Anda di halaman 1dari 46

BIOLOGI

Nama Anggota Kelompok :


Baginda Sinaga
Kelas : XII MIA 4
Demetrius William

Muhammad Gavin A.S

Naufal Fais Hakim


PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PENGERTIAN

Pertumbuhan : Adalah proses pertambahan ukuran (massa,


jumlah, volume, dan besar) sel yang irreversibel (tidak dapat
kembali ke bentuk semula).
Bersifat kuantitatif yang artinya dapat dinyatakan dengan suatu
bilangan (dapat diukur).
Alat pengukurnya adalah auksonometer untuk mengukur pertambahan
tinggi tanaman.
Penyebabnya adalah karena adanya pertambahan jumlah, dan ukuran
sel.
Perkembangan : Adalah proses menuju kedewasaan.
Bersifat kualitatif yang artinya tidak dapat diukur.
Penyebabnya karena ada perubahan kualitas dan sifat sel.
Parameter atau tolak ukur yang menjadi acuannya adalah
Kemampuan menghasilkan sel gamet pada manusia, dan
Kemampuan menghasilkan bunga pada tumbuhan..
PROSES PERTUMBUHAN

a. Perkecambahan
Proses munculnya tumbuhan muda berawal dari biji.
Pada Biji terdapat bagian yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan (embrio) dan cadangan makanan (endosperm).
Pada embrio terdapat radix yang akan tumbuh menjadi akar,
dan plumule yang akan tumbuh menjadi batang.
GAMBAR STRUKTUR BIJI
GAMBAR PERKECAMBAHAN
Tipe perkecambahan ada 2 macam, yaitu :
Hipogeal : Perkecambahan yang bagian epikotilnya mengalami
pertumbuhan, namun kotiledonnya tetap di dalam tanah.
Contoh : Jagung, padi, dan kacang kapri.
Epigeal : Perkecambahan yang bagian hipokotilnya mengalami
pertumbuhan, namun kotiledonnya terangkat ke atas permukaan tanah.
Contoh : buncis, bawang, kacang hijau.
b. Pertumbuhan dan Perkembangan

Setelah berkecambah, dilanjutlkan dengan pertumbuhan yang disebabkan


oleh aktifitas titik tumbuh yang tersusun dari jaringan meristem.
Jaringan Meristem terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1) Meristem Primer (Meristem Apikal)
- Meristem yang terbentuk sejak masa embrio.
- Terlertak di ujung batang dan ujung akar.
Meristem primer terdiri atas sel-sel pemula dan turunannya.. Sel-sel
pemula meristem akan membelah dan menghasilkan turunannya, yaitu
Protoderm yang akan menghasilkan jaringan dermal, epidermis
Prokambium yang akan menghasilkan jaringan pembuluh primer,
termasuk xylem dan floem primer.
Meristem dasar yang akan menghasilkan jaringan dasar/pengisi,
termasuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
GAMBAR MERISTEM APIKAL
GAMBAR MERISTEM APEKS AKAR
2) Meristem Sekunder ( Meristem Lateral)
Meristem yang terbentuk dari aktifitasmeristem primer.
- Berfungsi untuk pertumbuhan sekunder.
- Terletak pada bagian lateral (searah dengan pertumbuhan).
- Hasilnya adalah jaringan atau organ sekunder, misalnya : xylem dan
floem sekunder.
- Contohnya adalah kambium, perikambium, felogen, dsb.
MACAM-MACAM PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Primer :
Pertumbuhan yang disebabkan oleh aktifitas titik tumbuh primer.
Arah pertumbuhannya adalah vertikal (memanjang)
Hasilnya adalah terbentuknya jaringan atau organ primer.
Contoh : Epidermis, Parenkim primer, Xylem/Floem primer, dll.

Pertumbuhan Sekunder :
Pertumbuhan yang disebabkan oleh aktifitas titik tumbuh sekunder.
Arah pertumbuhannya adalah horizontal (melebar/membesar)
Hasilnya adalah terbentuknya jaringan atau organ sekunder.
Contoh : Parenkim sekunder, Xylem/Floem sekunder, jaringan gabus (felem), dan kulit
gabus (feloderm).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1. Faktor dari dalam (Internal) :


a. Intraseluler, yaitu faktor yang terdapat di dalam sel, yang
berupa gen.
Gen merupakan substansi pembawa sifat keturunan, termasuk
sifat pertumbuhan.
b. Interseluler, yaitu faktor yang dihasilkan oleh bagian
tertentu dan akan mempengaruhi semua bagian dari
tumbuhan, berupa fitohormon (Hormon Tumbuhan).
Macam-macam Fitohormon

1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)


Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan
derivat-derivatnya.
Pusat pembentukannya terdapat pada ujung koleoptil (ujung
tumbuhan).
Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa
yang akan menghambat pertumbuhan.
Fungsi Auksin :
1. Merangsang perpanjangan sel.
2. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
3. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4. Mempengaruhi pembengkokan batang..
5. Merangsang terjadinya diferensiasi.
2. Giberelin
Giberelin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur
Gibberellei Fujikuroii yang merupakan parasit pada tumbuhan padi, yang
ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926..
Fungsi Giberelin :
1. Merangsang pertumbuhan sel kambium.
2. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
3. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
4. Merangsang tanaman untuk tumbuh lebih cepat.

3. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama
lain.
Fungsi Sitokinin :
1. Merangsang proses pembelahan sel.
2. Menunda pengguguran dau, bunga dan buah.
4. Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon tumbuhan yang dalam keadaan
normal berbentuk gas.
Gas Etilen memiliki fungsi, yaitu :
1. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi
dan kentang.
2. Mendukung pematangan buah.
3. Mendukung terjadinya pelapukan pada daun.
4. Mendukung proses pembungaan.
5. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies akar, dan dapat
menstimulasi pemanjangan batang.
6. Menstimulasi perkecambahan.
7. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA)
Merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat
pertumbuhan baik dalam bentuk menurunkan kecepatan
maupun menghentikan pembelahan, dan pemanjangan sel
bersama-sama.
Asam Absisat memiliki fungsi, yaitu :
1. Menghambat perkecambahan biji.
2. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
3. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
4. Mempengarunhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6. Kalin
Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan
organ. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya kalin
dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Rhizokalin, mempengaruhi pertumbuhan akar.
2. Kaulokalin, mempengaruhi pertumbuhan batang.
3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin

Asam traumalin atau ( Hormon Luka), dinamakan seperti


itu karena hormon inilah yang berperan apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan .
Jika terjadi luka pada tumbuhan, maka tumbuhan
tesebut akan merangsang sel sel di daerah luka agar bersifat
kembali menjadi meristem lagi, sehingga mampu melakukan
pembelahan sel untuk menutupi luka tersebut. Kemampuan
tersebut di namakan restitusi atau regenerasi.
1. Faktor Lingkungan (Eksternal) :
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa
kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk
sintesis berbagain komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan sel.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk
ion dan kation, dan sebagian lainnya diambil dari udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak
disebut unsur makro (C,H,O,N,P,S,K,Ca,Fe,Mg).
Adapun unsur-unsur yan dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit, disebut juga unsur mikro (B,Mn,Mo,Zn,Cu,Cl).
Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak
terpenuhi akan mengakibatkan kekurangan unsur yang
disebut defisiensi dan defisiensi tersebut mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
Kekurangan air pada tanah menyebabkan
terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan
terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya
materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan,
sehingga tanaman akan kering dan mati.
Fungsi air antara lain :
1. Untuk melakukan fotosintesis.
2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim.
3. Membantu proses perkecambahan biji.
4. Menjaga atau mempertahankan kelembaban.
5. Untuk Melakukan transpirasi.
c. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami
etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal
(lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan
batang tidak kokoh.
Pada keadaan terang tumbuhan lebih pendek, lebih kokoh,
berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Panjang penyinaran mempunyai penyinaran yang spesifik
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode,
sedangkan reaksi tumbuhan terhadap fotoperiode yang
berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
Bedasarkan persyarat dan panjang hari untuk pembungaan,
sebagian besar tumbuhan menjadi 3 kelompok utama :
a. Tumbuhan Berhari Pendek (Short Day Plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya
kastuba, ubi jalar, nanas, dan padi. Panjang hari harus kurang dari 11-
15 jam agar pembungaan terjadi.
b. Tumbuhan Hari Panjang (Long Day Plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya
tanaman jarak, dan kentang. Panjang hari harus lebih dari 12-14 jam
agar pembungaan terjadi.
c. Tumbuhan Hari Netral (Day Neutral Plant)
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga
kapan saja dalam setahun, misalnya jagung.
d. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara
lain mempengaruhi kerja enzim.
Suhu yang terlalu tinggi atau rendah akan menghambat
proses pertumbuhan.
Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi pada daun.
Suhu optimum (15C - 30C) merupakan suhu yang
paling baik untuk pertumbuhan.
Suhu minimum (10C) merupakan suhu terendah
dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
Suhu maksimum (30C - 38C) merupakan suhu tertinggi
dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui
daun karena transpirasi akan terkait dengan laju
pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air
yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit yang
diuapkan.
Kondisi ini Mendukung aktifitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum.
Pada kondisi ini faktor kehilangan air sangat kecil karena
transpirasi air yang kurang.
f. Oksigen
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat
respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terdiri dari dua
fase, yaitu fase embrionik dan pasca embrionik. Fase
embrionik meliputi tahap :
Pada pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dimulai dari
zigot hingga dewasa terdiri atas dua tahap, yaitu :
a. Fase Embrionik b. Fase Pasca Embrionik
1. Pembelahan dan morulasi 1. Metamorfosis
2. Blastulasi 2. Regenerasi
3. Gastrulasi
4. Morfogenesis
5. Diferensiasi
6. Spesialisasi jaringan
7. Induksi embrionik
8. Organogenesis
GAMBAR FASE EMBRIONIK
1. Fase Embrionik
Adalah fase dimana pertumbuhan zigot hingga terbentuknya
embrio, fase ini meliputi beberapa tahap :
A . Fase pembelahan ( cleavage)
Ciri utamanya adalah terjadinya pembelahan sel zigot
hingga terbentuknya struktur seperti bola padat ( morula).
Zigot membelah ( mitosis) menjadi banyak blastomer,
Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei disebut
morola. Morula mempunyai dua kutub, yaitu :
Kutub hewan ( Animal Pole)
Kutub tumbuhan ( vegetal pole)
Blastulasi sel sel morula membelah dan arbei morula berbentuk
rongga blastocoel yang berisi air , disebut blastula .
B . Blastulasi
Ciri utamanya adalah mulai terbentuknya rongga
( blastocoel) sehingga embrio mempunyai struktur seperti
bola berongga .
C . Grastulasi
grastulasi adalah proses perubahan blastula menjadi
gastrula. Pada fase ini :
Blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
Terbentuknya lubang blastopole yang akan berkembang menjadi anus
Tebentuk ruang yaitu gastrocoel ( erchenteron) yang akan berkembang
menjadi saluran pencernaan
Terbentuk tiga lapisan embrionik : eksoderm, mesodern dan endoderm
Berdasarkan jumlah lapisan embrional, hewan
dikelompokkan menjadi :
Hewan doploblastik : memiliki dua lapisan embrional, ektoderm dan
endoderm
Hewan triploblastic : memiliki tiga lapisan embrional
Triploblastic aselomata : tak memiliki rongga tuhbuh
Triploblastic psedoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu
Triploblastic selomata : memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya,
yaitu basil pelipatan mesoderm
D . Morfogenesis
Proses pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi menjadi organ,
sistem organ, dan organisme .
E . Diferensiasi dan Spesialisasi jaringan
Diferensiasi adalah jaringan atau lapisan embrionik yang akan
berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ. Spesialisasi adalh
setiap jaringan yang akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya
masing masing.
F . Imbas Embrionik
Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan di
pengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.
G . Organogenesis
Organogenesia adalah pem bentukan organ dan sistem
organ yang di tandai pembentukan dan kematian sel atau
jaringan tertentu .
2. Fase Pasca Embrionik
1.Mertamorfosis adalah perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi
individu yang sempurna. Contoh : katak dan serangga.
2. Regenerasi adalah proses pergantian jaringan atau organ tubuh yang
mengalami kerusakan.
Contoh Metamorfosis pada kupu-kupu :
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Hewan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan hewan ada 2, yaitu:
1. Faktor Dalam
Faktor dalam yang berpengaruh terhadap pertumbuhan hewan adalah
Sifat genetik
Hormon
2. Faktor Luar
Faktor luar yang berpengaruh terhadap pertumbuhan hewan adalah makanan,
lingkungan dan aktivitas hidup.
Makanan
Lingkungan
Aktifitas fisik
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
MANUSIA
MASA PEMBUAHAN SAMPAI LAHIR
MASA SETELAH LAHIR

A. Bayi
Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI).
Hal ini dikarenakan bayi membutuhkan ASI selama
tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi
pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan
makanan yang bergizi. Setelah berumur + 6 bulan
mulailah gigi pertama tumbuhyang disebut gigi susu.
B. Anak
Periode awal
perkembangan anak dimulai
saat anak menginjak usia dua
enam tahun, atau lebih sering
disebut masa prasekolah. Pada
masa perkembangan ini,
umumnya anak akan terlihat
lebih aktif sehingga sering kali
ditafsirkan anak berkelakuan
bandel atau nakal oleh orang
dewasa. setelah anak berumur
+6 tahun mulai tanggal satu
persatu, dan diganti dengan
gigitetap.
C. Remaja (Pubertas)
Masa ini merupakan masa
yang sangat labil, mudah terpengaruh,
dan serba ingin tahu, untuk itu
membutuhkan pengawasan dari orang
tua, sebab organ-organ tubuhnya
mulai berfungsi, seperti organ
kelaminnya mulai memproduksi sel-
sel kelamin. Pada perempuan kelenjar
susu mulai membesar, pinggul mulai
membesar, dan tumbuhnya rambut di
sekitar alat kelamin. Begitu juga pada
anak laki-laki, suara lebih besar, lebih
tegap, dan tumbuhnya rambut di
sekitar alat kelaminnya. Inilah yang
disebut sifat kelamin sekunder.
D. Dewasa
Penampilan fisiknya
benar-benar matang sehingga
siap melakukan tugas-tugas
seperti orang dewasa lainnya,
misalnya bekerja, menikah,
dan mempunyai anak.
Biasanya pada masa dewasa
pertumbuhannya mulai
berhenti, diganti dengan
pertumbuhan membesar. la
dapat bertindak secara
bertanggung jawab untuk
dirinya ataupun orang lain
(termasuk keluarganya).
E. Lanjut Usia
Lanjut usia merupakan istilah
tahap akhir dari proses penuaan. Pada
masa ini baik fisik maupun cara berpikir
sudah berkurang. Ditandai dengan
memutihnya rambut,pelupa,
pendengaran mulai berkurang, mata
mulai kabur, gigi mulai tanggal, kulit
mulai keriput, aktivitas seks mulai
menurun. Pada perempuan ditandai
berhentinya produksi ovum pada
ovarium (indungtelurnya) yang disebut
dengan istilah mengalami meno-pause,
berbeda dengan laki-laki walaupun
sudah melemah testis masih bisa
memproduksi sel kelamin.
VIDEO

Anda mungkin juga menyukai