Pendahuluan
Kebanyakan bayi dapat mempertahankan pernapasan dan sirkulasinya. Kira-kira 10% akan membutuhkan beberapa bantuan untuk dapat mempertahankan pernapasan dan sirkulasi. Hanya 1% membutuhkan resusitasi yang ekstensif. Walau persentasinya kecil tetapi karena jumlah persalinan besar, maka bayi yang memerlukan bantuan juga cukup besar.
Perlman 1995, Barber 2006.
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 2
Panduan resusitasi neonatus Pada tahun 2010 dibuat konsensus mengenai resusitasi neonatus. Tahun 2011 AHA dan AAP menerbitkan Textbook of Neonatal Resuscitation (Buku Panduan Resusitasi Neonatus) edisi ke 6. Pada panduan ini terdapat beberapa perubahan.
Kebutuhan Resusitasi
Bayi tidak perlu resusitasi jika, Kehamilan cukup bulan Menangis atau bernapas adekuat Tonus otot baik Jika bayi tidak mempunyai satu/lebih karakteristik di atas bayi perlu resusitasi
Tindakan Resusitasi
Bayi yang perlu resusitasi harus mendapatkan satu / lebih tindakan di bawah ini secara berurutan: Langkah awal (memberikan kehangatan, membersihkan jalan napas jika diperlukan, mengeringkan, stimulasi) Ventilasi Kompresi Dada Pemberian Epinefrin dan/atau Cairan Penambah Volume
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 5
Keputusan untuk tindakan selanjutnya setelah langkah awal ditentukan oleh penilaian simultan 2 tanda vital yaitu:
o Pernapasan (apnea, megap-megap, berat/tidaknya napas) o FJ (lebih atau kurang dari 100 dpm)
10/25/2012/nanid Konas PERINASIA XI 6
Orang tersebut /seorang lain yang bisa cepat hadir, harus mempunyai keterampilan resusitasi lengkap termasuk
o intubasi endotrakeal o pemberian obat-obatan
Jika kebutuhan resusitasi diantisipasi, personel terampil tambahan harus dipanggil dan peralatan yang diperlukan disiapkan.
AAP & ACOG 2007. Am Academy Ped;207:205
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 7
Pertimbangkan intubasi trakea pada titik ini (bayi depresi dengan mekonium) 8
Tidak
Tidak
C
10
Temperatur
Bayi Berat Lahir Rendah / Prematur: Mudah menjadi hipotermi Tehnik tambahan untuk mencegah kehilangan panas: Menghangatkan kamar bersalin (26C)
Kent AL, William J. J Pediatr Child Health2008;44:325-331
Melakukan intubasi elektif rutin dan pengisapan langsung trakea sampai RCT menyatakan tidak berguna untuk bayi lahir bugar.
Wiswell et al. pediatrics 2000;105:105(1 Pt 1): 1-7
Pengisapan trakea ternyata tidak berhubungan dengan penurunan insiden MAS atau mortalitas pada bayi-bayi ini.
Gupta et al. indian Peditr 1996;33:293-297 Al Takroni et al 1998;63:259-263
Bukti yang menyatakan bahwa pengisapan mekonium langsung dari trakea itu berguna, hanya berdasarkan perbandingannya dengan kontrol historis, dan terdapat bias selektif yang jelas pada kelompok bayi diintubasi dalam penelitian tersebut.
Carson et al. Am J Obstet Gynecol 1976;126:712-715 Gregory et al. J Pediatr 1974;85:848-852
Tanpa adanya RCT, bukti yang ada tidak cukup untuk menganjurkan perubahan praktik yang saat ini dilakukan, yaitu melakukan penghisapan endotrakeal pada bayi tidak bugar dengan cairan amnion tercemar mekonium. Namun, jika usaha intubasi memerlukan waktu lama atau tidak berhasil, ventilasi balon-sungkup harus dipertimbangkan terutama jika terdapat bradikardia persisten.
Kattwinkel J. 2011
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 17
Panduan untuk menghisap mekonium dari jalan napas tidak berubah yaitu: Jika bayi lahir tercemar mekonium dan tidak bugar, dilakukan penghisapan mekonium dari trakea dengan bantuan laringoskop + pipa ET Tetapi jika usaha intubasi lama dan tidak berhasil, hentikan penghisapan ET dan lanjutkan dengan tahap berikutnya (VTP), terutama jika bayi bradikardi
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 18
Kajian terhadap bukti-bukti tidak menunjukkan kebutuhan intervensi, pada bayi cukup bulan yang tercemar mekonium tetapi bernapas baik dan tonus ototnya baik.
Wiswell 2000
Bayi ini,
Dawson, 2010
21
Dawson, 2010
22
Dawson, 2010
23
Dawson, 2010
24
Saturasi O2 pre-duktus
Umur:
Intra uterin 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit 10 menit
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid
Satu penelitian pada bayi prematur menunjukkan bahwa resusitasi dengan campuran oksigen dan udara ruangan (oksigen 21%) memberikan hasil berkurangnya kejadian hipoksemia atau hiperoksemia, dibandingkan resusitasi dimulai dengan udara ruangan (21%) atau oksigen 100% diikuti titrasi dengan campuran udara dan oksigen yang sesuai.
Escrig R et al. Pediatrics 2008;121:875-881
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 27
Penilaian utama ventilasi awal adekuat adalah perbaikan cepat frekuensi jantung.
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 28
Tekanan awal 20 cmH2O mungkin efektif, tetapi tekanan sama atau lebih dari 30 40 cmH2O mungkin diperlukan oleh sebagian bayi cukup bulan tanpa napas spontan.
Vias H, et al. J Pediatr 1981;99:635-639 Boon AW, et al. J Pediatr 1979;95:1031-1036
Jika situasi tidak memungkinkan memantau tekanan, harus digunakan tekanan inflasi minimal untuk mencapai peningkatan frekuensi jantung. Bantuan ventilasi diberikan dengan kecepatan 40 - 60 per menit untuk dapat mencapai 40 - 60 napas per menit dengan cepat, atau mempertahankan frekuensi jantung lebih dari 100 dpm.
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 29
Mulai resusitasi dengan udara ruangan atau oksigen campuran, dan titrasi konsentrasi oksigen untuk mencapai SpO2 pada rentang target. Jika oksigen campuran tidak tersedia, resusitasi harus dimulai dengan udara ruangan (21%). Jika bayi bradikardia (<60 dpm) setelah 90 detik resusitasi menggunakan konsentrasi oksigen rendah, konsentrasi oksigen harus dinaikkan 100% sampai frekuensi jantung kembali normal.
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 30
Kompresi Dada
Indikasi FJ < 60 denyut per menit walaupun sudah dilakukan ventilasi adekuat dengan suplementasi oksigen selama 30 detik. Rasio kompresi dada dan ventilasi 3:1. Pernapasan, frekuensi jantung, dan oksigenasi harus dinilai ulang secara periodik. Namun, interupsi yang terlalu sering pada kompresi harus dihindari.
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 32
MEDIKASI
Obat jarang diberikan pada resusitasi bayi saat lahir. Namun, jika frekuensi jantung tetap kurang dari 60 kali per menit walaupun telah dilakukan ventilasi adekuat (biasanya dengan intubasi endotrakeal) dengan oksigen 100% dan kompresi dada, pemberian epinefrin atau pengembang volume, atau ke duanya, dapat dilakukan.
Hipotermia Terapetik
(induced therapeutic hypothermia) Beberapa RCT multisenter tentang membuat hipotermia bayi baru lahir usia gestasi sama/lebih 36 minggu, yang mengalami HIE sedang atau berat, menunjukkan bayi yang didinginkan mempunyai mortalitas lebih rendah dan disabilitas nerodevelopmental pada tindak lanjut umur 18 bulan dibanding bayi yang tidak didinginkan.
Gluckman PD, et l. Lancet 2005;365:663-670 Azzopardi DV, et al. N Eng J Med 2009;361:1349-1358
Kendala Alat-alat tidak tersedia. Untuk ini sebaiknya fasilitas/RS yang menangani bayi baru lahir mempersiapkan/ merencanakan/ mendukung tersedianya peralatan yang dibutuhkan dan melatih secara berkala para petugasnya Untuk peralatan, beberapa alternatifnya: Jika blender O2 tidak ada: gunakan pemakaian 2 tabung yi satu tabung O2 100% bertekanan dan satu tabung O2 21% bertekanan dengan Y tube. Jika oksimeter tidak ada: walaupun kurang akurat, pemantauan bayi digantikan dengan pemantauan warna kulit, dilakukan dengan seksama.
10/25/2012/nanid Konas PERINASIA XI 37
Untuk mendapatkan PEEP, digunakan alat tambahan yang dipasang pada balon resusitasi. Tekanan akan lebih konsisten jika menggunakan Tpiece resuscitator. Penting diingat bahwa tindakan resusitasi harus dilaksanakan dengan tepat dan akurat.
Cara untuk mendapatkan konsentrasi oksigen yang diinginkan dengan memakai 2 tabung oksigen berbeda konsentrasi Peralatan:
Satu tabung oksigen 100% (compressed oxygen) dan satu tabung oksigen 21% (compressed air), dengan Y connector. Rumus menghitung:
10/25/2012/nanid
Konas PERINASIA XI
39
T-piece resuscitator
Tekanan dapat diatur dan lebih konsisten Dapat digunakan untuk memberikan PEEP dan CPAP
42
Kesimpulan
Panduan Resusitasi 2011 mengajukan beberapa perubahan utama. Diperlukan tambahan beberapa peralatan. Fasilitas kesehatan / RS perlu mempertimbangkan ini. Jika peralatan belum tersedia, diberikan beberapa alternatif peralatan yang dapat digunakan pada resusitasi neonatus. Tindakan resusitasi harus dilaksanakan dengan tepat dan akurat. Keterampilan resusitasi para petugas harus selalu dipertahankan dengan latihan berkala.
Konas Perinasia XI Pekanbaru 2012/ nanid 43
Terima Kasih