Anda di halaman 1dari 42

ANEMIA APLASTIK

Disusun Oleh:
Yudi Kartasasmita, S.Ked
04054821618071

Pembimbing:
Dr. Eka Intan L, Sp.A
IDENTIFIKASI
Nama : An. SAN
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 8 tahun 5 bulan (Lahir 14
November 2007)
Status : Pelajar SD
Nama Ayah : Mujiono
Nama Ibu : Sakinah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Lubuk Linggau, Sumatera
Selatan
Alamat : Marga Bakti, Lubuk Linggau
Utara I, Kota Lubuk Linggau
Dikirim oleh : -
MRS : 18 April 2016, pukul 19.30
WIB
ANAMNESIS

Anamnesis diberikan oleh ayah penderita (alloanamnesis)


Tanggal 18 April 2016 jam 20.30 WIB
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
Keluhan utama : Pucat sejak 2 bulan yang lalu
Keluhan tambahan : Gusi berdarah yang hilang timbul sejak 1 bulan
yang lalu
1 bulan SMRS, penderita dirawat di RS Lubuk Linggau karena demam dan
pucat, didiagnosis sebagai tersangka DBD, mimisan (+), perdarahan gusi (+),
dirawat di ICU selama 2 hari karena anemia berat, ditransfusi darah merah
3 kantong, dipindah ke ruang perawatan biasa 2 hari pulang kontrol.
3 minggu SMRS, penderita kembali mengalami gusi berdarah (+), dibawa
ke RS Lubuk Linggau, dilakukan pemeriksaan trombosit (12.000)
mendapat transfusi darah merah 1 kantong, dirawat selama 8 hari
pulang kontrol.
1 minggu SMRS, penderita kembali mengalami gusi berdarah (+)
menolak dirawat di RS Lubuk Linggau, lalu dirujuk ke RSMH.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat menderita penyakit dengan keluhan demam, pucat,
dan gusi berdarah sebelumnya disangkal
RIWAYAT KELUARGA

Riwayat keluarga dengan keluhan pucat, demam dan gusi


berdarah sebelumnya disangkal.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pendidikan orang tua :


Ayah: SMP
Ibu: SMP
Pekerjaan orang tua :
Ayah : Bekerja serabutan
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan Per Bulan : Rp 1.500.000,-/bulan
Kesan : Ekonomi menengah ke bawah
LINGKUNGAN TEMPAT
TINGGAL
Sumber air minum dan mencuci berasal dari sumur dan air
PDAM. Air minum dimasak terlebih dahulu. Tinggal di daerah
yang padat penduduk.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
KELAHIRAN
Ibu hamil cukup bulan (36 minggu), partus spontan langsung
menangis, ditolong bidan di rumah. Berat badan lahir 2400
gram, panjang badan ibu tidak tahu.
RIWAYAT MAKANAN
ASI : lahir - 2 tahun
Susu botol :-
Bubur susu :-
Bubur nasi : mulai 6 bulan
Nasi tim : mulai 6 bulan
Nasi Biasa : mulai 1 tahun

Daging : mulai 1,5 tahun


Tempe : mulai 1,5 tahun
Tahu : mulai 1,5 tahun
Sayuran : mulai 1,5 tahun
Buah : mulai 1,5 tahun
Lain-lain :-
Kesan : kuantitas dan kualitas asupan kurng
RIWAYAT IMUNISASI
IMUNISASI DASAR ULANGAN

UMUR UMUR UMUR UMUR

BCG -

DPT 1 - DPT 2 - DPT 3 - -

HEPATITIS B 1 - HEPATITIS B 2 - HEPATITIS B 3 - -


Hib 1 - Hib 2 - Hib 3 - -

POLIO 1 - POLIO 2 - POLIO 3 - -

CAMPAK - POLIO 4 -

Ibu lupa waktu pemberian imunisasi, hanya ingat telah 3 kali ke


posyandu untuk imunisasi
Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Gigi pertama : Muncul usia 1 tahun
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap : 6 bulan
Merangkak : 9 bulan
Duduk : 8 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 18 bulan
Berbicara : 10 bulan
Kesan : Perkembangan sesuai usia
RIWAYAT PERKEMBANGAN
MENTAL
Isapan Jempol : tidak menghisap jempol
Ngompol : terakhir mengompol sekitar usia 2
tahun
Sering mimpi : tidak
Aktivitas : ceria
Ketakutan : tidak ada
Kesan : baik
STATUS GIZI
BB/U : 86,36% (mild malnutrition)
TB/U : 99,15% (normal)
BB/TB : 90,47 % (normal)
Kesan : Gizi baik
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH
DIDERITA
Parotitis :- Muntah berak :-
Pertusis :- Asma :-
Difteri :- Cacingan :-
Tetanus :- Patah Tulang :-
Campak :- Jantung :-
Varisella :- Sendi bengkak :-
Tifoid :- Kecelakaan :-
Demam menahun: - Operasi :-
Radang Paru : - Keracunan :-
TBC :- Sakit kencing :-
Kejang :- Alergi :-
Lumpuh :- Perut kembung :-
Otitis Media : - Malaria :-
Batuk/Pilek : + DBD :-
PEMERIKSAAN FISIK
Masuk : 18 April 2016
Asesmen awal masuk: Susp. anemia aplastik dd/ leukemia akut
Terapi awal yang diberikan:
Transfusi PRC 120 cc, 150cc, 150cc, 150cc
Transfusi TC 3 x 6 unit
IVFD D5 NS gtt XV x/m
Observasi tanda perdarahan
PEMERIKSAAN FISIK
(dilakukan pada tanggal 28 April 2016)
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos Mentis
BB : 24 Kg
PB : 121 cm
LK : - cm
Edema (-), sianosis (-), dispnue (-), konjungtiva anemis (+/+),
ikterus (-/-).
Suhu : 36,8oC
Respirasi : 20 x/menit
Tipe Pernapasan : Abdominothorakal
TekananDarah : 110/60 mmHg
Nadi : 98 x/ menit,
Isi/kualitas : Cukup-cukup
Regularitas : Reguler
PEMERIKSAAN FISIK
(dilakukan pada tanggal 4 Mei 2016)
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos Mentis
BB : 24 Kg
PB : 121 cm
LK : - cm
Edema (-), sianosis (-), dispnue (-), konjungtiva anemis (-/-),
ikterus (-/-).
Suhu : 36,6oC
Respirasi : 22 x/menit
Tipe Pernapasan : Abdominothorakal
TekananDarah : 110/70 mmHg
Nadi : 104 x/ menit,
Isi/kualitas : Cukup-kuat
Regularitas : Reguler
PEMERIKSAAN KHUSUS
Pemeriksaan khusus
Kepala
Bentuk : Normosefali, simetris.
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut.
Mata : lagoftalmus (-/-), edema palpebra (-/-), Pupil bulat
isokor 3mm, reflek cahaya (+/+), konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-), deformitas (-).
Telinga : Sekret (-).
Mulut : Mukosa mulut dan bibir kering (-), sianosis (-).
Gigi : karies gigi (+), gusi berdarah (+) tidak aktif
Lidah : tremor (-), coated tongue (-), atrofi papil (-).
Faring/Tonsil: T1-T1, hiperemis(-), detritus (-), simetris,
uvula ditengah, dinding faring tenang.
Leher : Pembesaran KGB (-).
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : Statis dinamis simetris kanan = kiri, retraksi (-/-)
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing (-).
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Auskultasi : HR: 106 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal,
murmur (-), gallop (-).
Palpasi : Thrill tidak teraba.
Perkusi : Sonor, batas jantung dalam batas normal.
Abdomen
Inspeksi : datar dan lemas
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2, purpura palpable (+) dikedua
tungkai, nyeri tekan (-), edem patela dan dorsum pedis (-)

Inguinal
Pembesaran KGB (-)

Genitalia
Tidak ada kelainan
Status Neurologis
Pemeriksaan Tungkai Tungkai Lengan Lengan
Kanan Kanan
Kiri Kiri
Gerakan Luas Luas Luas Luas
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus - -
Reflek fisiologis + normal + normal + normal + normal
Reflek patologis - - - -

Gejala rangsang meningeal : tidak ada


Fungsi sensorik : dalam batas normal
Fungsi Nervi craniales : dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang

Pasien Suspek Leukemia


Tanggal 18 April 2016 (Gambaran darah tepi)
Kesan: Gambaran darah tepi anemia normositik normokrom disertai pansitopenia
Pemeriksaan Penunjang

Pasien Suspek Anemia Aplastik


Tanggal 20 April 2016 (gambaran sumsum tulang) dan 24 April 2016
Kesan: Gambaran sumsum tulang mendukung pansitopenia
Pemeriksaan Penunjang

Pasien Suspek Anemia Aplastik


Tanggal 29 April 2016
Hb meningkat menjadi normal
Eritrosit meningkat menuju normal
Leukosit meningkat menjadi normal
Hematokrit meningkat menuju normal
Trombosit turun kembali menjadi 8000
Kesan: Perbaikan
Daftar Masalah
Gusi Berdarah
Demam dan Pucat

Diagnosis Banding
Anemia Aplastik
Leukemia
Anemia Defisiensi Besi

DIAGNOSIS KERJA
Anemia Aplastik
Pemeriksaan Anjuran
Gambaran darah tepi
Core biopsy sumsum tulang
TATALAKSANA
Farmakologi
IVFD D5 NS gtt 12x/menit
Transfusi PRC V kolf
Transfusi trombosit IV kolf
Non Farmakologi
Pembatasan cairan
Diet TKTP cair
TATALAKSANA..
Rencana Monitoring
Tanda vital
Pemeriksaan darah lengkap serial (Hemoglobin dan
Hematokrit)
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
Anemia Aplastik

DEFINISI
Anemia aplastik didefinisikan sebagai
kegagalan sumsum tulang untuk
memproduksi komponen sel-sel darah.
Anemia aplastik disertai oleh pansitopenia
pada darah tepi yang disebabkan kelainan
primer pada sumsum tulang
Anemia Aplastik
ETIOLOGI
Faktor primer, disebabkan kelainan kongenital
(Fanconi, non Fanconi dan dyskeratosis congenital)
dan sebagian besar idiopatik 50-70%.
Faktor sekunder, yang berasal dari luar tubuh, bisa
diakibatkan oleh paparan radiasi bahan kimia dan
obat, ataupun oleh karena penyebab lain seperti
infeksi virus (hepatitis, HIV, dengue), radiasi, dan
akibat kehamilan.
Anemia Aplastik

PATOFISIOLOGI

Sel Induk Pluripoten Microenvironment

Kelainan Imunologik
Mm Anemia Aplastik
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Sindrom anemia seperti lemah, letih, lesu,
pucat, pusing, penglihatan terganggu, nafsu
makan menurun, sesak nafas serta jantung
yang berdebar.
Selain gejala anemia bisa kita temukan
keluhan seputar infeksi seperti demam, nyeri
badan ataupun adanya riwayat terjadinya
perdarahan pada gusi, hidung, dan dibawah
kulit
Anemia Aplastik
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda dari gejala anemia misalkan
konjungtiva, mukosa serta ekstrimitas yang pucat.
Adanya perdarahan pada gusi, retina, hidung, kulit,
melena dan hematemesis (muntah darah). Dan
juga tanda-tanda peradangan.
Anemia Aplastik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Lengkap
2. Biopsi Sumsum Tulang
3. FISH (Fluorescence In Situ Hybridation)
4. Tes Fungsi Hati
5. Level vitamin B12 dan asam folat
6. Pemeriksaan radiologis
Anemia Aplastik
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Hemoglobin kurang dari 10 g/dl atau hematokrit kurang dari 30%
(hemoglobin normalnya 13,8 17,2 g/dL pada laki-laki dan 12-
15,6 g/dL pada perempuan dan hematokrit pada laki-laki 41-50%,
pada perempuan 35-46%. Berbeda tiap klinik atau rumah sakit).
2. Trombosit kurang dari 50x109/L (normalnya 150-450x109/L)
3. Leukosit kurang dari 3,5x109/L (normalnya 4,5-10x109/L)
4. Dengan retikulosit < 30x109/L (<1%)
5. Dengan gambaran sumsum tulang (harus ada spesimen yang
adekuat): Penurunan selularitas dengan hilangnya atau
menurunnya semua sel hemopoetik atau selularitas normal oleh
hyperplasia eritroid fokal dengan deplesi seri granulosit dan
megakariosit.
6. Tidak adanya fibrosis yang bermakna atau infiltrasi neoplastik
7. Pansitopenia karena obat sitostatika atau radiasi terapeutik harus
dieksklusi.
Anemia Aplastik
KLASIFIKASI
Anemia aplastik tidak berat dimana sumsum tulang
tidak hiposeluler namun sitopenia atau pansitopenia
tidak memenuhi kriteria berat.
Anemia aplastik berat dimana selularitas sumsum tulang
< 25%, sitopenia sedikitnya dua dari tiga seri sel darah
yaitu hitung neutrofilnya <500/L, hitung trombosit <
20.000/L, hitung retikulosit absolute< 60.000/L
Anemia aplastik sangat berat, sama seperti dengan
kriteria anemia aplastik berat kecuali neutrofilnya
<200/L
Anemia Aplastik
PENATALAKSANAAN
Transfusi darah
Transplantasi sumsum tulang
Pemberian obat imunosupresif
Daftar Pustaka
Alkhouri, Nabiel and Solveig G Ericson. Aplastic Anemia : Review of Etiology and
Treatment. Hospital Physician ; 1999 : 46-52.
Anonim. Aplastic Anemia. American Cancer Society. Avalaible at : www.cancer.org.
(Diakses tanggal 5 Oktober 2013)
Bakta, I Made Prof,dr. Hematologi Klinis Ringkas. Jakarta : EGC ; 2006 : 97-107
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi IV. Jilid II.
Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2006 : 627 633
Marsh Judith CW, Sarah E. Ball, Jamie Cavenagh, Phil Darbyshire, Inderjeet Dokal,
Edward C. Gordonsmith, et all. Guidelines for the diagnosis and management of
aplastic anemia. England : British Journal of Haematology ; 2009. 147 : 43-70
Paquette, Ronald L. Your Guide to Understanding Aplastic Anemia. Available at :
http://www.aamds.org/aplastic/files/dms/AplasticAnemiaGuide.pdf (Diakses tanggal
6 Oktober 2013)
Segel, Goerge B and Marshall A. Lichtman. Aplastic Anemia : Acquired and Inherited.
463-483. Avalaible at: http:/www.mhprofessional.com (Diakses tanggal 6 Oktober
2013)
Sembiring, Samuel PK. Anemia Aplastik. Available at: http:/www.morphostlab.com
(Diakses tanggal 5 Oktober 2013)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai