Fidel Hermanto
405110092
Anatomi Kelenjar Adrenal.
Kelenjar adrenal
Sepasang organ berwarna kekuningan pada orang hidup
Kel. Adrenal terdiri dari sepasang
Letaknya retroperitoneal antara permukaan supramedial
ginjal dan diaphragma
Kanan : pyramid dan membentuk topi (melekat) pada kutub atas
ginjal kanan.
Kiri : seperti bulan sabit
Kapsul fibrosa menyelimuti kelenjar adrenal
Berat 5 gram
Terdiri 2 lapis :
Bagian luar (korteks): padat, 80 90% berat adrenal normal,
menghasilkan steroid
Bagian dalam (medulla): lembut, menghasilkan katekolamin
Vaskularisasi Kelenjar Adrenal
Saraf
Celiac plexus
Renal plexus
Histologi Kelenjar Adrenal.
Histologi Kelenjar Adrenal
Terbagi atas korteks dan medula:
Korteks dibagi zona :
Zona glomerulosa paling luar
Tepat dibawah simpai
Sel polihedral kecil berkelompok membentuk bulatan, inti gelap, sitoplasma
basofilik.
Pada manusia tidak begitu berkembang
Penghasil mineralokortikoid(aldosteron yang terkuat)
Zona fasikulata
Lebih tebal
Terdiri atas sel polihedral besar dengan sitoplasmanya basofilik.
Selnya tersusun berderet lurus setebal 2 sel, dengan sinusoid venosa bertingkap
yang jalannya berjajar dan diantara deretan itu.
Sel-sel mengandung banyak tetes lipid, fosfolipid , asam lemak , lemak dan
kolesterol.
Sel ini juga banyak mengandung vitamin C dan mensekresikan kortikosteroid.
Zona retikularis
Lapisan ini terdiri atas deretan sel bulat bercabang
cabang berkesinambungan.
Sel-selnya penghasil hormon kelamin (progesteron ,
estrogen & androgen).
Sel ini juga mengandung vitamin C.
Medula
Terdiri atas deretan sel kromafin, dengan sinusoid venosa
lebar diantaranya.
Terdapat sekelompok kelompok kecil sel saraf
Menghasilkan adrenalin & nor adrenalin
Sitoplasmanya mengandung banyak vesikel berisikan sekret
ini.
Fisiologi Kelenjar Adrenal.
Kelenjar Adrenal
Hormon Korteks Adrenal
Hormon hormon adrenokorteks steroid
lipofilik; diangkut oleh protein plasma dalam
darah
Efek aldosteron pada kelenjar keringat, kelenjar liur, dan absorpsi intestinal
Menyimpan garam tubuh dalam lingkungan yang panas.
Menyimpan garam sewaktu liur hilang secara berlebihan
Meningkatkan absorsi natrium oleh usus terutama di dalam kolon yang
mencegah hilangnya natrium di dalam tinja
Pengaturan Sekresi Kortisol
Efek glukokortikoid
Hipersekresi Peningkatan
sekunder kadar RAA
Glukokortikoid
(kortison)
Sirosis hati
Korteks Androgen Cushings
sindrome
Gagal jantung
Androgen
epinefrin
Hipersekresi feokromositoma
Medula Nor epinefrin
epinefrin
hiposekresi
Nor epinefrin
Kelainan Korteks Adrenal.
Hipersekresi Aldosteron
Hiperaldosteronisme Primer
(Conn Syndrome)
Hiperaldosteronisme primer adalah sindrom yang
disebabkan oleh hipersekresi aldosteron yang tak
terkendali umumnya berasal dari kelenjar korteks
adrenal
Sindrom ini dilaporkan pertama kali oleh Conn pada
tahun 1955
Karakterisasi: sindrom hipertensi, hipokalemi dan
peningkatan sekresi aldosteron
Epidemiologi
Hiperaldosteronisme dicurigai bila didapatkan
hipertensi dengan hipokalemi. Insidens
hiperaldosteronisme primer saat ini didapatkan
5-10% dari populasi hipertensi.
keadaan ini sering pada wanita usia
pertengahan akibat sekresi aldosteron autonom
Etiologi
Aldosteron Tumor jinak, kecil (0,5 -2,5cm)
producing Umumnya unilateral dan soliter
adenoma (APA) Sekresi aldosteron autonom
Responsif terhadap ACTH dan (50%)
Angiotensin II
: = 2 : 1
Hiperplasia : = 1 : 4
Adrenal bilateral Sekresi aldosteron sensitif pada
(HAB) Angiotensin II
Mi: hiperplasi zona glomerulosa bilateral
nodul
Tanda dan gejala
Gejala tidak spesifik
Sakit kepala
Haus, poliuri, nocturia hypokalemic neuropathy
Paresthesia, tetany, kelemahan otot proxymal, paralisis intermiten,
Trosseaus & Chovosteks sign + hipokalemi (K < 3,0 mMol/L)
Takikardi + palpitasi
Tekanan darah
Tekanan darah bervariasi dari meningkat mendekati normal sampai
hipertensi berat (> 140/90 mmHg)
Berpotensi menyebabkan penyakit cardiovascular (risk of
stroke, myocardial infarction, atrial fibrillation, HLV)
Diagnosis
Kriteria diagnosis penderita aldosteronisme
primer adalah:
Hipertensi diastolik tanpa edema
Hiposekresi renin yang terjadi terus menerus
walaupun terjadi deplesi volume darah pada
puasa garam
Hipersekresi aldosteron yang terjadi terus
menerus walaupun terjadi hipertensi
Diagnosis
Diagnosis didasarkan pada pengukuran peningkatan kadar aldosteron
dalam plasma dan urine serta pengukuran renin plasma.
Serum K < 3.6 mEq/L
Plasma renin activity (PRA) < 1 ng/ml
Plasma aldosterone >22 ng/dL
Urine aldosterone > 14 mcg/24hrs
Urine K > 40 mEq/24 hrs
Plasma aldosterone:PRA ratio > 50:1
Hipokalemia (K < 3,0 mMol/L) tanpa suatu sebab yang jelas atau
karena muntah-muntah
nokturia
parestesia
kelemahan otot
Suara yg berat
Pembesaran klitoris
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan untuk menentukan kadar steroid androgenik
dalam urin
Jika kadarnya tinggi pemeriksaan penekanan
deksametason untuk membantu menentukan penyebabnya,
apakah suatu kanker, tumor jinak (adenoma) atau
pembesaran korteks adrenal (hiperplasia adrenal)
Pemeriksaan CT scan atau MRI : gambaran mengenai kelenjar
adrenal
Penatalaksanaan
Adenoma penghasil androgen dan kanker
adrenal mengangkat kelenjar adrenal
Hiperplasia adrenal sejumlah kecil
kortikosteroid (misalnya deksametason) ,
mengurangi pembentukan steroid androgenik
(dosis >> sindroma Cushing)
Kelainan Korteks Adrenal.
Insufisiensi Adrenal
Insufisiensi Adrenal Primer
(Addisons Disease)
Wanita : pria = 2 : 1
Pada dekade ke 3-5 (30-50 th)
Etiologi
Penurunan produksi cortisol :
1. Primary adrenal insufficiency
2. Secondary adrenal insufficiency
3. Tertiary adrenal insufficiency
SEKUNDER :
pengeluaran yang tumor-tumor atau infeksi-infeksi dari area ACTH
tidak cukup dari ACTH radiasi untuk perawatan tumor-tumor pituitary
oleh kelenjar pituitary operasi pengangkatan bagian-bagian dari hypothalamus
operasi pengangkatan kelenjar pituitary (Cushing
Syndrome)
Penatalaksanaan
Terapi Medis
Kortikosteroid : dimulai dengan pemberian prednison per-oral
Berat kortisol intravena tablet prednison
fludrokortison/hari membantu mengembalikan ekskresi
natrium dan kalium yang normal diganti dengan prednison
setiap hari sepanjang hidup
Operasi
Pasien ketidakcukupan adrenal yang kronis yang memerlukan
operasi dengan pembiusan umum dirawat dengan suntikan-
suntikan hydrocortisone dan saline (mulai pada malam hari
sebelum operasi sadar dan mampu minum obat oral)
Dosis disesuaikan -- dosis pemeliharaan yang diberikan sebelum
operasi tercapai.
Kehamilan
terapi penggantian standar
Jika mual dan muntah pada awal kehamilan menggangu pengobatan oral,
suntikan-suntikan hormon mungkin diperlukan
Sewaktu melahirkan, perawatan adalah serupa pada yang dari pasien-pasien
yang memerlukan operasi
setelah melahirkan dosis dikurangi dan dosis pemeliharaan
Pendidikan Pasien
Pasien harus memakai gelang tanda medis darurat
Pasien harus diinstruksikan untuk memakai 2/3 x pengganti dosis steroid
dalam situasi stres (flu biasa atau pencabutan gigi)
Pasien harus diinstruksikan untuk menghubungi dokter / ke bagian gawat
darurat dalam keadaan darurat
Pasien harus diinstruksikan tentang cara memberikan suntikan IM diri.
Mereka harus diberi resep untuk parenteral hidrokortison untuk digunakan
pada saat-saat ketika asupan oral tidak mungkin dilakukan atau ketika
ditandai muntah atau diare terjadi. Tidak ada penyesuaian perlu dibuat pada
penggantian mineralokortikoid dosis dalam situasi stres.
Komplikasi
Krisis addisonian, atau ketidakcukupan
adrenal yang akut (fatal)
nyeri menembus yang tiba-tiba pada
punggung bawah, perut, atau kaki-kaki
muntah dan diare yang berat
dehidrasi
tekanan darah rendah
kehilangan kesadaran
Insufisiensi Adrenal Sekunder
Kelebihan kortisol Sindrom cushing Kelebihan CRH &/ ACTH Kelebihan glukosa, protein,
akibat penyakit di distribusi lemak yg abnormal
hipotalamus atau hipofisis
anterior (tumor lap.dlm
korteks)
Kelebihan androgen Sindom adrenogenital Tdk adanya enzim di jalur Maskulinisasi yg tdk sesuai
kortisol pd semua kecuali pria
dewasa
Defisiensi kortisol dan Penyakit Addison Destruksi atau atrofi Berikatan dg defisiensi
aldosteron (insufisiensi adrenokorteks idiopatik korteks adrenal kortisol, kurang tahan
primer) terhadap stress,
hipoglikemia, tdk adanya
kepermisifan untuk berbagai
aktivitas metabolik
Gejala :
Hipertensi (paroxysmal / menetap)
Sakit kepala, berkeringat, pucat, takikardi, postural
hipotensi, metabolisme basal meninggi
Glikosuri, kadang sampai DM
Gelisah, kadang menyerupai tirotoksikosis
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis disebabkan oleh peningkatan
sekresi katekolamin.
Hipertensi, terutama bila episodik, vasokontriksi
perifer dan p curah jantung yang disebabkan
oleh efek alfa dan beta katekolamin
katekolamin >> : palpitasi, takikardia, ansietas,
keringat >>
Gangguan toleransi glukosa sering dijumpai ok
kerja antagonistik insulin katekolamin
Pemeriksaan
CT Scan : Adenoma Adrenal 2-4%
Nuclear Imaging
Pet Scanning
Uji penapisan terbaik adalah metanefrin urin 24
jam dan asam vanililmandelat, salah satu atau
keduanya meningkat pada hampir sebagian besar
kasus
D/ dapat dipastikan dengan pemeriksaan
katekolamin bebas urine
Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
Pembedahan feokromositoma
Pembedahan seringkali ditunda sampai pelepasan katekolamin
dapat dikendalikan dengan pemberian obat-obatan, karena
kadar katekolamin yang tinggi bisa membahayakan proses
pembedahan
b. Pemilihan Obat
Biasanya fenoksibenzamin dan propanolol diberikan secara
bersamaan; metirosin atau obat lainnya seringkali perlu
diberikan untuk mengendalikan tekanan darah
c. Kemotherapi
Jika feokromositoma merupakan suatu kanker yang
belum menyebar, maka untuk membantu
memperlambat pertumbuhannya bisa diberikan
kemoterapi berupa siklofosfamid, vinkristin dan
dakarbazin.
Efek bahaya akibat katekolamin yang berlebihan bisa
dihambat dengan melanjutkan pemakaian
fenoksibenzamin dan propanolol.
P
E P
R E
B N
Y
E
A
D
K
A I
A T
N