Anda di halaman 1dari 12

PERMAINAN HANDBALL

DI SUSUN OLEH:

ARIFIN
ARBI INGGONG
MIQUAL BERTUS BALI
RENALDY SATU
FAYEN

INSTITUT KEGURIAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
TAHUN 2021
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERMAINAN BOLA TANGAN


a. Sejarah Bola Tangan di Dunia
Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu
olahraga yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan
telah berusia sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah
menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senan tiasa lebih mahir
menggunakan tangan dibandikan kakinya. Sebagaimana telah diklaim oleh
sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bolah tangan jauh lebih awal
dari pada sepak bola, walaupun dengan peraturan yang masih kuno.

Permainan bolah tangan yang di mainkan pada masa Yunani kuno


merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan modern. Dimana
bentuk permainan dan peraturan masih sangat berbeda. Permainan “urania”
yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh
Homer dan Odyssey) dan Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang
Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200 Masehi). Sebagai mana
dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang di perkenalkan
dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther
Von der Volgelwiede (1170-1230M), dimana sebuah keterangan tersebut
merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai Bentuk kuno
dari permainan bola tangan. DiPerancis, seorang yang bernama Rabelais
(1494- 1533) menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan
“mereka bermain bola tangan menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih
jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat Inuit yang hidup di dataran hijauh
menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan
menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi olahraga
Demmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar
dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk
segerah menyertakan aturan dalam permainan bola tangan.
Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di
bagian Nyborg, Demmark pada tahun 1897, yang mempelopori bola
tangan namun pendiri bola tangan justru pakar pendidikan jasmani yang
memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang
berdasarkan dua bentuk permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan
“Kӧnigsbergerball”. Di Swedia Wallstrӧm juga memperkenalkan
permainan bola tangan di negaranya pada tahun 1910. Pada tahun 1912
seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola tangan
lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin,
Dr. Karl Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di
lapangan besar (cutdoor) di beberapa Negara Eropa. Kemudian ia
mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang hingga saat ini
dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.

Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres


Federasi Atletik Amatir Internasional, mengusulkan pada peserta kongres
untuk menyusun peraturan Internasional dari bola tangan lapangan. Pada
tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan
dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari
Amerika. Setelah tahun 1936 untuk pertama kali di selenggarakan
kejuaraan dunia bola tangan di Jerman. Akhirnya pada tahun 1946 usulan
dan undangan Denmark dan Swedia delapan Negara mendeklarasikan
Federasi Bola Tangan Internasional atau International Handball Federation
(IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis,
Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF
memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub
dan 19 juta atlet putra maupun putri.

b. Sejarah Bola Tangan di Indonesia


Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk
pada tahun 1974, pada waktu berlangsungnya Asian Games di kota
Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi
di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat nasional di Negara kita
sampai sekaran belum didirikan. namun bila membuka lembaran sejarah
ternyata bola tangan 11 pemain, pernah mengisi acara pertandingan dalam
pekan olahraga nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang
diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada waktu itu hanya
terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa
timur. Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar
bola tangan bias dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga
Nasional.Selain pada PON, permainan bola tangan juga perna mengisi
acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa keV yang diselenggarakan di
Medan pada tahun 1960. Akan tetapi permainan bola tangan 11 pemain ini
hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain mengalami kemunduran
yg akhirnya menjadi tidak popular lagi. Tap iupaya untuk mendirikan
induk organisasi seharusnya tetap ada, supaya permainan bola tangan
mengalami kemajuan dimasa yang akan datang.

B. PERATURAN PERMAINAN
a. Jumlah Pemain
Setiap tim olahraga bola tangan terdiri dari 12 pemain, namun
hanya 7 pemain yang ada dilapangan termasuk seorang penjaga
gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari
daerah pergantian pemain.

b. Lapangan Permainan
Lapangan bola tangan berbentuk persegi panjang. Spesifikasi
lapangan adalah sebagai berikut :

 Ukuran panjang lapangan adalah 40 meter, sedangkan ukuran lebar


lapangan adalah 20 meter.

 Lapangan dibelah dengan garis tengah yang membagi lapangan


menjadi dua sama besar.

 Spesifikasi gawang : tingginya 2 meter, lebarnya 3 meter. Tiang


gawang harus berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm.

 Didepan gawang terdapat daerah gawang yang berbentuk busur 1⁄4


lingkaran. Jari-jari busur daerah gawwang yaitu 6 meter diukur dari
tiang/garis gawang.

 Didalam daerah gawang terdapat garis yang berjarak 4 meter dari


tiang/garis gawang. Garis tersebut merupakan batas pertahanan
penjaga gawang. Artinya, ketika terjadi penalty, penjaga gawang
tidak boleh maju melebihi garis 4 meter tersebut untuk
menghadang lemparan penalti lawan.

 Didepan daerah gawang terdapat busur 1⁄4 lingkaran dengan garis


putus-putus yang disebut garis lemparan bebas. Busur garis
lemparan bebas memiliki jari-jari 9 meter diukur dari tiang/garis
gawang.

 Diantara daerah gawang dan garis lemparan bebas terdapat garis


penalti. Garis penalti dibuat sepanjang 1 meter. Jaraknya dari tiang/
garis gawang sebesar 7meter.

Ukuran lapangan bola tangan :


c. Bola yang dipakai
Ukuran keliling dan berat bola yang digunakan dalam olahraga bola tangan
yaitu :
 Untuk pria dewasa dan remaja putra 16th keatas : 58-60 cm / 425-
475 gram.
 Untuk wanita dewasa, remaja putri 14th keatas dan remaja putra 12-
16th : 54-56 cm / 325-375 gram.
 Anak putri 8-14th anak putra dan anak putri 8-12th : 50-52 cm / 290-
330 gram

d. Aturan Pertandingan
 Lama permainan :
 Umur 16th keatas 2 x 35 menit, istirahat 10 menit.
 Umur 12-16th 2 x 25 menit, istirahat 10 menit.
 Umur 8-12th keatas 12 menit, istirahat 10 menit.

 Trow-off. Permainan bola tangan diawali trow off bagi tim yang
memenangkan tos (undian) dan babak kedua dilakukan oleh tim yang
tidak memperoleh trow off pada babak pertama. Setelah terjadi goal
tidak dilakukan trow off, melainkan langsung berjalan terus dengan bola
mulai dari penjaga gawang.
 Trwo-in. Trowin (lemparan kedalam) diberikan bagi tim yang tidak
menyentuh bola terakhir melewati garis samping. Lemparan diambil tanpa
sinyal peluit dari wasit. Ketika lemparan kedaalam pemain lawan minimal
3 meter dari pelempar.
 Cara memainkan bola adalah sebagai berikut:
 Pemain boleh menghentikan, menangkap, melempar, dan
menyentuh bola dengan tangan, kepala, badan, paha, dan lutut.
 Membawa bola paling banyak tiga langkah dan bola harus
dipantulkan.
 Menahan bola paling lama 3 detik.
 Aturan bermain didaerah gawang adalah sebagai berikut:
 Daerah gawang menjadi hak penuh penjaga gawang
 Penjaga gawang bebas bergerak di daerah gawang.
 Pemain yang menyerang memasuki daerah gawang
hukumannya lemparan bebas.
 Pemain bertahan memasuki daerah gawang
hukumannya lemparan 14 m.
 Bola di daerah gawang hak penjaga gawang.
 Mengembalikkan bola ke daerah gawang :
a) Bolehmelemparbolamemasukigawang
b) Tidak boleh menahan bola lebih dari 3 detik
c) Boleh membawa bola dengan berjalan didaerah
gawang
d) Lemparan sudut kalau bola keluar
 Aturan untuk penjaga gawang adalah sebagai berikut:
 Boleh melempar bola dengan segala cara
 Tidak boleh menahan bola lebih dari 3 detik.
 Boleh membawa bola dengan berjalan di daerah
gawang.
 Tidak boleh membawa bola keluar dari gawang
 Terjadinya gol adalah sebagai berikut:
 Gol terjadi apabila seluruh proyeksi bola melewati garis
gawang
 Apabila terjadi gol permainan dimulai dari tempat
lemparan permulaan
 Offside sebagai berikut:
 Untuk regu bertahan, apabila di daerah offside terdapat
lebih dari 7 pemain termasuk penjaga gawang,
sedangkan bola dalam penguasaan regu yang bertahan.
 Untuk regu penyerang, apabila di daerah offside
terdapat lebih dari 6 pemain, sedangkan bola dalam
penguasaan regu penyerang.
 Pergantian pemain :
 Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap
saat demikian pula bagi setiap pemain dilapangan dapat
menjadi penjaga gawang seriap saat.
 Pergantian dilakukan secara bebas (berkali-kali
diadaerah pergantian/garis pergantian).
 Pemain yang digantikan harus sudah meninggalkan
lapangan terlebih dahulu.
 Daerah pergantian pemain adalah masing-masing
berukuran 4,5 m dari garis tengah. Tempatnya sesuai
dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnnya
kalau tim A disebelah kanan maka tim tersebut
melakukan pergantian diarea sebelah kanan dari garis
tengah, begitu sebaliknya.
 Lemparan penalti atau lemparan 7 meter :
 Lemparan diberikan saat :
o Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh
tim lawan secara illegal.
o Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak
angka.
o Kesempatan emaas mencetak angka dihancurkan
karena partisipasi orang yang tidak ada
hubungannya dengan permainan atau karena
kesalahan teknis.
 Lemparan 7 meter dilaksanakan 3 detik setelah peluit
dari wasit.
 Pemain yang melakukan lempparan 7 meter harus
mengambil posisi. Dibelakang garis 7 meter, tidak lebih
jauh dari 1 meter dari garis tersebut.
 Teman satu tim pelempar harus memposisikan diri
diluar garis lemparan bebas, jika melanggar lemparan
bebas bagi lawan.
 Lemparan 7 meter diulang kembali jika kipper melewati
garis 4 meter sebelum lepas dari tangan pelempar (
kecuali terjadi gol).
 Tidak diizinkan mengganti kipper stelah sipelempar
sudah siap melaksanakn lemparan 7meter.

e. Wasit Pertandingan
Jumlah wasit dalam pertandingan bola tangan adalah 2 orang.
Kedua wasit ini memiliki hak yang sama dalam pertandingan dan
mereka dibantu oelh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
Pakaian wasit seragam, berwarna hitam.

Tugas pencatat waktu dan pencatat skor adalah :


 Pencatat waktu memiliki tanggung jawab yang utama untuk
waktu pertandingan, waktu istirahat, waktu pengskoran dan
penundaan permainan.
 Pencatat skor memiliki tnggung jawab untuk daftar nama tim,
lembar skor, mencatat pemain yang tidak berhak untuk
berpartisipasi. Tugas lain seperti memeriksa para pemain dan
official tim di area pergantian dan keluar masuknya pemain
pengganti.
 Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga
untuk memberitahu ttim yang bermain tentang waktu yang
sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.
 Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus
memberikan tanda akhir dipertengahan waktu dan akhir
pertandingan.

f. Pelanggaran-pelanggaran
Pelanggaran-pelanggaran yang ada dalam olahraga bola tangan yaitu :
 Membawa bola lebih dari tiga langkah.
 Memegang bola lebih dari 3 detik.
 Melempar bola keatas, kemudian ditangkap lagi sebelum bola
menyentuh pemain lain.
 Menyentuh bola dengan tungkai bawah.
 Dengan sengaja melempar bola ke lawan.
 Memasuki daerah kipper.
 Memukul, menarik, mendorong, menjauh kan lawan.
 Dan segala tindakan yang menurut wasit merugikan.

C. TEKNIK - TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN


Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan
kita pelajari pada pembahasan saat ini terdiri dari:
1. Menggiring Bola (Dribbling)
2. Lempar Tangkap Bola (Passing andCatch)
3. Menembakkan Bola (Shooting)

Dari teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan


bagiannya masing- masing disertai dengan gambar yang dapat lebih
memudahkan untuk di pahami.

1. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)


Menggiring atau mendribel bola adalah upaya membawa bola
dengan cara memantul mantulkan bola kelantai dengan satu atau dua
tangan. Pada permainan bola tangan seorang pemain diperkenankan
melangkah sebanyak 3 langkah sambil memegang bola setelah
memantulkan bola pada saat berlari. Namun, diperbolehkan juga
menggiring seperti pada permainan bola basket. Kegunaan
menggiring adalah untuk mencari peluang serangan, menerobos
pertahanan lawan, dan memperlambat tempo.
2. Teknik Lempar Tangkap Bola
Teknik dasar lempar tangkap bola ada dua macam sebagai
berikut :

a. Passing
 Passing dengan dua tangan terdiri atas :
 Operan setinggi dada (the two hand chest pass)
Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola
di depan dada, jari-jari yang memegang bola
direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan
membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan posisi kaki
tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki
sedikit agak kedepan, guna memberikan dorongan
yang kuat dan tidak hilang keseimbangan pada saat
melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua
tangan di kuruskan kedepan seiring dengan
terlepasnya bola.

 Operan atas kepala (the overhead pass)


Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit
ditekuk kedua tangan memegang bola di atas kepala,
posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam
sepak bola. Setelah bola di lepaskan kedua tangan
diluruskan ke depan sejajar. Posisi tubuh tetap
dipertahankan dan mengantisipasi supayah badan
tidak jatuh ke depan.

 Operan ayunan bawah (the underhand pass)


Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk
kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu kaki
sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan
lurus kebawah, tangan memegang bola yang persis
berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian
bola dilepaskan kedepan. Pandangan kearah sasaran
bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan
posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.

 Passing dengan satu tangan terdiri atas:


 Operan samping (side pass)
Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring
kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi 45o
pandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan
satu tangan melewati depan dada kesamping, posisi
tunuh tetap dipertahankan.

 Operan belakang (reverse pass)


Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan
dengan posisi menyamping bola diegang oleh
tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit
ditekuk,kalau pass dengan menggunakan tangan
kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri
agak diangkat, bola dipassing melewati belakang
pantat (bokong) ke samping.

 Operan posisi seperti lempar lembing (javelinepass)


Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang
oleh salah satu tangan, dibawa kebelakang kepala,
kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan
memegang bola, maka kaki kanan juga berada di
belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit
ditekuk, tumit kaki yang di belakang sedikit
diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau
lemparan base ball.

b. Menangkap (Catch)
 Menangkap bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada merupakan cara
menangkap yang paling efektif gampang dalam
mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di
luruskan ke depan guna menyambut datangnya bola yang
hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola
ditangkap maka tari ke depan dada guna mengantisipasi
supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.

 Menangkap bola tinggi


Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola
yang datingnya sangat tinggi, biasanya berfungsi
mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas
kepala, posisi badan tegap, kedua tangan diluruskan ke atas
menyambut bola, dan bola tetap ditarik kedepan dada.
Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam
upaya jangkauan bola yang dipassing atau dilempar tinggi.

 Menangkap bola dikanan / kiri badan


Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya
lenting ke kanan/ kiri untuk menangkap bola dengan kedua
tangan berada dalam posisi yang sama.

 Menangkap bola rendah setinggi lutut


Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka
juga menjaga keseimbangan pada saat menangkap bola dan
tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada
saat disentuh/ ditabrak pemain lawan.

 Menangkap bola menggelinding


Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam
sepak bolamengantisipasi bola menggelinding di tanah,
badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan,
bukan ke samping.

3. Menembak Bola(Shooting)

 The Standing Throw shot (Tembakan Berdiri)


Didahului dengan mendribble bola kemudian
menangkap dengan kedua tangan dan sedikit
membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan)
kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping
kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan
sedikit agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri
serta tangan kiri rileks disamping badan

 The Jump Shot (Tembakan Melompat)


Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang
membedakan adalah dilakukan dengan lompatan setelah
bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua
tangan, posisi tubuh dimiringkan, kemudian bola di
shooting dengan keras lewat samping kepala sambil
membuka kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada
dibusungkan seiring dengan di shootingnya bola.

 The Dive Shot (Tembakan Menyelam)


Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi
awal tembakan ini membelakangi gawang, kemudian
meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian
menembakkan bola dengan posisi condong ke depan.
Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan
menyentuh lantai secara langsung. Kedua kaki harus
membentuk sudut 90o, dada, perut dan kaki depan
menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke
atas menjauhi lantai

 The Fall Shot (Tembakan Jatuh)


Tembakan sambil menjatuhkan badan kedepan, dimulai
dari shooting bola disamping telinga kemudian
melompat ke depan sambilmenjatuhkan badan kedepan,
diakhiri dengan posisi terlentang.

 The side Shot (Tembakan Menyamping)


Tembakan dari samping dengan membuka tangan da
kaki lebar sambil badan dimiringkan kekanan bagi
penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan
diangkat dan dibungkukkan bola di shoot dengan keras dari
samping setinggi paha.

 The Flying Shot (Tembakan Melayang)


Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah
terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa bola
setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah,
pinggang sebaiknya di tarik ke belakang bersamaan dengan
lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara horizontal.
Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan
kedepan dengan tangan kuat mendarat dengan kedua kaki
secara bersamaan menembak dengan tangan kanan
meloncat dengan kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat
dengan kaki kanan.
 The Reverse Shot (Tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan
membelakangi arah tembakan kemudian bola dipegang
dengan kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan,
maka posisi tangan kiri bedara dibawah bola sebagai
penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat
samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai
kanan ke belakang bersamaan dengan bola di shoot dengan
keras, sambil membalikkan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai