Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENJAS

BOLA TANGAN

Oleh :

-Dwika Anugrah

- Farhan Muttaqin

- Khairan Napis

- Moh. Jefri

- Siti Agustia L

- Yunika Karmila K

SMA NEGERI 1 TARAKAN

TAHUN AJARAN 2018/2019


PERMAINAN BOLA TANGAN

1. SEJARAH BOLATANGAN

A. MASA YUNANI KUNO

Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan
bolatangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permaianan ”Urania”
yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan
”harpaston” yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus tahun 130
sampai 200 Masehi.

Di Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan ”tangkap bola”
yang diperkenal kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der
Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533) menggambarkan
permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain bolatangan dengan menggunakan telapak tangan
mereka”.

Pada tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi
dengan menggunakan bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga Denmark
mengijinkan permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan
mendorong untuk segera menyertakan atura dalam bolatangan. Bola tangan adalah olahraga beregu
di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha
memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40
m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling
gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang
digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit, Penalti dilakukan dari
jarak 7 meter.

B. Perintis bolatangan Lapangan Moderen

Bolatangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg,
Denmark pada tahun 1897. yang mempelopori bolatangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu
Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan justru pakar pendidikan jasmani yang
memidahkan bolatangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar dua bentuk permainan
’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”.
Di Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bolatangan dinegaranya pada tahun
1910.Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bolatangan
lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Karl Scelenz
memperkenalkan bentuk permainan bolatangan dilapangan besar (outdoor) di beberapa negara
Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peratuaran bolatangan uyang hingga saat ini dikenal
sebagai salaha satu pendiri bolatangan lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota
Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk
menyusun peraturan Internasional dari bolatangan lapangan.

C. Pelopor Federasi Bolatangan Internasional

Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade
Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk pertama kali
diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di Jerman.Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan
undangan Denmark dan Swedia delapan negara mendeklarasikan Federasi Bolatangan International
atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah denmark, Finlandia,
Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah
peserta sebanyak 150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.

D. Sejarah Bolatangan dalam Olimpiade

Pada tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan sebagai salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang terakhir diselenggarakan di
Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di athena diadakan penyambutan kecil untuk
merayakan 28 tahun berlangsungnya Olimpiade dan ke ikut sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan.
Bola tangan pada Olimpiade ini dipertandingkan di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center
disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh 14.000 suporter.

1.) Sekilas permainan Bola Tangan

Permainan bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola
yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan.

Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada
lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya,
dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan.

Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya
membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama menit.

2. PERATURAN BOLATANGAN

A. Cara bermain Bolatangan

Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek
dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bolatangan
dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat berlangsung permainan,
pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang dengan waktu main 2x30 menit untuk
putra dan 2 x 20 menit untuk pitri, berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -
60 cm.

Pinalti Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit
dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit
yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain.
Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke
dalam daerah pergantian pemain.

Jalannya Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6 sebagai pemain 1
sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball, cara melempar bola dengan
passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan bola dengan Shooting dari garis luar
setengah lingkaran depan gawang.

2.) Peraturan

a. Lapangan

Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:

• Panjang lapangan : 40 meter

• Lebar lapangan : 20 meter

• Garis pembatas lapangan : 5 cm

b. Gawang

Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang
adalah sebagai berikut:

• Tinggi gawang: 2 meter

• Lebar gawang : 3 meter

c. Daerah gawang

Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya
dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6
meter diukur dari tiang gawang.
d. Garis lempar bebas

Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang,
dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9
meter diukur dari tiang gawang

e. Garis tembakan hukuman

Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter
sejajar dengan garis gawang.

f. Bola

Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit
atau dari karet atau bahan sintetis lainnya. Bola berukuran:

• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram

Diameter : 58 – 60 cm.

• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.

Diameter : 54 – 56 cm.

g. Lama permainan

Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:

• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.

• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.

h. Wasit

Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang
sama dibantu oleh pencacat waktu.

C. Pemain

Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk seorang
penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan berlangsung. Mereka
masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian pemain.
Berikut adalah posisi dari masing-masing pemain:

1. Attacking Positions

2. Defending positions.

3. LW - Left Wing OD - Outside defender

4. LB - Left Back HD - Half Defender

5. CB - Center Backor playmaker FD - forward Defender

6. RB - right Bacck GK - goal keeper

7. RW - right Wing

8. PV – pivot

3. Teknik dasar permainan bola tangan

a. Teknik melempar bola

1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang
digunakan:

a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)

Description: http://www.dkimages.com/discover/Projects/RD116/previews/12346134.JPG

b) Lemparan dada (over chest pass)

c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)

2). Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini secara
relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu tangan adalah:

a) Lemparan dari atas bahu (javelin pass)

b) Lemparan dari samping badan (side pass)

c) Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)

b) Teknik menggiring bola (dribbling)

Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali dengan gerakan yang lambat
ke gerakan yang lebih cepat atau dari yangmudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah
dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk sistematika
dribbling antara lain:

1). Drible harus dengan satu tangan.

2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.

3). Drible zig-zag.

4). Drible – vivot – drible zig-zag.

5). Bodweaving – drible zig-zag.

b. Cara melakukan gerakan drible:

1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.

2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.

3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-
ujung jari tangan.

c. Teknik menembak bola

1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)

Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini
memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak
dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar
sulit ditangkap penjaga gawang.

2). Menembak saat bola keatas (the jump shot)

Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud
menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya
disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.

3). Menembak saat meloncat ke depan (the dive shot)


Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang
lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas
bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.

4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)

Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan
dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak
mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.

5). Menembak dari samping badan (the side throw)

Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga
bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara
ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya

6). Menembak saat melayang (the flying shot)

Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan
menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum
melompat pada waktu langkah terakhir.

Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat
cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi
penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga
atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan
(irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.

d. Teknik menangkap bola

Nangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menangkap bola adalah, sebagai berikut:

1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.

2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.

3). Posisi badan agak condong ke depan.

4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.


Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:

1). Tangkapan dua tangan dari didepan

2). Tangkapan dua tangan dari atas

4. Taktik dalam permainan

e. Pola Pertahamnan

• Pertahanan man to man : pertahanan ini dilakukan bila lawan menguasai bola, dan pemain
bertahan segera menjaga dengan ketat pemain penyerang yang memasuki daerahnya dengan cara
satu lawan satu.

• Pertahanan zone defence (pertahanan daerah): setiap pemain bertahan bertanggung jawab
menjaga daerah pertahanan masing-masing yang telah dibagi.

Pola penyerangan

• Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang mnenggunakan pola blocking dan screeving.

• Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan pola serangan dengan membentuk

formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.

• Serangan balik cepat (conter attack).

PERWASITAN BOLA TANGAN

A. Peraturan Permainan Bola Tangan

1. Tiap regu terdiri dari 12 pemain

2. Dalam suatu pertandingan setiap regunya paling sedikit harus ada 8 orang pemain sampai akhir
waktu bermain, jumlah ini dapat ditambah sampai dengan 11 pemain. Jadi banyaknyapemain suatu
ragu dalam pertandingan menjadi kurang dari 8, maka permainan diteruskan.

Wasit dapat mengakhiri pertandingan apabila salah satu regu tidak memenuhi jumlah pemain.
3. Permainan bola tangan dimainkan oleh regu masing-masing regu terdiri dari 7 pemain yang
berada dilapangan.

4. Mengganti pemain –pemain yang luka diwaktu pertandingan berjalan dapat dilakukan untuk
menjaga gawang dan satu pemain lapangan. Keputusan hal ini hanya terletak pada wasit (lemparan
bebas).

5. Setiap pemain yang memasuki dan meninggalkan lapangan permainan diwaktu permainan
berjalan harus seizin wasit. (lemparan bebas) lemparan bebas ini dijalankan pada tempat dimana
pemain itu dengan aktif mencampuri permainan, atau ditempat yang ditinggalkannya. Seorang
pemain yang meninggalkan lapangan permainan dengan kelakuan tidak sportif, tidak diperkenankan
kembali bermain untuk sisa waktu permainan.

6. Para pemain lapangan suatu regu harus berpakaian seragam, penjaga gawang harus dapat
membedakan dirinya dengan jelas dari pemain-pemain lainnya.

Sebaiknya jika pemain-pemain pada punggungnya bernomor 1-11 dengan penjaga gawang diberi no
1. Nomor harus kira-kira 20 cm tingginya dan terlihat jelas pada pakaian. Setiap pemain harus
bersepatu dan berseragam serta bernomor punggung/ dada. Pemain dilarang memakai sepatu
spikes, sepatu dop yang tajam, sepatu dengan kait, gelang tangan, arloji tangan, cincin, dan
kacamata tidak bermontur.

Wasit harus memeriksa satu dan lainnya sebelum permainan di mulai. Segala sesuatu yang tidak
menurut peraturan harus deperbaiki karena para pemain nanti tidak diijinkan untuk ikit dalam
permainan.

B. Waktu Dan Permainan Bola Tangan

1. Sebelum permaianan dimulai wasit mengadakan undian. Regu yang menang dapat memilh
gawang atau lemparan permulaaan.

2. Lemparan permulaan harus diadakan dititik tengah lapangan permaianan dalam 3 detik
sesudahnya tanda permulaan diberikan aba-aba (lemparan bebas)

3. Lemparan permulaan tak dapat dengan langsung menjadi satu angka (gol) lemparan penjaga
gawang

4. Permainan yang melakukan lemparan permulaan boleh menyentuh bola lagi, sesuah bola ini
disentuh oleh pemain lainnya (lemparan bebas)

5. Pada lemparan bebas semua pemain-pemain harus tinggal ditempatnya masing-masing


(lemparan bebas). Pemain regu lawan tidak diperkenankan maelalui lingkaran sebelum lelparan
permulaan dilakukan.

6. Lama waktu permainan :

Waktu permainan untuk kelompok putra adalah 2x30 menit dengan istirahat 10 menit atau 2x30
menit tanpa istirahat. Waktu permainan untuk kelompok putri adalah 2x20 menit dengan istirahat
10 menit, atau 2x20 menit tanpa istirahat. Apabila terjaadi perpanjangan waktu yang diakibatkan
kedudukan akhir terjadi gol sama (seri), maka setelah istirahat 6 menit diberi perpanjangan waktu
untuk kelompok putra 2x20 menit tanpa istirahat dan untuk kelompok putri 2x15 menit tanpa
istirahat.

7. Sesudah waktu istirahat maka dilakukan pertukaran tempat/gawang dan dilakukan lemparan
permulaan dari titik tengah lapangan permainan.

8. Waktu yang hilang karena penghentian permainan harus ditambah ½ waktu permainan yang
bersangkutan (time added), lama waktu tambahan ditentukan oleh kebijaksanaan wasit atau dewan
wasit.

9. Jika sebelum istirahat atau sebelum permainan berakhir, diadakan lemparan bebas atau
hukuman dan wasit telah memberikan tanda untuk melakukan lemparan itu, maka hasil lemparan
itu harus ditunggu meskipun waktu permainan itu lewat.

10. Jika suatu permainan diakhiri sebelum waktunya dan pemain-pemain belum meninggalkan
lapangan, maka wasit harus menyuruh bermain lagi dengan suatu tanda peluit. Dalam hal ini
permainan dimulai dengan lemparan wasit pada titik tengah lapangan permainan. Jika babak
pertama diakhiri sebelum waktunya dan pemain-pemain telah meninggalkan lapangan, maka oleh
wasit waktu yang ditetapkan harus dugunakan sebagai istirahat kemudian regu-regu mulai bermain
dibagian tempat seperti pada permulaan pertandingan.

Dengan lemparan wasit seperti diatas tadi, permainan dimulai dan jika waktu kekurangan
bermaindalam babak pertama itu lewat,maka permainan itu dihentikan/regu bertukar gawangdan
dengan tidak istirahatbabak kedua dimulai dengan biasa.

11. Jika karena permainan berakhir dengan keadaan yang sama harus dilangsungkan sampai ada
keputusan, maka sesudah istirahat 5 menit dan mengadakan undian baru, diadakan tambahan
permainan 2x20 menit dengan dilakukan pertukaran tempat permainan. Tambahan-tambahan
adalah 2x5 menit. Jika sudah kedua tambahan waktu belum ada juga tercapai ketentuan, maka
pertandingan diadakan lagi pada hari yang ditentukan.

C. Tugas Dan Daerah Kieper

Kiper boleh membawa lari bola di dalam daerah kiper. Kiper juga boleh keluar dari daerah kipernya,
tetapi kehilangan haknya sebagai kiper. Kiper juga boleh menahan bola dengan semua bagian badan
dan kiper boleh menendang bola sebelum disentuh.

Daerah Kiper

a. Hanya untuk kiper, pemain lain tidak boleh masuk.

b. Pemain penyerang boleh menembak sambil melayang diatas daerah kiper, tetapi bola sudah
harus dilepas sebelum kaki mendarat.

c. Bola yang berada di daerah kiper menjadi kekuasaan kiper.


D. Pelanggaran-pelanggaran

a. Membawa bola lebih dari tiga langkah

b. Memegang bola lebih dari tiga detik

c. Melempar bola keatas, kemudian ditangkap lagi sebelum bola menyentuh pemain lawan.

d. Menyentuh bola dengan tungkai bawah

e. Dengan sengaja melempar bola dengan lawan

f. Memasuki daerah kiper

g. Memukul, menarik, mendorong, menjatuhkan lawan

h. Dan segala tindakan menurut wasit yang merugikan

Penalti terjadi karena pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan
melayangkan kartu kuning

Pelanggran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain.
Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain
hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.

Anda mungkin juga menyukai