XII MIA 3
Latar Belakang
Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-
masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan
sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola (futsal),
tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan
bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang
di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai
daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih
kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan
dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade.
Permainan bola tangan ini mulai berkembang di Eropa, kemudian menjadi
salah satu cabang olahraga yang tetap dan teratur dimainkan di sekolah, klub,
sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Permainan bola tangan, pertama kali
diakui dan disejajarkan seperti cabang olahraga yang lain dalam lingkup
internasional oleh International Amateur Athletic Federation (I.A.A.F), suatu
badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang
olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu. Sejak tahun 1904, permainan
bola tangan mulai berkembang dengan mantap di bawah pengawasan I.A.A.F.
makin banyak bangsa-bangsa yang mulai mencantumkan permainan bola tangan
dalam kegiatan olahraga mereka dan pertandingan internasional menjadi
bertambah populer.
Perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara
yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai
kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak
memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang
olahraga lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia
berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan
kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen.
Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali
permainan bola tangan. Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan
lahirnya International Handball Federation. Organisasi resmi untuk bola tangan
di dunia.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan.
Permainan olahraga bola tangan.
Peraturan yang digunakan dalam permainan bola tangan.
Pelanggaran yang terjadi di dalam permainan bola tangan.
Hal ini dimaksudkan agar seseorang dapat konsentrasi pada arah lemparan
sehingga bola jatuh tepat pada kawan sehingga tidak akan sulit untuk
menangkapnya.Saat pemindahan berat badan, lengan membuat ayunan dengan
kuat. Pergelangan tangan dilepaskan kebawah diikuti dengan jari-jari saat
melepaskan bola. Jatri telunjuk mengarah ke sasaran di akhir gerakan.Lutut
dibengkokkan sedikit. Setelah bola lepas lutut diangkat mengikuti berat badan ke
depan.
Bola terbuat dari kulit disebelah luar dan didalam dari karet, harus satu
warna, bundar dan tidak boleh dipompa terlalu keras.
Syarat ukuran bola bila untuk putra keliling bola 58-60 cm, berat bola 425-475
gram dan untuk putri ataupun putra junior serta anak-anak keliling bola 34-56
cm, berat bola 325-400 gram.
Pada tiap-tiap pertandingan resmi maka harus ada 2 buah bola yang
terdaftar atau didaftarkan, bola-bola inideteliti oleh wasit dan ditetapkan mana
yang akan dipakai.
Dalam pertandingan, bola dapat ditukar dalam keadaaan tertentu, seluruh
pertandingkan dengan bola yang sama selama memungkinkan. Bola ditukar
dengan yang lain apabila: a. Bola dalamnya sudah kelihatan (pecah). b. Bola
terlempar jauh ketempat yang tak terjangkau (hilang).
Permainan bola tangan yang kita kenal pada saat ini, pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari Jerman yaitu
Konrad Koch. Akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung
menjadi populer pada saat tersebut. Sejak diperkenalkan oleh Koch dan
berkembang di Eropa, sampai tahun 1904 hanya sedikit sekali terdengar tentang
permainan ini. Setelah perang dunia pertama berakhir, dua orang Jerman yaitu
Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan mempopulerkan kembali
permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan tidak diakui sebagai
cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum mempunyai badan atau
organisasi sendiri.
Peraturan permainan bola tangan ini pada saat itu disusun berdasarkan peraturan
dari association football yang disesuaikan dengan bentuk dan pola permainan
bola tangan. Salah satu peraturan yang diambil dari sepak bola adalah
peraturanoffside, tetapi peraturan ini dirasakan sebagai penghambat dan
bukannya melancarkan jalannya permainan. Kemudian peraturan ini dihapuskan,
setelah beberapa tahun berjalan. Permainan bola tangan ini mulai berkembang di
Eropa, kemudian menjadi salah satu cabang olahraga yang tetap dan teratur
dimainkan di sekolah, klub, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Permainan
bola tangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahrga yang lain
dalam lingkup internasional oleh International Amateur Athletic
Federation (I.A.A.F), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai
pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat
itu.
Sejak tahun 1904, permainan bola tangan mulai berkembang dengan mantap di
bawah pengawasan I.A.A.F. makin banyak bangsa-bangsa yang mulai
mencantumkan permainan bola tangan dalam kegiatan olahraga mereka dan
pertandingan internasional menjadi bertambah populer. Pada tahun 1926, seiring
dengan kemajuan perkembangan permainan bola tangan dan juga cabang
olahraga yang baru berkembang lainnya, I.A.A.F membentuk panitia khusus yang
mewakili negara-negara dimana permainan bola tangan dimainkan; untuk melihat
kemungkinan membentuk suatu peraturan permainan bola tangan yang standar
dan seragam, hasil kerja panitia khusus adalah : diakuinya permainan bola tangan
sebagai cabang olahraga tersendiri dan adanya kemungkinan dibentuk organisasi
federasi bola tangan yang berdiri sendiri.
Tahun 1928 yang bertepatan dengan diadakannya Olympic Games, wakil
dari 11 negara mengadakan pertemuan di Amsterdam. Dari hasil pertemuan itu,
terbentuklah suatu organisasi federasi bola tangan yang resmi yang
disebut International Amateur Handball Federation (I.A.H.F) yang
beranggotakan 11 negara. Presiden I.A.H.F pertama adalah Avery Brundage
seorang anggota yang kemudian hari menjadi presiden dari International
Olympic Committee (I.O.C). Salah satu tugas pertama I.A.H.F di Amsterdam
pada tahun 1928 itu adalah menyelenggarakan demonstrasi pertandingan
di Olympic Games tersebut. Tahun 1931, hanya tiga tahun setelah I.A.H.F
terbentuk, permainan bola tangan dicantumkan dalam acara Olympic Games oleh
I.O.C. Pada tahun 1934 anggota dari I.A.H.F bertambah menjadi 25 negara
anggota. Permainan bola tangan menjadi suatu cabang olahraga yang populer dan
dimainkan di seluruh dunia dan pada tahun 1936, pada waktu
dilangsungkannyaOlympic Games di Berlin, permainan bola tangan
memperkokoh posisinya dan menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan secara resmi, Pada Olypmpic Games tersebut, negara tuan
rumah berhasil memenangkan medali emas. Dan dua tahun kemudian, Jerman
kembali mengulangi keberhasilannya, pada saat kejuaraan dunia I yang
diselenggarakan untuk merayakan 10 tahun berdirinya I.A.H.F. Jumlah peserta
pada saat itu adalah 10 negara.
Perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara
yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai
kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak
memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang
olahraga lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia
berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan
kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen.
Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali
permainan bola tangan, Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan
lahirnya International Handball Federation (I.H.F) badan/organisasi yang resmi
untuk bola tangan di seluruh dunia. Sekretariat, dewan pimpinan dan komisi
teknik dari I.H.F berpusat di Basel, Swiss, dan kemudian I.H.F menjadi anggota
dari Federation of International Sports Assoaciation. I.H.F sebagai organisasi
yang resmi dari cabang olahraga bola tangan diwajibkan menghimpun semua
perkumpulan nasional yang beranggotakan klub, sekolah, akademi, universitas
dan lain-lain.
Posisi Tangan:
Gerakan Keseluruhan:
A. Simpulan
Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu
penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk
menjadi gol di gawang lawan. Peraturan dari permainan handball ini merupakan
aturan cara bermain handball yang sportif dan agar tidak boleh di langgar bagi
siapa yang melanggar akan terkena hukuman kartu kuning atau dikeluarkan kartu
merah. Perkembangan bola tangan di Indonesia sendiri mengalami kemunduran
olahraga handball pernah terdaftar di salah satu multievent ( PON ke II) yang di
selengarakanya di Jakarta pada tahun 1951, bahkan pernah mengisi acara dalam
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POM) yang sekarang berubah namanya
menjadi (POMNAS) dan bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke-V di
Medan tahun 1960, akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai
akhir orde lama (1965-1966) dan perlahan olahraga bola tangan mengalami
kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi. Meskipun demikian sampai
saat ini permainanbola tangan masih diajarkan di kalangan SMP maupun SMA
tertentu dan bola tangan juga menjadi mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan UPI Bandung.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA