Anda di halaman 1dari 24

ANURIA

AYU WARWATI 15710255


YOAS LOKBRE 15710257
HASAN BASRI 15710258
SETYA BUDI 15710260
PRINKA SUBANDRIO 15710269
NAILI FINA 15710287
LUQMAN YUWONO 15710289
Anatomi Sistem Traktus Urinari
1. Ginjal
- Sepasang organ saluran
kemih di
rongga peritoneal
- Bentuk seperti kacang, sisi
cekung
menghadap medial.
- Dibungkus oleh kapsula
fibrosa.
- Secara anatomis dibagi
menjadi: korteks dan
medulla.
- Korteks: berjuta-juta
nefron
- Medulla: duktuli
Nefron:
glomerulus,
tubulus
kontortus
proksimal, loop
of henle,
tubulus
kontortus
distal, duktus
kolegentes.

Sistem
pelvikalises:
kaliks minor,
infudibulum,
kaliks mayor,
pielum.
2. Ureter
- Berbentuk tabung kecil
- Mengalirkan urine dari
pielum ginjal ke buli-
buli.
- Ureter secara radiologis
dibagi menjadi 3 bagian.
- Terdapat 3 penyempitan
pada ureter:
1. pelvi-ureter junction
2. Saat menyilang arteri
iliaka di rongga pelvis
3. Saat masuk ke buli-buli
3. Vesika Urinaria

Organ berongga terdiri


dari 3 lapis otot
detrusor. Berfungsi
menampung urin dari
urer, kemudian
mengeluarkannya
melalaui uretra dalam
mekanisme miksi.

Kapasitas maksimal
orang dewasa 300-
450ml
4. Uretra
Berbentuk tabung
Mengeluarkan urine dari vesica
urinaria
Dibagi menjadi: uretra posterior
dan anterior

Uretra posterior: pars prostatika &


membranasea
Uretra anterior:
- bulbosa
- pendulare
- fosa navikulare
- meatus uretra eksterna
Mekanisme Pembentukan
Urin
1. Penyaringan (filtrasi)
Terjadi di glomerulus

2. Reabsorbsi
Terjadi Tubulus Proksimal

3. Augmentasi (Proses
penambahan zat sisa
dan urea)
Terjadi di kontortus distal
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN URINE
Hormon ADHHipotalamus
Meningkatkan Reasorbsi air

AldosteronKel.Adrenal
Absorbsi natriumMenarik cairan

ProstaglandinJaringan2
Berperan dalam sirkulasi ginjal

Glukokortikoid
Meningkatkan reabsorbsi natrium dan air

ReninJuxta Glomerularis
Hipertensi Ginjal
Etiologi anuria
Uropati obstruktif
Striktura Uretra
Retensi Urin
Batu ginjal dan Batu ureter
Batu uretra
Konginetal
Saluran Ginjal
Uropati obstruktif
Neoplasma Inflamasi
Kista ginjal Tumor ginjal Tuberkulosis
Lain lain
Batu
kemih Kista Miolema Infeksi Papila
Bagian pelviks multipel Echinococus Trauma
atas Striktura
Ureterokel
Ginjal
ektopik

Ureter Ureter Kanker ureter Tuberkulosis Batu


retrokaval Abses ureter
Prune- Uretrisis Fibrosis
belly sistika Trauma
Urinoma
Saluran Buli Buli Kanker buli-buli Sistitis Batu buli-
kemih buli
bagian
atas
Uretra Fimosis BPH Prostatitis Batu
Kanker prostat Stenosis uretra
Kanker uretra Striktura
Kanker penis uretra
Striktura Uretra
Striktura Uretra adalah penyempitan lumen uretra
karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen
ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis
dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis
korpus spongiosum.
Infeksi yang sering terjadi akibat infeksi kuman
gonokokus.
Jenis trauma yang dapat menyebabkan stiktura uretra
adalah trauma tumpul pada selangkangan (straddle
injury), fraktur tulang pelvis, dan instrumentasi atau
tindakan transuretra yang kurang hati hati
Retensi Urin
Retensi urin adalah ketidak mampuan
seseorang untuk mengeluarkan urin yang
terkumpul di dalam buli buli hingga
kapasitas maksimal buli buli terlampaui,
disertai rasa sakit yang hebat didaerah
suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat.
Bisa dibagi menurut lokasi yaitu:
Supravesikal, berupa kerusakan pada pusat miksi di medula
spinalis S2 S4 setinggi vertebra thorakal 12 hingga vertebra
lumbal 1, kerusakan saraf simpatis dan parasimpatis baik
sebagian atau seluruhnya, misal pada operasi miles dan
mesenterasi pelvis, kelainan medula spinalis misalnya,
meningokel, tabes dorsalis, atau spasmus sfingter yang
ditandai dengan rasa sakit yang hebat.
Vesikal, berupa kelemahan otot detrusor karena lama
teregang, atoni pada pasien diabetes melitus atau penyakit
neurologis.
Infravesikal berupa pembesaran prostat , kekakuan leher
vesika, striktur, batu kecil, tumor pada leher vesika, atau
fimosis.
Batu ginjal dan Batu ureter
Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal
kemudian berada di kaliks, infundibulum,
pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis
serta seluruh kaliks ginjal.
Batu yang tidak terlalu besar didorong oleh
peristaltik otot-otot sistem pelvikalises dan
turun ke ureter menjadi batu ureter. Tenaga
peristaltik ureter mencoba untuk
mengeluarkan batu hingga turun ke buli-buli.
Batu uretra
Batu uretra biasanya berasal dari batu
ginjal/ureter yang turun ke buli buli,
kemudian masuk ke uretra. Batu uretra yang
merupakan batu primer terbentuk di uretra
sangat jarang, kecuali jika terbentuk di dalam
divertikel uretra. Angka kejadian batu uretra
tidak lebih dari 1% dari seluruh batu saluran
kemih.
ANAMNESA

Riwayat Penyakit Sekarang


1. Keluhan tidak keluar kencing atau hanya
sedikit
2. Ada perubahan pola BAK ( LUTS )
3. Nyeri pinggang atau kolik
4. Demam
5. Tanyakan : jumlah cairan yang diminum
dalam sehari, kapan dan berapa banyak BAK
terakhir
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Kehilangan Cairan atau asupan cairan
berkurang
- Riwayat Penyakit Jantung
- Riwayat Penyakit Ginjal, obstruksi atau infeksi
saluran kemih,
- Riwayat BPH, neurogenic bladder, atau kelainan
kongenital,
- Riwayat penggunaan obat
- Riwayat pernah operasi
PEMERIKSAAN FISIK
Kondisi umum
GCS
Vital sign
Status generalis
Status lokalis
Status lokalis
Inspeksi: Bentuk abdomen, retensi urin (supra
symphisis), organ urogenital (jejas, )

Palpasi: Bimanual (ginjal kanan kiri), supra


symphisis (untuk mengetahui adanya
retensi urin).

Perkusi: Flank pain, perkusi di daerah supra


symphisis (redup kemungkinan cairan
akibat retensi urin)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin
Urinalisis
Elektrolit
Blood urea nitrogen (bun)
Radiologik
Foto polos
Usg abdomen
Ct scan
Mri
PENANGANAN
1. Pasang kateter
2. Mengembalikan Volume sirkulasi yang hilang
-Cairan intravena
-CVP 7-9cm H2O
-Dopamin,manitol
-Furosemid 80 mg (IV)
3. Koreksi Hipoksia
4. Antibiotik untuk mencegah sepsis

Anda mungkin juga menyukai