Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH PENJASKES

OLAHRAGA SEPAK BOLA, BOLA BASKET, DAN BOLA VOLLY


BOLA TANGAN

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gejala kemerosotan kebugaran jasmani di kalanggan anak-anak dan remaja di seluruh dunia
sudah merupakan gejala umum. Penyebab utamanya adalah mereka kurang aktif bergerak
karena kurangnya waktu untuk melaksanakan latihan jasmani. Anak-anak dan juga remaja
begitu asik bermain permainan di komputer, laptop atau gadget yang berisikan permainan yang
tidak bembutuhkan gerak secara aktif bahkan disertai pola makan yang tidak sehat dan teratur,
seperti menyantap makanan yang siap hidang dimana susunan menunya tidak seimbang,
keadaan ini sudah sering terjadi di Indonesia. Pada jaman ini olahraga merupakan kegiatan
yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan berolahraga kita dapat menjaga kesehatan
dan kebugaran jasmani kita. Apabila kegiatan ini terus dijaga maka anak-anak dan remaja di
Indonesia bahkan seluruh dunia dapat mengurangi kemerosotan kebugaran dan selalu bergerak
aktif.
Olahraga sendiri memilki berbagai jenis seiring perkembangan zaman tapi tidak semua
anak-anak, remaja dan orangtua menyukainya. Saat ini olahraga yang paling disukai adalah
Sepak bola, Basket dan Volly. Selain, karena mudah untuk dipelajari, ketiga olahraga tersebut
dimainkan bersama-sam sehingga banyak rasa yang tercipta didalamnya bila dimainkan.
Bahkan saat ini, ketiga olahraga tersebut menjadi pekerjaan bagi para atletnya dan
pertandinganyapun sangat banyak digemari untuk ditonton.
Bertolak dari itu semua, tampaknya seluk beluk olahraga kita perlu pelajari khusunya untuk
olahraga sepak bola, Basket, dan Volly.

1.2 Tujuan Makalah

Sesuai masalah yang akan dirumuskan, tujuan makalah ini adalah :


1. Mengetahui seluk beluk olahraga Sepak Bola
2. Mengetahui seluk beluk olahraga Basket
3. Mengetahui seluk beluk olahraga Volly

1.3 Manfaat Makalah


Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Bagi Siswa-siswa khususnya warga SMAN 1 Baubau, makalah ini dapat dijadikan
sumber untuk menambah pengetahuan mengenai olahraga sepak bola, basket dan volly.

2. Bagi guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai strategi alternatif dalam menyampaikan
materi tentang olahraga sepak bola, basket dan volly.

3. Bagi masyarakat makalah ini dapat dijadikan sebagai cerminan untuk mengetahui
bagaimana pentingnya olahraga terutama pada olahraga sepak bola, basket dan volly.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sepak Bola
a. Pengertian sepak bola

Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang
masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga
paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya
dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan
yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, cuma penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan
atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya cuma
diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk
menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak
gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir
masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu
penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan. Peraturan pertandingan secara
umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA),
yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.

b. Sejarah Sepak Bola

Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A
History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di
era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat
dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang
disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di
dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya
dengan paha. Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah
dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han,
orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti
“menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”.
Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan
menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang. Jepang pun tidak mau
ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka
menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda,


perkembangannya pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada
saat itu. Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin
Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan
nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola

3
semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-
alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap
kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang
membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.

c. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

1. Lapangan

Pertandingan dapat dilakukan di lapangan yang permuka’annya dilapisi dengan rumput


asli atau buatan / artificial, sepanjang ketentuan tentang itu ditetapkan dalam peraturan
kompetisi yang berlaku. Ukuran lapangan sepaknola sebagai berikut :

Lapangan permainan sepak bola harus berbentuk 4 persegi panjang, dan garis samping
atau touch line ( harus lebih panjang dari garis gawang goal line ). Panjang : Min 90 m
(100 yard). Max 120 m (130 yard). Lebar : Min 45 m (50 yard). Max 90 m (100 yard).
Standart ukuran sepak bola Interasional : Panjang : Min 100 m (110 yard). Max 110 m
(120 yard). Lebar : Min 64 m (70 yard). Max 75 m (80 yard)

a. Marka lapangan

Lapangan permainan sepak bola ditandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk dalam
daerah permainan yang dibatasinya. 2 garis batas yang panjang disebut garis sampinh 2 garis
yang pendek disebut garis gawang. Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).
Lapangan permainan dibagi dalam 2 bagian oleh sebuah garis tengah. Titik tengah terdapat
pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radios 9,15 m (10
yard)

b. Garis lingakaran tengah

Garis lingkaran tengah atau area kick off memiliki diameter 9,15 meter. Kenapa di sebut
Kick off Area? Karena di tengahnya terdapat titik yang digunakan pemain untuk memulai
permainan (Kick Off). Itulah ukuran lapangan bola standar FIFA,berminat membuatnya?

c. Area Kotak Penalti

Area kotak penalti merupakan area dimana penjaga gawang bebas menyentuh bola
menggunakan tangan. Pemain harus berhati-hati jika berada di kotak penalti,karena jika

4
melanggar pemain lawan di kotak penaltinya sendiri,akan menguntungkan pemain lawan
karena dapat hadiah penalti yakni tendanga berjarak 11 meter di depan gawang. Pemain
lawan (penendang bola) hanya berhadapan dengan penjaga gawang ( kiper). Dalam
lapangan sepak bola ada 2 are penalty yaitu area penalti besar dan area penalty kecil.
Penalty besar Yakni area rawan,karena jika pemain lawan di langgar di dalam kotak
ini,pemain lawan akan mendapat penalti. Ukuran area ini adalah panjang 40-45 meter dan
lebar 16-19 meter. Sedangkan area penalti besar yakni area dimana penjaga gawang
mempunyai hak penuh,tidak dapat di ganggu pemain lain di tempat ini. Are kotsk penalti
kecil memiliki ukuran panjang 18 meter dengan lebarnya 5,5 meter.

d. Bususr tendangan sudut

Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera dibuat seperempat lingkaran dengan radius
1m ( 1 yard) ke dalam lapangan permainan

2. Peralatan

a. Gawang

Terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut: 2 buah garis tegak lurus
dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri kanan gawang dengan jarak , 5,5 m ( 6 yard)
diukur dari bagian sebelah dalam tiang gawang. Ke-2 garis ini ditarik ke dalam lapangan
permainan dengan panjang 5,5 m (6 yard) dan dihubungkan dengan gais yang sejajar
dengan garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah
daerah gawang

b. Bola

Berbentuk bundar atau bulat. Ukuran Lingkaran atau keliling


bola antara 68-71 cm dan Berat tidak lebih dari 450 gr dan tidak
kurang dari 410 gr pada saat dimulainya pertandingan. Tekanan
udara dengan 0.6 sampai 1,1 atm (600-1100 gr/cm2) pada
permukaan laut (8,5 lbs / sq inci sampai 15,6 lbs / sq inci).

c. Kostum

Baju kaos atau kemeja olahraga. Celana pendek (jika memakai celana dalam
penghangat, warnanya harus sama dengan warna celana pendek utama). Kaos kaki. Sepatu
Pelindung tulang kering (seluruhnya terturup oleh kaos kaki, terbuat dari bahan yang sesuai,
missal ; karet, plastik / bahan sejenisnya). Sarung tangan untuk penjaga gawang.

d. Bendera tendangan sudut

Jumlah bendera tendangan sudut yaitu 4 buah, masing-masing 2 bendera untuk wilayah
permainan dan dipasang disisi kiri dan kanan gawang. Bendera tersebut memiliki Tinggi
tiang bendera 100-150 cm.

e. Jaring

Jaring merupakan anyaman tambang yang menutupi bagian belakang dan samping
gawang. Anyaman itu tembus pandang, namun mampu menahan laju bola yang menembus
gawang

5
e. Aturan dalam olahraga sepak bola

1. Posisi Pemain

Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang
pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga
gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi
gawang dari serangan lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang
berbeda dengan pemain lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk
menghentikan serangan lawan. Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah
penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang
bermain dekat dengan pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak
gol ke gawang lawan. Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai
pola atau taktik permainan. Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai
kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian
tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan
oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat).

2. Lama Permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama
15 menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat
maka diadakan adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap
akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera
yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini
disebut sebagai injury time atau stoppage time. Gol yang dicetak dalam perpanjangan
waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti
hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun
tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).

3. Pelanggaran

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat
memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan
dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian
mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran
seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-
kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan
tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang
melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu
kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan. Pemain yang
mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan
pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah
pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan,
meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol,
menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga
gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain
yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti.

6
4. Wasit, hakim garis dan petugas permainan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya


pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan.
Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan
bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang
terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah
bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan
adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak
mengikuti posisi pemain belakang terakhir. Petugas terakhir memiliki tugas untuk
mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan
memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga
bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim
dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau
penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.
Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang
pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

f. Teknik dan Taktik atau formasi dalam olahraga sepak bola

A. Teknik

Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik.
Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain
sepakbola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola
adalah Menendang ( kicking ), Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ), Menggiring
( dribbling ), Menyundul ( heading ), Merampas ( tacling ), Lemparan Kedalam ( trow – in )
dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping ). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik
Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.

1. Menendang ( kicking )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang
paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan
menembak kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke
bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki
bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.

a. Menendang dengan kaki bagian dalam.


Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
 Badan menghadap sasaran di belakang bola.
 Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki
menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
 kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
 setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).
b. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :

7
 Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm,
ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
 Kaki tendang berada dibelakang bola, dengan ujung kaki menghadap
kedalam.
 kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
 Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –
tengah bola.
 Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.

c. Menandang dengan punggung kaki


Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak
ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
 Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu ada diletakkan
di samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit
ditekuk. Kaki tending berada dibelakang bola dengan punggung kaki
menghadap kedepan atau sasaran.
 Kaki tending tarik kebelakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat. Pada
tengah-tengah bola gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan diangkat
kearah sasaran.

2. Menghentikan Bola ( Stopping )


Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan
menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah
untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan
untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
 Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
 Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
 Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam
kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
 Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
 Kaki penghenti mengikuti arah bola. Untuk menghentikan bola masih
terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan
punggung kaki, paha, dada, serta kepala apabila memungkinkan.

3. Menggiring bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh
karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian
kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain
untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan
menggunakan kaki bagian dalam :
 Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
 Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
 Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan.
 Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai

8
 Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
 Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.

B. Taktik atau Formasi


Formasi permainan sebuah tim merupakan bagian penting dari strategi sepak
bola. Istilah formasi mengacu pada penyusunan pemain dalam sebuah tim, baik
pemain depan, pemain tengah, dan pemain belakang selama pertandingan berlangsung.
Hal ini meliputi penetapan posisi tiap pemain, ruang geraknya, serta menentukan tugas
setiap pemain sesuai posisinya. Sebelum menetapkan formasi tim, seorang pelatih
harus mengetahui kualitas pemain yang dimiliki, serta kekuatan dan kelemahan setiap
pemain, sehingga pelatih memiliki pandangan untuk menentukan posisi
pemain yang bersangkutan, yaitu pada posisi yang tepat dan saat yang tepat. Selain itu,
pelatih juga harus mengetahui kondisi masing-masing pemain, baik dari sisi fisik
maupun mentalnya, siap atau tidak untuk
tampil membela tim.
Tim sepak bola dengan pola menyerang tentu berbeda dengan tim dengan pola
bertahan dalam penentuan formasi permainannya. Tim dengan pola menyerang akan
menempatkan lebih dari seorang pemain depan (striker), sedangkan tim dengan pola
bertahan akan menempatkan lebih banyak pemain belakang (defender) untuk menjaga
area gawangnya dari serangan tim lawan. Untuk masing-masing pola permainan
diperlukan keterampilan dalam bermain, serta kesadaran tiap pemain akan tugas atau
fungsinya sesuai posisi, baik ketika menyerang atau bertahan, terutama mengetahui
pemain lawan mana yang harus ia jaga ketika tim lawan menguasai bola.
Faktor lain yang memengaruhi penentuan formasi tim sepak bola adalah tim
lawan. Seorang pelatih pasti sudah mempelajari karakter permainan tim lawan untuk
menentukan formasi yang cocok untuk menghadapi tim tersebut. Beberapa formasi
permainan yang sering digunakan dalam permainan sepak bola antara lain pola 4 - 2 -
4, 4 - 3 - 3, 4 - 4 - 2, dan 1 - 3 - 3 - 3. Keempat formasi sepak bola tersebut memiliki
perbedaan pada penempatan jumlah pemain pada masing-masing posisi, baik posisi
penyerang, pemain tengah, ataupun pemain belakang

a. Formasi 4 – 2 – 4
Formasi 4 - 2 - 4 dilakukan dengan
menempatkan empat pemain
belakang untuk menjaga daerah
pertahanan, dua pemain tengah untuk
membantu penyerangan dan
pertahanan ketika timnya kalah bola,
serta
empat pemain depan untuk
menyerang gawang tim lawan.

9
Formasi ini pertama kali digunakan tim Brazil pada kejuaraan dunia tahun 1958 di Swedia,
dimana Brazil berhasil menjadi juara. Gambar disamping menunjukkan posisi tiap pemain
dalam formasi 4 - 2 - 4.

b. Formasi 4 – 3 – 3
Formasi 4 - 2 - 4 memasang empat
pemain depan untuk merusak
pertahanan lawan. Dengan menarik
salah satu penyerang ke belakang
maka akan terbentuk formasi 4 - 3 -
3. Dengan formasi ini berarti sebuah
tim memiliki empat pemain
belakang, tiga pemain tengah, dan
tiga penyerang. Dengan memiliki tiga
gelandang akan lebih mendukung
sistem pertahanan dibandingkan
hanya dua gelandang seperti pada
formasi 4 - 2 - 4. Kekuatan lini tengah ini selain membantu pertahanan juga bertugas menjaga
aliran bola atau menyuplai bola untuk striker (penyerang), dalam usaha untuk membobol
gawang lawan. Susunan pemain pada formasi 4 - 3 - 3 dapat dilihat pada Gambar.

c. Formasi 4 – 4 – 2

Formasi 4 - 4 - 2 cenderung
berkonsentrasi untuk memperkuat
sistem pertahanan. Dukungan empat
gelandang di lapangan tengah
membuat pertahanan tim semakin
solid ketika tim dalam keadaan
tertekan. Strategi penyerangan lebih
sering mengandalkan serangan balik.
Formasi 4 - 4 - 2 ini memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain pemain
belakang terutama wing back juga terlibat dalam penyerangan, permainan sayap lebih hidup,
lapangan tengah dan belakang selalu balance (seimbang), dan pergerakannya yang teratur
dan rapi dapat membuat tenaga yang dikeluarkan lebih efisien. Sementara itu, kelemahan
formasi 4 - 4 - 2 yaitu terletak pada susunan pemainnya. Susunan pemain tengah dan
belakang yang sejajar cenderung mudah ditembus oleh umpan terobosan atau kombinasi
satu-dua.

d. Formasi 1 – 3 – 3 – 3

Berbeda dengan formasi lainnya,


formasi 1 - 3 - 3 - 3 menempatkan
seorang libero di depan penjaga
gawang. Libero adalah pemain
penjelajah yang bertugas membantu
rekan satu tim serta melindungi daerah
pertahanan sendiri dari serangan
lawan.

10
11
2. Bola Basket
a. Pengertian Bola Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Pemain di tiap tim berjumlah 7 orang, dengan
ketentuan 5 orang pemain inti dan 2 orang pemain cadangan. Bola basket sangat cocok
untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan
lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya
yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola
tersebut. Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk
Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya.

Permainan ini sangat digemari oleh para remaja karena dapat dimaikan oleh pemain
putra ataupun putri secara beregu. Lama waktu perminan 2 x 20 menit dan istirahat 10
menit. Tujuan permainan basket adalah memasukan bola kedalam ring lawan sebanyak-
banyaknya. Bagi regu yang dapat memasukan bola ke dalam ring (keranjang) lawan paling
banyak dinyatakan sebagai pemenangnya. Oleh karena itu basket sering disebut sebagai
salah satu olahraga yang unik dan sangat menarik untuk dimainkan. Ini membuat permainan
basket semakin merajarela dikalangan remaja.

b. Sejarah Bola Basket

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh
seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru olahraga asal
Kanada, Amerika Serikat yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa
profesional di YMCA (Young Mens Cristian Association) di Springfield, Massachusetts
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Awalnya, Naismith harus membuat suatu permainan yang sesuai dimainkan di ruang
tertutup serta permainan yang tidak terlalu keras, dan tidak ada unsur menendang, menjegal,
dan menarik serta tidak sukar dipelajari permainan ini digunakan untuk mengisi waktu para
siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Langkah pertama diujinya
beberapa permainan, termasuk permainan yang terinspirasi dari permainan yang pernah ia
mainkan saat kecil di Ontario. Dari hasil percobaan yang dilakukan akhirnya sampai pada
satu kesimpulan bahwa permainan itu harus dilakukan dengan bola yang bentuknya bulat,
tidak menjegal , dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk membawa
bola sebagai pengganti menendang adalah mengoper serta menggiringnya (dribbling).
Gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga
dengan sasaran yang demikian pengutamaannya tembakan tidak terletak pada kekuatan
menendang, tetapi pada ketepatan menembak (shooting).
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu sebagai sasarannya, tetapi
berhubung pada waktu percobaan yang ada hanya keranjang (basket) buah kersik kosong,
maka keranjang itulah yang dijadikan sasaran tembakan. Dari sasaran inilah kata basket
dimunculkan dan dari nama permainan tersebut disempurnakan menjadi basketball. Pada
tahun 1892 untuk pertama kalinya Naismith memperkenalkan permainan bola basket
kepada masyarakat Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1894 untuk pertama kalinya
Prof. Dr. James A Naismith dan Dr. Luther Gullick mengeluarkan peraturan resmi yang
pertama tentang permainan bola basket. Tahun 1913 diadakan kejuaraan bola basket far
eastern dimana dalam kesempatan itu, regu dari Filiphina berhasil mengalahkan regu dari

12
China. Beberapa tahun kemudian, Tentara Pendudukan Amerika dan YMCA
memperkenalkan bola basket di negara-negara di Eropa.
Pada tahun 1919 untuk pertama kalinya permainan bola basket dipertandingkan
dalam olimpiade militer. Tahun 1932 diadakan kongres bola basket yang terletak di
Genewa, Swiss. Negara yang hadir dalam kongres tersebut adalah : Argentina,
Cekoslovakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania, dan Swiss. Keputusan penting yang
dihasilkan adalah terbentuknya federasi bola basket internasional : Federation International
de Basket Ball (FIBA). Dalam permainan ini dibagi menjadi dua regu dengan 5 orang di
tiap regu. Pemain di tiap tim berjumlah 7 orang, dengan ketentuan 5 orang pemain inti dan 2
orang pemain cadangan. Pertandingan basket dipimpin oleh 3 orang wasit yang bertugas
mengawasi jalannya pertandingan. Wasit tersebut dibagi menjadi 2 tugas, 1 orang wasit
menempati wasit inti di tengah lapangan, sedangkan 2 orang wasit berperan sebagai wasit
garis.

c. Lapangan dan Peralatan Bola Basket

1. Lapangan

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni
panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar didalam perkembangannya pada sejarah
basket National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk
standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam
lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter, dengan ukuran lebar garis yaitu
0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang
garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter. Ukuran lapangan permainan bola basket dapat
disajikan sebagai berikut: Panjang lapangan 28 meter, Lebar lapangan 15 meter, Jari-
jari lingkaran 1,80 meter, Lingkaran daerah tembakan tiga angka 6,25 meter, dan Garis
tembakan bebas ke garis belakang 5,80 meter.

2. Peralatan

13
a. Bola basket

Berikut ini contoh bola basket: terbuat dari karet yang


berlapis sejenis kulit. Bola harus dipompa hingga kencang
sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm
mampu melambung sampai tinggi 120-140 cm, dengan
ukuran sebagai berikut : Keliling 75-78 cm, Ukuran berat
600-650 gram, Lapisan luar kulit yang lentur, Lapisan dalam
karet sejenisnya

b. Ring Basket

Keranjang terdiri atas ring dan jala. Ring terbuat dari besi
keras, sedangkan jala berupa tali anyaman yang pada
umumnya terbuat dari bahan nilon. Rincian ukuran dari
keranjang atau ring basket adalah sebagai berikut : Garis
tengah ring 0,45 meter, Tinggi ring dari tanah 3,5 meter,
dan Panjang jala 0,45 meter.

c. Papan Pantul

Papan pantul terbuat dari papan keras yang ditempatkan di


belakang ring untuk memantulkan bola jika tidak masuk ke
dalam keranjang atau untuk memasukkan bola ke dalam
keranjang dengan teknik tertentu (teknik pantulan). Papan
pantul terbuat dari kayu atau bahan lain yang sifatnya
sama, tebal papan ini 3 cm. Di tengah papan pantul
terdapat garis bingkai empat persegi panjang dengan
ukuran 0,59 meter x 0,45 meter. Ukuran papan pantul adalah sebagai berikut : Tebal
papan 0,003 meter, Panjang papan 1,20 meter, Lebar papan 0,90 meter, Tinggi
papan dari lantai 2,75 meter, dan Jarak dari belakang keranjang 0,15 meter.

d. Aturan dalam olahraga Basket

1. Posisi pemain

14
Dalam permainan bola basket, terdapat 5 posisi utama pemain, yaitu center (5 - C),
power forward (4 - PF), small forward (3 - SF), shooting guard (2 - SG), dan point guard (1 -
PG). Biasanya, posisi ini juga diwakilkan dengan angka untuk mempermudah penyebutannya.

Pemain tengah (center) biasanya ditempati oleh pemain yang bertubuh paling tinggi
dalam tim. Pada saat menyerang, Center bertugas menerima bola dan menembakkannya ke
ring, sedangkan pada saat bertahan, pemain ini menjadi pertahanan terakhir. Power forward
juga biasanya juga ditempati oleh pemain bertubuh tinggi karena bertugas sebagai penangkap
bola pantul yang gagal masuk ke dalam ring (rebound), terutama saat bertahan. Dalam posisi
menyerang, seorang PF diharapkan menangkap bola rebound dan segera menembakkannya
kembali ke dalam ring. Small forward, umumnya diisi oleh pemain yang agresif dalam
melakukan serangan ke daerah musuh dan juga memiliki tembakan yang konsisten dari bagian
luar garis tembakan bebas. Shooting guard umumnya diisi oleh pemain dengan kemampuan
bertahan dan mencuri bola yang baik. Dalam posisi menyerang, SG berperan sebagai
pemegang bola kedua dan juga menembakkan lemparan tiga angka. Point guard adalah
pemimpin penyerangan yang biasanya memiliki umpan (passing) dan dribble

2. Peraturan permainan
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:

 Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
 Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
 Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
 Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
 Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau
menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap
peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi
berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola
lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai
lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
 Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
(meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
 Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
 Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
 Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam
dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam
lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam

15
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan
bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda
pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
 Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-
turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
 Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap
telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang
terjadi.
 Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
 Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai
pemenang

3. Lama permainan
Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat
waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan
harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak
tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam
yaitu 5 detik

e. Teknik dalam olahraga Bola Basket

Teknik dasar bola basket meliputi: passing (melempar dan menangkap), dribbling
(menggiring bola), shooting (menembak), pivot (berputar dengan satu sumbu), rebound
(merayah bola), dan lay up. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Passing
Passing dan Catching merupakan istilah mengoper atau melempar dan atau menerima bola
selalu berhubungan dengan menangkap (catch ing) atau menerima bola. Operan biasanya
dilakukan dengan satu (1) atau dua (2) tangan serta harus cepat, tepat, dan keras, tetapi tidak liar
sehingga dapat dikuasai oleh lawan yang menerimanya. Namun, mengoper bola tidaklah
semudah yang dibayangkan orang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoper
bola antara lain: arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan (intercept) lawan; waktu
yang diguakan harus tepat; perasaan(feeling); dan hindari melempar menyilang.
Untuk dapat melakukan passing, pemain harus dapat menguasai cara-cara memegang,
menangkap, dan mengoper atau melempar bola.
a. Memegang Bola
Sikap tangan membentuk mangkok besar adalah cara memegang bola basket yang benar.
Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola
agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan
badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki
membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan
dan lutut rileks.

b. Menangkap Bola
Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di
atas kepala dan menangkap bola di depan dada. Perhatikan bola agar selalu dalam

16
penguasaan. Rentangkan jari-jari tangna dan pergelangan tangan harus rileks untuk
menjemput bola menggunakan telapak tangan. Saat bola masuk di antara kedua telapak
tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah
datangnya bola.

c. Mengoper atau Melempar Bola


Ada tiga cara yang bisa dilakukan dalam melempar atau mengoper bola. Melempar bola
dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang
dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola
memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).

Gambar 1: Over head pass(operan diatas kepala) Gambar 2: Chest pass(operan dada)

Gambar 3: bounce pass(operan pantul)


2. Dribbling
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan atau kesegala
arah. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan, hal ini juga
merupakan suatu usaha untuk mengamankan bola dari rampasan lawan. Saat bola bergerak ke
atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai
titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan
pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua
cara, yaitu menggiring bola rendah, dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah
bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan(kontrol bola). Sedangkan, menggiring
bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan
(untuk kecepatan).

3. Shooting
Shooting atau menembak adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring
basket lawan untuk meraih poin. Shooting merupakan sasaran akhir setiap bermain, juga
termasuk unsur yang menentukan kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan
ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu

17
berusaha untuk dapat melakukan tembakan Shooting atau menembak ini harus dilakukan
sesering mungkin untuk melatih anak merasakan gerakannya dengan benar serta dapat terlatih
ketepatannya. Untuk para atlit yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam
melakukan shooting atau menembaknya antara lain: One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).
Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).

4. Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan
salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat. Teknik
ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain yang
memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola tidak boleh
melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola. Untuk menghindari bola dari
sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu
usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros
(tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang
lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab
dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan. Pivot dapat berbentuk: In Front
Pivot (front turn) dan Reverse Pivot (reverse turn).

5. Rebound
Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini
dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan untuk
melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk
mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang
akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan “ Kalau tidak dapat
memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang”, hal ini dapat dibenarkan
sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.
Teknik merayah bola (rebound) dapat dibagi menjadi dua yaitu: Defensive Rebound (merayah
bola pada saat bertahan), dan Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan waktu
(timing) yang baik. Sebaiknya teknik rebound ini diberikan saat masih yunior sehingga para
pemain sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing)
dan menutup lawan.

6. Lay Up
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua
langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan
melayang.

7. Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga
menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat
pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting
dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda
basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.

8. Hook Shoot
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari
pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang
menghadang dan pemain bisa agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony

18
Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan
keakuratan mencapai 80%.

9. Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus. Yaitu dengan
melompat dan melakukan tembakan yang liar dan sulit untuk di gagalkandan .

10. Crossover
merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau
sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di
antara celah kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta
Hawks)
11.Slamdunk
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu
hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ke ring basket.
Walaupun simpel, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil
untuk dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi.

19
3. Bola Volly
a. Pengertian dan Sejarah Bola Volly
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan.
Masing-masing tim memiliki enam orang pemain. sejarah Permainan Bola Voli Permainan
bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika
bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada
Young Men Christain Association (MCA).
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933
YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional.
Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974
pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak.
Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal
Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan
diParis. Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
Permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas, Mudah dimainkan, Alat-alat
yang digunakan untuk bermain sangat sederhana, Permainan ini sangat menyenangkan,
Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil, dapat dimainkan di alam bebas maupun
di ruang tertutup, dan dapat di mainkan banyak orang.
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah
tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini
terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai
sekarang permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi
bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan
nasional yang pertama di Jakarta.

b. Lapangan dan Peralatan Bola Volly


1. Lapangan
Ukuran lapangan bola voli yang
umum adalah 9 meter x 18
meter. Garis batas serang untuk
pemain belakang berjarak 3 meter
dari garis tengah (sejajar dengan
jaring). Garis tepi lapangan adalah 5
cm.
2

2. Bola
Keliling bola 65-67cm, Berat bola 250-280gram, Tekanan udara 0,48-0,52kg/cm, dan
Jalur bola 12-18 jalur.

20
3. Net
Panjang net 9,5 m, lebar net 1 m, Tinggi
jaring putra 2, 43 m, Tinggi jaring putri 2, 24
m, dan Di bagian tepi jaring di pasang antena
dengan ukuran panjang antena 1,80 m.

c. Aturan Permainan Bola Volly

1. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah
5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri
dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali
libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain
dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain
yang terdaftar tidak dapat diganti.
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka permain
bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam
ke posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya).

2. Peraturan permainan.
Aturan – aturan yang berlaku pada permainan bola volly antara lain :
 Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
 Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali
memblok / membendung)
 Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya
: kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
 Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan hal itu
di hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)
 Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang
memukulnya maka dihitung satu pukulan
 Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak
menggangu permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
 Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah
lawan
 Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain
lawan
 Tidak noleh menyentuh / menginjak garis tengah
 Bagian dari badan tidak boleh menyentuh lapangn lawan
 Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis batas lapangan bola dinyatakan keluar
 Menyentuh bola diluar lapangan bola dinyatakan keluar
 Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna bola dinyatakan keluar

3. Kesalahan pada saat servis

21
 Bola servis menyentuh antena
 Pada saat memukul bola , kaki menginjak garis lapangan
 Bola tidak dilambungkan terlebih dahulu
 Bola dipukul keluar lapangan
 Mengulur – ulurkan waktu / memperlambat permainan
 Servis dari luar garis perpanjangan lapangan

4. Lama Permainan
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh / mengumpulkan angka
25 terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24 – 24,
maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu
adalah pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
 Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan
dua set.
 Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set.

d. Teknik dalam Olaraga Bola Basket


A. Passing
1. Passing Bawah

Passing bawah memiliki 5 jenis yaitu pass bawah dua tangan, pass bawah satu tangan,
pass bawah bergulir kesamping, pasbawah bergulir kebelakang, dan pass bawah meluncur
kedepan.
Cara pelaksanaannya :
 Pemain melakukan sikap siap.
 Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º
dengan badan.
 Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
 Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
 Kembali kepada sikap siap.

2. Passing Atas

Passing bawah memiliki 4 jenis yaitu pass atas normal, pass atas setengah bergulir
kebelakang, pass atas bergulir kesamping, dan pass atas meloncat
Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan
kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka
bola terlihat seperti dipantulkan.
 Pemain melakukan sikap siap.
 Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan
kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
 Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk
didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
 Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas
dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.

22
 Kembali kepada sikap siap.
B. Servis
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan
kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri
sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan
yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat
badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan
terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan. macam-macam underhand service
: back spin underhand serve (bola berputar kebelakang), top spin (cutting) underhand serve(
bola berputar keatas), inside spin underhand serve (bola berputar kedalam), outside spin
underhand serve (bola berputar keluar).

2. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk
Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan
yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak
menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh
tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha
yang lainnya. Macam-macam Overhead Service : Top Spin Overhead Serve (Bola berputar
keatas), Inside Spin Overhead Serve (Bola berputar kedalam), Outside Spin Overhead Serve (
Bola berputar keluar), dan Drive Overhead Serve (Bola berputar keatas)

3. Floating Service
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam
posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap
kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan
digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.


Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan
lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat
badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan
dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung
tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net,
berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.

23
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti
sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian
rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan
kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat
mengacaukan irama permainan lawan. Keuntungan menggunakan jump serve adalah Dapat
menjatuhkan mental lawan, Mempersulit lawan untuk membangun serangan, Memudahkan
blocker untuk melakukan bendungan, dan Memudahkan kerja defender.
Teknik Jump Serve :
 Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
 Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
 Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah
mengontrol putaran bola kedepan.
 Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
 Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server
meloncat dan memukul bola.
 Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike,
tidak terpatah-patah.

C. Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola
dan Mendarat.

1. Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik,
dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak
kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

2. Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat
kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk
sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih
banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

3. Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan,
pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna.
Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

4. Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang
kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap
bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat
diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak

24
tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan
kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan,
telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk
menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras
& cepat turun kelantai.

5. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap
badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat
saat meloncat.

Macam-macam Smash :

1. Open : Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola
dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi : Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak
perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat
keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola
Open

3. Quick : Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak
satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan
tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan
pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya.
Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight : Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar
lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring.
Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan
langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.

5. Drive : Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat
smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang
akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas
badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk
cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian
muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus
dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan
putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy : Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash,
tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari
tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola
ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang
tergantung pada situasi.

25
7. Bola 3 meter: Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul
yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati
garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang : Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step : Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali
gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk
mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L : Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda.
Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru
kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

26
2.1 PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN.
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-
masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah
bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola
ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola
adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan
gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai
daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari
bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
Handball juga dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di
Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang
dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam
kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak
pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi
mahasiswa.

2.2 TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN


Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai beberapa
macam teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada umumnya bola tangan berjalan
dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus memiliki
teknik yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan cepat, memiliki
kelincahan (agility) dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola
dengan tepat sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik serta
menguasai beberapa teknik menembakkan bola ke gawang lawan.

Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada
pembahasan saat ini terdiri dari:
1 Menggiring Bola (Dribbling)
2 Mengoper Bola (Passing)
3 Menangkap Bola (Catch)
4 Menembakkan Bola (Shooting)
Keempat teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-masing
disertai dengan gambar yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami

1 Menggiring Bola (Dribbling)

27
Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat
memantulkan bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring.
Salah satu kendala yang bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka (outdoor)
dalam menggiring bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga menambah
tingkat kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola
akan tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan
pantulang antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak
memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh pada saat mendribbling. Dribbing itu pada
hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling silang. Khusus
dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk
guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu kelenturan
pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang sementara
digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat
dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara tangan pada
saat melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas
dari jangkauan si penggiring

2 Mengoper bola(Passing)
Mengoper bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang
sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan
yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam menjaga
pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan bola tangan, oeran bola dari tangan
ke tangan sangat penting dalam usaha membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan
lawan, guna menghasilkan sebuah gol. Passing dalam hakekatnya perbagi dalam dua
bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan satu tangan.

1. Passing dengan dua tangan


Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat,
namun perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus
dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang.
Passing bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga
tubuh yang disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang
diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk
mengoper bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian
disalurkan dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing

28
dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass dan
Underhand pass.
a) Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang bola
direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan
posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak kedepan, guns
memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat melepaskan
bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan kedepan seiring dengan terlepasnya
bola.
b) Overgead Pass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas
kepala, posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di
lepaskan kedua tangan diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan
mengantisipasi supayah badan tidak jatuh ke depan.
c) Underhand Pass (operan bawah)
Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu
kaki sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang
bola yang persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan
kedepan. Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan
posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.

2. Passing Dengan Satu Tangan


Operan dengan satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan,
yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua
mongoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan lemparan harus
dilakukan dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu
harus dilakukan dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan
(power position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi
akan menjamin jauhnya lemparan.
a) Javeline Pass (Posisi Seperti Lemparan Lembing)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang
kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan
juga berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki
yang di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan base
ball.
b) Side Pass (operan samping)

29
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi
45opandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada
kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
c) Reverse Pass (Membalik)
Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh
tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan
tangan kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing
melewati belakang pantat (bokong) ke samping.

3 Menangkap Bola (Catch)


Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya,
posisi tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah
penangkap, agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu,
yang tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact
dari bola dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua
lengan dan salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola
merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya
perlu dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu pemain depan, permainan tengah, pemain
belakang lebih-lebih penjaga gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam
menangkap bola. Bagaimana posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya
dengan menjulurkan kedua tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola dalam
penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan dada.

1. Menangkap bola setinggi dada


Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif
gampang dalam mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan
guna menyambut datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola
ditangkap maka tari ke depan dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang
dirampas oleh lawan.
2. Menangkap bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola yang datangnya sangat tinggi,
biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi
badan tegap, kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap ditarik ke
depan dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam upaya jangkauan bola
yang di passing atau di lempar tinggi.
3. Menangkap bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk
menangkap bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama.

30
4. Menangkap bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan
pada saat menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada
saat disentuh/ ditabrak pemain lawan.
5. Menangkap bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola
menggelinding di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke
samping.

4 Menembak Bola (Shooting)


Menembak adalah bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke
gawang. agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak
(Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam
waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat.
Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga
menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah
pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah.

1 The Standing Throw shot (tembakan berdiri)


Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan
sedikit membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di
shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki
kanan sedikit agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks
disamping badan
2 The Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan
dengan lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi
tubuh dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil
membuka kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di
shootingnya bola.
3 The Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini
membelakangi gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian
menembakkan bola dengan posisi condong ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua
telapak tangan menyentuh lantai secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut
90o,dada, perut dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke
atas menjauhi lantai

4 The Fall Shot

31
Tembakan sambil menjatuhkan badan ke depan, dimulai dari shooting bola disamping
telinga kemudian melompat ke depan sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan
posisi terlentang.
5 The side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan membuka tangan da kaki lebar sambil badan
dimiringkan kekanan bagi penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan
diangkat dan dibungkukkan bola di shoot dengan keras dari samping setinggi paha.
6 The Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari,
bawa bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di
tarik ke belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara
horizontal. Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan
kuat mendarat dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan tangan kanan
meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.
7 The Reverse Shot (tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi arah tembakan
kemudian bola dipegang dengan kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka
posisi tangan kiri bedara di bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang
bola lewat samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang
bersamaan dengan bola di shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.

32
2.3 Peraturan-Peraturan Permainan Bola Tangan

PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN


1. Lapangan berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.
2. Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda.
Garis gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm

33
Detail Gawang

PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME OUT


1. Waktu permainan adalah :
a) 16 th atau lebih 2x 30 menit
b) 12 - 16 th 2 x 25 menit
c) 8-12 th 2 x 20 menit
d) Waktu Isfirahat 10 menit
e) Overtime (Setelah istirahat 5 menit dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan
istrihat antar babak 1 menit.

2. Adu penalty untuk menentukan pemenang:


a) Lemparan dari garis 7m
b) Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa dipilih bebas) dan pemain yang terkena
diskualifikasi/dikeluarkan dapat berpartisipasi
c) wasit menentukan gawang yang di pakai
d) wasit melakukan lempar koin dan team pemenang memilih akan rnefernpar. pertama
atau terakhir
3. Time Out normal 1 menit 1 x setiap paruh waktu tiap tim.

PERATURAN 3: BOLA
Ukuran keliling dan berat Bola

34
1. Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cin / 425-475 gr
(IHF3)
2. Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th : 54-56
cm / 325-375 gr (IHF 2)
3. Anak putri 8-14th dan anak putra 8-12th : 50-52 cm / 290-330 gr
(IHF 1)

PERATURAN 4: TIM, PERGANTIAN PEMAIN DAN PERLENGKAPAN.


1. Permainan 7 lawan 7 termasuk satu penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal
pemain dalam sebuah tim adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan
berlangsung adalah 4 orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat
demikian pula bagi setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
2. Pergantian pemain :
a. Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis pergantian)
b. Pemain yang digantikan hrs sudah meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
c. Pemain yang melakukan pelanggaran akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut
d. Ada tambahan skors 2 menit apabila pemain tersebut di atas melanggar kembali
e. lemparan bebas bagi lawan.
3. Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik bagian belakang 20cm dan depart 10cm.
Semua pemain yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan wama
yang sama, warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga
gawang dari tim lawan.

4. Daerah Pergantian Pemain

Daerah pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah.
Tempatnya sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di sebelah
kanan maka tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari garis tengah,
begitu sebaliknya.

PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG


a. Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan
pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
b. Penjaga gawang diperbolehkan

35
1 Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang
2 Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3 Meninggalkan area gawang dengan Bola.
c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
1 Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper
2 Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika penjaga
gawang berada di dalam area gawang
3 Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area
gawang
4 Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola
5 Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang
atau bergerak keluar kearah area bermain
6 Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan
yg melakukan lemparan 7m.
PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG
1. Hanya seorang Kiper yang diijinkan berada di wilayah.gawang,
2. Ketika Pemain memasuki wilayah gawang :
a. Lemparan Kiper ketika pemain tim yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan
mendapatkan keuntungan dengan masuknya ke wilayah gawang.
b. Lemparan bebas ketika .pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
c. Lemparan 7m ketika pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
3. Diperbolehkan memasuki wilayah gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola
sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan.
4. Bola yang bergulir didalam wilayah gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang. Jika
ada pemain tim yang sama dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut
maka akan di kenakan lemparan bebas.
5. Sebuah bola yang telah kembali dari liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah
pertandingan maka bola slap dimainkan kembali.

PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF


1 Memainkan bola yang diperbolehkan adalah melempar, menangkap, rnenghentikan,
mendorong atau menggelindingkan bola dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.
2 Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik.
3 Mengambil maksimum 3 langkah dari bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki
digerakkan dari satu tempat ketempat lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi
tumpuan.

36
4 Berlari atau berdiri diperbolehkan
a. memantulkan bola dan kembali menangkapnya
b. menggiring / mendrible
c. mengelindingkan bola
d. memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dalam 3 detik dan tidak lebihdari 3
langkah

Hal yang tidak diijinkan:


a. menyentuh bola dengan kaki kecuali bola telah dilempar
b. pemain bergerak dengan bola diluar lapangan pertandingan dengan satu/dua kakinya dengan
bola masih didalam lapangan, lemparan kedalam
5. Bermain Pasif (memegang bola tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk
mencetak gol, menunda-nunda dalam melakukan eksekusi dalam melakukan lemparan dan
dihadiahi lemparan bebas tim lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.

PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF


1. Hal - hal yang diijinkan :
a. menggunakan telapak tangan dan tangan dalam menguasai bola.
b. rnerentangkan tangan saat, bola melewati-tim. lawan adalah tidak dalam penguasaan
bola.
c. menggunakan badan untuk menghalangi lawan
d. bodi kontak dengan lawan
2. Hal - hal yang tidak diijinkan:
a. menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
b. menghalangi laju lawan dengan tangan dan kaki
c. menarik atau menahan, mendorong, lari atau melompat ke arah lawan
d. membahayakan lawan
3. Aturan kekerasan diatur dengan diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi
perseorangan diawali dengan peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualffikasi.
4. Seorang pemain tidak diperkenankan membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang
menyerang,

PERATURAN 9 : MENCETAK GOL


Gol dicetak jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak
dianggap sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads
pertandingan

PERATURAN 10 : LEMPARAN AWAL

37
1 Saat memulai pertandingan, Lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar
koin dan memutuskan memulai permainan dengan memilih bola di posisinya.
2 Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak
pertama.
3 Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
4 Lemparan awal dari arah mana saja di tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir
sekitar 1,5m. Dan harus dilakukan dalarn 3 detik.
5 Taman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada
peluit dari wasit,
6 Dalam kasus lemparan bebas Setelah terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua
area lapangan, tetapi harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.

PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM


1 Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan bola
menyentuh langit-langit atau instalasi atas lapangan
2 Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit
3 Lemparan kedalam dilakukan dari tempat dimana bola melewati garis samping atau
melewati luar.garis gal dari persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.
4 Pelempar harus berdiri dengan kaki di garis sampai bola lepas dari tangannya.
5 Saat lemparan kedalam dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari pelempar,
tetapi diperbolehkan berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.
PERATURAN 12 : LEMPARAN KIPER
1. Lemparan Kiper dilakukan :
a) Pemain lawan memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran
b) Kiper sudah menguasai bola dan bola tidak bergerak dilantai area gawang
c) Pemain-lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai
di area gawang
d) Saat bola melewati garis luar gawang setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari
tim lawan.
2. Lemparan Kiper tanpa peluit dari wasit.

PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS


1. Jika Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut
kehilangan kepemilikan bola dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan
tim tersebut kehilangan kepemilikan-bola.
2. Lernparan bebas tanpa peluit dari wasit dan bertempat dimana pelanggaran dilakukan.
3. Jarak lawan dari pelempar harus setidaknya 3m.

38
PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER
1. Lemparan 7 meter diberikan saat :
a. Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh tim lawan secara illegal
b. Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak angka
c. Kesempatan emas mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada
hubungannya dengan permainan atau karena kesalahan teknis.
2. Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik setelah peluit dari wasit.
3. Pemain yang melakukan Lernparan 7m harus mengambil posisi. Dibelakang garis 7m, tidak
lebih jauh dari 1 m dari garis tersebut.
4. Taman satu tim pelempar harus memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika
melanggar lemparan bebas bagi lawan ,
5. Lemparan 7m diulang kembali jika kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas dari tangan
pelempar (kecuali terjadi goi)
6. Tidak diijinkan mengganti kiper setelah si pelempar sudah siap untuk melaksanakan
lemparan 7m.

PERATURAN 15 : INSTRUKSI UMUM UNTUK PELAKSANAAN LEMPARAN


1. Pelempar harus memposisikan posisi yang benar untuk melempar.
2. Teman si Pelempar harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan yang
dipermasalahkan.
3. Pemain bertahan harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan dan tetap di posisi
yang benar sampai bola meninggalkan tangan si pelempar.

PERATURAN 16A : HUKUMAN


1. Peringatan apabila:
a. Kecurangan dan. Pelanggaran
b. Kecurangan berkali-kali
c. Kelakuan yang tidak sportif dari seorang pemain atau official tim
2. Skorsing 2 menit apabila :
a. Kesalahan pergantian pemain
b. Kecurangan yang diulang
c. Kelakuan tidak sportif dari pemain
d. Kelakuan tidak sportif dari official
e. Konsekwensi dari suatu diskualifikasi dari suatu official dan pemain
f. Kelakuan tidak sportif seorang pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2
menit (akumulasi)
g. Skorsing 2 menit untuk ketiga kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.

39
3. Diskualifikasi apabila:
a. Kelakuary tidak sportif oleh setelah tim trendepat peringatart'dart skors 2 menit
b. Kecurangan membahayakan keselamatan lawan
c. Kelakuan tidak sportif dari tim di luar lapangan
d. Menyerang pemain sebelum pertandingan
e. Menyerang tim
f. 3x skors .pada -pemain yang. Sama

4. Pengeluaran apabila :
a. Seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar
b. Harus keluar dari lapangan pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh pemain lain
5. Skorsing 4 menit apabila pemain yang diberi skorsing 2 menit jugabersalall akan tindakan
tidak sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. 'Tetapi jika untuk ketiga kalinya akan
didiskualifikasi.

PERATURAN 16A : PELANGGARAN DI LUAR WAKTU PERTANDINGAN SEBELUM


PERTANDINGKAN
1. Peringatan
2. Diskualifikasi- (pengulangan. skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam laporan
tertulis

40
PERATURAN 17 : WASIT
1. 2 orang Wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap pertandingan dan
mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
2. Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

PERATURAN 18 : PENCATAT WAKTU DAN SKOR


1. Pencatat waktu memiliki tangg.ung, jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu
istirahat, waktu pengskoran dan penundaan pemain.
2. Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor, mencatat
pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi. Tugas lain seperti memeriksa para pemain
dan offisiai tim di area pergantian dan keluar masukriya pernain pengganti
3. Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu tim yang
bermain tentang waktu yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.
4. Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus memberikan tanda akhir di
pertengahan waktu dan akhir pertandingan.

41
BAB II

PENUTUP

1. Kesimpulan
1. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley merupakan olahraga beregu yang
memiliki permainan dengan tujuan yang sama yaitu menyerang untuk mencetak angka
dan bertahan agar lawan tidak mendapat angka.
2. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley adalah olahraga yang mengutamakan
kerjasama tim baik sesama para pemainnya maupun kepada pelatih.
3. Dalam olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley memilki aturan yang harus
ditaati untuk dimanikan karena olahraga mengedepankan fair play.
4. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley tidak hanya memilki aturan tetapi
juga yang perlu diperhatikan yaitu teknik dasar dalam memainkanya. Olahraga sepak
bola, bola basket, dan bola volley memilki teknik yang mudah bila dipelajari.
5. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley adalah permainan yang
menyenangkan, menggembirakan, seru dan penikmatnya tidak hanya kaula dewasa tapi
mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua menyukainya.
2. Saran
1. Siswa hendaknya dapat berolahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley selain
sebagai sarana olahraga, merupakan salah satu permainan yang dapat mengasah
kemampuan fisik dan pikiran.

2. Guru sebaiknya dapat mengajarkan Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley
kepada siswa selain sebagai suatu aspek penilaian olahraga ini juga dapat dijadikan
sebagai sarana dalam memupuk rasa solidaritas dan kekompakan dalam tim.

42

Anda mungkin juga menyukai