1. Pasal 19 UUPA,
2. Pasal 23 ayat (2), Pasal 32 ayat (2), Pasal 38
(2) UUPA
3. PP No 10 Tahun 1960 tentang Pendaftaran
Tanah dirubah dengan,
4. PP No. 24 Tahun 1997
Tujuan Pendaftaran Tanah
Dalam Pasal 19 ayat (1) UUPA
Untuk menjamin kepastian hukum oleh
pemerintah dilakukan pendaftaran tanah di
seluruh wilayah Republik Indonesia menurut
ketentuan yang diatur dengan peraturan
pemerintah
Ruang lingkup pendaftaran tanah
Psal 19 ayat (2)
a. pengukuran, penetapan dan pembukuan
tanah
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan
peralihan hak tersebut
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
Sistem pendaftaran Tanah
1. Sistem Pendaftaran Tanah Negatif yaitu
sertifikat yang diterbitkan hanya merupakan
tanda bukti yang kuat dan bukan merupakan
tanda bukti yang mutlak.
Artinya keterangan-keterangan yang tercantum
di dalam sertifikat mempunyai kekeuatan
hukum dan harus diterima sebagai keterangan
yang benar selama dan sepanjang tidak ada
alat bukti yang membuktikan sebaliknya.
2. Sistem pendaftaran tanah positif, orang yang
mendaftar sebagai pemegang hak atas tanah
tidak dapat diganggu gugat lagi haknya.
Negara sebagai pendaftar menjamin bahwa
pendaftaran yang sudah dilakukan adalah
benar
3. Sistem Torrens merupakan pendaftaran tanah
a. Security of title, kebenaran dan kepastian dari
hak tersebut terlihat dari rangkaian peralihan
haknya dan memberikan jaminan bagi yang
memperoleh terhadap gugatan lain
b. Peniadaan keterlambatan dan biaya yang
berlebihan
c. Penyederhanaan alas hak dan yang berkaitan
d. ketelitian
Sistem Pendaftaran Tanah Di Indonesia