oleh
a. Manifestasi motor :
Kejang tonik menyeluruh, pend. Jatuh
terbaring dg posisi ekstensi, stlh 10-30
detik kejang klonik. Cyanosis, nafas
grunting, mulut berbusa, 30-60 det
kemudian relax dan nampak pucat, nafas
cepat dan tdk sadar.
b. Manifestasi otonom :
Takikardia, hipertensi, flushing, salivasi.
2.3 KEJANG MYOKLONIK :
Kontraksi mendadak sebentar, dapat
umum atau fokal, dapat berulang atau
tunggal.
2.4 KEJANG KLONIK :
Kejang umum tonik klonik tanpa fase
tonik
2.5 KEJANG TONIK :
Kontraksi otot kaku, ekstremitas
menetap dlm satu posisi, deviasi bola
mata, wajah pucat dan cyanosis.
2.6 KEJANG ATONIK :
Dpt fokal/umum, kesadaran hilang sejenak
Pemeriksaan Penunjang :
1. Urine lengkap :
* Apakah ada kelainan ginjal
* Apakah ada PKU (asam amino)
2. Darah :
* Anemia, Polisitemia, Leukemia, Gula
darah, Elektrolit, Ureum, Toksoplasma.
3. CSS : apakah ada meningitis
4. EEG : penting untuk diagnosa
5. Pencitraan : bila diperlukan :
* Foto polos, CT Scan, MRI, Angiografi
Pengobatan :
Prinsip pengobatan epilepsi :
1. Tentukan diagnosa pasti
2. Tentukan jenis serangan
3. Mulai dgn satu jenis OAE dosis kecil,
naikkan secara bertahap sampai
serangan teratasi
4. Bila OAE I tdk bermanfaat ganti dgn OAE
II, OAE I dosisnya diturunkan bertahap,
OAE II dinaikkan bertahap. Bila OAE I
harus dihentikan mendadak,beri diazepam.
5. Hindari Politerapi
Obat Anti Epilepsi :
1. Parsial komplex : Karbamazepin, Fenitoin,
Fenobarbital.
Pilihan : Karbamazepin : side efek ringan.
Diberikan selama 2 tahun bebas serangan
2. Kejang umum tonik klonik (grandmal) :
Phenobarbital, Karbamazepin, Fenitoin, Valproat.
3. Absens : Karbamazepin, Etosuksimid, Valproat
4. Binign Rolandic Epilepsi : Epilepsi fokal (daerah
Rolandik) yg dpt menjadi umum waktu tidur.
5. Spasme infantil ( Sindroma West) : ACTH atau
Steroid dengan OAE : Valproat, karbamazepin.
6. Syndroma Lenox Gestraut : Valproat, Karbam,
Fenitoin, Fenobarb.
7. STATUS EPILEPTIKUS :
Serangan timbul sangat sering sehingga pasien
tdk pernah sadar. Kejang lebih dari 20-30 menit
menyebabkan kerusakan otak oleh karena
hipoksia.
Penyebab :
* Komplikasi perubahan dlm pengobatan
* Infeksi (virus)
* Operasi otak
Tindakan :
1. Mempertahankan fungsi vital :
Memperbaiki pernafasan, hipertensi,hipotermia,
mencegah luka
2. Memberikan OAE
3. Mencari penyebab
4. Mencegah kejang lagi
OAE untuk Status Epileptikus :
1. Lorazepam : 0,1 mg/kgBB maksimum 4 mg
atau
2. Diazepam : 0,3 - 0,5 mg/kgBB i.v. maks 20
mg kecepatan 1-2 mg per menit. Disusul
3. Feniton : 20 - 30 mg/kgBB i.v. (dicampur dg
NaCl 0,9% 50ml) atau Fenobarbital 10
mg/kgBB i.v atau i.m
4. Kortikosteroid : bila kejang berlangsung lama
5. Anasthesia
6. Terapi rumatan : Fenobarbital 4 - 6 mg/kg/BB
i.m. disusul peroral