Anda di halaman 1dari 15

EPILEPSI

oleh

Dr. Mohammad Adnan, Sp.A


Definisi :

Merupakan suatu gangguan kronik


yang ditandai oleh berulangnya
kejang tanpa adanya demam.
Patofisiologi :

Terjadi pelepasan muatan listrik yang


berlebihan pada sel neuron otak
disebabkan terganggunya fungsi neuron
sehingga terjadi perubahan
permiabilitas membrane sel neuron atau
terganggunya keseimbangan sinaps
eksitasi dan inhibisi dimana sinaps
eksitasi lebih dominan.
Etiologi :

1. Idiopatik : kemungkinan faktor genetik


2. Gangguan fungsi neuron oleh karena :
* Gangguan fisiologis
* Gangguan biokimia
* Gangguan anatomis
* Kombinasi
Klasifikasi berdasarkan etiologi :
1. Epilepsi Idiopatik
2. Epilepsi Simptomatik :
a. Penyebab intrakranial :
Anomali congenital, trauma otak,
neoplasma, ischemia, encefalopati,
abses otak, jar. Parut.
b. Penyebab ekstra kranial :
Gagal jantung, gang. Pernapasan,
gang. Metabolisme (hipoglikemia,
hiperglikemia,uremia), gang.Elektrolit,
intoksikasi, dehidrasi atau overhidrasi
Klasifikasi Menurut Jenis kejang :
1. KEJANG PARSIAL (FOKAL) :
a. Parsial sederhana (kesadaran baik) :
1. Gejala motor :
Gerakan tonik/klonik pd bibir, jari-
jari, Kel. mata salivasi, kesulitan bicara.
2. Gejala otonom :
Muntah, pucat, flushing, berkeringat,
midriasis, inkontinentia.
3. Gejala somatosensorik :
Paraestesia, rasa tertusuk jarum,
visual (melihat binatang) dsb.
b. Parsial kompleks (ada gang. kesadaran):
1. Sejak awal kesadaran menurun
2. Parsial sederhana disusul kesadaran
menurun

c. Parsial menjadi Tonik klonik umum dapat


dari parsial sederhana atau parsial
kompleks
2. KEJANG UMUM :
2.1 ABSENS :
a. Absens sederhana :
kehilangan kesadaran sejenak.
b. Absens dg komp. Klonik :
kel. mata, dagu
c. Dg komp. Atonik :
Menjatuhkan apa yg dipegang
D. Dg komp. Tonik :
Mata terbelalak, kepala jatuh ke belakang
e. Dg otomatisme :
Mengecap, menelan, menangkap benda
f. Dg komponen Otonom :
Takikardi, pucat, midriasis, inkon tinentia.
2.2 KEJANG UMUM TONIK KLINIK
(Grandmal Epilepsi) :

a. Manifestasi motor :
Kejang tonik menyeluruh, pend. Jatuh
terbaring dg posisi ekstensi, stlh 10-30
detik kejang klonik. Cyanosis, nafas
grunting, mulut berbusa, 30-60 det
kemudian relax dan nampak pucat, nafas
cepat dan tdk sadar.
b. Manifestasi otonom :
Takikardia, hipertensi, flushing, salivasi.
2.3 KEJANG MYOKLONIK :
Kontraksi mendadak sebentar, dapat
umum atau fokal, dapat berulang atau
tunggal.
2.4 KEJANG KLONIK :
Kejang umum tonik klonik tanpa fase
tonik
2.5 KEJANG TONIK :
Kontraksi otot kaku, ekstremitas
menetap dlm satu posisi, deviasi bola
mata, wajah pucat dan cyanosis.
2.6 KEJANG ATONIK :
Dpt fokal/umum, kesadaran hilang sejenak
Pemeriksaan Penunjang :
1. Urine lengkap :
* Apakah ada kelainan ginjal
* Apakah ada PKU (asam amino)
2. Darah :
* Anemia, Polisitemia, Leukemia, Gula
darah, Elektrolit, Ureum, Toksoplasma.
3. CSS : apakah ada meningitis
4. EEG : penting untuk diagnosa
5. Pencitraan : bila diperlukan :
* Foto polos, CT Scan, MRI, Angiografi
Pengobatan :
Prinsip pengobatan epilepsi :
1. Tentukan diagnosa pasti
2. Tentukan jenis serangan
3. Mulai dgn satu jenis OAE dosis kecil,
naikkan secara bertahap sampai
serangan teratasi
4. Bila OAE I tdk bermanfaat ganti dgn OAE
II, OAE I dosisnya diturunkan bertahap,
OAE II dinaikkan bertahap. Bila OAE I
harus dihentikan mendadak,beri diazepam.
5. Hindari Politerapi
Obat Anti Epilepsi :
1. Parsial komplex : Karbamazepin, Fenitoin,
Fenobarbital.
Pilihan : Karbamazepin : side efek ringan.
Diberikan selama 2 tahun bebas serangan
2. Kejang umum tonik klonik (grandmal) :
Phenobarbital, Karbamazepin, Fenitoin, Valproat.
3. Absens : Karbamazepin, Etosuksimid, Valproat
4. Binign Rolandic Epilepsi : Epilepsi fokal (daerah
Rolandik) yg dpt menjadi umum waktu tidur.
5. Spasme infantil ( Sindroma West) : ACTH atau
Steroid dengan OAE : Valproat, karbamazepin.
6. Syndroma Lenox Gestraut : Valproat, Karbam,
Fenitoin, Fenobarb.
7. STATUS EPILEPTIKUS :
Serangan timbul sangat sering sehingga pasien
tdk pernah sadar. Kejang lebih dari 20-30 menit
menyebabkan kerusakan otak oleh karena
hipoksia.
Penyebab :
* Komplikasi perubahan dlm pengobatan
* Infeksi (virus)
* Operasi otak
Tindakan :
1. Mempertahankan fungsi vital :
Memperbaiki pernafasan, hipertensi,hipotermia,
mencegah luka
2. Memberikan OAE
3. Mencari penyebab
4. Mencegah kejang lagi
OAE untuk Status Epileptikus :
1. Lorazepam : 0,1 mg/kgBB maksimum 4 mg
atau
2. Diazepam : 0,3 - 0,5 mg/kgBB i.v. maks 20
mg kecepatan 1-2 mg per menit. Disusul
3. Feniton : 20 - 30 mg/kgBB i.v. (dicampur dg
NaCl 0,9% 50ml) atau Fenobarbital 10
mg/kgBB i.v atau i.m
4. Kortikosteroid : bila kejang berlangsung lama
5. Anasthesia
6. Terapi rumatan : Fenobarbital 4 - 6 mg/kg/BB
i.m. disusul peroral

Anda mungkin juga menyukai