Anda di halaman 1dari 114

Pemicu 3

Fidel Hermanto
405110092
Anatomi Kelenjar Adrenal.
Kelenjar adrenal
Sepasang organ berwarna kekuningan pada orang hidup
Kel. Adrenal terdiri dari sepasang
Letaknya retroperitoneal antara permukaan supramedial
ginjal dan diaphragma
Kanan : pyramid dan membentuk topi (melekat) pada kutub atas
ginjal kanan.
Kiri : seperti bulan sabit
Kapsul fibrosa menyelimuti kelenjar adrenal
Berat 5 gram
Terdiri 2 lapis :
Bagian luar (korteks): padat, 80 90% berat adrenal normal,
menghasilkan steroid
Bagian dalam (medulla): lembut, menghasilkan katekolamin
Vaskularisasi Kelenjar Adrenal

A. suprarenalis superior berasal dari A. frenika


inferior
A. suprarenalis media berasal dari aorta

A. suprarenalis inferior berasal dari A. renalis.

Saraf
Celiac plexus
Renal plexus
Histologi Kelenjar Adrenal.
Histologi Kelenjar Adrenal
Terbagi atas korteks dan medula:
Korteks dibagi zona :
Zona glomerulosa paling luar
Tepat dibawah simpai
Sel polihedral kecil berkelompok membentuk bulatan, inti gelap, sitoplasma
basofilik.
Pada manusia tidak begitu berkembang
Penghasil mineralokortikoid(aldosteron yang terkuat)
Zona fasikulata
Lebih tebal
Terdiri atas sel polihedral besar dengan sitoplasmanya basofilik.
Selnya tersusun berderet lurus setebal 2 sel, dengan sinusoid venosa bertingkap
yang jalannya berjajar dan diantara deretan itu.
Sel-sel mengandung banyak tetes lipid, fosfolipid , asam lemak , lemak dan
kolesterol.
Sel ini juga banyak mengandung vitamin C dan mensekresikan kortikosteroid.
Zona retikularis
Lapisan ini terdiri atas deretan sel bulat bercabang
cabang berkesinambungan.
Sel-selnya penghasil hormon kelamin (progesteron ,
estrogen & androgen).
Sel ini juga mengandung vitamin C.

Medula
Terdiri atas deretan sel kromafin, dengan sinusoid venosa
lebar diantaranya.
Terdapat sekelompok kelompok kecil sel saraf
Menghasilkan adrenalin & nor adrenalin
Sitoplasmanya mengandung banyak vesikel berisikan sekret
ini.
Fisiologi Kelenjar Adrenal.
Kelenjar Adrenal
Hormon Korteks Adrenal
Hormon hormon adrenokorteks steroid
lipofilik; diangkut oleh protein plasma dalam
darah

60% aldosteron dalam darah terikat ke protein


(terutama albumin nonspesifik)
90% kortisol terikat ke protein plasma spesifik
corticosteroid-binding globulin / transcortin
98% DHEA terikat albumin
Pada keadaan normal, androgen & estrogen
adrenal tdk cukup banyak / kuat utk
menimbulkan efek maskulinisasi / feminiasi
DHEA (dehidroepiandrosteron) efek
bermakna pada wanita pertumbuhan
rambut pubis & ketiak, peningkatan lonjakan
pertumbuhan pubertas, perkembangan &
pemeliharaan dorongan seks wanita
EFEK METABOLIK HORMON STEROID

Mineralocorticoid Glucocorticoid Hormon seks/ androgen

Dibuat di zona Dibuat di zona fasciculata, Dibuat di zona reticularis


glomerulosa, menjaga menyebabkan
keseimbangan cairan glukoneogenesis gula
ekstraseluler. darah

Mengatur metabolisme Menimbulkan efek


Mengatur metabolisme karbohidrat yaitu: maskulinisasi dan
air dan elektrolit, yaitu hidroxycorticosterone dan peninggian sintesis asam
aldosteron dan hormon cortisone amino dan protein dari
sintetik nitrogen.
desoxycorticosterone
Menyebabkan retensi
nitrogen, fosfor, kalium,
natrium dan khlor
Jalur Pembuatan Hormon Steroid
Pengaturan Sekresi Aldosteron
Hubungan Aldosteron, Kalium, Natrium
Efek Mineralkortikoid
Efek ginjal dan sirkulasi dari aldosteron
Menyebabkan pertukaran natrium dan kalium yakni absorbsi natrium
bersama sama dengan ekskresi kalium oleh sel sel epitel tubulus
Meningkatkan jumlah total natrium dalam cairan ekstraseluler , menurunkan
jumlah kalium.
Peningkatan tekanan darah.
Menyebabkan sekresi ion hidrogen yang ditukar dengan natrium di tubulus
alkalosis ringan.

Efek aldosteron pada kelenjar keringat, kelenjar liur, dan absorpsi intestinal
Menyimpan garam tubuh dalam lingkungan yang panas.
Menyimpan garam sewaktu liur hilang secara berlebihan
Meningkatkan absorsi natrium oleh usus terutama di dalam kolon yang
mencegah hilangnya natrium di dalam tinja
Pengaturan Sekresi Kortisol
Efek glukokortikoid

Efek kortisol terhadap metabolisme karbohidrat


Untuk merangsang proses glukoneogenesis
(pembentukan karbohidrat dari protein dan beberapa
zat lain) oleh hati dan meningkatkan jumlah
penyimpanan glikogen dalam sel sel hati.
Menurunkan kecepatan pemakaian glukosa oleh sel
sel tubuh.
Efek kortisol terhadap metabolisme protein
Mengurangi penyimpanan protein di seluruh sel tubuh kecuali
protein dalam hati dikarenakan oleh berkurangnya sintesis
protein dan meningkatnya katabolisme protein yang sudah
ada di dalam sel.
Peningkatan protein hati dan protein plasma disebabkan oleh
kortisol.

Efek kortisol terhadap metabolisme lemak


Meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak dan
meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas di dalam plasma
dan meningkatkan pemakaiaannya untuk energi.
Meningkatkan oksidasi asam lemak di dalam sel.
Fungsi kortisol pada stress dan peradangan
Kortisol sangat meningkat pada keadaan stress dan
glukokortikoid dapat menyebabkan pengangkutan asam
amino dan lemak dengan cepat dari cadangan sel selnya
sehingga dapat dipakai untuk energi dan sintesis senyawa lain.
Stresor >
Fisik (trauma, pembedahan, panas, dingin hebat)
Kimia (penurunan pasokan O2, ketidakseimbangan
asam basa)
Fisiologis (olahraga berat, syok perdarahan, nyeri)
Psikologis / emosi (cemas, ketakutan, kesedihan)
Sosial (konflik pribadi, perubahan gaya hidup)
Efek anti inflamasi kortisol
Pemberian kortisol dalam jumlah besar biasanya dapat
menghambat proses inflamasi atau malah dapat
membalikkan sebagian besar efeknya segera katika
proses inflamasi mulai terjadi.
Kortisol mempunyai efek berikut ini dalam mencegah
proses inflamasi:
Kortisol menybabkan stabilisasi membran lisosom
Kortisol menurunkan permeabilitas kapiler
Kortisol menurunkan migrasi sel darah putih ke dalam
daerah inflamasi dan fagositosis sel yang rusak
Kortisol menekan sistem imun
Kortisol menurunkan demam
Efek terhadap alergi
Kortisol menghambat reaksi inflamasi akibat alergi

Efek terhadap sel darah dan imunitas pada penyakit


infeksi
Kortisol mengurangi jumlah eosinofil dan limfisit di
dalam darah
Kortisol menyebabkan atrofi jaringan limfoid
kurangi keluanya sel sel T dan antibodi dari jaringan
limfoid tingkat kekebalan terhadap benda asing
berkurang kadang menyebabkan infeksi fulminan
dan kematian
Hubungan Sekresi antara Androgen
Adrenal dan Kortisol
EFEK ANDROGEN
Merupakan hormon kelamin yang
berpengaruh besar pada hormon kelamin pria,
mengatur libido dan perkembangan alat
kelamin.
Fisiologi Medula Adrenal
Medula adrenal adalah sistem saraf simpatis yang termodifikasi
Disintesis didalam sel-sel sekretorik medula adrenal dan
menghasilkan hormon katekolamin yaitu epinefrin dan
norepinefrin
Setelah dihasilkan disimpan di granula kromafin yang
dikeluarkan secara eksositosis
Epinefrin diproduksi secara eksklusif oleh medula adrenal
sedangkan norepinefrin juga dihasilkan oleh serat pasca
ganglion simpatis
Fungsi Epinefrin
Efek pada sistem organ: bersama dengan sistem saraf simpatis
mempersiapkan resporn fight or flight, contoh: meningkatkan
heart rate, kontraksi jantung, cardiac output, tekanan darah,
vasokonstriksi general, dan juga vasodilatasi koroner dan
pembuluh darah otot skeletal diperantarai langsung oleh
epinefrin dan fungsi metabolik lokal
Fungsi metabolik: meningkatkan gula darah dengan
glukoneogenesis, glukogenolisis
Efek lain: meningkatkan kewaspadaan sistem saraf pusat, untuk
berpikir cepat pada situasi darurat
Biokimia Kelenjar Adrenal.
CATECHOLAMINES
Family of bioamines and are secretory products
of the sympathoadrenal system
Epinephrine (8085% of stored catecholamines)
is synthesized primarily in the cells of the
adrenal medulla, whereas
Norepinephrine (1520% of stored
catecholamines) is synthesized and stored not
only in the adrenal medulla but also in various
areas of the central nervous system
Biosynthesis of cathecolamines
Secretion of cathecolamines
Stimulators
pain, hemorrhage, exercise, hypoglycemia, and hypoxia
Hormon release
Stress nerve impulses emanating from adrenergic
nuclei in the hypothalamus release of the
neurotransmitter acetylcholine from preganglionic
neurons that innervate the adrenomedullary cells
rapid entry of extracellular calcium (Ca ) into the cytosol
2

synthesis and release of epinephrine and


norepinephrine from the chromaffin granules
Inactivation of cathecolamines
GLUCOCORTICOIDS
Cortisol (hydrocortisone) is the major
physiologic glucocorticoid (GC) in humans,
although corticosterone also has some
glucocorticoid activity
Biosynthesis of glucocorticoids , adrenal androgen &
mineralocorticoids
Kelainan Korteks Adrenal.
primer Conns disease
Mineralkortikoid
(aldosteron)

Hipersekresi Peningkatan
sekunder kadar RAA
Glukokortikoid
(kortison)
Sirosis hati
Korteks Androgen Cushings
sindrome
Gagal jantung

hiposekresi Sindrom adrenogenital


Mineralkortikoid
Kelenjar adrenal
Addisons
Glukokortikoid
disease

Androgen

epinefrin
Hipersekresi feokromositoma
Medula Nor epinefrin

epinefrin
hiposekresi

Nor epinefrin
Kelainan Korteks Adrenal.
Hipersekresi Aldosteron
Hiperaldosteronisme Primer
(Conn Syndrome)
Hiperaldosteronisme primer adalah sindrom yang
disebabkan oleh hipersekresi aldosteron yang tak
terkendali umumnya berasal dari kelenjar korteks
adrenal
Sindrom ini dilaporkan pertama kali oleh Conn pada
tahun 1955
Karakterisasi: sindrom hipertensi, hipokalemi dan
peningkatan sekresi aldosteron
Epidemiologi
Hiperaldosteronisme dicurigai bila didapatkan
hipertensi dengan hipokalemi. Insidens
hiperaldosteronisme primer saat ini didapatkan
5-10% dari populasi hipertensi.
keadaan ini sering pada wanita usia
pertengahan akibat sekresi aldosteron autonom
Etiologi
Aldosteron Tumor jinak, kecil (0,5 -2,5cm)
producing Umumnya unilateral dan soliter
adenoma (APA) Sekresi aldosteron autonom
Responsif terhadap ACTH dan (50%)
Angiotensin II
: = 2 : 1
Hiperplasia : = 1 : 4
Adrenal bilateral Sekresi aldosteron sensitif pada
(HAB) Angiotensin II
Mi: hiperplasi zona glomerulosa bilateral
nodul
Tanda dan gejala
Gejala tidak spesifik
Sakit kepala
Haus, poliuri, nocturia hypokalemic neuropathy
Paresthesia, tetany, kelemahan otot proxymal, paralisis intermiten,
Trosseaus & Chovosteks sign + hipokalemi (K < 3,0 mMol/L)
Takikardi + palpitasi
Tekanan darah
Tekanan darah bervariasi dari meningkat mendekati normal sampai
hipertensi berat (> 140/90 mmHg)
Berpotensi menyebabkan penyakit cardiovascular (risk of
stroke, myocardial infarction, atrial fibrillation, HLV)
Diagnosis
Kriteria diagnosis penderita aldosteronisme
primer adalah:
Hipertensi diastolik tanpa edema
Hiposekresi renin yang terjadi terus menerus
walaupun terjadi deplesi volume darah pada
puasa garam
Hipersekresi aldosteron yang terjadi terus
menerus walaupun terjadi hipertensi
Diagnosis
Diagnosis didasarkan pada pengukuran peningkatan kadar aldosteron
dalam plasma dan urine serta pengukuran renin plasma.
Serum K < 3.6 mEq/L
Plasma renin activity (PRA) < 1 ng/ml
Plasma aldosterone >22 ng/dL
Urine aldosterone > 14 mcg/24hrs
Urine K > 40 mEq/24 hrs
Plasma aldosterone:PRA ratio > 50:1

Renin plasma akan rendah pada hiperaldosteronisme primer tetapi


tinggi pada hiperaldosteronisme sekunder

CT scan dan photoscanning inti menemukan dan melokalisasi lesi


adrenal pada pasien hiperaldosteronisme primer
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan kadar elektrolit
Hipokalemia yang diikuti metabolik alkalosis
Hipernatremia yang diikuti oleh hipertensi
Hipomagnesemia yang terjadi bila hipokalemia parah
Saline loading.
Infus saline 0.9% (Na+air) 140 mL/m2 body surface area (BSA) selama 4
jam lalu kadar aldosteron diukur. Kadar aldosteron > 10 ng/ml
menunjukkan aldosteronisme primer
Oral salt loading.
Pemberian 12 g/1.7m2 BSA tablet NaCL. Aldosteron urin>10-14 mcg/dl
dan kadar ekskresi Na> 250 nmol.dl menunjukkan aldosteronisme primer
Fludrocortisone suppression test (FST).
Setelah melakukan Oral salt loading dan memakan Fludrocortisone
(meniru kerja aldosteron) selama 3 hari lalu kadar aldosteron dan Na di
urin diukur. Jarang dilakukan
Pemeriksaan Lab
Aldosterone-to-renin ratio
Pemeriksaan paling sensitif untuk membedakan aldosteronisme
primer atau sekunder. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada posisi
berdiri setelah 2 jam. Rasio plasma aldosteron: plasma renin > 20
dengan kadar aldosteron plasma>15 menunjukkan aldosteronisme
primer
CT scan abdomen
Mampu menunjukkan tumor di adrenal
Adrenal vein sampling,
Pemeriksaan paling terpercaya untuk membedakan penyebab
primary aldosteronism. Darah diambil dari vena kanan dan kiri
kelenjar adrenal. Bila kadar aldosteron hanya meninggi di satu sisi
saja, maka diduga penyebabnya karena tumor adrenal. Namun bila
dua-duanya meninggi diduga hiperplasia adrenal
Pemeriksaan Radiologi
Pencitraan berupa CT Scan atau MRI dapat
membedakan subtipe hiperaldosteronisme,
yaitu :
Adenoma (aldosteron producing adenoma)
Kelenjar adrenal membesar satu sisi
Hiperplasi adrenal
Kedua kelenjar membesar
Karsinoma adrenal
Ukuran kelenjar > 4cm
*Pada keadaan sulit menentukan hiperpalsi atau adenoma, maka dilakukan
pengukuran kadar aldosteron di vena adrenal
Penatalaksanaan
Bilateral adrenal hyperplasia
Pengobatan:
Aldosteron anatagonis seperti
Spirolnolakton (aldactone):menurunkan tekan darah dan mempertinggi
kadar K namun bisa menyebabkan ginekomastia, penurunan libido,
impoten dan haid tidak teratur.
Eplerenone: kerja sama seperti spironolakton namun tidak menimbulkan
efek samping
Diuretik hemat kalium bila spironolakton dikontraindikasikan
seperti
Triamterene (Dyrenium)
Amiloride (Midamor)
Antihipertensi untuk mencegah komplikasi
Nifedipine (Adalat, Procardia)
Amlodipine (Norvasc)
Doxazosin (Cardura)
Prazosin (Minipress)
Penatalaksanaan
Perubahan gaya hidup:
Kurangi garam
Kurangi berat badan
Kurangi alkohol
Kurangi rokok
Tumor adrenal: obat-obatan seperti
spironolakton mungkin bermanfaat, tapi gold
standar terapinya adalah pengangkatan
adrenal (adrenalectomy)
Komplikasi
Komplikasi dari aldosteronisme biasanya
berhubungan dengan sistem kardiovaskular
karena efeknya yang meningkatkan tekanan
darah:
Serangan jantung
Hipertrofi ventrikel kiri
Stroke
Sakit ginjal
Kematian
Hiperaldosteronisme Sekunder
Dijumpai pada keadaan dimana terjadi perangsangan renin
persisten
Dapat dijumpai pada keadaan hipersekresi renin primer akibat
hiperplasia sel juxtaglomerulus di ginjal (sindrom bartter)
Penyakit ini ditemukan pada keadaan yang berkaitan dengan :

Penurunan perfusi ginjal (nefrosklerosis arteriol, stenosis arteri


renalis)
Hipovolemia arteri dan edema (gagal jantung kongestif, sirosis,
sindrom nefrotik)
Kehamilan (akibat peningkatan substrat renin plasma yang dipicu
oleh estrogen)
GEJALA KLINIS
Hipertensi esensial benigna disertai sakit kepala, jarang ditemui
edema

Hipokalemia (K < 3,0 mMol/L) tanpa suatu sebab yang jelas atau
karena muntah-muntah

Kadang pasien mengalami simptom hipokalemia


poliuria

nokturia

parestesia

kelemahan otot

hiporefleksi episodik atau paralis


PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI

Spironolakton suatu antagonis aldosteron yang dapat


menghilangkan gejala hiperaldosteronisme

Obat ini digunakan untuk tes diagnostik, persiapan operasi


dan pengobatan jangka panjang jika operasi merupakan
kontraindikasi

Pada pasien dengan hiperplasia adrenal spironolakton


Penatalaksanaan aldosteronisme primer
adrenalektomi unilateral melalui pendekatan
laparoskopi dengan reseksi adenoma yang
menyekresi aldosteron
Terapi hiperaldosteronisme sekunder dilakukan
dengan memperbaiki penyebab yang
mendasari terangsangnya sistem renin
angiotensin
Clinical Finding Primary Aldosteronism Secondary Aldosteronism
Adenoma Hyperplasia Renovascular Edematous
or Accelerated disorders
Hypertension
BP N,
Edema Rare Rare Rare Present
Serum Na N, N, N, N,
Serum K N, N,
Plasma renin
activity
Aldosterone
Primary vs secondary
aldosteronism
Kelainan Korteks Adrenal.
Hipersekresi Kortisol
CUSHINGS SYNDROME
Sindrom Cushing
Suatu sindrom yang ditandai dengan obesitas
badan (truncal obesity), hipertensi, mudah
lelah, amenorea, hirsutisme, striae abdomen
berwarna ungu, edema, glukosuria,
osteoporosis, dan tumor basofilik hipofisis.
Sindrom Cushing
Pembentukan berlebihan steroid adrenal :
Rangsangan ACTH berlebihan hiperplasia adrenal
Tumor adrenal yang aktif secara autonom
Sindrom cushing
70% sekresi berlebihan ACTH oleh hipofisis karena
adenoma hipofisis / kelompok sel yang hiperfungsi
(mikroadenoma) hiperplaia bilateral
5% sekresi berlebihan ACTH oleh tumor ganas
nonendrokin/ Sindrom ACTK ektopik (karsinoma sel kecil di
paru / tumor karsinoid)
25% neoplasma adrenal (CRH rendah)
Klasifikasi Sindrom Cushing berdasarkan Penyebab

Penyebab Sindrom Cushing


Hiperplasia Adrenal
Sekunder terhadap kelebihan produksi ACTH hipofisis
Disfungsi hipotalamik-hipofisis
Mikro dan makroadenoma yang menghasilkan ACTH hipofisis
Sekunder terhadap tumor nonendokrin yang menghasilkan ACTH atau CRH
(karsinoma bronkogenik, karsinoid thimus, karsinoma pankreas, adenoma
bronkus)
Hiperplasia Noduler Adrenal
Neoplasia Adrenal
Adenoma
Karsinoma
Penyebab eksogen, iatrogenik
Penggunaan glukokortikoid jangka lama
Penggunaan ACTH jangka lama
Tanda dan gejala
Kelainan metabolisme glukosa dan protein glukosa darah, toleransi
glukosa, penciutan massa otot (muscle wasting)
Retridibusi jaringan lemak kegemukan di bagian badan dan pengurusan
ekstremitas
Kelainan metabolisme lemak hiperkolesterolemia dan percepatan
ateriosklerosis
aldosteron hipertensi, pengeluaran kalium urine >>, alkalosis
hipokalemik
androgen virilisme pada perempuan
Labilitas emosi
Kulit menipis, mudah memar dan jika mengalami luka akan sukar sembuh
Striae
tingginya kadar kortikosteroid tekanan darah, melemahkan tulang
(osteoporosis) dan mengurangi perlawanan terhadap infeksi
Resiko terjadinya batu ginjal dan diabetes dan bisa terjadi perubahan
mental (misalnya depresi dan halusinasi)
Penatalaksanaan
Terapi obat : metirapon (menghambat sintesis kortisol) /
ketokonazol (menghambat enzim sitokrom p450) menurunkan
kadar kortisol untuk jangka pendek sebelum pembedahan /
jangka panjang apabila pembedahan tidak mungkin dilakukan
Tumor hipofisa diangkat / dihancurkan melalui pembedahan
atau terapi penyinaran
Adenoma kelenjar adrenal diangkat melalui pembedahan
Jika pengobatan tidak efektif / terdapat tumor kedua
kelenjar adrenal harus diangkat
Jika kelenjar adrenal diangkat, maka penderita harus
mengkonsumsi kortikosteroid sepanjang hidupnya
Komplikasi
Osteoporosis
Peningkatan kerentanan terhadap infeksi
Hirsutism
Diabetes mellitus
Hipertensi
Risiko krisis adrenal
Panhypopituitarism
Diabetes insipidus
Prognosis
Sindrom cushing yang tidak diobati akan fatal dalam beberapa
tahun oleh karena gangguan vaskuler dan sepsis
5-10% penderita yang kedua kelenjar adrenalnya telah
diangkat sindroma Nelson
Sindrom nelson : Kelenjar hipofisa membesar kortikotropin
dan hormon lain (misalnya melanocyte-stimulating hormone
mempergelap warna kulit)
Tergantung pada efek jangka lama kelebihan kortisol
sebelum pengobatan (aterosklerosis & osteoporosis)

Adenoma adrenal yang diobati dengan pembedahan:


prognosis baik, tidak ada kekambuhan

Karsinoma adrenal memiliki prognosis jelek. Survival 5


tahun sebesar 22%

Usia < 40 thn dan jauhnya metastasis berhubungan


dengan prognosis jelek
Kelainan Korteks Adrenal.
Hipersekresi Androgen Adrenal
Sindrom Adrenogenital
Lebih cenderung timbul sekresi androgen berlebihan dari pada
estrogen berlebihan
Gejala
Pertumbuhan rambut seperti pria (hirsutisme)
Payudara kecil
Suara berat, otot lengan n tungkai berkembang
Haid bisa berhenti
Pada bayi ->pseudohermafroditisme (seperti memiliki
penis kelamin pria)
Pada pria pra pubertas ->pseudopubertasprekok (penis
membesar, suara berat, timbul rambut tp testis belum
berfungsi)
Etiologi :
Karena gangguan sekresi kortisol di korteks adrenal->CRH
n ACTH yg meningkat membuat pengeluaran DHEA
meningkat-> menekan GnRH
Keadaan yang menyebabkan virilisasi, terjadi
perkembangan ciri kejantanan yang berlebihan, baik
pada pria maupun wanita
Sering terjadi kelebihan androgen yang bersifat
ringan, tetapi hanya menyebabkan meningkatnya
pertumbuhan rambut (hirsutisme)
Virilisasi yang sejati jarang terjadi, hanya sekitar 1-2
kasus pada setiap 100.000 wanita
Hirsutisme
Hirsutisme hipersekresi androgen pada
wanita, menimbulkan efek maskulinisasi.
Gejalanya :
Tumbuh rambut tubuh seperti pria
Suara berat
Otot lengan dan tungkai yang berkembang
Payudara mengecil
Haid mungkin terhenti
Pseudohermafroditisme wanita

Bayi perempuan yg lahir dengan sindrom


adrenogenital,sehingga genital eksterna jenis
laki-laki. Karena terjadi pada masa janin
sehingga perkembangan genital mengikuti
jalur laki-laki.
Klitoris penis
Hermafrodit sejati memiliki gonad dari
kedua jenis kelamin.
Pseudopubertas prekoks

Sekresi androgen adrenal berlebihan pada anak


laki-laki prapubertas,menimbulkan karakteristik
seks sekunder prematur.
Gejala :
suara menjadi berat,
tumbuh janggut,
penis membesar,
dorongan sex,
tidak disertai pembentukan sperma(pubertas
sejatidisertai pembentukan sperma).
Karateristik Defeminisasi (terjadi pd perempuan)
Pola pertumbuhan rambut pria
Berkurangnya libido
Atrofi payudara
Amenorea
Hilangnya bentuk tubuh feminim (penekanan
androgen jalur hipotalamus-hipofisis-ovarium utk
sekresi hormon seks wanita )
Karakteristik Maskulinisasi
Hirsutisme

Suara yg berat

Bertambahnya perkembangan muskular

Pembesaran klitoris
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan untuk menentukan kadar steroid androgenik
dalam urin
Jika kadarnya tinggi pemeriksaan penekanan
deksametason untuk membantu menentukan penyebabnya,
apakah suatu kanker, tumor jinak (adenoma) atau
pembesaran korteks adrenal (hiperplasia adrenal)
Pemeriksaan CT scan atau MRI : gambaran mengenai kelenjar
adrenal
Penatalaksanaan
Adenoma penghasil androgen dan kanker
adrenal mengangkat kelenjar adrenal
Hiperplasia adrenal sejumlah kecil
kortikosteroid (misalnya deksametason) ,
mengurangi pembentukan steroid androgenik
(dosis >> sindroma Cushing)
Kelainan Korteks Adrenal.
Insufisiensi Adrenal
Insufisiensi Adrenal Primer
(Addisons Disease)

Kelainan yang muncul akibat kelenjar adrenal


tidak memproduksi hormon dengan kadar
yang adekuat. Hormon tersebut kortisol dan
aldosteron.
Epidemiologi
35-140 orang per 1 juta populasi dunia.

1 : 16.000 pada neonatus

8 : 100.000 pada dewasa

Wanita : pria = 2 : 1
Pada dekade ke 3-5 (30-50 th)
Etiologi
Penurunan produksi cortisol :
1. Primary adrenal insufficiency
2. Secondary adrenal insufficiency
3. Tertiary adrenal insufficiency

Umumnya Addisons disease disebabkan oleh primary


adrenal insufficiency.
kelainan autoimun sistim imun Ab menyerang
PRIMER : kelainan dari jaringan / organ tubuh sendiri
kelenjar-kelenjar adrenal
mereka sendiri
(ketidakcukupan adrenal Tuberculosis merusak/menghancurkan
primer)
kelenjar endrokin
ETIOLOGI

ketidakcukupan adrenal idiopatik (idiopathic adrenal insufficiency)


sindrom kekurangan poliendokrin
infeksi kronis, terutama infeksi-infeksi jamur
sel-sel kanker yang menyebar dari bagian-bagian lain tubuh ke kelenjar-kelenjar adrenal
amyloidosis
pengangkatan kelenjar-kelenjar adrenal secara operasi

Glukokortikoid (RA, asma, Ulcerative Colitis ) CRH

SEKUNDER :
pengeluaran yang tumor-tumor atau infeksi-infeksi dari area ACTH
tidak cukup dari ACTH radiasi untuk perawatan tumor-tumor pituitary
oleh kelenjar pituitary operasi pengangkatan bagian-bagian dari hypothalamus
operasi pengangkatan kelenjar pituitary (Cushing
Syndrome)
Penatalaksanaan
Terapi Medis
Kortikosteroid : dimulai dengan pemberian prednison per-oral
Berat kortisol intravena tablet prednison
fludrokortison/hari membantu mengembalikan ekskresi
natrium dan kalium yang normal diganti dengan prednison
setiap hari sepanjang hidup
Operasi
Pasien ketidakcukupan adrenal yang kronis yang memerlukan
operasi dengan pembiusan umum dirawat dengan suntikan-
suntikan hydrocortisone dan saline (mulai pada malam hari
sebelum operasi sadar dan mampu minum obat oral)
Dosis disesuaikan -- dosis pemeliharaan yang diberikan sebelum
operasi tercapai.
Kehamilan
terapi penggantian standar
Jika mual dan muntah pada awal kehamilan menggangu pengobatan oral,
suntikan-suntikan hormon mungkin diperlukan
Sewaktu melahirkan, perawatan adalah serupa pada yang dari pasien-pasien
yang memerlukan operasi
setelah melahirkan dosis dikurangi dan dosis pemeliharaan
Pendidikan Pasien
Pasien harus memakai gelang tanda medis darurat
Pasien harus diinstruksikan untuk memakai 2/3 x pengganti dosis steroid
dalam situasi stres (flu biasa atau pencabutan gigi)
Pasien harus diinstruksikan untuk menghubungi dokter / ke bagian gawat
darurat dalam keadaan darurat
Pasien harus diinstruksikan tentang cara memberikan suntikan IM diri.
Mereka harus diberi resep untuk parenteral hidrokortison untuk digunakan
pada saat-saat ketika asupan oral tidak mungkin dilakukan atau ketika
ditandai muntah atau diare terjadi. Tidak ada penyesuaian perlu dibuat pada
penggantian mineralokortikoid dosis dalam situasi stres.
Komplikasi
Krisis addisonian, atau ketidakcukupan
adrenal yang akut (fatal)
nyeri menembus yang tiba-tiba pada
punggung bawah, perut, atau kaki-kaki
muntah dan diare yang berat
dehidrasi
tekanan darah rendah
kehilangan kesadaran
Insufisiensi Adrenal Sekunder

Kelainan ini merupakan bagian dari sindrom


kegagalan hipofisis anterior
Respon terhadap ACTH terhambat / menurun
atrofi adrenal
Dapat timbul manifestasi akut oleh karena kegagalan
respon thd stress pada penyakit penyakit
hipofisis / setelah mendapat terapi kortikosteroid
Disebabkan oleh penyakit yang mempengaruhi kelenjar
hipofisis anterior dan mempengaruhi sekresi dari ACTH.

Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit seperti tumor,


infeksi, inflamasi, penyakit autoimun, trauma,
pembedahan atau radiasi, defisiensi ACTH yang
terisolasi, iskontinuitas dari glukokortikoid eksogen atau
ACTH, dan akibat dari terapi dari sindrom Chusing.
Tanda dan Gejala
Gejala neurologik atau optalmologik.

Hipotensi, lemah, fatique, anorexia

Kehilangan berat badan, mual dan muntah.

Eosinofilia dan anemia normositik umum terjadi

Terkadang dapat disertai dengan hiperkalsemia


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hormon basal
Tes autoantibodi adrenal
Tes stimulasi kortikotropin
Tes yang melibatkan hipoglikemia yang
diinduksi insulin
Tes metirapon dan
Tes corticotropin releasing hormon
Komplikasi
Hiponatremia yang muncul pada pasien
insufisiensi adrenal sekunder dapat
mengancam nyawa. Hiponatremia dapat
mengakibatkan delirium, koma dan kejang.
Tabel Perbedaan antara primer dan
sekunder
Primer: Sekunder:
- Defisiensi mineralikortikoid - Tdk ada defisiensi
mineralkortikoid
- Hiperkalemia
- Tdk ada hiperkalemia
- Hiponatremia: insufisiensi
- Hiponatremia: dilusional karena
primer berhubungan dengan
berkurangnya kemampuan untuk
konsentrasi plasma yang
mengekskresikan air dan
mengakibatkan peningkatan meningkatkan kadar vasopresin
BUN dan creatinin.
- defisiensi kortisol dan
- defisiensi aldosteron dan peningkatan sekresi vasopresin
pembuangan natrium dan retensi air
- konsentrasi ACTH dan - konsentrasi ACTH dan
propiomelanocortin (POMC)- propiomelanocortin (POMC)-
derived peptide tinggi derived peptide rendah
- hiperpigmentasi - berkurangnya pigmentasi, dan
terkadang pucat
Kelainan utama adrenokrteks

Kelainan Penyakit Penyebab Gejala

Kelebihan aldosteron Sindrom conn Tumor zona glomerulosa yg Hipernatremia, hipokalemia,


(hiperaldosterin primer) berproduksi >> hipertensi
Hiperaldosteron sekunder Peningkatan >> sistem renin
angiotensin

Kelebihan kortisol Sindrom cushing Kelebihan CRH &/ ACTH Kelebihan glukosa, protein,
akibat penyakit di distribusi lemak yg abnormal
hipotalamus atau hipofisis
anterior (tumor lap.dlm
korteks)

Kelebihan androgen Sindom adrenogenital Tdk adanya enzim di jalur Maskulinisasi yg tdk sesuai
kortisol pd semua kecuali pria
dewasa

Defisiensi kortisol dan Penyakit Addison Destruksi atau atrofi Berikatan dg defisiensi
aldosteron (insufisiensi adrenokorteks idiopatik korteks adrenal kortisol, kurang tahan
primer) terhadap stress,
hipoglikemia, tdk adanya
kepermisifan untuk berbagai
aktivitas metabolik

Defisiensi kortisol Insufisiensi adrenokorteks Unsufisiensi ACTH akibat Berikatan dg defisiensi


sekunder kegagalan hipotalamus atau aldosteron: hiperkalemia,
hipofisis anterior hiponatremia, hipotensi
(apabila parah dpt fatal)
L.O. 3:

Kelainan Medulla Adrenal.


Feokromatoma
Feokromasitoma
Tumor berasal dari feokromosit. Punya afinitas terhadap
garam chrom dan mensekresi adrenalin / noradrenalin.
Sebagian besar terdapat pada medula adrenal dan hampir
semua jinak. Tumor ini penting : penyebab hipertensi yang
jarang ditemukan, tapi masih dapat disembuhkan.
Epidemiologi :
Pada orang dewasa (30-50 tahun) dan anak-anak
Frekuensi pada wanita dan pria sama
Pada anak-anak lebih sering pada anak laki-laki
Lebih banyak menyerang kelenjar sebelah kanan. 9% kasus terdapat lesi
bilateral, ini terutama pada kasus familial
Pada 7% kasus terdapat tumor ekstra-adrenal
Dapat mengenai kelenjar adrenal dan ekstra adrenal atau seluruhnya
Feokromasitoma
Kelainan klinik ditimbulkan oleh sekresi katekolamin,
biasanya noradrenalin; pada tumor dikeluarkan
dalam jumlah lebih besar

Gejala :
Hipertensi (paroxysmal / menetap)
Sakit kepala, berkeringat, pucat, takikardi, postural
hipotensi, metabolisme basal meninggi
Glikosuri, kadang sampai DM
Gelisah, kadang menyerupai tirotoksikosis
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis disebabkan oleh peningkatan
sekresi katekolamin.
Hipertensi, terutama bila episodik, vasokontriksi
perifer dan p curah jantung yang disebabkan
oleh efek alfa dan beta katekolamin
katekolamin >> : palpitasi, takikardia, ansietas,
keringat >>
Gangguan toleransi glukosa sering dijumpai ok
kerja antagonistik insulin katekolamin
Pemeriksaan
CT Scan : Adenoma Adrenal 2-4%
Nuclear Imaging
Pet Scanning
Uji penapisan terbaik adalah metanefrin urin 24
jam dan asam vanililmandelat, salah satu atau
keduanya meningkat pada hampir sebagian besar
kasus
D/ dapat dipastikan dengan pemeriksaan
katekolamin bebas urine
Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
Pembedahan feokromositoma
Pembedahan seringkali ditunda sampai pelepasan katekolamin
dapat dikendalikan dengan pemberian obat-obatan, karena
kadar katekolamin yang tinggi bisa membahayakan proses
pembedahan

b. Pemilihan Obat
Biasanya fenoksibenzamin dan propanolol diberikan secara
bersamaan; metirosin atau obat lainnya seringkali perlu
diberikan untuk mengendalikan tekanan darah
c. Kemotherapi
Jika feokromositoma merupakan suatu kanker yang
belum menyebar, maka untuk membantu
memperlambat pertumbuhannya bisa diberikan
kemoterapi berupa siklofosfamid, vinkristin dan
dakarbazin.
Efek bahaya akibat katekolamin yang berlebihan bisa
dihambat dengan melanjutkan pemakaian
fenoksibenzamin dan propanolol.
P
E P
R E
B N
Y
E
A
D
K
A I
A T
N

Anda mungkin juga menyukai