Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Permainan Handball


Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan
sebuah bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-
mantulkan bola ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah
dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk
menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan
lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan
dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di
Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang
dimainkan ialah bola tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam
kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak
pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi
mahasiswa.
Sedangkan Menurut para ahli Permainan Bola tangan adalah :
1. Menurut Haris (1991:12)
Haris mengatakan bahwa permainan bola tangan juga memiliki prinsip-prinsip
seperti cabang olah raga pada umumnya. Yang mana prinsip-prinsip tersebut
seperti permainan bola tangan merupakan permainan tim, menggunakan tangan
untuk memainkannya, serta hasil pertandingan ditentukan dengan banyaknya
goal yang terjadi. Olah raga ini dikatakan sebagai bentuk modifikasi/gabungan
dari sepak bola dan bola basket.

2. Menurut Mahendra (2000:9)


Permainan bola tangan umumnya melatih kemampuan gerak dasar untuk
membentuk kemampuan kecepatan gerak dan kekuatan selain tentunya adalah
koordinasi dan kolektivitas. Permainan ini memerlukan gerak dasar yang
menyerupai permainan bola basket, seperti kemampuan berlari cepat, lari
mengubah arah dengan, melompat, melempar dan bergerak ekplosif.

3. Menurut Lutan (1998:67)


Adapun menurut Lutan bola tangan merupakan sebuah permainan dengan irama
yang cepat dengan melibatkan dua tim yang mana masing – masing tim terdiri
dari tujuh orang dengan berbagai tugas, seperti mengoper, melempar,
menangkap, dan mendribel sebuah bola kecil menggunakan tangan mereka
sambil berusaha menciptakan gol ke gawang tim lawan. Tim dengan gol
terbanyak dinyatakan sebagai pemenang. Permainan ini terdiri dari dua babak
dengan masing -masing babak sepanjang 30 menit yang dipotong dengan
sepuluh menit istirahat.
B. Sejarah Permainan Handball
1. Sejarah Bola Tangan Di Dunia
Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga
yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia
sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang
laki-laki akan senantiasa lebih mahir menggunakan tangan di bandingkan kakinya.
Sebagaimana telah diklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bola
tangan atau handball jauh lebih awal dari pada sepak bola, walaupun dengan
peraturan yang masih kuno. Permainan bola tangan atau handball yang di mainkan
pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan
modern. Dimana bentuk permainan dan peraturan masih sangsat berbeda.
Permainan “urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang
digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan Harpaston yang dimainkan oleh
orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200 Masehi).
Sebagaimana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang di
perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama
Walther Von der Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut
merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari
permainan bola tangan. Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-1533
M) menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola
tangan menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahu 1793
masyarakat Inuit yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat
ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang
administrasi olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan”
agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk
segerah menyertakan aturan dalam permainan bola tangan (Bramasto, 2015).
Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian
Nyborg, Demmark pada tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun
pendiri bola tangan justru pakar pendidikan jasmani yang memindahkan bola
tangan lapangan pada pergantian abad yang berdasarkan dua bentuk permainan
“Raffbal” (bola tangkap) dan “Kӧnigsbergerball”. Di Swedia Wallstrӧm juga
memperkenalkan permainan bola tangan di negaranya pada tahun 1910 Masehi
(Bramasto, 2015).
Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba
menyebarkan bola tangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru
olahraga di Berlin, Dr. Karl Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola
tangan di lapangan besar (cutdoor) di beberapa Negara Eropa. Kemudian ia
mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang hingga saat ini dikenal
sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.
Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi
Atletik Amatir Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun
peraturan Internasional dari bola tangan lapangan.
Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF)
bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari
Amerika. Setelah tahun 1936 untuk pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia
bola tangan di Jerman. Akhirnya pada tahun 1946 usulan dan undangan Denmark
dan Swedia delapan Negara mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional
atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah
Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia.
Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara
dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.
2. Sejarah Bola Tangan Di Indonesia
Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada
tahun 1974, pada waktu berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian
pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk
organisasi tingkat nasional d Negara kita sampai sekaran belum didirikan. Namun
bila membuka lembaran sejarah ternyata bola tangan 11 pemain, pernah mengisi
acara pertandingan dalam pecan olahragaga nasional, tetapi hanya pada PON ke II
yang diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada waktu itu hanya
terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa timur.
Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan bias
dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional.
Selain pada PON, permainan bola tangan juga perna mengisi acara dalam
Pekan Olahraga Mahasiswa keV yang diselenggarakan di Medan pada tahun
1960. Akan tetapi permainan bola tangan 11 pemain ini hanya berlahan,
permainan bola tangan 11 pemain mengalami kemunduran yg akhirnya menjadi
tidak popular lagi. Tapi upaya untuk mendirikan induk organisasi seharusnya tetap
ada, supaya permainan bola tangan mengalami kemajuan dimasa yang akan
datang.

3. Sarana Prasarana permainan Handball


4. Aktivitas Gerak Spesifik Permainan Handball
5. Peraturan Permainan Handball
6. Manfaat Permainan Handball

Anda mungkin juga menyukai