
Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu),
Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi
pemelihara bagi mereka[321].
Kedua : Membenarkan semua berita shahih yang
datang dari Rasulullah Saw. Allah telah memberikan
jaminan kebenaran setiap ucapan yang keluar dari
Rasulullah Saw. Karena apa yang beliau ucapkan
tidak lain adalah wahyu dari Allah Swt. Firman
Allah Qs. An-Najm 3-5
Kedua:
Berteman dengan orang-orang shalih yang
berakhlaq mulia, yang dikenal dengan ilmu dan
amanahnya.
O Ketiga:
Hendaknya seseorang memperhatikan apa
yang diakibatkan oleh akhlak yang buruk,
O Keempat:
Hendaknya dia senantiasa menghadirkan
dalam benaknya gambaran akhlak Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam
O Kelima :
Senantiasa berdoa, meminta kepada Allah agar
dianugerahi akhlaq yang mulia
O Referensi:
Makarimul Akhlaq, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Qutufun min Syamaaili Muhammadiyyah, Asy Syaikh Muhammad bin Jamil
Zainu
Lets Play
O ..\..\Materi\Ice Breaker\game_warna.ppt
TERIMAKASIH