Anda di halaman 1dari 3

Nama: Anisa Puspitasari

Kelas : XII IPA 1


BOLA TANGAN
A. Pengertian Bola Tangan
Secara umum, bola tangan adalah cabang olahraga beregu yang setiap regunya terdiri
dari 7 pemain dan saling berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Regu
dengan jumlah gol terbanyak akan menjadi pemenang.

Secara prinsip, permainan bola tangan mirip dengan futsal atau sepak bola. Bedanya,
setiap pemain pada permainan bola tangan melakukan operan, umpan, dan tembakan
ke gawang lawan menggunakan tangan.

Setiap tim bola tangan juga terdiri dari satu kiper di belakang dan sisanya bermain di
depan, baik sebagai pemain bertahan maupun penyerang. Gerakan-gerakan pada
permainan ini terdiri dari mengoper, melempar, hingga menangkap bola.

B. Sejarah Bola Tangan


Permainan bola tangan ternyata sudah ada sejak abad 130-200 masehi, yaitu pada
zaman Yunani Kuno. Saat itu, permainan yang menyerupai bola tangan saat ini diberi
nama urania.
Lalu, pada abad ke-11, permainan ini terus menyebar ke berbagai negara, termasuk
Jerman. Di Jerman, bola tangan dipopulerkan oleh Walther Von Der Vgeweide
dengan nama yang berbeda, yaitu fangballspiel. Dalam bahasa Indonesia, istilah itu
berarti permainan tangkap bola yang terdiri dari 11 pemain. Kemudian masuk abad
ke-14, permainan bola tangan mulai merambah ke banyak negara di Eropa dan
Amerika. Misalnya, suku eskimo di Amerika Serikat sudah memainkan bola tangan
pada abad ke-17.
Perkembangan di dunia modern
Memasuki abad ke-19, permainan bola tangan mengalami perubahan secara
mendasar. Contohnya yang awalnya dimainkan oleh 11 pemain menjadi 7 orang
pemain saja. Lalu, penyebutan namanya menjadi bola tangan lapangan. Dua tokoh
yang dianggap menjadi penemu permainan bola tangan modern adalah Hirschman dan
Dr. Karl Schelenz yang berasal dari Jerman. Hingga pada abad ke-20, dibentuk induk
organisasi olahraga bola tangan internasional, yaitu International Handball Federation
(IHF) pada tahun 1946. Lalu tahun 1954, IHF mengadakan kejuaraan bola tangan
pertama di dunia. Saat itu, ada 160 negara yang menjadi peserta.
Masuknya permainan bola tangan ke Indonesia
Permainan bola tangan pertama kali dikenal oleh masyarakat Indonesia disebut-sebut
sejak masa penjajahan Belanda. Namun, bola tangan baru dikenal oleh masyarakat
luas pada tahun 1951, tepatnya pada PON ke-2 di Jakarta. Saat itu, bola tangan
dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan.
C. Teknik Dasar Bola Tangan
Dalam permainan bola tangan, ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh para
pemain, yaitu:
1. Memegang bola. Cara memegang bola adalah dengan menggunakan kedua
tangan dan menempelkan jari-jari ke permukaan bola. Jarak antara kedua
telapak tangan sekitar 10-15 cm. Bola tidak boleh dipegang terlalu erat atau
terlalu longgar.
2. Mengoper bola. Cara mengoper bola adalah dengan melemparkan bola ke arah
teman satu tim dengan menggunakan satu atau dua tangan. Ada beberapa jenis
operan, yaitu operan atas, operan bawah, operan samping, operan pantulan,
dan operan tembak.
3. Menangkap bola. Cara menangkap bola adalah dengan menyambut bola yang
datang dengan kedua tangan dan menyesuaikan posisi jari-jari dengan arah
datangnya bola. Tangan harus dibuka lebar dan tidak kaku. Bola harus
ditangkap di depan tubuh dan tidak boleh menyentuh badan.
4. Menggiring bola. Cara menggiring bola adalah dengan memantulkan bola ke
tanah dengan menggunakan satu tangan secara bergantian. Bola harus
dipantulkan setinggi pinggang dan tidak boleh lebih dari tiga langkah. Pemain
harus menggiring bola sambil berlari atau berjalan.
5. Menembak bola. Cara menembak bola adalah dengan melemparkan bola ke
arah gawang lawan dengan menggunakan satu atau dua tangan. Ada beberapa
jenis tembakan, yaitu tembakan lurus, tembakan melengkung, tembakan
pantulan, tembakan lob, dan tembakan sambil melompat.
D. Ukuran Bola dan Lapangan Bola Tangan
Bola yang digunakan dalam permainan bola tangan memiliki ukuran berbeda antara
tim putra dan putri. Bola untuk tim putra beratnya mencapai 425-475 gram,
sedangkan untuk putri 325-400 gram. Diameter bola juga berbeda, tim putra
kelilingnya lebih besar, yaitu antara 58–60 cm. Sementara untuk putri, keliling bola
yang harus digunakan adalah 54–56 cm.
Lapangan bola tangan berukuran panjang 90 sampai dengan 110 meter dan lebar 55
sampai dengan 65 meter. Lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama besar oleh
garis tengah. Di setiap bagian lapangan terdapat sebuah gawang yang berukuran
panjang 3 meter dan tinggi 2 meter. Di depan gawang terdapat area penjaga gawang
yang berbentuk setengah lingkaran dengan radius 6 meter. Di luar area penjaga
gawang terdapat garis lemparan bebas yang berjarak 9 meter dari gawang. Di samping
gawang terdapat garis lemparan samping yang berjarak 1 meter dari pinggir lapangan.
E. Aturan-Aturan
•Lamanya permainan. Durasi permainan bola tangan antara putra dan putri memiliki
perbedaan. Durasi dalam permainan bola tangan untuk putra yaitu 2×30 menit
diselingi dengan istirahat 10 menit. Sedangkan untuk putri, durasi permainan yaitu
2×20 menit diselingi istrirahat 15 menit.
•Offside. Setiap pemain yang berada di daerah lawan melebihi posisi pemain lawan
akan dikenai pelanggaran offside. Pelanggaran ini bisa mempengaruhi jumlah nilai
yang akan diperoleh.
•Ukuran bola. Ukuran bola yang digunakan dalam permainan bola tangan berbeda
antara tim putra dan putri. Bola untuk tim putra beratnya mencapai 425-475 gram,
sedangkan untuk putri 325-400 gram. Diameter bola juga berbeda, tim putra
kelilingnya lebih besar, yaitu antara 58–60 cm. Sementara untuk putri, keliling bola
yang harus digunakan adalah 54–56 cm.
•Aturan gol. Proses tembakan atau lemparan yang dianggap sah menjadi sebuah gol
adalah ketika bola melewati garis gawang.
•Aturan penjaga gawang. Seorang penjaga gawang memiliki aturan main yang sedikit
berbeda dengan pemain. Penjaga gawang boleh melempar bola menggunakan segala
cara, boleh menyentuh bola dengan kaki atau bagian bawah tubuh, dan boleh keluar
dari area penjaga gawang asalkan tidak membawa bola.
•Pelanggaran. Ada beberapa pelanggaran yang bisa dilakukan oleh pemain, seperti
menahan bola lebih dari 3 detik, menggiring bola lebih dari 3 langkah tanpa
memantulkan, menyentuh bola dengan kaki atau bagian bawah tubuh, melakukan
kontak fisik dengan pemain lawan, dan melakukan gerakan tidak sportif.

Anda mungkin juga menyukai