Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN

A. Sejarah Bola Tangan Di Dunia

Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sampai saat ini
dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan
telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senan tiasa lebih mahir menggunakan tangan di
bandikan kakinya. Sebagai mana telah diklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bolah
tangan jauh lebih awal dari pada sepak bola, walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan
bolah tangan yang di mainkan pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah
bola tangan modern. Dimana bentuk permainan dan peraturan masih sangsat berbeda. Permainan
“urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey)
dan Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200
Masehi). Sebagai mana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang di perkenalkan
dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther Von der Volgelwiede (1170-
1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan
sebagai bentuk kuno dari permainan bola tangan. Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-
1533) menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan
menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat Inuit yang hidup
di dataran hijauh menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan menggunakan
tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan
bola tangan” agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk segerah
menyertakan aturan dalam permainan bola tangan.

Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian Nyborg, Demmark pada
tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun pendiri bola tangan justru pakar pendidikan
jasmani yang memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang berdasarkan dua
bentuk permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan “Kӧnigsbergerball”. Di Swedia Wallstrӧm juga
memperkenalkan permainan bola tangan di negaranya pada tahun 1910.

Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola tangan
lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr. Karl Schelenz
memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar (cutdoor) di beberapa Negara
Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang hingga saat ini dikenal
sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.

Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir
Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari bola
tangan lapangan.
Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan
Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1936 untuk pertama
kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola tangan di Jerman. Akhirnya pada tahun 1946 usulan dan
undangan Denmark dan Swedia delapan Negara mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional
atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia,
Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta
sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putrid.

B. Sejarah Bola Tangan Di Indonesia

Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada
waktu berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi ini
dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat nasional d Negara kita sampai
sekaran belum didirikan. Namun bila membuka lembaran sejarah ternyata bola tangan 11 pemain,
pernah mengisi acara pertandingan dalam pecan olahragaga nasional, tetapi hanya pada PON ke II
yang diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada waktu itu hanya terdiri dari 4 daerah
yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa timur. Setelah itu, belum ada usaha serius dari
pihak-pihak tertentu agar bola tangan bias dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional.

Selain pada PON, permainan bola tangan juga perna mengisi acara dalam Pekan Olahraga
Mahasiswa keV yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi permainan bola tangan
11 pemain ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain mengalami kemunduran yg akhirnya
menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya untuk mendirikan induk organisasi seharusnya tetap ada,
supaya permainan bola tangan mengalami kemajuan dimasa yang akan datang.

2.2 PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN.

Permainan Bola tangan adalaholahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7
pemain (6 pemain dan 1penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang
lawandengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah.
Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain,
bukan kaki.

Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di
tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh
dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama
2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan diOlimpiade

Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia,
khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan
11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra
kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi
maupun oleh organisasi mahasiswa.

2.3 TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN

Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai beberapa
macam teknik dasar yang perlu di pelajari. Namun pada umumnya bola tangan berjalan dengan tempo
yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus memiliki teknik yang tinggi. Pemain
harus dapat melakukan start lari dengan cepat, memiliki kelincahan (agility) dapat menangkap bola
dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat sasaran. Selain itu juga pemain harus
memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa teknik menembakkan bola ke gawang
lawan.

Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada
pembahasan saat ini terdiri dari:

1 Menggiring Bola (Dribbling)

2 Mengoper Bola (Passing)

3 Menangkap Bola (Catch)

4 Menembakkan Bola (Shooting)

Keempat teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-masing
disertai dengan gambar yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami

1 Menggiring Bola (Dribbling)

Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat memantulkan bola
supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring.

Salah satu kendala yang bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka (outdoor)
dalam menggiring bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga menambah tingkat
kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan tergantung
pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan pantulang antara dribbling di
tempat dan dribbling sambil bergerak memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh pada saat
mendribbling. Dribbing itu pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling
silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk
guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu kelenturan
pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang sementara digiring.
Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat dibutuhkan, serta diiringi
dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara tangan pada saat melakukan dribbling supaya
bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas dari jangkauan si penggiring

2 Mengoper bola(Passing)

Mengoper bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang sangat
penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan yang cantik dan
menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam menjaga pertahanannya, itu juga yang
terjadi dalam permainan bola tangan, oeran bola dari tangan ke tangan sangat penting dalam usaha
membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan, guna menghasilkan sebuah gol. Passing
dalam hakekatnya perbagi dalam dua bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan
satu tangan.

1. Passing dengan dua tangan

Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun
perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih tergantung
dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang.

Passing bola dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga
tubuh yang disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang
diperlukan,maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper
bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian disalurkan dan
digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing dengan dua tangan
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass dan Underhand pass.

a) Chest Pass (operan depan dada)

Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang bola
direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan posisi kaki
tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki sedikit agak kedepan, guns memberikan dorongan
yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua
tangan di kuruskan kedepan seiring dengan terlepasnya bola.

b) Overgead Pass (operan diatas kepala)


Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas
kepala, posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di lepaskan kedua
tangan diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan mengantisipasi supayah
badan tidak jatuh ke depan.

c) Underhand Pass (operan bawah)

Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu kaki
sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang bola yang persis
berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan kedepan. Pandangan kearah
sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.

2. Passing Dengan Satu Tangan

Operan dengan satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan,
yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua mongoper
untuk mengecoh lawan. Khusus untukjaveline pass, pelaksanaan lemparan harus dilakukan dengan
mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus dilakukan dalam waktu
maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power position) yang maksimum juga.
Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya lemparan.

a) Javeline Pass (Posisi Seperti Lemparan Lembing)

Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang
kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan juga berada
di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang di belakang sedikit
diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan base ball.

b) Side Pass (operan samping)

Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi
o
45 pandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada kesamping,
posisi tunuh tetap dipertahankan.

c) Reverse Pass (Membalik)

Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh
tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan tangan kanan,
maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing melewati belakang pantat
(bokong) ke samping.

3 Menangkap Bola (Catch)


Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya, posisi
tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap, agar
dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang tidak kalah
pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact dari bola dapat tersaur dan
dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua lengan dan salurkan daya penahan
sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola merupakan salah satu teknik dasar yang sangat
penting dan pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu pemain
depan,permainan tengah, pemain belakang lebih-lebih penjaga gawang yang memang memerlukan
kecakapan dalam menangkap bola. Bagaimana posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola,
tekniknya dengan menjulurkan kedua tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola
dalam penguasaan, secepat mungkin di tarik di depan dada.

1. Menangkap bola setinggi dada

Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang dalam
mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna menyambut
datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola ditangkap maka tari ke depan
dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.

2. Menangkap bola tinggi

Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola yang datangnya sangat tinggi, biasanya
berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi badan tegap, kedua
tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap ditarik ke depan dada. Makin tinggi postur
tubuh seseorang makin bagus dalam upaya jangkauan bola yang di passing atau di lempar tinggi.

3. Menangkap bola di kanan/ kiri badan

Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk menangkap
bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama.

4. Menangkap bola rendah setinggi lutut

Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat
menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat disentuh/
ditabrak pemain lawan.

5. Menangkap bola menggelinding

Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola menggelinding
di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke samping.

4 Menembak Bola (Shooting)


Menembak adalah bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang.
agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak (Eksplosif Power)
dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat
sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya
yang sungguh-sungguh sehingga menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling
menarik adalah pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga langkah.

1 The Standing Throw shot (tembakan berdiri)

Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit
membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan keras
lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak terangkat dengan
bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan

2 The Jump Shot (tembakan melompat)

Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan dengan
lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi tubuh
dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki dan
kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di shootingnya bola.

3 The Dive Shot

Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi
gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola dengan
posisi condong ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh lantai
secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut dan kaki depan menggelincir ke
lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas menjauhi lantai

4 The Fall Shot

Tembakan sambil menjatuhkan badan ke depan, dimulai dari shooting bola disamping telinga
kemudian melompat ke depan sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi terlentang.

5 The side Shot (tembakan menyamping)

Tembakan dari samping dengan membuka tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan
kekanan bagi penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan dibungkukkan
bola di shoot dengan keras dari samping setinggi paha.

6 The Flying Shot (tembakan melayang)


Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa
bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke belakang
bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara horizontal. Pinggang tarik
kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan kuat mendarat dengan kedua kaki
secara bersamaan menembak dengan tangan kanan meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri
meloncat dengan kaki kanan.

7 The Reverse Shot (tembakan Membalik)

Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi arah tembakan kemudian
bola dipegang dengan kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara
di bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat samping dengan posisi
menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan dengan bola di shoot dengan keras,
sambil membalikkan tubuh.

2.4 Peraturan-Peraturan Permainan Bola Tangan

PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN

1. Lapangan berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.

2. Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda. Garis
gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm
Gamabar Lapangan Bola Tangan

Detail Gawang

Gambar Detail Gawang

PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME OUT

1. Waktu permainan adalah :

a) 16 th atau lebih 2x 30 menit


b) 12 - 16 th 2 x 25 menit

c) 8-12 th 2 x 20 menit

d) Waktu Isfirahat 10 menit

e) Overtime (Setelah istirahat 5 menit dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan
istrihat antar babak 1 menit.

2. Adu penalty untuk menentukan pemenang:

a) Lemparan dari garis 7m

b) Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa dipilih bebas) dan pemain yang terkena
diskualifikasi/dikeluarkan dapat berpartisipasi

c) wasit menentukan gawang yang di pakai

d) wasit melakukan lempar koin dan team pemenang memilih akan rnefernpar. pertama atau
terakhir

3. Time Out normal 1 menit 1 x setiap paruh waktu tiap tim.

PERATURAN 3: BOLA

HandBall

1. Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cm / 425-475 gr (IHF3)
2. Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th : 54-56 cm / 325-375
gr (IHF 2)
3. Anak putri 8-14th dan anak putra 8-12th : 50-52 cm /290-330 gr
(IHF 1)

PERATURAN 4: TIM, PERGANTIAN PEMAIN DAN PERLENGKAPAN.


1. Permainan 7 lawan 7 termasuk satu penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal pemain
dalam sebuah tim adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan berlangsung
adalah 4 orang. Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat demikian pula bagi
setiap pemain di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.

2. Pergantian pemain :

a. Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis pergantian)

b. Pemain yang digantikan hrs sudah meninggalkan lapangan terlebih dahulu.

c. Pemain yang melakukan pelanggaran akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut

d. Ada tambahan skors 2 menit apabila pemain tersebut di atas melanggar kembali

e. lemparan bebas bagi lawan.

3. Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik bagian belakang 20cm dan depart 10cm. Semua
pemain yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan wama yang sama,
warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga gawang dari tim
lawan.

4. Daerah Pergantian Pemain

Daerah Pergantian Pemain

Daerah pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah.
Tempatnya sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di sebelah kanan
maka tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari garis tengah, begitu
sebaliknya.

PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG

a. Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan
pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.

b. Penjaga gawang diperbolehkan


1 Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang

2 Meninggalkan area gawang tanpa Bola

3 Meninggalkan area gawang dengan Bola.

c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :

1 Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper

2 Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang
berada di dalam area gawang

3 Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area
gawang

4 Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola

5 Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau
bergerak keluar kearah area bermain

6 Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg
melakukan lemparan 7m.

PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG

1. Hanya seorang Kiper yang diijinkan berada di wilayah.gawang,

2. Ketika Pemain memasuki wilayah gawang :

a. Lemparan Kiper ketika pemain tim yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan
mendapatkan keuntungan dengan masuknya ke wilayah gawang.

b. Lemparan bebas ketika .pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.

c. Lemparan 7m ketika pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.

3. Diperbolehkan memasuki wilayah gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola
sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan.

4. Bola yang bergulir didalam wilayah gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang. Jika ada
pemain tim yang sama dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut maka akan
di kenakan lemparan bebas.
5. Sebuah bola yang telah kembali dari liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah
pertandingan maka bola slap dimainkan kembali.

PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF

1 Memainkan bola yang diperbolehkan adalah melempar, menangkap, rnenghentikan, mendorong


atau menggelindingkan bola dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.

2 Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik.

3 Mengambil maksimum 3 langkah dari bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki digerakkan dari
satu tempat ketempat lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi tumpuan.

4 Berlari atau berdiri diperbolehkan

a. memantulkan bola dan kembali menangkapnya

b. menggiring / mendrible

c. mengelindingkan bola

d. memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dalam 3 detik dan tidak lebihdari 3
langkah

Hal yang tidak diijinkan:

a. menyentuh bola dengan kaki kecuali bola telah dilempar

b. pemain bergerak dengan bola diluar lapangan pertandingan dengan satu/dua kakinya dengan bola
masih didalam lapangan, lemparan kedalam

5. Bermain Pasif (memegang bola tanpa membuat gerakan apapun untuk menyerang untuk mencetak
gol, menunda-nunda dalam melakukan eksekusi dalam melakukan lemparan dan dihadiahi lemparan
bebas tim lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.

PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF

1. Hal - hal yang diijinkan :

a. menggunakan telapak tangan dan tangan dalam menguasai bola.

b. rnerentangkan tangan saat, bola melewati-tim. lawan adalah tidak dalam penguasaan bola.

c. menggunakan badan untuk menghalangi lawan

d. bodi kontak dengan lawan


2. Hal - hal yang tidak diijinkan:

a. menarik atau memukul bola dengan tangan lawan

b. menghalangi laju lawan dengan tangan dan kaki

c. menarik atau menahan, mendorong, lari atau melompat ke arah lawan

d. membahayakan lawan

3. Aturan kekerasan diatur dengan diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi perseorangan
diawali dengan peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualffikasi.
4. Seorang pemain tidak diperkenankan membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang
menyerang,

PERATURAN 9 : MENCETAK GOL

Gol dicetak jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak dianggap
sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads pertandingan

PERATURAN 10 : LEMPARAN AWAL

1 Saat memulai pertandingan, Lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar koin
dan memutuskan memulai permainan dengan memilih bola di posisinya.

2 Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak pertama.

3 Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.

4 Lemparan awal dari arah mana saja di tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir sekitar
1,5m. Dan harus dilakukan dalarn 3 detik.

5 Taman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum ada
peluit dari wasit,

6 Dalam kasus lemparan bebas Setelah terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua area
lapangan, tetapi harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.

PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM

1 Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan bola
menyentuh langit-langit atau instalasi atas lapangan

2 Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit


3 Lemparan kedalam dilakukan dari tempat dimana bola melewati garis samping atau melewati
luar.garis gal dari persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.

4 Pelempar harus berdiri dengan kaki di garis sampai bola lepas dari tangannya.

5 Saat lemparan kedalam dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari pelempar,
tetapi diperbolehkan berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.

PERATURAN 12 : LEMPARAN KIPER

1. Lemparan Kiper dilakukan :

a) Pemain lawan memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran

b) Kiper sudah menguasai bola dan bola tidak bergerak dilantai area gawang

c) Pemain-lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai di
area gawang

d) Saat bola melewati garis luar gawang setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari tim
lawan.

2. Lemparan Kiper tanpa peluit dari wasit.

PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS

1. Jika Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut
kehilangan kepemilikan bola dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim
tersebut kehilangan kepemilikan-bola.

2. Lernparan bebas tanpa peluit dari wasit dan bertempat dimana pelanggaran dilakukan.

3. Jarak lawan dari pelempar harus setidaknya 3m.

PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER

1. Lemparan 7 meter diberikan saat :

a. Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh tim lawan secara illegal

b. Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak angka

c. Kesempatan emas mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada
hubungannya dengan permainan atau karena kesalahan teknis.

2. Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik setelah peluit dari wasit.


3. Pemain yang melakukan Lernparan 7m harus mengambil posisi. Dibelakang garis 7m, tidak lebih
jauh dari 1 m dari garis tersebut.

4. Taman satu tim pelempar harus memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika melanggar
lemparan bebas bagi lawan ,

5. Lemparan 7m diulang kembali jika kiper melewati garis 4m sebelum bola lepas dari tangan
pelempar (kecuali terjadi goi)

6. Tidak diijinkan mengganti kiper setelah si pelempar sudah siap untuk melaksanakan lemparan
7m.

PERATURAN 15 : INSTRUKSI UMUM UNTUK PELAKSANAAN LEMPARAN

1. Pelempar harus memposisikan posisi yang benar untuk melempar.

2. Teman si Pelempar harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan yang dipermasalahkan.

3. Pemain bertahan harus mengambil posisi untuk menentukan lemparan dan tetap di posisi yang
benar sampai bola meninggalkan tangan si pelempar.

PERATURAN 16A : HUKUMAN

1. Peringatan apabila:

a. Kecurangan dan. Pelanggaran

b. Kecurangan berkali-kali

c. Kelakuan yang tidak sportif dari seorang pemain atau official tim

2. Skorsing 2 menit apabila :

a. Kesalahan pergantian pemain

b. Kecurangan yang diulang

c. Kelakuan tidak sportif dari pemain

d. Kelakuan tidak sportif dari official

e. Konsekwensi dari suatu diskualifikasi dari suatu official dan pemain

f. Kelakuan tidak sportif seorang pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2 menit
(akumulasi)

g. Skorsing 2 menit untuk ketiga kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.
3. Diskualifikasi apabila:

a. Kelakuary tidak sportif oleh setelah tim trendepat peringatart'dart skors 2 menit

b. Kecurangan membahayakan keselamatan lawan

c. Kelakuan tidak sportif dari tim di luar lapangan

d. Menyerang pemain sebelum pertandingan

e. Menyerang tim

f. 3x skors .pada -pemain yang. Sama

4. Pengeluaran apabila :

a. Seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar

b. Harus keluar dari lapangan pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh pemain lain

5. Skorsing 4 menit apabila pemain yang diberi skorsing 2 menit jugabersalall akan tindakan tidak
sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. 'Tetapi jika untuk ketiga kalinya akan
didiskualifikasi.

PERATURAN 16A : PELANGGARAN DI LUAR WAKTU PERTANDINGAN SEBELUM PERTANDINGKAN

1. Peringatan

2. Diskualifikasi- (pengulangan. skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam laporan tertulis

PERATURAN 17 : WASIT

1. 2 orang Wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap pertandingan dan
mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.

2. Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

PERATURAN 18 : PENCATAT WAKTU DAN SKOR

1. Pencatat waktu memiliki tangg.ung, jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu
istirahat, waktu pengskoran dan penundaan pemain.
2. Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor, mencatat
pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi. Tugas lain seperti memeriksa para pemain dan
offisiai tim di area pergantian dan keluar masukriya pernain pengganti

3. Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu tim yang
bermain tentang waktu yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.

4. Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus memberikan tanda akhir di pertengahan
waktu dan akhir pertandingan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Permainan Bola tangan adalaholahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7
pemain (6 pemain dan 1penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang
lawandengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke lantai/ke tanah.
Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain,
bukan kaki.

Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak penjajahan Belanda, tetapi sayang
sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya top
organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-perkumpulan bola tangan serta tidak adanya
pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951.

Secara Garis Besarnya tehnik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari:

1 Menggiring Bola (Dribbling)

2 Mengoper Bola (Passing)

3 Menangkap Bola (Catch)

4 Menembakkan Bola (Shooting)

3.2 SARAN
Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat memahami
permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan dan sampai
dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya akan lebih mengenal
olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan yang ada di Indonesia, sudah diketahui
bola tangan bisa dikatakan olahraga yang kurang populer di kalangan masyarakat, penulis bermaksud
membuat makalah ini selain memenuhi tugas dari bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa
mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan Olahraga bola tangan kepada kalangan masyarakat dan
dapat mengembangkan prestasi bola tangan di Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai