Anda di halaman 1dari 23

KPD

KPD
Ketuban pecah dini atau premature rupture of membrans (PROM) adalah pecahnya selaput
ketuban secara spontan pada saat belum menunjukkan tanda-tanda persalinan/inpartu
Etiologi
Kontraksi dan Berkurangnya
peregangan berulang asam askorbik

Inkompeten
periodonitis
serviks

polihidroamnion Solusio plasenta


PATOFISIOLOGI
komplikasi infeksi

Hipoksia Persalinan
dan
asfiksia prematur

Sindrom
deformitas
janin
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 24 Tahun
Status : Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga


Alamat : Br. Desa Songan, Kintamani
Nama Suami : Jro Gd Maruta
MRS : 12/03/2017
Keluhan Utama
Keluar air dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke VK Ponek RSU Bangli pada tanggal 12 Maret 2017. Pasien
datang dengan keluhan keluar air dari jalan lahir sejak pukul 21.00 WITA.
Pasien juga mengeluh adanya nyeri perut hilang timbul sejak keluarnya air
dari jalan lahir. Gerakan janin dirasakan baik.
Riwayat Menstruasi
Pasien mengalami menstruasi pertama kali (menarche) pada usia 12 tahun.
Dengan siklus mentruasinya teratur setiap 28 hari dalam 1 periode berdurasi
7 hari, dengan penggantian pembalut dalam sehari sebanyak 3 kali (volume
50 cc). Keluhan pada saat menstruasi tidak ada. Hari pertama haid terakhir
pada tanggal 04/07/2016 dengan tafsiran persalinan pada tanggal
11/04/2017.
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali dengan suami yang sekarang dengan lama pernikahan
adalah 1 tahun. Usia saat menikah adalah 23 tahun.
Riwayat Persalinan
1. Hamil ini.
Riwayat Antenatal Care
Pasien melakukan perawatan rutin dibidan setiap bulan dan sudah melakukan
pemeriksaan usg 4 kali ke dokter spesialis kandungan. Pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit hipertensi selama kehamilan. Pasien sudah
disuntik 2 kali vaksin tetanus toksoid.
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pasien belum menggunkan kb selama ini.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, asma, penyakit
jantung, dan kencing manis serta penyakit sistemik lainnya. Pasien tidak mempunyai riwayat
alergi obat dan makanan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit sistemik seperti hipertensi, kencing manis, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan
asma pada keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat Sosial dan Lingkungan
Pasien tidak merokok maupun mengkonsumsi minuman beralkohol.
Keadaan umum : Baik Kepala : Mata : anemis -/-, ikterik -/-
Kesadaran : E4V5M6 (Compos Mentis) Thoraks :
Tekanan Darah : 110/60 mmHg Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Nadi : 82 x/menit Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Respirasi : 20x/menit Abdomen : Sesuai status obstetri
Suhu tubuh aksila : 36,2C Ekstremitas : Akral hangat : + +
Tinggi Badan : 162 cm Oedem :
- - + +
Berat Badan : 57 kg
- -
IMT : 21,71 kg/m2
Leopold I: Teraba bagian besar, bulat, TFU : 3 jari di bawah processus
keras (kesan bokong) xyphoideus. mcd : 27 cm
Leopold II : Teraba bagian keras TBJ : 27-12 X 155 = 2325 gram
memanjang di perut kanan (kesan
punggung), teraba bagian-bagian kecil DJJ : 142 x/menit
diperut kiri (kesan ekstremitas). HIS : 1-2x/10 menit, 10-15 detik
Leopold III : Teraba bagian besar,
bulat, lunak (kesan bokong)
Leopold IV : Bagian terbawah janin
belum masuk pintu bawah panggul
Inspeksi : Vulva dan uretra Diagnosis :
tenang, pendarahan aktif (-), keluar G1P0000, Uk 36-37 minggu, T/H
air (+). + KPD, PBJ 2325 gram
VT : v/v normal, porsio tebal,
eff 10%, pembukaan 1 cm, ketuban
(-), teraba kepala, ttbk/tp, blood
slime (+).
lakmus test (+)
Penatalaksanaan Mx :
Pdx : Observasi keluhan, tanda vital, HIS,
Denyut Jantung Janin, Penurunan
Cek Laboratorium Darah Lengkap, Kepala, dan Cairan Pervaginam.
BT,CT
Planning usg KIE :
Tx : Menjelaskan kepada pasien kondisi
saat ini. Bed rest dengan posisikan
IVFD RL 20 tpm pasien miring kiri.
Cefotaxime 2x1 gram (iv)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

WBC 17,4 (3.50 10.00)

LYMPH# 14,4 (0.50 5.00)

LYMPH% 2,5 (15.0 50.0)

RBC 3,92 (3.50 5.50)

HGB 12,0 (11.5 16.50)

HCT 35,3 (35.0 55.0)

MCV 90,2 (75.0 100.0)

MCH 30,6 (25.0 35.0)

MCHC 33,9 (31.0 38.0)

RDW-A 72,1 (30.0 150.0)

PLT 291 (100 400)

MPV 9,6 (8.0 11.0)

PCT 0.28 (0.01 9.99)

PDW 14,3 (0.1 99.9)

BT 1.30 (1.0 4.0)

CT 8.00 (3.0 15.0)


Follow up
13/03/2017 14/03/2017
S : Nyeri perut hilang timbul (+), blood slime (-), riwayat S : Nyeri perut hilang timbul (-), blood slime (+), riwayat keluar
air (+), dan gerak bayi (+) baik.
keluar air (+), dan gerak bayi (+) baik.
0 : TD 110/70 N 80 S 36 RR 20
0 : TD: 110/70 mmHg N: 80x RR: 20x S: 36,60C TFU 3 jari di bawah proxesus xypoideus

TFU 3 jari di bawah proxesus xypoideus, MCD = 27 cm Djj 142x/mnt


Djj 133x/mnt His : 3-4x/10 menit, 15-30
v/v normal, po lunak, pembukaan 6, eff 50%, ket(-), teraba
His : 1-2x/10 menit, 10-15 kepala penurunan H1, ttbk/tp, kesan panggul cukup, bloodslyme
(+)
A : G1P0000, 36-37 Minggu, T/H + KPD, PBJ 2325 A : G1P0000, 36-37 Minggu, T/H + KPD, PBJ 2325 gram
gram P : IVFD RL 20 tpm, Cefotaxime 2x1 gram (iv)
P : IVFD RL 20 tpm, Cefotaxime 2x1 gram (iv)
Follow up
15/03/2017
16/03/2017
S : bayi lahir spontan belakang kepala segera menangis. AS 7/8, jenis kelamin
laki-laki pada pukul 03.20 dengan berat badan 2400 gram. Kelainan (-), PB 47 S : nyeri luka jahitan
cm, LK/LD 30/29 cm, anus (+), mekonium (+), BAK (+)
O : TD 110/70 N 80 RR 20 S 36,3
Ibu mengeluh nyeri luka jahitan
TFU 2 jari di bawah pusat
O : TD 120/70 N 802 RR 20 S 36,1
A : P1001 p spt B post partum hari ke 2
TFU TFU 2 jari di bawah pusat
P : Amoxicillin 3x500 mg (po)
A : P1001 p spt B post partum hari ke 1
Asam mefenamat 3x500 mg (po)
P : IVFD RL 20 tpm
SF 2x200 tab (po)
Amoxicillin 3x500 mg (po)
Asam mefenamat 3x500 mg (po)
SF 2x200 tab (po)
Metylergometrin 3x0,125 mg (po)
Follow up
17/03/2017
S : nyeri mulai berkurang
O : TD 110/70 N 80 RR 20 S 36,4
TFU 2 jari di bawah pusat
A : P1001 p spt B post partum hari ke 3
P : Amoxicillin 3x500 mg (po)
Asam mefenamat 3x500 mg (po)
SF 2x200 tab (po)
BAB 4 PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesis, didapatkan penderita perempuan Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan penderita
24 tahun, status menikah datang dengan keluhan keluar air dengan keadaan umum baik, dengan tanda-tanda vital
dari jalan lahir sejak pukul 21.00 wita, pasien juga mengeluh dalam batas normal. Pemeriksaan status general dalam
adanya nyeri perut hilang timbul, gerakan janin dirasakan batas normal. Kemudian pada pemeriksaan obstetri
masih baik. Penderita mengatakan hal ini bukan kali didapatkan tinggi fundus uteri setinggi 3 jari di bawah px.
pertama terjadinya keluhan seperti ini, sekitar seminggu Didapatkan adanya his 1-2x/10 menit selama 10-15 detik.
yang lalu pasien juga sempat dirawat 1 minggu dirumah Dengan denyut jantung janin didapatkan 142 kali per
sakit dengan keluhan yang sama. menit. Pada pemeriksaan inspeksi vagina tidak didapatkan
perdarahan aktif ataupun jejas, namun ditemukan
Dari riwayat obstetri didapatkan penderita sedang adanya keluar air merembes dari jalan lahir. Hasil
mengandung dengan perkiraan usia kehamilan berdasarkan pemeriksaan VT didapatkan porsio tebal.
HPHT 36-37 minggu, penderita mengalami hamil pertama
kali. Dari riwayat obstetri penderita tersebut yang sesuai Hasil pemeriksaan penunjang berupa USG abdominal
dengan kepustakaan dapat dicurigai penderita mengalami didapatkan janin tunggal hidup dengan presentasi bokong
sebuah ketuban pecah dini. belum masuk PAP, denyut jantung janin dan gerakan janin
terlihat.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan
penunjang mengarah pada ketuban pecah dini. Hal ini sesuai dengan
teori yang mengatakan bahwa ketuban pecah dini akan memicu
terjadinya persalinan.

Pada tanggal 15 Maret 2017 ibu menunjukkan tanda-tanda inpartu, yaitu


nyeri perut hilang timbul lebih sering, disertai lemdir bercampur darah.
Pada jam 02.00 dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 6
cm, dan pada pukul 04.00 pembukaan lengkap dan pasien langsung
dipersiapkan untuk proses persalina dan dipimpin untuk mengedan.
Pada pukul 04.15 bayi laki-laki lahir spontan belakang kepala segera
menangis AS 7/8 dengan BBL 2400 gram dengan panjang badan 47 cm,
LK/LD 30/29 cm, kelainan (-), anus (+).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai