ASUHAN KEHAMILAN
KUNJUNGAN AWAL
Oleh:
Hj. Nafiatul Alimah, Amd.Keb., S.Psi.
Pendahuluan
Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal
PENGERTIAN
Kunjungan awal kehamilan: kunjungan ibu hamil ke
tempat bidan pd trimester pertama, yaitu pd minggu
pertama kehamilan hingga sebelum minggu ke-14.
Kehamilan bukan suatu penyakit, melainkan sebuah
proses fisiologis yg membutuhkan metabolisme &
nutrisi untuk pertumbuhan janin.
Asuhan antenatal: suatu program terencana berupa
observasi, edukasi, dan penanganan medis pada ibu
hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.
Tujuan Kunjungan Awal:
1. Mendapatkan perawatan kehamilan
2. Memperoleh rujukan konseling genetik
3. Menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan/tidak
4. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
5. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
6. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
7. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya factor risiko kehamilan
8. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya
Komponen kunjungan awal mencakup:
1. Pemilihan tempat melahirkan & analisis terhadap
pilihan ibu
2. Pengenalan terhadap proses persetujuan tindakan
(informed consent)
3. Tinjauan terhadap tanggung jawab bidan
4. Tinjauan terhadap tanggung jawab keluarga
5. Garis besar kriteria keamanan dan statistik hasil akhir
6. Diskusi tentang kemungkinan pemindahan perawatan
7. Riwayat lengkap dan pemeriksaan kesehatan
8. Kalkulasi taksiran partus yang akurat
Kunjungan pertama harus seawal mungkin &
meliputi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan tambahan lain untuk memperoleh data
5. Tidak kalah pentingnya adalah memberi support
psikis agar seorang ibu hamil memiliki emosi yg stabil
Pengkajian data
kesehatan ibu hamil
Pengkajian Riwayat &
Pemeriksaan Fisik Lengkap
Pada awal pertemuan, penting bagi bidan untuk
menjalin hubungan terapeutik sehingga tercipta
komunikasi efektif & saling percaya pd kedua pihak yg
di perlukan dlm asuhan kebidanan selanjutanya.
3. Riwayat Kesehatan
a)Menanyakan Riwayat Kehamilan
Menanyakan Riwayat Kehamilan Sekarang, meliputi :
a. Riwayat haid: Menarche (usia pertama datang haid), siklus,
banyaknya, disminorhoe ( nyeri haid)
b.Riwayat hamil sekarang: HPHT (Hari Pertama Haid
Terakhir), TP (Taksiran Persalinan / prakiraan kelahiran),
kehamilan ke berapa
c. Masalah yang di rasakan
d. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Menanyakan Riwayat Kehamilan Lalu, meliputi :
a. Jumlah kehamilan
b. Jumlah anak yg hidup
c. Jumlah kelahiran prematur
d. Jumlah keguguran
e. Persalinan dg tindakan (operasi cesar, vakum, forsep)
f. Riwayat perdarahan pd persalinan / pasca persalinan
g. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi, diabetes
h. Masalah lain selama kehamilan
b) Sosial
Bidan juga perlu mengkaji respons keluarga terhadap
kehamilan. kadang ibu ragu dengan kemampuannya
merawat anak lain selama hamil, kelahiran, atau
setelahnya. Anak remaja sulit menerima kedatangan bayi
dalam keluarga. remaja yang masih di bawah pengasuhan
orang tuanya dan mungkin ada masalah dukungan orang tua
keluaerga selama hamil dan setelah kelahiran.
Bidan dalam hubungan kemitraan ibu hamil, melakukan
rujukan kepetugas lain yang memiliki peran dalam
memecahkan kesulitan tersebut atau kelembaga multi
professional .
c) Riwayat Kebidanan
Memperkenalkan diri.
wawancara pertanyaan yg bersifat terbuka, klarifikasi
kebiasaan/pola hidup , menggunakan bahasa yg dpt dipahami
e) Penyakit
Penyebab:
Sumber infeksi adalah semua benda termasuk orang
atau binatang yang dapat menyebabkan penyakit. .
Sumber penularan ialah induk semang penyakit baik
manusia atau hewan.
B. Pemeriksaan Fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, persetujuan &
kenyaman pasien harus diperhatikan.
Prinsip Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik
1. Cuci tangan .
2. Pastikan bahwa kuku jari bersih & tidak panjang, dg air
hangat sebelum menyentuh pasien, atau gosok bersama-
sama atau letakan di bawah lampu
3. Dilakukan melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4. Jelaskan pada pasien secara umum apa yang akan
dilakukan.
5. Gunakan sentuhan yang lembut.
6. Buatlah pendekatan dg menghargai jasmani pasien
terhadap kapantasan & hak atas rahasia pribadi
7. Tutupi badan pasien selama pemeriksaan dan hanya
bagian yang di periksa yang terbuka
8. Pemeriksaan fisik, waspadai tiap ketidaksesuaian ,cerita
pasien dan hasil pemeriksaan fisik
9. Atur pemeriksaaan sesuai ketentuan sebagai berikut:
a. Dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki,
secara sistematis.
b. Batasi gerakan pasien (mis, ketika pasien dalam posisi
duduk dapat memeriksa payudara juga dapat
mendengar suara paru-paru dari punggung,)sampai
akhir pemeriksaan untuk menyentuh bagian tubuh
yang akan mengakibatkan bidan harus mencuci
tangan kembali.
c. Pastikan bahwa pemeriksaan selalu memperhatikan
prinsip pencegahan infeksi .
10. Diskusikan semua hal yang ditemukan pada pasien.
1. Pemeriksaan fisik umum
Tanda-tanda vital ibu (TD, nadi, suhu, pernapasan), BB, TB
Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki
2. Pemeriksaan luar
Pemeriksaan panggul (hanya pada kunjungan pertama)
Mengukur TFU
Palpasi untuk menentukan letak dan posisi janin
Pem. Leopold I: menentukan bag. janin yg berada dlm fundus uteri
Pem. Leopold II: menentukan bag. janin yg berada pd ke-2 sisi uterus.
Pem. Leopold III: menentukan bag. janin yg berada pd bagian bawah.
Pem. Leopold IV: menentukan presentasi dan engangement.
Auskultasi DJJ
Gerakan janin
3. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan vulva/perineum Pemeriksaan dg speculum, menilai:
Varises Serviks
Kandiloma Tanda-tanda infeksi
Edema Cairan dari OU
Hemoroid Posisi uterus
Perineum
Pemeriksaan Fisik Umum
5. Paru-paru
Ruang yg diperlukan rahim semakin besar &
meningkatnya pembentukan hormon progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat & dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya & janin.
6. Jantung dan Pembuluh Darah
jumlah darah yg dipompa jantung (curah
jantung/cardiac output) setiap menitnya meningkat
sampai 30-50%. mulai terjadi pd kehamilan 6 mgg &
mencapai puncaknya pd kehamilan 16-28 mgg. Denyut
jantung pd saat istirahat jg meningkat (dlm keadaan
normal 70x/mnt menjadi 80-90x/mnt).
Setelah kehamilan 30 mgg, curah jantung agak menurun
karena rahim yg membesar menekan vena yang membawa
darah dari tungkai jantung. Selama persalinan curah
jantung menurun sampai 15-25% , lalu secara perlahan
kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan
kemungkinan terjadi krn adanya perubahan dalam aliran
darah ke rahim. Janin terus tumbuh, maka darah lebih
banyak dikirim ke rahim ibu.
7. Abdomen
Dilakukan untuk menetapkan & memastikan bahwa
pertumbuhan janin konsistan dg usia gestasi.
2.Urin
Warna, bau, kejernihan
Protein
Glukosa
1. Pemeriksaan Darah
Beberapa pemeriksaan darah yg diperlukan:
Golongan Darah
Gol. darah ibu perlu untuk mengantisipasi
transfusi darah saat persalinan.
Pada kehamilan pertama, antirhesus mungkin
hanya menyebabkan bayi lahir kuning (krn proses
pemecahan eritrosit menghasilkan bilirubin .Pada
kehamilan kedua, masalah menjadi fatal jika anak
kedua juga memiliki rhesus positif. Saat itu kadar
antirhesus ibu sangat tinggi sehingga daya rusaknya
terhadap eritrosit bayi juga hebat, yg dpt
menyebabkan janin mengalami keguguran atau
pembengkakan yg mengancam nyawa janin.
Hitung Darah Lengkap
Hemoglobin (Hb): pemeriksaan diulang mgg ke-28
sampai 32 kadang pd mgg ke-36. Bila nilainya rendah maka
diperlukan tindakan. Suplemen zat besi (Fe) tidak
diperlukan pd ibu yg mengkonsumsi diet cukup Fe & yg
nilai Hb-nya normal.
Veneral disease research labolatory (VDRL): untuk
mengetahui adanya sifilis. , ibu diobati untuk mencegah
infeksi janin.
Penyelidikan gangguan darah lain: dianjurkan pada ibu
dan pasangannya dari kelompok etnik tertentu, misalnya
penyakit sel sabit atau selemia.
Skrining hepatitis B: upaya mengurangi resiko penularan
perinatal, morbiditas & mortalitas bayi.
Pemeriksaan AFP (Alpha Fetoprotein)
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha
fetoprotein) untuk mengetahui kemungkinan
gangguan saluran saraf tulang belakang & untuk
mendeteksi otak janin. Kadar AFP yg rendah
menunjukkan adanya down syndrome pd janin.
Biasanya pemeriksaan AFP dilakukan pd usia
kehamilan sekitar 15 20 minggu.
Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus
Herpesimpleks)
Untuk mengetahui ada tidaknya parasit seperti
TORCH di tubuh ibu hamil. Infeksi TORCH biasanya
menyebabkan bayi terlahir cacat atau kematian.
Pemeriksaan dilakukan dg menganalisis kadar Ig G
& Ig M dlm serum ibu hamil.
2. Urinalisis
Urinalisis dilakukan setiap kali pemeriksaan
untuk mengetahui adanya abnormalitas. Ibu
hamil dapat diberi tahu cara menguji urinnya
sendiri dan dianjurkan untuk mengujinya pada
kunjungan berikut.
Pada kunjungan pertama, spesimen aliran
tengah dapat dikirimkan ke laboratorium untuk
dibiakkan guna mengetahui kemungkinan
bakteriuria.
Bakteriuria sering terjadi asimtomatik sehingga
ibu hamil tidak menyadarinya. Karenanya,
pielonefritis mungkin saja telah terjadi karena
perubahan pada traktus renalis selama
kehamilan.
Temuan lain yang mungkin selama urinalisis:
a. Keton karena pemecahan lemak untuk
menciptakan glukosa, yang di sebabkan oleh
kebutuhan janin yang tidak terpenuhi yang
mungkin karena muntah, hyperemesis,
starvasi, atau senam berlebihan.
b. Glukosa yang disebabkan oleh kadar dalam
darah tinggi, penurunan ambang atau
penyakit ginjal.
c. Protein karena kontaminasi oleh leukorea
vaginal, atau penyakit seperti infeksi saluran
kemih atau gangguan hipertensi kehamilan.
E. Pemeriksaan Emosional Ibu Hamil
Masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan begitu
pula emosi ibu hamil. Hal yang umum seorang ibu hamil
merasakan perubahan perasaan yg sangat beragam.
takut, sedih, hingga senang hanya dlm jarak waktu
beberapa menit saja.
Saat kehamilan, hormon wanita akan mengalami
pasang surut yg sangat tajam. Jika PMS (Pre Menstrual
Syndrome) yg terjadi tiap sebelum mendapatkan siklus
menstruasi setiap bulan sudah bisa membuat emosi
berubah-ubah.
Trimester Pertama
Suasana emosi mudah sekali berubah. Pergolakan emosi
menyebabkan sensitif, mudah menangis, gampang lelah,
takut bila terjadi keguguran, lebih merasakan sakit
daripada hamil. Perubahan emosi lebih disebabkan adanya
aktivitas hormonal yang meningkat pesat dan sebagian
faktor fisik. Misalnya kelelahan, mual, muntah, morning
sickness atau perubahan bentuk tubuh.
Trimester Kedua
Emosi jauh lebih baik & tdk banyak keluhan yg dirasakan
Periode ini disebut periode keemasan. Ibu mulai bisa
menyesuaikan diri dg perubahan hormon kehamilan. Selain
itu, tdk banyak muncul keluhan fisik.
Trimester Ketiga / Akhir
Memasuki trimester akhir, kondisi perut semakin
besar dan mengakibatkan susah bergerak, cepat
lelah, mudah lupa & gampang cemas. Emosi kembali
sukar untuk dikendalikan bahkan menjadi lebih
sensitif. Tetapi seiring bertambahnya usia
kehamilan, ibu menjadi lebih siap mental untuk
mempersiapkan persalinan & kelahiran.
Tips Menghadapi Perubahan Emosi
Mengetahui perubahan emosi yang dirasakan adalah
normal .
Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan
dan komunikasi lebih terbuka.
Makan makanan yang bergizi dan berolahraga
ringan secara teratur .
Mengikuti kelas kehamilan bersama pasangan.
Perbanyak pengetahuan & informasi tentang
kehamilan dari buku, internet, majalah atau sumber
lain.
Pengkajian
fetal
A. Pengertian Pengkajian Janin
Pada janin yang perlu dikaji adalah:
Gerakan janin
Denyut jantung janin, dilakukan setelah UK 12 mgg
Tafsiran berat janin
Letak dan persentasi
Engagement (masuknya kepala ke panggul)
Kehamilan kembar / tunggal
4. Gerakan usus
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gasatau cairan usus ibu.
I. Frekuensi Denyut Jantung
1. Bradikardi
Frekuensi denyut jantung janin yang berkurang dari 110denyut/menit. Keadaan ini
dianggap sebagai tanda akhir hipoksiajanin.Penyebabnya:
a) Hipoksia janin tahap lanjut
b) Obat-obatan beta-adrenergetik (propanolol ; anestik )
c) Hipotensi pada ibu
d) Kompresi tali pusat yang lama
e) Blok jantung congenital pada janin
2. Takikardia
Frekuensi denyut jantung janin yang lebih dari 160denyut/menit. Keadaan ini dianggap
sebagai tanda awal hipoksia janin.Penyebabnya:
a) Hipoksia janin dini
b) Demam pada ibu
c) Obat-obatan Betsimpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
e) obat-obatan parasimpatik (atropine, hidroksizin)
f) Hipertiroid pada ibu
g) Anemia pada janin
h) Gagal jantung pada janin
i) Aritma jantung pada janin
3.Variabilitas
Variabilitas denyut jantung janin normal antara 16 dan 25 denyut/menit.
1.Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan satu denyut dengan denyut
berikutnya
2.Variabilitas jangka panjang yaitu tampak sebagai siklus ritmik atau
gelombang dasar dan biasanya terdapat tiga sampai lima siklus permenit.
Penyebab variabilitas meningkat:
1) Hipoksia ringan dini
2) Stimulasi janin ,kontraksi rahim, aktivitas janin, dan aktivitas ibu.
Penyebab variabilitas menurun:
1) Hipoksia atau asidosis
2) Depresi system saraf pusat oleh obat-obatan tertentu
3) Prematuritas
4) Siklus tidur janin
5) Aritma jantung janin
4. Frekuensi Denyut Periodik
1. Akselerasi
Adalah peningkatan denyut jantung janin di atas nilainormal. Akselerasi denyut
jantung janin saat gerakanjanin merupakan indikasi janin sehat.
Penyebab:
a. Gerakan janin spontan
b. Pemeriksaan dalam
5 5 5 Kesimpulan
deti detik detik
k
11 12 11 - 4 (11+ 12 +11) =
136/menit. Teratur dan janin baik.
10 14 9 - 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak
teratur dan janin asphyxia
8 7 8 - 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur
dan janin asphyxia.
3.Bunyi yang sering terdengar ketika memeriksa denyut jantung
janin
a. Desir tali pusat
Disebabkan semburan darah melalui arteri umbilikalis.
. b. Desir uterus
Terdengar sebagai suara hembusan lembut singkron dengan denyut jantung
ibu.
c. Suara akibat gerakan janin
Suara gerakan ini seperti suara pukulan,
d. Gerakan usus
Suara ini seperti berkumur-kumur, dihasilkan oleh berjalannya gas atau
cairan melalui usus ibu
4. Frekuensi Denyut Jantung
a. Bradikardi
Frekuensi denyut jantung janin yang berkurang dari 110denyut/menit.
.Penyebabnya:
a) Hipoksia janin tahap lanjut
b) Obat-obatan beta-adrenergetik (propanolol ;
anestik untuk blok epidural, spinal, kaudal, dan
pudendal)
c) Hipotensi pada ibu
d) Kompresi tali pusat yang lama
e) Blok jantung congenital pada janin
b.Takikardia
Frekuensi denyut jantung janin yang lebih dari 160denyut/menit.
Penyebabnya:
a) Hipoksia janin dini
b) Demam pada ibu
c) Obat-obatan parasimpatik (atropine,
hidroksizin)
d Obat-obatan Beta-
simpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
e) Amnionitis
f) Hipertiroid pada ibu
g) Anemia pada janin
h) Gagal jantung pada janin
i) Aritma jantung pada janin
c. Variabilitas
Variabilitas denyut jantung janin digambarkan sebagai ketidakteraturan irama
jantung normal.Variabilitas denyut demi denyut normal dianggap antara 16
dan 25 denyut/menit.
Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan satu denyut dengan
denyut berikutnya
Variabilitas jangka panjang yaitu tampak sebagai siklus ritmik atau
gelombang dasar dan biasanya terdapat tiga sampai lima siklus permenit.
Penyebab variabilitas meningkat:
1) Hipoksia ringan dini
2) Stimulasi janin oleh palpasi rahim, kontraksi rahim, aktivitas janin, dan
aktivitas ibu.
Penyebab variabilitas menurun:
1) Hipoksia atau asidosis
2) Depresi system saraf pusat oleh obat-obatan tertentu
3) Prematuritas
4) Siklus tidur janin
5) Aritma jantung janin
Frekuensidenyutperiodik
Akselerasi
Adalah peningkatan sementara denyut jantung janin di atas nilai normal.
Akselerasi denyut jantung janin yang timbul saat gerakan janin terjadi
merupakan indikasi janin sehat.
Penyebab:
a. Gerakan janin spontan
b. Pemeriksaan dalam
. Non Stress Test (Nst)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran DJJ dan
aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama
aktokardiografi, atau fetal activity acceleration determination (FAD; FAAD)
Interpretasi NST
1. Reaktif:
a. Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit, disertai
dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
b. Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 160 dpm.
c. Variabilitas djj antara 5 25 dpm.
2. Non-reaktif:
aTidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit,.
bFrekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm,
atau lebih dari 160 dpm).
C.variabilitas djj kurang dari 2 dpm.
3. Meragukan:
A. Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit,
B.Frekuensi dasar djj abnormal.
C.Variabilitas djj antara 2 5 dpm.
Hasil NST yang reaktif keadaan janin yang baik sampai 1
minggu kemudian (spesifisitas 95% 99%). Hasil NST yang
non-reaktif keadaan janin jelek (kematian perinatal, nilai Apgar
rendah dengan sensitivitas sebesar 20%. Hasil NST yang
meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam.
Oleh karena rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap hasil NST
yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction
stresstest (CST), selama tidak ada kontra indikasi.
Prenatal Diagnosis
v Diagnosis kelainan janin
v Manifestasi penyakit atau cacat tubuh dapat terjadi sejak masa
janin atau setelah lahir
v Kelainan genetik atau non genetik
Indikasi Diagnosis Prenatal
v Hanya dilakukan untuk penyakit yang menyebabkan sakit berat atau kecacatan
(mentalfisik) pada anak yang tidak dapat diobati secara optimal
v Kelainan yang menyebabkan sakit berat/ fatal pada ibu hamil
Prediksi Resiko Kelainan Janin
v Ibu usia lanjut
v Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
v Latar belakang etnik dengan frekuensi penyakit keturunan
yang tinggi
v Riwayat kelainan kromosom atau cacat bawaan pada anak
terdahulu
Menentukan
Diagnosa
Menentukan normalitas kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
adalah kirakira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari
300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut
kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari
43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan
antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur.
Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi
viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan,
karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis
buruk.
Tanda pasti kebamilan
1) dapat diraba dan kemudian dikenal bagianbagian janin;
2) dapat dicatat dan didengar bunyl jantung janin dengan
beberapa cara;
3) dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen;
4) pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin;
5) dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran
kantong janin, panjangnya janin (crownrump), dan diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan
selanjutnya dapat dipakal untuk menilai perturnbuhan janin. Pula
dapat dipakal bila ada kecurigaan dalam kehamilan mola, blighted
ovum, kematian janin intra uterin , anensefali, kehamilan ganda,
hidramnion, plasenta previa, dan tumor pelvis. Pemeriksaan
dengan ultrasonografi pada kehamilan 1618 minggu yang
diperkirakan aman memang menjadi pegangan untuk pasien dan
dokternya untuk pengawasan kehamilan lebih yakin dan mantap;
6) fetoskopi.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3
bagian; masingmasing
kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
kehamilan triwulan. terakhir (antara 28 sampai 40 minggu ).
Dalam triwulan pertama alatalat mulai dibentuk. Dalam
triwulan kedua alatalat telah dibentuk, tetapi belum
sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. janin
yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable
(dapat hidup).
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteni pada
kehamilan di bawah 20 minggu, disebut abortus
(keguguran). Bila hal ini, terjadi di bawah 36 minggu
disebut partus prematurus (persalinan prematur).
Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut
partus aterm.
Ketidak nyamanan Umum selama kehamilan dan tindakan
mengatasinya
o Tidak semua wanita mengalami semua ketidaknyamanan
yang umum muncul selama kehamilan
o Banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga
berat.
o Aspek fisiologis, anatomis, dan psikologis yang mendasari
setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan untuk
merangsang pikiran anda mencari upaya lebih lanjut untuk
mengatasinya.
Contoh Ketidaknyamanan selama kehamilan
Nausea
Ptialisme (Salivasi Berlebihan)
Keletihan
Nyeri Punggung Bagian Atas (Nonpatologis)
Leukorea
Peningkatan Frekuensi Berkemih (Nonpatlogis)
Nyeri Ulu Hati
Flatulen
Konstipasi
Hemoroid
Kram Tungkai
Edema Dependen
Varises
Dispareunia
Nokturia
Insomnia
Nyeri pada Ligamentum Teres Uteri
Nyeri Punggung Bawah (Nonpatologis)
Hiperventilasi dan sesak nafas (nonpatologis)
Kesemutan dan baal pada jari
Sindrom Hipotensi Telentang
Pada kehamilan muda bisa pula ditemukan:
12.Tanda Hegar
13.Tanda Chadwick
14. Tanda Piscaseck. Uterus membesar ke salah satu jurusan
hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
15. Tanda BraxtonHicks. Bila uterus dirangsang mudah
berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada
keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan
misalnya pada mioina uteri, tanda BraxtonHicks tidak ditemukan.
16. Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2'
sampai 37,8' adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
Geja1a ini sering dipakai dalain pemeriksaan kemandulan.
17. Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya buman
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pagi hari. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi
hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan
sedinidininya.
Diferensial diagnosis kehamilan
I . Pseudosiesis. Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi
tandatanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus
sebesar biasa. Wanita tersebut mengaku, dirinya hamil, tetapi
sebenarnya t1dak hamil. Hal ini biasanya terjadi pada wanita
yanginginsekalihamil.
2. Kistoma ovarii. Mungkin ada amenorea, perut penderita makin
besar, tetapi uterusnya sebesar biasa.
3. Mioma uteri. Dapat terjadi amenorea, perut penderita makin
besar, uterusnya makin besar, kadangkadang tidak merata. Akan
tetapi tandatanda kehamilan seperti tanda Braxton Hicks dan
reaksi kehamilan negatif.
4.