Anda di halaman 1dari 98

MELAKSANAKAN

ASUHAN KEHAMILAN
KUNJUNGAN AWAL

Program Studi Kebidanan


Universitas Islam Lamongan

Oleh:
Hj. Nafiatul Alimah, Amd.Keb., S.Psi.
Pendahuluan
Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal
PENGERTIAN
Kunjungan awal kehamilan: kunjungan ibu hamil ke
tempat bidan pd trimester pertama, yaitu pd minggu
pertama kehamilan hingga sebelum minggu ke-14.
Kehamilan bukan suatu penyakit, melainkan sebuah
proses fisiologis yg membutuhkan metabolisme &
nutrisi untuk pertumbuhan janin.
Asuhan antenatal: suatu program terencana berupa
observasi, edukasi, dan penanganan medis pada ibu
hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.
Tujuan Kunjungan Awal:
1. Mendapatkan perawatan kehamilan
2. Memperoleh rujukan konseling genetik
3. Menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan/tidak
4. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
5. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
6. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
7. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya factor risiko kehamilan
8. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya
Komponen kunjungan awal mencakup:
1. Pemilihan tempat melahirkan & analisis terhadap
pilihan ibu
2. Pengenalan terhadap proses persetujuan tindakan
(informed consent)
3. Tinjauan terhadap tanggung jawab bidan
4. Tinjauan terhadap tanggung jawab keluarga
5. Garis besar kriteria keamanan dan statistik hasil akhir
6. Diskusi tentang kemungkinan pemindahan perawatan
7. Riwayat lengkap dan pemeriksaan kesehatan
8. Kalkulasi taksiran partus yang akurat
Kunjungan pertama harus seawal mungkin &
meliputi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan tambahan lain untuk memperoleh data
5. Tidak kalah pentingnya adalah memberi support
psikis agar seorang ibu hamil memiliki emosi yg stabil
Pengkajian data
kesehatan ibu hamil
Pengkajian Riwayat &
Pemeriksaan Fisik Lengkap
Pada awal pertemuan, penting bagi bidan untuk
menjalin hubungan terapeutik sehingga tercipta
komunikasi efektif & saling percaya pd kedua pihak yg
di perlukan dlm asuhan kebidanan selanjutanya.

A. Pengkajian Data Riwayat


Sebelum menganamnesa klien, bidan terlebih dahulu:
1. Menyambut klien & seseorang yang menemani klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
Selanjutnya bidan melakukan pengambilan data:
1. Menanyakan identitas, yang meliputi :
Nama Istri / Suami
Umur
Usia <16 th & >35 th beresiko tinggi untuk hamil. Umur yg baik
untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25 th.
Suku / Bangsa / Etnis / Keturunan
Identifikasi keluarga yg memiliki kondisi resesif otosom dg
insiden yg tinggi pd populasi tertentu. Jika kondisi demikian
teridentifikasi, klien wajib menjalani skrining genetik.
Agama
Diskusi tentang pentingnya agama dlm kehidupan klien, tradisi
keagamaan dlm kehamilan & kelahiran, perasaan ttg jemis
kelamin tenaga kesehatan & penggunaan produk darah.
Pendidikan, Minat, Hobi
Identifikasi derajat pengetahuan klien & keluarga serta
identifikasi minat & hobi yang berpotensi membahayakan.
Pekerjaan
Untuk mengkaji potensi kelahiran, prematur dan pajanan
terhadap bahaya lingkungan kerja, yg dapat merusak janin.
Alamat bekerja
Alamat rumah
Lebih memudahkan saat pertolongan persalinan & untuk
mengetahui jarak rumah dg tempat rujukan.
No. RMK (Nomor Rekam Medik)
Nomor rekam medik biasanya digunakan di Rumah Sakit,
Puskesmas, atau Klinik.
2. Menanyakan Keluhan Utama Klien (KU)
Keluhan utama: alasan kenapa klien datang ke tempat
bidan. Hal ini disebut tanda atau gejala. Ditulis sesuai dg yg
diungkapkan klien serta tanyakan sejak kapan hal tersebut
dikeluhkan.

3. Riwayat Kesehatan
a)Menanyakan Riwayat Kehamilan
Menanyakan Riwayat Kehamilan Sekarang, meliputi :
a. Riwayat haid: Menarche (usia pertama datang haid), siklus,
banyaknya, disminorhoe ( nyeri haid)
b.Riwayat hamil sekarang: HPHT (Hari Pertama Haid
Terakhir), TP (Taksiran Persalinan / prakiraan kelahiran),
kehamilan ke berapa
c. Masalah yang di rasakan
d. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Menanyakan Riwayat Kehamilan Lalu, meliputi :
a. Jumlah kehamilan
b. Jumlah anak yg hidup
c. Jumlah kelahiran prematur
d. Jumlah keguguran
e. Persalinan dg tindakan (operasi cesar, vakum, forsep)
f. Riwayat perdarahan pd persalinan / pasca persalinan
g. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi, diabetes
h. Masalah lain selama kehamilan
b) Sosial
Bidan juga perlu mengkaji respons keluarga terhadap
kehamilan. kadang ibu ragu dengan kemampuannya
merawat anak lain selama hamil, kelahiran, atau
setelahnya. Anak remaja sulit menerima kedatangan bayi
dalam keluarga. remaja yang masih di bawah pengasuhan
orang tuanya dan mungkin ada masalah dukungan orang tua
keluaerga selama hamil dan setelah kelahiran.
Bidan dalam hubungan kemitraan ibu hamil, melakukan
rujukan kepetugas lain yang memiliki peran dalam
memecahkan kesulitan tersebut atau kelembaga multi
professional .
c) Riwayat Kebidanan
Memperkenalkan diri.
wawancara pertanyaan yg bersifat terbuka, klarifikasi
kebiasaan/pola hidup , menggunakan bahasa yg dpt dipahami

Menghargai /menghormati hak pribadi pasien


Dengarkan dg minat yg tinggi.
Lebih responsip thd. penjelasan /informasi
Berikan informasi secara tepat dan terperinci
Tidak perlu mencatat yang tidak relevan
Beri waktu menjawab pertanyaan, jangan memotong
jawaban , kecuali pasien mulai memberi jawaban kearah lain
atau anda perlu klarifikasi
Dengarkan pasien dg baik, jangan ulangi pertanyaan akhir,
menandakan anda kurang perhatian
Beri bantuan thdp jawaban yg masih tdk jelas.
Jangan memberi kesan negatif yang terlihat di wajah,
bahasa tubuh atau tekanan searah
Membuat suasana pribadi dan tidak didengar orang lain
Berbicara dengan tekanan suara yang lembut
Pastikan selalu menatap mata.
Hindari mengajukan pertanyaan yang tidak penting.
d) Keluarga
Terkait kondisi yang bersifat familiar atau genetik, dan
berkaitan dg lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga
tersebut tinggal.

e) Penyakit
Penyebab:
Sumber infeksi adalah semua benda termasuk orang
atau binatang yang dapat menyebabkan penyakit. .
Sumber penularan ialah induk semang penyakit baik
manusia atau hewan.
B. Pemeriksaan Fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, persetujuan &
kenyaman pasien harus diperhatikan.
Prinsip Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik
1. Cuci tangan .
2. Pastikan bahwa kuku jari bersih & tidak panjang, dg air
hangat sebelum menyentuh pasien, atau gosok bersama-
sama atau letakan di bawah lampu
3. Dilakukan melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4. Jelaskan pada pasien secara umum apa yang akan
dilakukan.
5. Gunakan sentuhan yang lembut.
6. Buatlah pendekatan dg menghargai jasmani pasien
terhadap kapantasan & hak atas rahasia pribadi
7. Tutupi badan pasien selama pemeriksaan dan hanya
bagian yang di periksa yang terbuka
8. Pemeriksaan fisik, waspadai tiap ketidaksesuaian ,cerita
pasien dan hasil pemeriksaan fisik
9. Atur pemeriksaaan sesuai ketentuan sebagai berikut:
a. Dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki,
secara sistematis.
b. Batasi gerakan pasien (mis, ketika pasien dalam posisi
duduk dapat memeriksa payudara juga dapat
mendengar suara paru-paru dari punggung,)sampai
akhir pemeriksaan untuk menyentuh bagian tubuh
yang akan mengakibatkan bidan harus mencuci
tangan kembali.
c. Pastikan bahwa pemeriksaan selalu memperhatikan
prinsip pencegahan infeksi .
10. Diskusikan semua hal yang ditemukan pada pasien.
1. Pemeriksaan fisik umum
Tanda-tanda vital ibu (TD, nadi, suhu, pernapasan), BB, TB
Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki
2. Pemeriksaan luar
Pemeriksaan panggul (hanya pada kunjungan pertama)
Mengukur TFU
Palpasi untuk menentukan letak dan posisi janin
Pem. Leopold I: menentukan bag. janin yg berada dlm fundus uteri
Pem. Leopold II: menentukan bag. janin yg berada pd ke-2 sisi uterus.
Pem. Leopold III: menentukan bag. janin yg berada pd bagian bawah.
Pem. Leopold IV: menentukan presentasi dan engangement.
Auskultasi DJJ
Gerakan janin
3. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan vulva/perineum Pemeriksaan dg speculum, menilai:
Varises Serviks
Kandiloma Tanda-tanda infeksi
Edema Cairan dari OU
Hemoroid Posisi uterus
Perineum
Pemeriksaan Fisik Umum

1. Berat Badan & Tinggi Badan


Ibu hamil yg gemuk beresiko thdp komplikasi
kehamilan, meliputi diabetes gestasional, hipertensi
akibat kehamilan, & distorsi bahu, serta sulit palpasi
bagian-bagian janin & medefinisikan presentasi, posisi,
atau janin. Ibu hamil yg terlalu pendek (<145 cm)
beresiko mengalami persalinan yg kurang lancar.
Perbandingan TB & BB memberi gambaran keadaan
gizi ibu dan janin. Ibu hamil yg kurang atau kelebihan
berat badan harus dipantau secara cermat & diberikan
konseling nutrisi.
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah normal adalah terendah 80/60 dan
paling tinggi 120/80. Bila terdapat tekanan darah
melebihi diatas kemungkinan preeklampsi. Umumnya,
ibu hamil akan mengalami penurunan tekanan darah
(hipotensi), terutama di usia kehamilan 20 minggu
hingga maksimal di usia 32 minggu.Hipotensi terjadi
bila TD ibu berada di bawah biasanya (misalnya TD ibu
normalnya 100/70 kemudian turun menjadi 80/60).
Penurunan ini dapat menimbulkan keluhan seperti
pusing dan mata berkunang-kunang.
Pada ibu hamil, tekanan darah yang menurun ini
bersifat fisiologis atau terjadi karena adanya
kehamilan. Secara ilmiah penyebabnya bisa
diterangkan sebagai berikut; saat hamil, tubuh ibu
memproduksi hormon progesteron. Hormon ini
memengaruhi otot-otot menjadi lebih relaks. Kemudian
memengaruhi pembuluh-pembuluh darah ibu yang
cenderung melebar. Pelebaran pembuluh darah inilah
yang membuat tekanan darah menurun.
3. Kepala, Leher & Wajah
Wajah: cloasma gravidarum, pucat, pembengkakan
(tanda preeklamsi).
Konjungtiva: pucat (menderita anemia). Jelaskan
bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih kuat
selama kehamilan dan persalinan.
Kuning atau ikterik
Mulut: bibir pucat, bibir kering pecah-pecah,
stomatitis, gingivitis, gigi tanggal, gigi berlobang, caries
gigi. Dicium adanya bau mulut yang menyengat.
Kelenjar gondok, tiroid, limfe: pembesaran,
pembengkakan, nyeri.
4. Payudara
Lihat & raba payudara, pemeriksaan payudara terhadap
kemungkinan adanya benjolan yang tidak normal. apakah
payudara simetris atau tidak, putting susu menonjol atau
datar atau bahkan masuk. asinya sudah keluar atau belum.
Lihat kebersihan areola mammae adakah hiperpigmentasi
areola mammae.

5. Paru-paru
Ruang yg diperlukan rahim semakin besar &
meningkatnya pembentukan hormon progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat & dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya & janin.
6. Jantung dan Pembuluh Darah
jumlah darah yg dipompa jantung (curah
jantung/cardiac output) setiap menitnya meningkat
sampai 30-50%. mulai terjadi pd kehamilan 6 mgg &
mencapai puncaknya pd kehamilan 16-28 mgg. Denyut
jantung pd saat istirahat jg meningkat (dlm keadaan
normal 70x/mnt menjadi 80-90x/mnt).
Setelah kehamilan 30 mgg, curah jantung agak menurun
karena rahim yg membesar menekan vena yang membawa
darah dari tungkai jantung. Selama persalinan curah
jantung menurun sampai 15-25% , lalu secara perlahan
kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan
kemungkinan terjadi krn adanya perubahan dalam aliran
darah ke rahim. Janin terus tumbuh, maka darah lebih
banyak dikirim ke rahim ibu.
7. Abdomen
Dilakukan untuk menetapkan & memastikan bahwa
pertumbuhan janin konsistan dg usia gestasi.

Metode pemeriksaan abdomen meliputi:


Inspeksi
Ukuran uterus dikaji dengan memperkirakannya melalui
observasi. Namun, kandung kemih yang penuh, kolon
distensi atau obesitas dapat memberi kesan salah tentang
ukuran janin.
Bentuk uterus lebih panjang dari pada lebarnya jika posisi
janinnya longitudinal, Bila janin berada pd posisi
transversal,uterusnya rendah & lebar.
Perubahan kulit pada abdomen . Tanda bergaris-garis
sisa kehamilan terdahulu tampak menjadi seperti perak &
yg baru tampak merah muda. Linea nigra adalah garis
gelap normal karena pigmentasi yang arahnya longitudinal
di bagian tengah abdomen bawah dan kadang di atas
umbilicus. Adanya jaringan perut menunjukan
pembedahan obstetric atau abdominal terdahulu.
Bidan dapat mengobservasi gerakan janin, di rasakan
oleh ibu, ini dapat menetapkan posisi janin. Ubilikasi
menjadi makin cekung dan menjadi menonjol minggu-
mingu terakhir.
Palpasi
Tangan bidan harus bersih dan hangat,tangan yang
dingin mengakibatkan kontraksi abdomen dan otot uterus.
Untuk menentukan tinggi fundus, bidan menempatkan
tangannya tepat di bawah xifisternum. Dengan menekan
perlahan, gerakkan tangan ke bawah abdomen sampai
merasakan batas lengkung fundus.Palpasi dapat
menyebabkan kontraksi uterus bila sering dilakukan. .
Palpasi pelvik mengedentifikasi puncak janin di pelvis. Bila
presentasinya kepala, akan teraba keras, bulat, permukaan
halus. Bidan juga meraba seberapa kepala janin yang
diraba di atas tepi pelvik untuk menetapkan engagement..
Palpasi lateral digunakan untuk melokalisasi punggung
janin untuk menemtukan posisi. Tangan di tempatkan di
ke dua sisi uterus pada setinggi umbilicus. Tekanan ringan
diberikan pada kedua tangan secara bergantian untuk
mendeteksi sisi uterus mana yang menunjukan tahanan
lebih besar. palpasi fundus menetapkan adanya bokong
atau kepala. Informasi ini akan membantu untuk
mendiaknosis kedudukan dan presentasi janin.
Perhatikan reaksi ibu.
Auskultasi
Mendengarkan denyut jantung janin adalah bagian
penting dari proses. Seperti semua denyut jantung,
bunyinya sama tetapi lebih cepat dari denyutan orang
dewasa. Stestoskop janin pinard akan memungkinkan
bidan mendengan jantung janin scara langsung dan
menetapkan apakah denyut jantung bayi atau ibu.
Stestoskop pinard ditempatkan di atas abdomen ibu, pada
sudut kanan terhadap atas punggung janin.
Sistem Pencernaan
Rahim yg semakin besar akan menekan rektum dan
usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit
(konstipasi). Wanita hamil sering mengalami
heartburn (rasa panas di dada) & sendawa, yg terjadi
karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah & memungkinkan isi lambung mengalir
kembali ke kerongkongan.
Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yg volumenya meningkat (sampai 30-50%
atau lebih), yg puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24
mgg sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yg
membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat
ketika berbaring & menurun ketika berdiri. Keadaan ini
semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil
sering merasa ingin berkemoh ketika mereka mencoba
berbaring atau tidur.
8. Pemeriksaan Punggung Dibagian Ginjal
Tepuk punggung di bagian ginjal dg bagian sisi tangan yg
dikepalkan. Bila merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan
pd ginjal atau salurannya.

9. Genetalia Luar (Externa)


Pada vulva terlihat adanya sedikit cairan jernih atau
berwarna putih yg tidak berbau. Pada kehamilan normal, tak
ada rasa gatal, luka & perdarahan. Rabalah kulit di daerah
selangkangan, pd keadaan normal tdk teraba benjolan kelenjar.
Terdapat tanda-tanda kehamilan pd genitalia yaitu:
Tanda Chadwick: warna ungu/biru pd vulva & vagina.
Tanda Goodell: melemahnya serviks.
Tanda Hegar: melemahnya isthmus uteri (segmen bwh
rahim ).
10. Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening & pipi.
Peningkatan pigmentasi juga sering terjadi disekeliling
punting susu. Pada perut bawah bagian tengah biasanya
tampak garis gelap.
Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi
gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit,
biasanya diatas pinggang. Sedangkan pelebaran
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali
tampak di tungkai bawah.
11. Ekstremitas
Pemeriksaan Ektremitas Bawah
Memeriksa oedema, dilakukan di daerah pretibia & mata
kaki dg cara menekan jari beberapa detik. Apabila terjadi
cekung yg tdk lekas pulih kembali berarti oedem positif.
Oedem positif dpt menandakan adanya pre-eklampsia.
Daerah lain yg dpt diperiksa adalah kelopak mata. Namun
apabila kelopak mata sudah oedem keadaan preeklamsi
sudah berat.
2. Pemeriksaan Reflek Lutut (patella)
Mintalah ibu duduk dg tungkainya tergantung bebas.
Rabalah tendon dibawah lutut/patella dg menggunakan
hammer, ketuklah tendon pd lutut bagian depan. Tungkai
bawah akan bergerak ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut
negative pasien mengalami kekurangan vitamin B1. Bila
gerakannya berlebihan dan cepat maka mungkin merupakan
tanda pre-eklamsi.
C. Pemeriksaan Panggul
Pada ibu hamil primigravida, perlu dilakukan
untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah
terdapat kelainan yang dapat menimbulkan penyulit
persalinan. Cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu
dg pemeriksaan pandang (inspeksi), dilihat apakah
terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan
panggul, misalnya pasien sangat pendek, berjalan
pincang, terdapat kelainan seperti kifosis atau lordosis,
belah ketupat michaelis tidak simetris.
Jenis Panggul menurut Caldwell-Moloy:
1. Jenis Genekoid: ditemukan pd 45% wanita. Panjang
diameter anteroposterior hampir sama dengan
diameter transversa.
2. Jenis android: bentuk pintu atas panggul hampir
segitiga. Pria umumnya mempunyai panggul jenis ini.
Walaupun diameter anteroposterior hampir sama
panjang dg diameter tranversal, . Bagian dorsal dari
pintu atas panggul gepeng, bagian ventral menyempit
kemuka. Ditemukan pd 15% wanita.
3. Jenis antropoid: di temukan pd 35% wanita. Bentuk
pintu atas panggul agak lonjong seperti telor. Diameter
anteoposterior lebih besar dari diametar transversa.
4. Jenis Platipelloid: ditemukan pd 5% wanita. Diameter
transversal lebih daripada diameter antroposterior.
Prinsip Dasar Jalan Lahir:
Jalan lahir terdiri atas:
1. Jalan lahir bagian tulang: terdiri atas tulang-tulang
panggul dan sendi-sendinya
2. Jalan lahir bagian lunak. terdiri atas otot-otot, jaringan
dan ligamen-ligamen. Dalam proses persalinan per
vaginam janin harus melewati jalan lahir ini.

Jika jalan lahir khususnya bagian tulang mempunyai


bentuk & ukuran rata-rata normal, & ukuran janinnya
rata-rata normal. kekuatan yang normal persalinan per
vaginam berlangsung tanpa kesulitan.
Penolong persalinan harus mampu mengenal panggul
normal dan abnormal dalam kehamilan.
Tulang Panggul, terdiri atas 4 buah tulang :
a. 2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
b. 1 tulang kelangkang (os Sacrum)
c. 1 Tulang tungging (os coccygis)

Pelvis Mayor & Minor:


Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian:
1. Pelvis mayor: bagian pelvis di atas linea terminalis,
yang tidak banyak kepentingan di dalam obstetri.
2. Pelvis minor: dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet)
dan pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor
berbentuk saluran yang mempunyai sumbu lengkung
kedepan (sumbu Carus). Penting dalam obstetri.
Sendi Panggul, terdapat 4 sendi panggul:
1. Artikulasi sakroiliaka (berjumlah 2): menghubungkan
sakrum dg ilium, memungkinkan gerakan terbatas ke
depan dan ke belakang. Pergeseran yang terlalu lebar
pada artikulasio ini sering menimbulkan rasa nyeri di
daerah persendian.
2. Simfisis pubis: terbentuk dari hubungan 2 os pubis.
Longgarnya hubungan simfisis ini dapat menimbulkan
simfisiolosis yang terasa sangat nyeri.
3. Artikulasio sakrokoksigea: hubungan os sakrum dg os
koksigis. Adanya sendi ini memungkinkan os koksigis
tertekan kebelakang pd waktu kepala janin lahir.
Ligamen Ligamen Panggul:
1. Ligamen yang menghubungkan Os sakrum dengan os
ilium pada artikulasio sakroiliaka merupakan yang
terkuat di seluruh tubuh.
2. Ligamen Sakrotuberosum mengikat sakrum dengan
tubrer iskhii, sedang ligamen sakrospinosum
menghubungkan sakrum dengan spina iskhiadika.
Kedua Ligamen ini membentuk dinding posterior
dari pintu bawah panggul.
Ukuran-Ukuran Panggul:
A. Pengukuran secara Klinis
1. Pintu Atas Panggul (P.A.P)
Dari ukuran p.a.p conjugata vera adalah ialah
dengan mengurangi conjugata diagonalis dengan 1,5
2 cm,
Cara mengukur conjugata diagalis
Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah,
melalui konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan
ke atas sampai dapat meraba promontorium.Sisi radial
dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggiran bawah
symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari
telunjuk tangan kiri.
Promontorium tercapai oleh jari pada panggul yang
sempit. Pada panggul dg ukuran normal, promontorium
tak tercapai,. Jika CV lebih besar dari 10 cm, maka p.a.p.
dianggap cukup luas (biasanya CV = 11cm).
Diameter transversa tak dapat diukur sacara klinis. Tapi
kesempitan diameter transversa tanpa kesempitan CV
jarang sekali terdapat. Selain dengan pengukuran CD kita
juga dapat mengatahui secara klinis bahwa p.a.p.
mencukupi kalau kepal anak dg ukuran terbesarnya sudah
melewati p.a.p.
Alat untuk mengukur luar panggul yang paling sering
digunakan adalah jangka panggul dari martin.
Ukuran panggul yang sering digunakan untuk
menilai keadaan panggul:
1. Distansia spinarum: jarak antara spina iliaka
anterior superior kanan & kiri, dg ukuran normal
23-26 cm
2. Distansia kristarum: jarak antara Krista iliaka
terjauh kanan & kiri dg ukuran sekitar 26-29 cm.
Bila selisih antara distansi kristarum & distansia
spinarum kurang dari 16 cm, kemungkinan besar
adanya kesempitan panggul.
Melebarkan Jalan Lahir di dasar Panggul, terdapat dua
macam tindakan yang dapat dipakai :
1. Merengang secara otomatis
Beberapa jari dr kedua tangan (sebelah kiri & kanan) di
masukkan ke dalam vagina. Jari-jari digerakkan dari depan
ke belakang & sebaliknya dari belakang ke depan,
2. Dengan cara mengiris atau menggunting perineum
yang disebut dengan episiotomia
Lingkaran vulva dilebarkan dg memberikan pengirisan,
yaitu dr bagian bawah vagina sampai ke perineum.
Episiotomia ini dilakukan hanya atas pertimbangan tegas.
vulva benar-benar menghambat lahirnya kepala anak atau
oleh salah satu sebab (misal bunyi atau detak jantung anak
menjadi buruk) lahirnya anak harus dipercepat, atau pada
tindakan melahirkan anak dg forceps.
D. Uji Laboratorium
1.Darah
HB
Glukosa
Golongan darah
PP test

2.Urin
Warna, bau, kejernihan
Protein
Glukosa
1. Pemeriksaan Darah
Beberapa pemeriksaan darah yg diperlukan:
Golongan Darah
Gol. darah ibu perlu untuk mengantisipasi
transfusi darah saat persalinan.
Pada kehamilan pertama, antirhesus mungkin
hanya menyebabkan bayi lahir kuning (krn proses
pemecahan eritrosit menghasilkan bilirubin .Pada
kehamilan kedua, masalah menjadi fatal jika anak
kedua juga memiliki rhesus positif. Saat itu kadar
antirhesus ibu sangat tinggi sehingga daya rusaknya
terhadap eritrosit bayi juga hebat, yg dpt
menyebabkan janin mengalami keguguran atau
pembengkakan yg mengancam nyawa janin.
Hitung Darah Lengkap
Hemoglobin (Hb): pemeriksaan diulang mgg ke-28
sampai 32 kadang pd mgg ke-36. Bila nilainya rendah maka
diperlukan tindakan. Suplemen zat besi (Fe) tidak
diperlukan pd ibu yg mengkonsumsi diet cukup Fe & yg
nilai Hb-nya normal.
Veneral disease research labolatory (VDRL): untuk
mengetahui adanya sifilis. , ibu diobati untuk mencegah
infeksi janin.
Penyelidikan gangguan darah lain: dianjurkan pada ibu
dan pasangannya dari kelompok etnik tertentu, misalnya
penyakit sel sabit atau selemia.
Skrining hepatitis B: upaya mengurangi resiko penularan
perinatal, morbiditas & mortalitas bayi.
Pemeriksaan AFP (Alpha Fetoprotein)
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha
fetoprotein) untuk mengetahui kemungkinan
gangguan saluran saraf tulang belakang & untuk
mendeteksi otak janin. Kadar AFP yg rendah
menunjukkan adanya down syndrome pd janin.
Biasanya pemeriksaan AFP dilakukan pd usia
kehamilan sekitar 15 20 minggu.
Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus
Herpesimpleks)
Untuk mengetahui ada tidaknya parasit seperti
TORCH di tubuh ibu hamil. Infeksi TORCH biasanya
menyebabkan bayi terlahir cacat atau kematian.
Pemeriksaan dilakukan dg menganalisis kadar Ig G
& Ig M dlm serum ibu hamil.
2. Urinalisis
Urinalisis dilakukan setiap kali pemeriksaan
untuk mengetahui adanya abnormalitas. Ibu
hamil dapat diberi tahu cara menguji urinnya
sendiri dan dianjurkan untuk mengujinya pada
kunjungan berikut.
Pada kunjungan pertama, spesimen aliran
tengah dapat dikirimkan ke laboratorium untuk
dibiakkan guna mengetahui kemungkinan
bakteriuria.
Bakteriuria sering terjadi asimtomatik sehingga
ibu hamil tidak menyadarinya. Karenanya,
pielonefritis mungkin saja telah terjadi karena
perubahan pada traktus renalis selama
kehamilan.
Temuan lain yang mungkin selama urinalisis:
a. Keton karena pemecahan lemak untuk
menciptakan glukosa, yang di sebabkan oleh
kebutuhan janin yang tidak terpenuhi yang
mungkin karena muntah, hyperemesis,
starvasi, atau senam berlebihan.
b. Glukosa yang disebabkan oleh kadar dalam
darah tinggi, penurunan ambang atau
penyakit ginjal.
c. Protein karena kontaminasi oleh leukorea
vaginal, atau penyakit seperti infeksi saluran
kemih atau gangguan hipertensi kehamilan.
E. Pemeriksaan Emosional Ibu Hamil
Masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan begitu
pula emosi ibu hamil. Hal yang umum seorang ibu hamil
merasakan perubahan perasaan yg sangat beragam.
takut, sedih, hingga senang hanya dlm jarak waktu
beberapa menit saja.
Saat kehamilan, hormon wanita akan mengalami
pasang surut yg sangat tajam. Jika PMS (Pre Menstrual
Syndrome) yg terjadi tiap sebelum mendapatkan siklus
menstruasi setiap bulan sudah bisa membuat emosi
berubah-ubah.
Trimester Pertama
Suasana emosi mudah sekali berubah. Pergolakan emosi
menyebabkan sensitif, mudah menangis, gampang lelah,
takut bila terjadi keguguran, lebih merasakan sakit
daripada hamil. Perubahan emosi lebih disebabkan adanya
aktivitas hormonal yang meningkat pesat dan sebagian
faktor fisik. Misalnya kelelahan, mual, muntah, morning
sickness atau perubahan bentuk tubuh.
Trimester Kedua
Emosi jauh lebih baik & tdk banyak keluhan yg dirasakan
Periode ini disebut periode keemasan. Ibu mulai bisa
menyesuaikan diri dg perubahan hormon kehamilan. Selain
itu, tdk banyak muncul keluhan fisik.
Trimester Ketiga / Akhir
Memasuki trimester akhir, kondisi perut semakin
besar dan mengakibatkan susah bergerak, cepat
lelah, mudah lupa & gampang cemas. Emosi kembali
sukar untuk dikendalikan bahkan menjadi lebih
sensitif. Tetapi seiring bertambahnya usia
kehamilan, ibu menjadi lebih siap mental untuk
mempersiapkan persalinan & kelahiran.
Tips Menghadapi Perubahan Emosi
Mengetahui perubahan emosi yang dirasakan adalah
normal .
Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan
dan komunikasi lebih terbuka.
Makan makanan yang bergizi dan berolahraga
ringan secara teratur .
Mengikuti kelas kehamilan bersama pasangan.
Perbanyak pengetahuan & informasi tentang
kehamilan dari buku, internet, majalah atau sumber
lain.
Pengkajian
fetal
A. Pengertian Pengkajian Janin
Pada janin yang perlu dikaji adalah:
Gerakan janin
Denyut jantung janin, dilakukan setelah UK 12 mgg
Tafsiran berat janin
Letak dan persentasi
Engagement (masuknya kepala ke panggul)
Kehamilan kembar / tunggal

Perkiraan berat janin meningkat keakuratannya melalui


pengukuran diameter biparetal pada pemeriksaan
ultrasonografi (USG). Kemungkinan adanya retardasi
pertumbuhan janin, kehamilan kembar, & ketidakakuratan
taksiran partus dapat diketahui melalui pemeriksaan USG.
1. Gerakan Janin / FMC
(Fetal Movement Counting)
Pola gerakan janin: tanda reliabel ttg kesejahteraan
janin, dimana gerakan janin yg mengikuti pola
teratur dr waktu ketika gerakan ini dirasakan.
minimal 10 gerakan perhari.
Gerakan janin al: sekelompok atau beberapa
kelompok aktivitas tungkai dan tubuh janin yang
menunjukan normalitas. Gerakan janin pd
primigravida dirasakan pada kehamilan 18 mgg,
sedangkan pd multigravida pada kehamilan 16 mgg.
Perhitungan gerakan janin dimulai pd usia kehamilan
34-36 mgg bagi wanita yg berisiko rendah mengalami
insufisiensi uteroplasenta. Sedangkan pd wanita yg
faktor resikonya telah diidentifikasi, perhitungan
gerakan janin dilakukan pd usia kehamilan 28 mgg.
Hal Yang Mempengaruhi Gerakan Janin:
1.Kapan gerakan muncul
2.Usia kandungan
3.Kadar glukosa
4.Stimulus suara
5.Status prilaku janin
6.Penggunaan obat-obatan dan kebiasaan merokok
7.Hipoksia
8.Asidemia
9.Polihidramnion
10.Oligohidramnion
Cara Menghitung Gerakan Janin:
Klien sering melaporkan penurunan gerakan
janin karena mereka lupa merasakan aktifitas janin
selama periode waktu tertentu dan juga tidak
terlalu menaruh perhatian terhadap hal ini.
Anjurkan klien untuk fokus pada aktifitas janin
selama periode waktu satu jam, terutama saat ia
sedang beristirahat, dalam kondisi gizi baik, dan
asupan cairan cukup. Apabila klien mampu
membaca dan memahami prosedur grafik dasar,
maka dpt menggunakan metode count to ten
(menghitung sampai 10)
1. Jadwalkan satu sesi perhitungan perhari
2. Jadwalkan waktu yang sama setiap hari
3. Catat berapa lama merasakan 10 kali gerakan
4. Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan dalam
10 jam
5. Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam,
jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai
10 kali gerakan, atau jika tidak terasa gerakan
dalam 10 jam maka hubungi bidan.
Kelebihan metode ini yaitu : mudah digunakan,
singkat dan mudah diinterpretasi.
2.Denyut Jantung Janin (DJJ)
DJJ normal antara dua kontraksi. normal: 120-160
denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi
detik jam di bawah bantal.
Heart rate (HR) atau DJJ dapat dideteksi pada usia
kehamilan 6 mgg dan lebih jelas digambarkan pd usia
kehamilan 7 mgg. Normalnya, denyut jantung janin usia
6 mgg adalah 90-110 denyut/menit (dpm) sedangkan pd
usia 9 mgg keatas antara 140 dpm dg variasi normal 20
dpm di atas atau di bawah nilai rata-rata tersebut. HR
pada janin normalnya jauh lebih cepat dibanding HR
orang dewasa atau bahkan anak-anak. Perkembangan
jantung janin telah cukup fungsional setelah mencapai
umur kehamilan 12 mgg.
Bila pd usia kehamilan 5-8 mgg terjadi
perlambatan denyut jantung (<90 dpm atau
bradycardia), bisa dg risiko tinggi terjadinya
keguguran.
Ibu hamil harus mengonsumsi makanan cukup
gizi & mudah dicerna, agar nutrisi yang penting
untuk perkembangan bayi bisa tercukupi dg baik.
Tenangkan hati & pikiran agar aliran darah ke
dalam rahim berjalan normal dan lancar. Keadaan
psikis & emosional yang tertekan dpt
menimbulkan reaksi "cepat atau terburu-buru"
pd pertumbuhan janin, oleh sebab itu HR janin dpt
menjadi tinggi sebagai kompensasi dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi untuk
perkembangan organ tubuhnya.
Cara Mendengarkan Denyut Jantung Janin:
1. Menggunakan Stetoskop Pinard
a. Tempat mendengarkan harus tenang.
b. Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kaki lurus,
bagian yg tidak perlu diperiksa ditutup, pintu atau
jendela ditutup.
c. Alat disediakan.
d. Mencari daerah untuk mendengarkanDJ. Setelah daerah
ditemukan, stetoskop pinard ditempelkan ke atas
daerah dimana kita akan mendengarkan.
e. Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian
dipusatkan pada DJJ. Bila terdengar suatu
detak, maka detak ini harus disesuai dengan
detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengan
nadi ibu, yang terdengar bukan jantung janin,
tetapi detak aorta abdominalis dari ibu.
f. Setelah nyata bahwa yang terdengar betul-
betul DJJ, maka dihitung untuk mengetahui
teraturnya dan frekuensinya denyut jantung
janin itu.
2. Menggunakan Doppler
a. Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler
dapat digunakan.
b. Usahakan jelly pd abdomen ibu, tepat pd daerah yang
telah ditentukan. Jelly berguna sebagai kontak kedap
udara antara kulit abdomen dg permukaan sensor.
c. Tempatkan sensor pd daerah yg akan didengarkan,
kemudian tekan tombol start untuk mendengarkan
denyut jantung janin.
d. Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan
menggunakan tombol pengatur volume.
e. Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditujukan
melalui monitor.
Instrumen Pemantau DJJ dan Aktivitas Uterus
1. Tinjauan Luas
Tujuan pemantauan DJJ: mendeteksi tanda-tanda yg
menunjukan kejadian yg potensial merugikan sehingga
dapat dilakukan auskultasi yg interminten atau secara
elektronik dg peralatan internal atau eksternal.
2. Auskultasi DJJ
Auskultasi merupakan teknik menghitung jumlah DJJ
menggunakan sebuah instrumen (alat dengar) dalam
waktu tertentu dan dievaluasi. Jumlah denyut yg dapat
digunakan bersamaan dengan data pengkaji lain, untuk
menuntun penatalaksanaan dan perawatan ibu-janin.
Bila menggunakan stetoskop, ujungnya harus diputar
hingga bagian bell stetoskop kemudian diletakkan di
abdomen ibu. Fetoskop harus ditempelkan ke kepala
pendengar, karena konduksi tulang meningkatkan bunyi
jantung yang akan dihitung. Bunyi jantung janin
ventrikular dapat dihitung dg stetoskop dan fetoskop.
Peralatan Ultrasonografi Doppler menghantarkan
gelombang suara ultra yg tinggi frekuensinya kebagian
katup jantung janin yg bergerak, mendefleksikannya
kembali keperalatan, dan mengubahnya kedalam sinyal
elektronik yang dapat dihitung.
Pada Electronic Fetal Monitoring terdapat dua alat
pemantauan janin secara elektronik, yaitu :
alateksternal (transducer eksternal) & alat internal
(elektroda spiral & kateter tekanan intrauterine).
F. Pola Denyut Jantung Janin yang Meyakinkan
Pola denyut jantung janin rata-rata 110 sampai 160 kali
per menit tanpa takikardia atau bradikardi, dan adanya
variabilitas jangka pendek (STV) ketika di pantau secara
elektronik, reaktif bahwa di sana akselerasi DJJ dengan
pergerakan janin, dan menunjukkan tidak adanya
deselerasi variabel akhir dan meragukan (berkus et al,
1999).
Deskripsi .
a. Nilai dasar : 110 160 kali per menit
b. Variabilitas : sedang > 6 sampai < 25 kali per menit
=>mencakup adanya variabilitas jangka pendek
c. Perubahan periodik/episodik : tidak ada atau
akselerasi dengan pergerakan janin, deselerasi awal, atau
deselerasi variabel yang menyakinkan
G. Pola Denyut Jantung Janin yang Mengkhawatirkan
Pola DJJ yang menghawatirkan dapat pulih sendiri atau
dapat mendahului dan mengarah ke pola ini tidak jelas atau
merupakan kualitas buruk atau jika suatu pengkajian pola
yang lebih akuarat diperlukan, maka pertimbangkan metode
pemantauan langsung dengan menggunakan elektroda spiral
sampai pola menjadi meyakinkan atau sampai inttervensi
terhadap pola yang meragukan diindikasikan. Pola yang
mengkhawatirkan mencakup hal yang berikut ini :
a. Peningkatan atau penurunan / perpindahan dalam nilai
dasar DJJ yang progresif
b. Takikardia 160 kali permenit atau lebih
c. Penurunan variabilitas nilai dasar tanpa penyebab yang
diidentifikasi (misal narkotik)
H. Bunyi Yang Sering Terdengar Ketika Memeriksa Denyut
Jantung Janin
1. Desir tali pusat
Disebabkan semburan darah melalui arteri umbilikalis. Suara
initerdengar seperti siulan nyaring yang singkron dengan
denyutjuantung janin. Suara ini tidak konstan, kadang kadang
terdengar jelas ketika diperiksa pada suatu waktu namun pada
pemeriksaan dilain tidak terdengar.
2. Desir uterus
Terdengar sebagai suara hembusan lembut yang singkron
dengandenyut ibu. Bunyi ini biasanya paling jelas terdengar
saat auskultasi segmen bawah uterus. Suara ini dihasilkan
oleh pasase darah melalui pembuluh-pembuluh uterus yang
berdilatasi dan dijumpai tidak saja pada kehamilan tetapi juga
pada setiap keadaan yang menyebabkan aliran darah ke uterus
meningkat, hinggapengaliran darah menjadi luas.
3. Suara akibat gerakan janin
Suara gerakan ini seperti suara pukulan, dikarenakan mendapat reaaksi dari luar

4. Gerakan usus
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gasatau cairan usus ibu.
I. Frekuensi Denyut Jantung
1. Bradikardi
Frekuensi denyut jantung janin yang berkurang dari 110denyut/menit. Keadaan ini
dianggap sebagai tanda akhir hipoksiajanin.Penyebabnya:
a) Hipoksia janin tahap lanjut
b) Obat-obatan beta-adrenergetik (propanolol ; anestik )
c) Hipotensi pada ibu
d) Kompresi tali pusat yang lama
e) Blok jantung congenital pada janin
2. Takikardia
Frekuensi denyut jantung janin yang lebih dari 160denyut/menit. Keadaan ini dianggap
sebagai tanda awal hipoksia janin.Penyebabnya:
a) Hipoksia janin dini
b) Demam pada ibu
c) Obat-obatan Betsimpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
e) obat-obatan parasimpatik (atropine, hidroksizin)
f) Hipertiroid pada ibu
g) Anemia pada janin
h) Gagal jantung pada janin
i) Aritma jantung pada janin
3.Variabilitas
Variabilitas denyut jantung janin normal antara 16 dan 25 denyut/menit.
1.Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan satu denyut dengan denyut
berikutnya
2.Variabilitas jangka panjang yaitu tampak sebagai siklus ritmik atau
gelombang dasar dan biasanya terdapat tiga sampai lima siklus permenit.
Penyebab variabilitas meningkat:
1) Hipoksia ringan dini
2) Stimulasi janin ,kontraksi rahim, aktivitas janin, dan aktivitas ibu.
Penyebab variabilitas menurun:
1) Hipoksia atau asidosis
2) Depresi system saraf pusat oleh obat-obatan tertentu
3) Prematuritas
4) Siklus tidur janin
5) Aritma jantung janin
4. Frekuensi Denyut Periodik
1. Akselerasi
Adalah peningkatan denyut jantung janin di atas nilainormal. Akselerasi denyut
jantung janin saat gerakanjanin merupakan indikasi janin sehat.
Penyebab:
a. Gerakan janin spontan
b. Pemeriksaan dalam

a. Ketika Janin Bergerak


v Akrobat dirahim yang luas
Memasuki trimester kedua, bulan keempat atau kelima, embrio mulai aktif bergerak
dan menendang dinding perut Ibu oleh adanya cairan ketuban didalam rahim yang
memudahkan janin mengambang kesana kemari,.

v Gerakannya mulai terasa


Seiring pertumbuhan usia kehamilan, rahim mulai sempit, gerakan janin akan sangat
dirasakan Ibu. Selain itu, karena rongga bagian atas lebih luas dibanding bagian
bawahnya, janin cenderung meletakkan kakinya diatas agar leluasa bergerak dan
kepalanya menukik kearah rahim.
b. Denyut jantung janin
Dengan menggunakan stetoskop monoral (stetoskop obstetric) DJJ dapat
terdengar pada bulan 4-5.Dengan ultrasound (doptone) didengar akhir bulan
ke-3.
Frekuensinya lebih cepat dari B.J orang dewasa antara 120-140/menit. Karena
badan anak dalam kypose dan di depan dada terdapat lengan anak maka B.J.
paling jelas terdengar di punggung anak dekat pada kepala.
Pada presentasi biasa (letak kepala)di kiri atau kanan di bawah pusat.
Yang dapat diketahui dari bunyi jantung janin adalah :
1.Tanda pasti kehamilan ,tanda anak hidup
2. Dari tempat bunyi jantung janin terdengar:
v presentasi anak
v posisi anak(kedudukan punggung)
v sikap anak (habitus)
v adanya anak kembar
Jika bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat ,maka
presentasinya kepala, Jika terdengar kiri kanan setinggi atau di atas pusat,
presentasinya bokong (letak sungsang).
Jika bunyi jantung terdengar sebelah kiri,maka punggung sebelah kiri,
jika terdengar sebelah kanan maka punggung sebelah kanan. Jika
terdengar di pihak yang berlawanan dengan bagian -bagian kecil,sikap
anak fleksi. Jika terdengar sepihak dengan bagian-bagian kecil,sikap
anak defleksi.
Pada anak kembar bunyi jantung terdengar pada 2 tempat dengan sama
jelasnya dan dengan frekwensi yang berbeda(perbedaan lebih dari
10/menit
3. Dari sifat bunyi jantung anak:
Dari sifat bunyi jantung kita dapat mengetahui keadaan anak dalam
keadaan sehat bunyi jantung nya teratur dan frekwensinya antara 120-
140 permenit.
Kalau bunyi jantung kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur, maka anak dalam keadaan asphyxia (kekurangan
oksigen).
Cara menghitung DJJ adalah dengan
mendengarkan 3x5 detik dikalikan dengan 4. :

5 5 5 Kesimpulan
deti detik detik
k
11 12 11 - 4 (11+ 12 +11) =
136/menit. Teratur dan janin baik.
10 14 9 - 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak
teratur dan janin asphyxia
8 7 8 - 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur
dan janin asphyxia.
3.Bunyi yang sering terdengar ketika memeriksa denyut jantung
janin
a. Desir tali pusat
Disebabkan semburan darah melalui arteri umbilikalis.
. b. Desir uterus
Terdengar sebagai suara hembusan lembut singkron dengan denyut jantung
ibu.
c. Suara akibat gerakan janin
Suara gerakan ini seperti suara pukulan,
d. Gerakan usus
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gas atau
cairan melalui usus ibu
4. Frekuensi Denyut Jantung
a. Bradikardi
Frekuensi denyut jantung janin yang berkurang dari 110denyut/menit.
.Penyebabnya:
a) Hipoksia janin tahap lanjut
b) Obat-obatan beta-adrenergetik (propanolol ;
anestik untuk blok epidural, spinal, kaudal, dan
pudendal)
c) Hipotensi pada ibu
d) Kompresi tali pusat yang lama
e) Blok jantung congenital pada janin
b.Takikardia
Frekuensi denyut jantung janin yang lebih dari 160denyut/menit.
Penyebabnya:
a) Hipoksia janin dini
b) Demam pada ibu
c) Obat-obatan parasimpatik (atropine,
hidroksizin)
d Obat-obatan Beta-
simpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
e) Amnionitis
f) Hipertiroid pada ibu
g) Anemia pada janin
h) Gagal jantung pada janin
i) Aritma jantung pada janin
c. Variabilitas
Variabilitas denyut jantung janin digambarkan sebagai ketidakteraturan irama
jantung normal.Variabilitas denyut demi denyut normal dianggap antara 16
dan 25 denyut/menit.
Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan satu denyut dengan
denyut berikutnya
Variabilitas jangka panjang yaitu tampak sebagai siklus ritmik atau
gelombang dasar dan biasanya terdapat tiga sampai lima siklus permenit.
Penyebab variabilitas meningkat:
1) Hipoksia ringan dini
2) Stimulasi janin oleh palpasi rahim, kontraksi rahim, aktivitas janin, dan
aktivitas ibu.
Penyebab variabilitas menurun:
1) Hipoksia atau asidosis
2) Depresi system saraf pusat oleh obat-obatan tertentu
3) Prematuritas
4) Siklus tidur janin
5) Aritma jantung janin
Frekuensidenyutperiodik
Akselerasi
Adalah peningkatan sementara denyut jantung janin di atas nilai normal.
Akselerasi denyut jantung janin yang timbul saat gerakan janin terjadi
merupakan indikasi janin sehat.
Penyebab:
a. Gerakan janin spontan
b. Pemeriksaan dalam
. Non Stress Test (Nst)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran DJJ dan
aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama
aktokardiografi, atau fetal activity acceleration determination (FAD; FAAD)
Interpretasi NST
1. Reaktif:
a. Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit, disertai
dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
b. Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 160 dpm.
c. Variabilitas djj antara 5 25 dpm.
2. Non-reaktif:
aTidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit,.
bFrekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm,
atau lebih dari 160 dpm).
C.variabilitas djj kurang dari 2 dpm.
3. Meragukan:
A. Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit,
B.Frekuensi dasar djj abnormal.
C.Variabilitas djj antara 2 5 dpm.
Hasil NST yang reaktif keadaan janin yang baik sampai 1
minggu kemudian (spesifisitas 95% 99%). Hasil NST yang
non-reaktif keadaan janin jelek (kematian perinatal, nilai Apgar
rendah dengan sensitivitas sebesar 20%. Hasil NST yang
meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam.
Oleh karena rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap hasil NST
yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction
stresstest (CST), selama tidak ada kontra indikasi.
Prenatal Diagnosis
v Diagnosis kelainan janin
v Manifestasi penyakit atau cacat tubuh dapat terjadi sejak masa
janin atau setelah lahir
v Kelainan genetik atau non genetik
Indikasi Diagnosis Prenatal
v Hanya dilakukan untuk penyakit yang menyebabkan sakit berat atau kecacatan
(mentalfisik) pada anak yang tidak dapat diobati secara optimal
v Kelainan yang menyebabkan sakit berat/ fatal pada ibu hamil
Prediksi Resiko Kelainan Janin
v Ibu usia lanjut
v Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
v Latar belakang etnik dengan frekuensi penyakit keturunan
yang tinggi
v Riwayat kelainan kromosom atau cacat bawaan pada anak
terdahulu
Menentukan
Diagnosa
Menentukan normalitas kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
adalah kirakira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari
300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut
kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari
43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan
antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur.
Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi
viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan,
karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis
buruk.
Tanda pasti kebamilan
1) dapat diraba dan kemudian dikenal bagianbagian janin;
2) dapat dicatat dan didengar bunyl jantung janin dengan
beberapa cara;
3) dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen;
4) pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin;
5) dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran
kantong janin, panjangnya janin (crownrump), dan diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan
selanjutnya dapat dipakal untuk menilai perturnbuhan janin. Pula
dapat dipakal bila ada kecurigaan dalam kehamilan mola, blighted
ovum, kematian janin intra uterin , anensefali, kehamilan ganda,
hidramnion, plasenta previa, dan tumor pelvis. Pemeriksaan
dengan ultrasonografi pada kehamilan 1618 minggu yang
diperkirakan aman memang menjadi pegangan untuk pasien dan
dokternya untuk pengawasan kehamilan lebih yakin dan mantap;
6) fetoskopi.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3
bagian; masingmasing
kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
kehamilan triwulan. terakhir (antara 28 sampai 40 minggu ).
Dalam triwulan pertama alatalat mulai dibentuk. Dalam
triwulan kedua alatalat telah dibentuk, tetapi belum
sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. janin
yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable
(dapat hidup).
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteni pada
kehamilan di bawah 20 minggu, disebut abortus
(keguguran). Bila hal ini, terjadi di bawah 36 minggu
disebut partus prematurus (persalinan prematur).
Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut
partus aterm.
Ketidak nyamanan Umum selama kehamilan dan tindakan
mengatasinya
o Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan
yang umum muncul selama kehamilan
o Banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga
berat.
o Aspek fisiologis, anatomis, dan psikologis yang mendasari
setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan untuk
merangsang pikiran anda mencari upaya lebih lanjut untuk
mengatasinya.
Contoh Ketidaknyamanan selama kehamilan
Nausea
Ptialisme (Salivasi Berlebihan)
Keletihan
Nyeri Punggung Bagian Atas (Nonpatologis)
Leukorea
Peningkatan Frekuensi Berkemih (Nonpatlogis)
Nyeri Ulu Hati
Flatulen
Konstipasi
Hemoroid
Kram Tungkai
Edema Dependen
Varises
Dispareunia
Nokturia
Insomnia
Nyeri pada Ligamentum Teres Uteri
Nyeri Punggung Bawah (Nonpatologis)
Hiperventilasi dan sesak nafas (nonpatologis)
Kesemutan dan baal pada jari
Sindrom Hipotensi Telentang
Pada kehamilan muda bisa pula ditemukan:
12.Tanda Hegar
13.Tanda Chadwick
14. Tanda Piscaseck. Uterus membesar ke salah satu jurusan
hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
15. Tanda BraxtonHicks. Bila uterus dirangsang mudah
berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada
keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan
misalnya pada mioina uteri, tanda BraxtonHicks tidak ditemukan.
16. Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2'
sampai 37,8' adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
Geja1a ini sering dipakai dalain pemeriksaan kemandulan.
17. Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya buman
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pagi hari. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi
hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan
sedinidininya.
Diferensial diagnosis kehamilan
I . Pseudosiesis. Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi
tandatanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus
sebesar biasa. Wanita tersebut mengaku, dirinya hamil, tetapi
sebenarnya t1dak hamil. Hal ini biasanya terjadi pada wanita
yanginginsekalihamil.
2. Kistoma ovarii. Mungkin ada amenorea, perut penderita makin
besar, tetapi uterusnya sebesar biasa.
3. Mioma uteri. Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin
besar, uterusnya makin besar, kadangkadang tidak merata. Akan
tetapi tandatanda kehamilan seperti tanda Braxton Hicks dan
reaksi kehamilan negatif.
4.

Vesika urinaria dengan retensio urinae. Uterus sendiri blasa


besarnya, tandatanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.
5. Menopause. Terdapat amenorea. Umur wanita kirakira di atas
43 tahun. Uterus sendiri sebesar biasa, tanda tanda kehamilan dan
reaksi kehamilan negatif.
Menetapkan Kebutuhan Belajar / Bimbingan bagi Pasien
Yang di tanyakan berdasarkan pada pengkajian data subjektif dan
objektif.
a. Pengertian
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
pandangan, dan keterampilan yang diperlukan.
b. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang perlu untuk
mengatasi stres selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran.
2. Menyiapkan calon orang tua yang terinformasi.
3. Membantu ibu dalam mengatasi nyeri dng teknik
penatalaksanaan nyeri dan intervensi farmakologi yang minimal.
4. Membantu dalam mencapai pengalaman persalinan dan
kelahiran yang positif, aman, dan memuaskan.
c. Metode pengajaran, meliputi :
1. Pengajaran dan konseling individual
2. Kelompok dan kelas berstruktur klmp informasi, konseling,
atau diskusi
3. Fasilitas yang tersedia dan pilihan.
d. Program pendidikan pranatal
1. Tinjauan
a) Program pendidikan kelahiran anak pranatal sangat
bervariasilama,tujuan, isi, dan biayanya. Lazimnya setiap kelas
mencakup 4 sampai 8 jam materi dan jangka waktunya 4 sampai 8
minggu.
b) Kelas trimester I umumnya berfokus pada hal-hal seperti
perubahan fisiologis dini, perkembangan janin, seksualitas selama
kehamilan dan nutrisi.
c) Kelas trimester II dan III dapat berfokus pada persiapan
kelahiran, menjadi orang tua, dan perawatan BBL.
2. Materi program pendidikan pranatal
a) Perawatan pranatal dan perencanaan
b) Nutrisi, latihan, dan istirahat
c) Ketidaknyamanan dan tindakan perawatan mandiri
d) Memilih lingkungan melahirkan, penolong persalinan dan
pendekatan kelahiran.
e) Tanda bahaya selama kehamilan yang mencakup perdarahan
vagina, sakit kepala, muntah terus menerus, nyeri abdomen, edema,
peningkatan suhu, pertambahan BB dengan cepat, dll.
f) Perkembangan janin
g) Penggunaan obat-obatan, alkohol, dan merokok oleh ibu
h) Nutrisi ibu
i) Medikasi yang digunakan untuk menangani kondisi yang ada
j) Bahaya-bahaya lingkungan
k) Tahap perkembangan
3. Persiapan persalinan dan kelahiran
a) Proses kelahiran
b) Teknik pernapasan dan latihan relaksasi
c) Menyusun rencana kelahiran, termasuk rencana menuju
persalinan dan pengaturan perawatan anak
d) Pemahaman pemantauan janin
e) Hidrasi selama persalinan
f) Analgesik dan anastesi
g) Persiapan terhadap kemungkinan kelahiran sesar

Anda mungkin juga menyukai