Anda di halaman 1dari 17

FARMAKOTERAPI II

STROKE

Rosidha Nurwahyuni
10113022
S1 Farmasi
DEFINISI
Stroke adalah penurunan fungsi sistem syaraf utama secara
tiba-tiba yang berlangsung selama 24 jam dan diperkirakan
berasal dari pembuluh darah.
Serangan iskemia sementara atau Transient ischemic attacks
(TIAs) adalah penurunan fungsiiskemia sistem syaraf utama
iskemia menurun selama kurang dari 24 jam dan biasanya
kurang dari 30 menit.
Penyakit cebrovaskular (CVD) atau stroke adalah penyebab
ketiga kematian terbanyak di AS dan penyebab kematian
terbanyak kedua di seluruh dunia.
Tanda dan Gejala
Kelemahan mendadak, kesemutan, atau paralisis wajah,
lengan atau tungkai (khususnya pada satu sisi tubuh).
Tidak dapat bicara atau kesulitan berbicara atau mengerti
bahasa.
Penurunan penglihatan secara mendadak.
Nyeri kepala hebat secara mendadak.
Kelemahan yang tidak diketahui atau kehilangan
keseimbangan atau koordinasi.
PATOFISIOLOGI
a. Faktor Risiko Stroke
Faktor risiko tidak dapat dimodifikasi untuk stroke antara
lain peningkatan usia, laki-laki, ras (Amerika-Afrika, Asia,
Amerika latin) dan turunan.
Faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi antara lain
hipertensi dan penyakit jantung (contohnya penyakit
jantung koroner, gagal jantung, hipertropi ventrikel kiri,
fibrilasi atrial).
Faktor risiko lainnya antara lain serangan iskemia
sementara, diabetes melitus, dislipidemia, dan merokok.
b. Stroke Iskemia
Sejumlah 88% dari semua stroke iskemia dan disebabkan oleh
pembentukan trombus atau emboli yang menghambat arteri
serebral.
Pada aterosklerosis karotid, plak dapat rusak karena paparan
kolagen, agegasi platelet, dan pembentukan trombus. Bekuan
dapat menyebabkan hambatan sekitar atau terjadi pelepasan dan
bergerak ke arah distal, akhirnya akan menghambat pembuluh
serebral.
Dalam masalah ebolisme kardiogen, aliran darah yang berhenti
dalam atrium atau ventrikel mengarah ke pembentukan bekuan
lokal yang dapat pelepasan dan bergerak melalui aorta menuju
sirkulasi serebral.
Hasil kahir baik pembentukan trombus dan embolisme adalah
hambatan arteri, penurunan aliran darah serebral dan penyebab
iskemia dan akirnya infark distal mengarah hambatan.
c. Stroke Pendarahan
Pendarahan subarakhnoid dapat terjadi dari luka berat atau
rusaknya aneurisme intrakranial atau cacat arteriovena.
Pendarahan intrasebal terjadi ketika pembuluh darah rusak
dalam parenkim otak menyebabkan pembentukan hematoma.
Subdural hematomas kebanyakan terjadi karena luka berat.
Manifestasi Klinik
Pasien tidak dapat memberikan informasi yang dapat
dipercaya, karena penurunan kemampuan kognitif atau
bahasanya. Informasi ini perlu didapatkan dari anggota
keluarga atau saksi lain.
Pasien mengalami kelemahan pada satu sisi tubuh,
ketidakmampuan berbicara, kehilangan melihat, vertigo, atau
jatuh. Sroke iskemia biasanya tidak menyakitkan, tetapi sakit
kepala dapat terjadi dan lebih parah pada stroke pendarahan.
Pasien biasanya memiliki berbagai pertanda disfungsi sistem
syaraf pada pemeriksaan fisik.
Diagnosa
1. Uji Laboratorium
Tidak ada uji laboratorium tertentu untuk stroke.
Penilaian adanya keadaan hioerkoagulasi, seperti defisiensi protein
C dan antibodi antifosfolipid, harus dilakukan bila penyebab stroke
tidak dapat ditentukan berdasarkan adanya faktor risiko yang jelas.
2. Uji Diagnostik Lain
CT scan kepala akan memperlihatkan adanya area hiperintens
(putih) yang menunjukkan bahwa terjadi pendarahan.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) kepala dapat menunjukkan
daerah iskemia lebih awal dan dengan resolusi yang kebih baik
daripada CT scan. Beberapa jenis pencitraan lain dapat
menunjukkan perkembangan infark hanya dalam beberapa menit.
3. Pemeriksaan doppler karotis akan menentukan apakah pasien
memiliki stenosis tingkat berat di arteri karotis yang
memasok darah ke otak.
4. Elektrokardiogram akan menentukan apakah pasien memiliki
fibrilasi atrium, yang merupakan faktor risiko utama stroke.
5. Pemeriksaan transthoracic echocardiogram akan
mengidentifikasi apakah ada kelainan katup jantung atau
adanya masalah dengan gerakan dinding jantung yang
mengakibatkan emboli di otak.
Penatalaksanaan Terapi
Perawatan stroke terdiri dari perawatan medis dan
nonmedis. Perawatan medis pada awal serangan
bertujuan menghindari kematian dan mencegah
kecacatan. Setelah itu, perawatan medis ditujukan untuk
mengatasi keadaan darurat medis pada stroke akut,
mencegah stroke berulang, terapi rehabilitatif untuk
stroke kronis, dan mengatasi gejala sisa akibat stroke.
Terapi stroke secara medis antara lain dengan pemberian
obat - obatan, fisioterapi, dan latihan fisik untuk
mengembalikan kemampuan gerak sehari hari.
Terapi Non Farmakologi
1. Perubahan Gaya Hidup Terapeutik
Modifikasi diet, pengendalian berat badan, dan
peningkatan aktivitas fisik merupakan perubahan gaya
hidup terapeutik yang penting untuk semua pasien.
2. Aktivitas fisik
Inaktivasi fisik meningkatkan risiko penyakit jantung
dan stroke setara dengan merokok, dan lebih dari 70%
orang dewasa hanya melakukan sedikit latihan fisik atau
bahkan tidak sama sekali.
Terapi Farmakologi
1. Mengurangi progesivitas kerusakan neurologi dan
mengurangi angka kematian,
2. Mencegah komplikasi sekunder yaitu disfungsi
neurologi dan imobilitas permanen,
3. Mencegah stroke ulangan. Terapi yang diberikan
tergantung pada jenis stroke yang dialami (iskemik atau
hemoragik) dan berdasarkan pada rentang waktu terapi
(terapi pada fase akut dan terapi pencegahan sekunder
atau rehabilitasi).
Obat-obat yang Digunakan pada Terapi
Serangan Akut plasmin melisiskan tromboemboli
Terapi trombolitik : tissue plasminogen activator (t-PA), Alteplase
Mekanisme: mengaktifkan
Penggunaan t-PA sudah terbukti efektif jika digunakan dalam 3 jam
setelah serangan akut
Catatan : tetapi harus digunakan hati-hati karena dapat menimbulkan
resiko perdarahan
Terapi antiplatelet :aspirin, clopidogrel, dipiridamol-aspirin , tiklopidin
masih merupakan mainstay dalam terapi stroke
Urutan pilihan : Aspirin atau dipiridamol-aspirin, jika alergi atau gagal
clopidogrel, jika gagal : tiklopidin
Terapi antikoagulan masih kontroversial karena resiko perdarahan
intrakranial
Agen: heparin, unfractionated heparin, low-molecular-weight heparins
(LMWH), heparinoids warfarin
Terapi Pencegahan Stroke
Terapi Antiplatelet
1. Aspirin menghambat sintesis tromboksan (senyawa yang
berperan dlm proses pembekuan darah)
2. Dipiridamol, atau kombinasi Dipiridamol Aspirin
3. Tiklopidin dan klopidogrel jika terapi aspirin gagal
Terapi Antikoagulan
Masih dalam penelitian, efektif untuk pencegahan emboli
jantung pada
pasien stroke
Terapi hormon estrogen
Pada wanita post-menopause terapi ini terbukti mengurangi
insiden terjadinya stroke
Terapi memulihkan metabolisme otak
Tujuan: - Meningkatkan kemampuan kognitif
- Meningkatkan kewaspadaan dan mood
- Meningkatkan fungsi memori
- Menghilangkan kelesuan
- Menghilangkan dizzines
Contoh: citicholin, codergocrin mesilate, piracetam
Terapi rehabilitasi
misal : fisioterapi, terapi wicara dan bahasa, dll.
Antihipertensi
dibutuhkan karena hipertensi merupakan faktor resiko
(50% pada
stroke iskemik dan 60% pada stroke hemaragik)
Penggunaan antihipertensi harus memperhatikan aliran
darah otak
dan aliran darah perifer menjaga fungsi serebral
Obat pilihan :
golongan AIIRA (angiotensin II receptor antagonis)
contoh : candesartan
golongan ACE inhibitor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • STROKE (Rosidha N)
    STROKE (Rosidha N)
    Dokumen27 halaman
    STROKE (Rosidha N)
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • STROKE (Rosidha N)
    STROKE (Rosidha N)
    Dokumen27 halaman
    STROKE (Rosidha N)
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Laporan Patologi Klinik Kolesterol
    Laporan Patologi Klinik Kolesterol
    Dokumen14 halaman
    Laporan Patologi Klinik Kolesterol
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Praktikum Serologi Kehamilan
    Praktikum Serologi Kehamilan
    Dokumen12 halaman
    Praktikum Serologi Kehamilan
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Widal RPR
    Widal RPR
    Dokumen7 halaman
    Widal RPR
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Albumin
    Albumin
    Dokumen9 halaman
    Albumin
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen7 halaman
    Asam Urat
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen7 halaman
    Asam Urat
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Albumin
    Albumin
    Dokumen9 halaman
    Albumin
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen7 halaman
    Asam Urat
    Rossy Ikkhuw Rosidha
    Belum ada peringkat