Anda di halaman 1dari 25

Shortness Of Breath due to Heart

Failure ST C FC III + AF RVR


Sesak nafas karena gagal jantung stage C sesak karena aktifitas ringan
+ atrial firbrilasi pada ventrikel kanan

MUHAMMAD ERFAN
201310410311109
SHORTNESS OF BREATH / Dispnea

PENGERTIAN

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG Shortness of breath (SOB)


ETIOLOGI
adalah Keadaan sulit bernafas
PATOFISIOLOGI
yang disebabkan oleh berbagai
MANIFESTASI KLINIS

PENATALAKSAAN UMUM
mekanisme yang berkaitan
STUDI KASUS 46 dengan masalah yang berbeda-
DIAGNOSIS beda pada tubuh (Bozkurt and
TERAPI
Mann, 2003).
S-O-A-P
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI GAGAL
GAGAL JANTUNG
JANTUNG

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

PENATALAKSAAN UMUM

STUDI KASUS 46

DIAGNOSIS

TERAPI

S-O-A-P
ETIOLOGI SOB

PENGERTIAN
PENYAKIT
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG JANTUNG PARU-PARU LAIN-LAIN
SISTEMIK
ETIOLOGI
ETIOLOGI
GAGAL Bronkitis Anemia Obesitas
PATOFISIOLOGI JANTUNG Pneumonia Syok (TD Reaksi alergi
Px. Arteri Asma rendah) Sistem saraf
MANIFESTASI KLINIS koroner Kanker paru Sepsis
PENATALAKSAAN UMUM Kardiomiopati dan tumor Masalah
Disfungsi lainnya ginjal/hati
STUDI KASUS 46 katup Pleura
DIAGNOSIS\
Perikarditis
Aritmia
TERAPI

S-O-A-P
PATOFISIOLOGI SOB

PENGERTIAN

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

PENATALAKSAAN UMUM

STUDI KASUS 46

DIAGNOSIS

TERAPI

S-O-A-P
MANIFESTASI KLINIS

PENGERTIAN

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG


1. Napas pendek akibat edem paru dan penyempitan paru
ETIOLOGI
2. Batuk dan wheezing akibat adanya akumulasi cairan pada paru
PATOFISIOLOGI
3. Badan lemah dan terasa letih akibat Adanya aliran darah yang
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
terganggu
PENATALAKSAAN UMUM
4. edem pada kaki, tungkai dan juga pada abdomen sebagai hasil dari
STUDI KASUS 46 aliran balik vena yang buruk dan adanya peningkatan tekanan pada vena
DIAGNOSIS sehingga menekan cairan kaluar ke jaringan
TERAPI 5. Takikardi akibat penurunan curah jantung (Zdanowicz, 2002).
S-O-A-P
PENATALAKSAAN UMUM

PENGERTIAN
HF
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
SOB Infark miokard Penunjang
Kategori c
ETIOLOGI
O2 Kombinasi Anti platelet Antibiotik
PATOFISIOLOGI
Gol. Opiat diuretik Anti koagulan Laxatif
MANIFESTASI KLINIS (morfin, ACE INH Acid
codein) B-BLOCKER supressed
PENATALAKSAAN UMUM
PENATALAKSANAAN UMUM Gol. Bdz GOL.digitalis
STUDI KASUS 46
(diazepam)

DIAGNOSIS

S-O-A-P

KIE
PROFIL PASIEN

PENGERTIAN NAMA : Ny. SL


KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG UMUR : 43 thn
ETIOLOGI Alamat : Malang
PATOFISIOLOGI Berat badan :-
MANIFESTASI KLINIS Tinggi badan : -
PENATALAKSAAN UMUM GINJAL :-
STUDI KASUS
STUDI KASUS 46 46 HEPAR :-
DIAGNOSIS Riwayat sosial : Umum
TERAPI Keluhan utama : sesak nafas
S-O-A-P MRS : 26 maret 2010
DIAGNOSIS

PENGERTIAN

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

PENATALAKSAAN UMUM
SOB DUE TO HF ST C FC III + AF RVR
STUDI KASUS 46

DIAGNOSIS
DIAGNOSIS

TERAPI

S-O-A-P
PENGERTIAN

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS STATEGI PHARMACEUTICAL CARE


PENATALAKSAAN UMUM
S-O-A-P
STUDI KASUS 46

DIAGNOSIS

TERAPI

S-O-A-P
Subjective (S)

PENGERTIAN Pasien sesak nafas sejak 2 minggu yang lalu,


KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG memberat sejak 3 hari terakhir.
ETIOLOGI
Sering ngongsrong bila beraktifitas ataupun
PATOFISIOLOGI
berjalan.
MANIFESTASI KLINIS
Batuk sejak beberapa hari yang lalu, dahak (+).
PENATALAKSAAN UMUM

STUDI KASUS 46
Kaki bengkak sejak 3 hari yang lalu.
DIAGNOSIS Pasien tidak bisa kecing selama 1 hari sebelum
TERAPI MRS.
S-O-A-P
Objective (O)
DATA KLINIK
DATA NILAI TANGGAL

PENGERTIAN KLINIK NORMAL 26/3 27/3 28/3 29/3 30/3 31/3 1/4 2/4 3/4 4/4 5/4

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG Tekanan 120/80 120/ 110/ 120/ 110/ 110/
90/60 90/60
darah mmHg 80 70 70 70 70
ETIOLOGI 80-100X
Nadi 96 88 64 68 128 132 134
/menit
PATOFISIOLOGI
18-22x
RR 26 18 18 18 16 16 16
MANIFESTASI KLINIS /menit

Suhu 370,50C - 37,3 36,3 36 36,2 36,6 36,6


PENATALAKSAAN UMUM
Nyeri
Negatif - - - - + - -
pinggang
STUDI KASUS 46
Sesak Negatif + + - - - - -
DIAGNOSIS Pusing Negatif - - - - - + -

TERAPI Batuk Negatif + + + + + + +

S-O-A-P Berdebar Negatif - - - - + + +

Kondisi
Baik Lemah Lemah Lemah Baik Baik Baik Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah
umum
Objective (O)
DATA KLINIK
TANGGAL
DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL
PENGERTIAN 26/3 27/3 29/3 30/3 1/4 5/4 6/4

PROFIL LIPID
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
Kolesterol total 120 200 mg/dl

LDL 60 180 mg/dl


ETIOLOGI
HDL > 45 mg/dl

TG 36 138 mg/dl
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN SERUM
MANIFESTASI KLINIS
SGOT 0-38 u/L 1139 1381

PENATALAKSAAN UMUM SGPT 0-41 u/L 525 1290

Na+ 136 145 mEq/L 132 133 133 139 131 130 128
STUDI KASUS 46 K+ 3,4 4,7 mEq/L 5,62 3,7 2,7 3,9 3,07 4,45 5,7

Cl- 90 110 mEq/L 98 98 93 104 91 99 95


DIAGNOSIS Ca2+ 7,6-11 mg/dl 9,5

Phosphor 2,5-7,0 mg/dl 3,59


TERAPI
Albumin 3,5-5,5 g/dl 3,09
S-O-A-P Ureum 10-50 mg/dl 112,7 163,7 80,6
S-O-A-P
Kreatinin 0,5-1,2 mg/dl 2,13 2,12 1,14

LED <20 mm/jam 5 27


Objective (O)
DATA KLINIK

PEMERIKSAAN SERUM
PENGERTIAN
PPT 10-14 11,9 11,5
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
APTT 23-35 26 27,6

ETIOLOGI GD sesaat <200 mg/dl 118 113

Bilirubin total 0,3-1,0 mg/dl 4,31


PATOFISIOLOGI
Bilirubin direk 0,1-0,3 mg/dl 2,70

MANIFESTASI KLINIS Bilirubin indirek 0,2-0,8 mg/dl 1,61

Alkali fosfatase 66-220 mU/ml 111


PENATALAKSAAN UMUM
Gama GT U/L 56

STUDI KASUS 46 HBsAg (-) S/CO: < 1,00 (-) S/CO: 0,41

Anti HCV (-) S/CO: < 1,00 (-) S/CO: 0,30


DIAGNOSIS
Total T3 0,79-1,49 ng/ml 0,59
TERAPI
Total T4 0,71-1,85 ng/ml 1,25
S-O-A-P
TSH 0,49-4,67 IU/ml 1,857
Objective (O)
DATA KLINIK

Darah lengkap :
PENGERTIAN
WBC 5,0 10,0.103/mm3 13,2 9,8 8,7
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
RBC 4,0 5,5.106/L 4,85 5,07 4,76

ETIOLOGI Hb 10,0 15,5 g/dl 12,3 13,9 13

Hct 36-48% 39,3 41,6 39,4


PATOFISIOLOGI
PLT 150-380.103/L 84 103 156

MANIFESTASI KLINIS PCT 0,100-0,5,, % 0,063 0,090 0,126

Leukosit 3.5-10x103/L 13.2 9.8 8.7


PENATALAKSAAN UMUM
Trombasit 150-390x103/L 84 103 156

STUDI KASUS 46 Test BGA :

PH 7,35-7,45 7,44
DIAGNOSIS
PCO2 35-45 mmHg 27,0
TERAPI
PO2 80-100 mmHg 93,3
S-O-A-P
HCO3 21-28 mmol/l 20,9

O2 saturasi arterial > 95 % 97,4


Profil pengobatan
Tanggal pemberian obat (hari ke-)
Regimentasi
PENGERTIAN Nama obat Rute
Dosis 26/3 27/3 28/3 29/3 30/3 31/3 1/4 2/4 3/4 4/4 5/4 6/4

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG 1x0.5 mg 1x 1x 1x //

Digoksin i.v 0.25 0.5 0.25


(p.o) (p.o) (p.o)
ETIOLOGI
Furosemid i.v 40 mg-0-0 //

PATOFISIOLOGI Ceftriaxone i.v 2x1 gram //

Ambroksol p.o 3x30 mg


MANIFESTASI KLINIS //
Warfarin p.o 1x4 mg

Curcuma p.o 3x1 tab //


PENATALAKSAAN UMUM
Spironolakton p.o 0-25 mg-0 //


STUDI KASUS 46 Lisinopril p.o 1x5 mg

Diazepam p.o 3x5 mg

DIAGNOSIS Laxadin p.o 3xC I

ASA p.o 1x80 mg


TERAPI
TERAPI
1x5 mg
Bisoprolol p.o 1x2.5 mg

S-O-A-P
Omeperazol p.o 1x20 mg

KSR p.o 1x1 tab //


ASSASSMENT (A)
Problem Medik S/0 Terapi Analisa
PENGERTIAN
Disfungsi hepar O : SGPT Curcuma Sebagai hepatoprotektor
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
SGOT
billirubin
ETIOLOGI

Infeksi O : staphylococcus Ceftriaxone Pasien mengalami


PATOFISIOLOGI peningkatan LED pada
staphylococcus aureus (+)
aureus O : peningkatan dan juga leukosit pada MRS
MANIFESTASI KLINIS sehingga diindikasikan
leukosit dan WBC
terdapat infeksi pada pasien,
PENATALAKSAAN UMUM diberikan ceftriaxone berguna
juga sebagai antibakteri
STUDI KASUS 46 nosocomial

DIAGNOSIS Merupakan diuretik loop


Edema S : kaki bengkak Furosemide
untuk mengurangi edema.
TERAPI

S-O-A-P heartfailure Diagnosa heart failure Digoxin Meningkatkan kekuatan dan


dengan fibrilasi atrium kec.kontraksi sistolik
miokard.
PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS
Indikasi obat Komentar dan alasan
Jenis obat Rute Dosis Frek Monitoring
pada pasien
Furosemid i.v 40 mg 1x1 DIURETIK 1. Elektrolit Digunakan untuk mengatasi gagal jantung akut
serum(K,Mg, yang selalu disertai dengan kelebihan cairan
(pagi) Na) yang bermanifestasi sebagai kongesti paru
2. Ginjal atau edema perifer, menghilangkan sesak
nafas.
0,5mg
Penggunaan digoxin harus memperhatikan
Digoxin i.v 1x1 Fibrilasi atrium Digoxin dalam kadar kalium darah karena pada pasien
darah. hipokalemia bisa meningkatkan toksisitas dari
digoxin.
Denyut nadi Sebaiknya diberikan di awal saat MRS
Lisinopril p.o 5mg 1x1 Anti remodeling Kalium ( ) bersamaan dengan furosemid karena pasien
mengalami gejala gagal jantung yang disertai
retensi cairan.

Diindikasikan pada gagal jantung dgn fibrilasi


Warfarin p.o 4mg 1x1 Antikoagulan 1. Parameter atrial, riwayat kejadian tromboembolik
sebelumnya.
prothrombin time
2. INR
ASA p.o 80mg 1x1 Antikoagulan Diberikan setelah pengobatan warfarin
dihentikan untuk profilaksis sekunder.

Digunakan untuk mengatasi keluhan


Ambroxol p.o 30mg 3x1 mukoltik dahaknya karena ambroxol merupakan
mukolitik untuk mengeluarkan lendir
Curcuma p.o 3x1 Hepatoprotekt SGPT SGOT yang kental.

or untuk memperbaiki fungsi hepar yang


rusak dengan adanya tanda
peningkatan SGOT/SGPT, bilirubin,
trombosit, dan albumin maka diduga
pasien mengalami disfungsi hepar
sehingga diberikan curcuma,

Sebaiknya diberikan saat awal2 MRS


Spironolakt p.o 25mg 1x1 antagonis K (harus <5,0
dikombinasikan dengan ACE serta direretik
mmol/dl) kuat untuk mengurangi moitalitas dan
on (siang) aldosteron
Kreatinin (< 2,-- morbiditas. Dosis awal 12,5mg kemudian
diitngkatkan menjadi 25mg
2,5 mg/dl)
Bisoprolol p.o 2,5mg 1x1 Mengurangi Diberikan setelah pengobatan dengan
digoxin dihentikan. Tujuannya untuk
resiko aritmia menghambat terjadinya aritmia jantung
jantung (bisa memicu kematian mendadak).
Dikombinasikan dengan ACE dan
diuretik pada pasien yang mengalami
retensi cairan. Dosis awal 1,25mg
ditingkatkan sampai dosis target
10mg/hari

Omeprazol p.o 20mg 1x1 Mengurangi


sekresi asam Mengurangi sekresi asam lambung
berlebih
lambung

Diazepam p.o 5mg 3x1 Ansietas Untuk mengatasi rasa cemas yang di
alami oleh pasien dan memberikan efek
sedasif-hipnortik
Ceftriaxo i.v 1g 2x1 Antibiotik Pasien mengalami peningkatan LED
pada dan juga leukosit pada MRS
ne sehingga diindikasikan terdapat infeksi
pada pasien, diberikan ceftriaxone
berguna juga sebagai antibakteri
nosocomial

laxadin untuk membantu pasien


Laxadin p.o 5 mg 3x1 LAXANTI melancarkan BA

F
KSR p.o 1x1 Kalium Sebaiknya diberikan ketika pasien
mengalami hipokalemik dan dihentikan
saat terjadi hiperkalemik
Pada saat KRS pasien mendapat terapi
Obat Materi konseling

Lisinopril Lisinopril diminum sehari satu kali (5mg) diminum secara rutin, bila obat sudah habis sebaiknya
pasien melakukan kontrol sebagai monitoring perkembangan terapi.

Bisoprolol Diminum setelah makan pada pagi hari bersamaan diuretik yang dapat mengurangi mortalitas
pasien HF

ASA Sebagai obat mencegah resiko atherothombotic yang bersifat asam sehingga disarankan untuk
diminum sehari satu kali (80mg) bersama atau segera setelah makan.
PLAN (A)

PENGERTIAN Sesak nafas pada pasien diberikan O2 jika sesak terasa berat.
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
Peninjauan kembali terkait infeksi yang dialami pasien (suspect TB) karena
ETIOLOGI
diduga pasien mengalami infeksi akut akibat virus terkait peningkatan
PATOFISIOLOGI SGOT/SGPT yang terjadi secara signifikan.
MANIFESTASI KLINIS Pemeriksaan fungsi ginjal.
PENATALAKSAAN UMUM Penanganan awal pada edem diberikan diuretik kuat (furosemid) dikombinasi
STUDI KASUS 46 dgn ACE inh(lisinopril sbg antiremodeling) serta antagonis
DIAGNOSIS
aldosteron(spironolakton)
TERAPI
Pasien dianjurkan balance cairan negatif 500ml
S-O-A-P
kie

Pasien diharapkan mengurangi aktifitasnya setelah MRS


Pasien diharapkan rutin check up / control ke Rumah Sakit terkait
penyakit gagal jantung dialaminya, untuk dapat mencegah terjadinya
SOB kembali
Pasien diharapkan menjaga kondisinya dengan asupan makanan tinggi
gizi untuk meningkatkan ketahanan tubuhnya terhadap bakteri
maupun virus
Terimakasih
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai