Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat adalah kristal-kristal yang terbentuk sebagai hasil metabolisme zat
purin (bentuk turunan dari nukleoprotein). Purin merupakan salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup. Purin terdapat dalam
tubuh kita, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan
(daging, jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari
perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit
tertentu.
Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh
dalam bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh
ginjal, yang berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika
kadar asam urat berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya
sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan
jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri dan bengkak.
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme
otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam
urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui
kombinasi filtrasi dan sekresi, konentrasinya relative sama dalam plasma hari ke hari,
kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi
ginjal. Pemeriksaan kreatinin dalam darah merupakan salah satu parameter penting
untuk mengetahui fungsi ginjal. Pemeriksaan ini juga sangat membantu kebijakan
melakukan terapi pada penderita gangguan fungsi ginjal. Tinggi rendahnya kadar
kreatinin dalam darah digunakan sebagai indikator penting dalam menentukan apakah
seorang dengan gangguan fungsi ginjal memerlukan tindakan hemodialisis.
Kreatinin mempunyai batasan normal yang sempit, nilai di atas batasan ini
menunjukkan semakin berkurangnya nilai ginjal secara pasti. Disamping itu terdapat
hubungan jelas antara bertambahnya nilai kreatinin dengan derajat kerusakan ginjal,
sehingga diketahui pada nilai berapa perlu dilakukan cuci darah.

B. Tujuan
1. Tujuan uric acid :
a. Untuk mengetahui kadar asam urat dalam serum / plasma.
b. Untuk mengetahui diagnosa penyakit renak dan jantung.
2. Tujuan creatinine :
a. Untuk mengetahui kadar kreatin dalam serum / plasma.
b. Untuk mengetahui adanya kerusakan pada ginjal.
c. Untuk membantu memonitoring fungsi ginjal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar Teori
1. Uric Acid
Asam urat (uric acid) adalah produk akhir metabolisme purin (adenine dan
quanine) yang merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat terutama disintesis di
dalam hati yang dikatalis oleh enzim xantine oxidase. Asam urat diangkut ke ginjal
oleh darah untuk difiltrasi, direabsorbsi sebagian, dan diekskresi sebagian sebelum
akhirnya diekskresikan melalui urine. Peningkatan kadar asam urat dalam urine dan

serum (hiperuresemia) bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin


dan asupan diet makanan yang mengandung purin.
Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urine yang
bersifat asam dapat berpotensi menimbulkan kencing batu. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi hasil laboratorium yaitu sampel serum atau plasma hemolisis, stress,
dan puasa berlebih dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat serum dan tinggi
purin.
2. Creatinine
Kreatin merupakan produk penguraian kreatin. Kreatin disintesis di hati dan
terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan bentuk kreatin fosfat,
suatu senyawa penyimpanan energi. Dalam sintesis ATP dari ADP, kreatin fosfat
diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase. Seiring dengan
pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara reversible menjadi kreatinin yang
selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urine.
Jumlah kreatin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada
masa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun
keduanya menimbulkan efek. Kreatinin dianggap lebih sensitif dan merupakan
indikator khusus pada penyakit ginjal dibandingkan uji dengan kadar nitrogen urea
darah (BUN).

BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Pra Analitik
1. Uric Acid
a. Alat

:
Tabung serologi, pipet mikro, yellow tip, blue tip, fotometer
4020

b. Reagen

:
R1 : Phosphate buffer pH 0
TBHBA (2,4,6 tribromo
3 hidroxy benzoic acid
R2 : Phosphate buffer pH 0
4 aminoantipyrine
K4 (Fe[CN]6)

100 mmol/L
1,25 mmol/L
100 mmol/L
1,5 mmol/L
50 mmol/L
3

Peroxidase (POD)
Uricase
Standart
c. Sampel
2. Creatinine
a. Alat

10 kU/L
150 kU/L
6 mg/dl (357 mmol/L)

:
Serum
:
Tabung serologi, pipet mikro, yellow tip, blue tip, fotometer
4020

b. Reagen

c. Sampel
3. Probandus

:
R1 : Sodium hidroxide
0,2 mmol/L
R2 : Picric acid
20 mmol/L
Standart
2 mg/dl (177 mmol/L)
:
Serum
: Nama
: Mr / Mrs. X
Jenis Kelamin
:Y
Alamat
:Z

B. Analitik
1. Uric Acid
a. Metode

b. Prinsip

Enzymatik photometric test menggunakan TBHBA


Asam urat dioksidasi menjadi allantion oleh oricase dihasilkan
hidrigen peridoksial menjadi 4 aminoantipyrine dan 2,4,6
tribromo 3 hidroxy benzoic acid menjadi quinoneimine uric
acid + H2O + O2 urinase allantion + CO2 + H2O2 TBHBA + 4
aminoantipyrine + 2H2O POD quinoneimine + 3H2O
c. Prosedur

:
1. Disiapkan 5 tabung serologi, dikerjakan sebagai berikut :

Reagen I&II

Blanko
1000 l /

Standart
1000 l /

Sampel
1000 l /

250 l
250 l
250 l
Aquadest
20 l
Standart
20 l
Serum
20 l
a. Reagen I diinkubasi 5 menit
b. Reagen II dicampur, diinkubasi minimal 30 menit pada
suhu 20 25oC
2. Dibaca absorbansi menggunakan fotometer
3. Interpretasi hasil :
Nilai normal asam urat :
Pria
: 3,6 8,5 mg/dl
s1 unit : 214-506 U mol/L
4

Wanita
2. Creatinine
a. Metode

b. Prinsip

: 2,5 6,6 mg/dl

s2 unit : 137-393 U mol/L

Kinetic Test
Kreatinine berwarna orange merah kompleks dalam
larutan pikat alkaline. Perbedaan dalam penyerapan pada
waktu tertentu selama perubahan sebanding dengan
konsentrasi kreatinin dalam sampel.
c. Prosedur

:
1. Disiapkan 3 tabung serologi dan dikerjakan sebagai
berikut :
Blanko
Standart
Reagen I
1000 l
1000 l
Reagen II
250 l
250 l
Standart
50 l
Serum
Aquadest
50 l
2. Sebelum ditambahkan reagen II, diinkubasi selama 0,5
menit
3. Dicampur dan dibaca absorbansi A1 setelah 60 detik,
dibaca absorbansi A2 setelah 120 detik selanjutnya
1. Sampel test
Blanko
Sampel / standart
Aquadest
50 l
Monoreagen
100 l
2. Dicampur dan dibaca absorbansi A1 setelah 60 detik
3. Dibaca absorbansi A2 setelah 120 detik
4. Interpretasi hasil :
a. Serum / plasma, metode gatie tidak dikompensasi
Women
: 0,6 1,1 mg/dl
53-97 mmol/L
Men
: 0,9 1,3 mg/dl
80-115 mmol/L
b. Serum / plasma, metode jaffe dikompensasi
Women
: 0,5 0,9 mg/dl
44-80 mmol/L
Men
: 0,7 1,2 mg/dl
62-106 mmol/L

Sam

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5

A. Hasil Perhitungan
1. Uric Acid
Abs. standart
Abs. sampel

: 0,0472
: 0,0540

Konsentrasi uric acid

konsentrasi test
konsentrasi standart

|.|sampel
= |.|standart

0,0540
0,0472

: 9,6743 mg/dl
: 6 mg/dl

konsentrasi standart

6 mg/dl

= 6,8644 mg/dl
2. Creatinine
Abs. standart I
Abs. standart II
Abs. Standart

Abs. sampel I
Abs. sampel II
Abs. sampel

: 0,2448
: 0,2631
= Abs. standart II Abs. standart I
= 0,2631 0,2448
= 0,0183
: 0,2387
: 0,2490
= Abs. sampel II Abs. sampel I
= 0,2490 0,2387
= 0,0103

Konsentrasi kreatinin

|.|sampel
|.| standart

0,0103
0,0183

konsentrasi standart

2 mg/dl

= 1,125 mg/dl
B. Pembahasan
1. Uric Acid
Asam urat mengacu pada senyawa asam yang berbentuk kristal, yang
merupakan hasil pemecahan senyawa purin. Senyawa purin sendiri berasal dari
sel tubuh yang mati dan dari beberapa jenis makanan yang dikonsumsi manusia.
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah dilakukan dengan pembacaan
kadar asam urat pada fotometer 4020. Sebelum dibaca pada fotometer 4020
diinkubasi selama 10 menit, yaitu campuran antara reagen asam urat dan plasma
yang menghasilkan warna merah muda. Asam urat merupakan hasil metabolisme
purin dalam tubuh. Asam urat dikeluarkan oleh ginjal berupa urine, namun dalam

kondisi tertentu ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, oleh karena itu zat asam
urat tertimbun dalam tubuh, terutama ginjal dan persendian-persendian.
2. Creatinine
Pada pemeriksaan creatinine ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar
kreatinin dalam serum / plasma, untuk mengetahui kerusakan pada ginjal dan
membantu memonitoring fungsi renal. Metode yang digunakan pada praktikum
ini adalah kinetic test.
Kreatin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme
otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hmpir konstan dn diekskresikan
ginjal melalui kombinasi ekskresi dan sekresi. Konsentrasinya relatif sama dalam
plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih besar dan nilai normal mengisyaratkan
adanya gangguan fungsi ginjal. Kadar kreatinin berbesa setiap orang, yang
berotot keluar memiliki kadar kreatinin yang lebih tinggi daripada yang berotot.
Hal ini juga memungkinkan perbedaan nilai normal kreatinin pada wanita dan
laki-laki. Nilai normal kadar kreatinin pada wanita adalah 0,5 0,9 mg/dl,
sedangkan pada laki-laki adalah 0,6 1,1 mg/dl.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Uric Acid
Jadi, hasil praktikum diperoleh konsentrasi uric acid 6,8644 mg/dl.
2. Creatinine
Jadi, berdasarkan hasil pemeriksaan kreatinin dalam serum sebesar 1,125
mg/dl.

Anda mungkin juga menyukai