DDTK
DDTK
KONSELING
PELAYANAN GIZI N = NAIK
DAN KESEHATAN
6.
PERTUMBUHAN NORMAL,
PERTUMBUHAN TERGANGGU
25
Berat Badan TIDAK NAIK ( T )
3 4 5
3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di
bawahnya
CARA KADER MENILAI STATUS PERTUMBUHAN
(Dit BGM, Sukabumi 2003)
39,3 DENGAN
% KURVA BB ASAL
BERAT BADAN NAIK
60,7
%
a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
Grafik Tinggi Badan untuk MENILAI PERTUMBUHAN
Warna-warna dalam grafik KMS
TIDAK BISA menentukan STATUS GIZI
STATUS GIZI ditentukan dengan melihat TABEL
BB / TB
Yaitu : bandingkan berat badan sekarang dengan
berat badan seharusnya berdasarkan tinggi
badan saat ini (tabel BB / TB)
Berat badan di bawah garis merah (BGM ) belum
tentu gizi buruk,
Berat badan di pita kuning belum tentu gizi kurang
Tabel Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan (TB)
Untuk MENILAI STATUS GIZI
Interpretasi berdasar tabel TB/BB
Normal / gizi baik : -2 SD s/d +2 SD
Kurus / gizi kurang : <-2 SD - (-3 SD)
Kurus sekali / gizi buruk : < - 3 SD
Gemuk : >+ 2 SD
2. Tali penggantung
dacin yang kuat
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
Sarung timbang
sudah dipasang
44 PENGGUNAAN BATHROOM SCALE
(TIMBANGAN INJAK ORANG DEWASA)
TIDAK DIANJURKAN,
SKALA KASAR (1 KG ), PER (PEGAS) MENJADI LEMAH
SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
45
PEMBULATAN UMUR ANAK
Pedoman dari CDC (Center of Diseases Control)
tahun 2000:
Tidak Akurat
97%
KESALAHAN MENANDAI BB di GRAFIK KMS
(Dit BGM, Sukabumi 2003)
50
45 43,8
40
35 33,8
30
% Kader
25
20
14,6
15
10 7,7
0
Benar semua 1-2 salah 3-4 salah 5-7 salah
70
60
50
% Kader
40
30
20
12,1
10
4,5
1,5
0
Benar semua 1-2 salah 3-4 salah 5-7 salah
Interpretasi (penafsiran)
Bila anak tidak mampu melakukan kemampuan sesuai kelompok
umurnya, mungkin mengalami gangguan perkembangan.
Intervensi (tindakan) :
Rujuk ke Petugas Kesehatan/ Puskesmas
1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat
Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln, dst.
atau kuesioner yang lebih muda dari umurnya (kalau datang
umur 4 atau 5 bulan gunakan kuesioner umur 3 bulan dulu)
Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua
Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
Tanyakan isi KPSP sesuai urutan
Atau melaksanakan perintah sesuai KPSP
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
Ya, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan
atau pernah atau sering atau kadang-kadang.
Tidak, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu
Bila Ya berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak
sesuai tahap perkembangannya (S)
Bila Ya berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
Bila Ya sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P) rinci jawaban tidak pada aspek
perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 10
Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya
(S)
beri pujian pada ibu
teruskan pola asuh
teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan
berikutnya
Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU
Bila jawaban KPSP : Ya 7 8
Artinya : perkembangan anak meragukan (M)
Beri dukungan ibu
Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur
Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP
sesuai umur anak
Intervensi
Ajak bayi tersenyum dan bicara sesering mungkin
Tunjukan wajah yang cerah pada bayi
Peluk, belai, cium bayi sesering mungkin
Gerakan lembut, penuh kasih sayang
Umur 6 bulan belum bisa tengkurap
dengan kepala tegak
Intervensi :
Tidurkan tengkurap, beri benda warna cerah / berbunyi,
sampai bayi bisa angkat kepala
Tidur tengkurap, tekan-tekan otot punggung dari arah
leher ke bawah, sampai bayi bisa angkat kepala
Bila otot punggung & bahu lemah tengkurapkan di
atas bantal, taruh mainan / ajak bicara
Cara gendong harus benar anak dapat
menegakkan kepala, tangan & kaki bebas bergerak
(gendong di depan dada ibu)
Umur 9 bulan tidak mengoceh dadada..mamama
Intervensi :
Ajak bicara anak sesering mungkin
Usahakan selalu menatap muka anak bila
berbicara agar anak dapat melihat bibir dan mata
si pembicara
Sebutkan nama benda, gambar
Dudukkan anak, berikan benda yang berbunyi dari
arah samping kiri / kanan bergantian, ulangi.
Bila tidak ada reaksi curiga gangguan
pendengaran rujuk
Umur 9 bulan belum bisa bermain
dengan benda-benda
Intervensi
Dudukan bayi dipangkuan
Letakkan mainan ditangannya supaya digenggam, tarik pelan-
pelan
Letakkan di depan bayi mainan yang bisa dipegang dan tidak
tajam
Ajarkan untuk meraih dan memgang mainan tersebut
Ajarkan memindahkan mainan dari tangan kanan ke kiri
Letakkan benda yang lebih kecil : potongan biskuit
Ajarkan untuk mengambil biskuit
Bila berhasil berikan pujian dengan gembira
Latihlah berulang-ulang, dengan kasih sayang
Evaluasi hasil intervensi
Setelah intervensi selama 2 minggu evaluasi
Bila berhasil (anak dapat melakukan) berikan pujian pada
ibu bila intervensi berhasil
Bila belum berhasil (anak belum dapat melakukan)
tanyakan cara intervensi, apakah caranya benar
lakukan pemeriksaan lebih teliti
Intervensi lagi 2 minggu : bila belum berhasil rujuk
Cari masalah gizi :
Beri makan bergizi (4 sehat 5 sempurna)
Porsi kecil tapi sering
Beri makanan lebih sering setelah sembuh sakit
ASI teruskan sampai usia 2 tahun
Cari penyakit lain yang bisa sebabkan penyimpangan
Ringkasan (1)
Supaya balita tumbuh kembang optimal maka :
Semua balita harus dicukupi kebutuhan : fisik (jasmani), emosi-
kasih sayang (rohani) dan stimulasi (kecerdasan)
Stimulasi dilakukan oleh keluarga dengan cara bermain setiap
hari, menggunakan berbagai cara dan benda yang mudah
didapat,