Anda di halaman 1dari 13

1C.

Bedakan kendali
homeostatis oleh sistem
saraf dan sistem hormon
Sistem saraf dan endokrin bekerja untuk
mempertahankan homeostasis, tapi pola respon mereka
berbeda. Baik sistem saraf dan sistem endokrin
menggunakan pesan kimia untuk sinyal sel, tapi
kecepatan di ma
Sistem saraf
Merespon dengan cepat

Mengirimkan potensial aksi


listrik sepanjang neuron

Yg pada gilirannya
mengirimkan potensial aksi
kpd sel target menggunakan
neurotransmitter
Sistem hormon

Proses lebih lama

Sistem endokrin bergantung


pada hormon untuk
memperoleh tanggapan dari
sel target
PROSES HOMEOSTASIS

Sistem saraf Melalui impuls Dihantarkan


mengendalika saraf sepanjang
n homeostasis (potensial aksi) akson neuron
Pada terminal Atau inhibisi
Hasilnya adalah
akson, impuls neuron lain,
eksitasi
memicu lepasnya serabut otot, atau
(pembangkitan)
transmitter sel kelenjar
Sistem endokrin melepas
Menghantarkannya ke
kurir yang disebut
seluruh sel sasaran di
hormon ke dalam aliran
seluruh tubuh
darah
Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan
hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah
hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf
endokrin (neuroendocrine control).
Tubuh tidsk dapat mempertahankan homeostasis bila dua sistem ini
berada pada arah yang berlawanan. Sistem saraf dan sistem endokrin
dikoordinasi sebagai suatu sistem yang saling berhubungan, disebut
neuroendokrin.
bagian tertentu sistem saraf merangsang atau menghambat lepasnya
hormon. Sebaliknya hormon dapat mendorong atau menghambat
pembangkitan impuls saraf. Beberapa molekul bertindak sebagai
hormon pada suatu tempat, serta sebagai neurotransmitter pada
tempat lain.
Tabel Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf
contoh
1. Pada saat ,emgimjak paku, secara reflek kita akan menangkat kaki
dan menggumam. Gerak reflek tersebut menunjukkan kerja dari
sistem saraf.
2. Manusia mengalami pertumbuhan mulai dari bayi hingga dewasa.
Proses pertumbuhan berjalan lambat atau membutuhkan waktu
yang lama. Proses pertumbuhan manusia dipengaruhi oleh sistem
hormon.
2A. Jelaskan mengapa suatu hormon
hanya berpengaruh pada sel targetnya
masing-masing
Karena setiap hormon sudah memiliki sebuah sel target yang
dipengaruhi oleh hormon tertentu karena memiliki protein reseptor
yang spesifik untuk hormon tersebut. Seperti halnya neurotransmitter,
hormon mempengaruhi sel targetnya dengan berikatan secara kimia
dengan protein besar atau molekul glikoprotein yang disebut reseptor.
Hanya sel-sel target hormon tertentu mempunyai reseptor yang
mengikat dan mengenali hormon itu.
Contoh: tiroid stimulating hormone (TSH) berinteraksi dengan resptor
pada permukaan sel-sel kelenjar tiroid, tetapi tidak berikatan pada
sel-sel ovari karena sel ovari tidak mempunyai reseptor TSH.
Proses sistem hormon

Hormon berjalan melalui aliran darah sampai menemukan sel target dengan reseptor yang
cocok dapat mengikat

Ketika hormon berikatan dengan reseptor, hal itu menyebabkan perubahan dalam sel.
Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan
senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first
messenger)

Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-
peristiwa komunikasi intraseluler dimulai.Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi
dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya
memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur

Anda mungkin juga menyukai