Anda di halaman 1dari 31

Reroute dan Pengalokasian IP 3G Untuk Permasalahan

Project Footprint di
PT. XL Axiata, Tbk Pada Daerah Jawa Tengah
Disusun Oleh:
Ramadhan Chairil Yustihan (1314030065)
Latar Belakang
Salah satu parameter utama yang menentukan baik buruknya kualitas layanannya
adalah pada kualitas transmisi datanya. Maka dari itu, terdapat divisi khusus pada
perusahaan PT. XL Axiata yang menangani transmisi.

Divisi transmisi menangani perencanaan pengalokasian 2G, 3G dan 4G, membuat


service baru serta melakukan perbaikan jalur jika terjadi permasalahan.
Tujuan

1. Mengetahui penyebab jalur transmisi yang bermasalah.

2. Mengetahui proses mengatasi permasalahan tersebut.

3. Mengetahui VLAN IP IuB dan VLAN IP OAM tersedia atau tidak.


Landasan Teori
Struktur Jaringan UMTS

1. Mobile Station, merupakan perangkat 2. Radio Network System (RNS),


yang digunakan oleh pelanggan untuk RNS merupakan suatu sub-jaringan
dapat memperoleh layanan komunikasi dalam Universal Terrestrial Radio
bergerak, terdiri atas Mobile Equipment Access Network (UTRAN) yang terdiri
(ME) dan UMTS Subscriber Identity dari Radio Network Controller (RNC)
Module (USIM). dan satu atau lebih Node B.
Virtual Local Area Network (VLAN)
Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel karena
dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi, tanpa bergantung lokasi workstations.
Project Footprint
Permasalahan project footprint yaitu project dari pihak XL sendiri (internal).
Project footprint dilakukan ketika perangkat transmisi ingin menggunakan satu
vendor yang sama. Hal ini dikarenakan ketika menggunakan vendor yang berbeda
maka untuk memonitor suatu perangkat dengan menggunakan software NMS akan
mengalami kesulitan.
Langkah Kerja dan Pembahasan PKL
1. Melihat request dari vendor untuk mengetahui jalur mana yang ingin diperbaiki.
Lanjutan..
2. Menghapus alokasi VLAN IuB untuk jalur yang bermasalah
Lanjutan..
3. Menambahkan pada kolom phase reroute to B383
Lanjutan..
4. Menghapus alokasi VLAN IP OAM untuk jalur yang bermasalah
Lanjutan..
5. Menambahkan pada kolom phase reroute to B383
Lanjutan..
6. Mencari alokasi baru untuk VLAN IP IuB
Lanjutan..
8. Mencari HUT B383 dan memilih IP yang masih bisa digunakan

IP yang bisa
digunakan

Tidak bisa digunakan


untuk alokasi
Lanjutan..
7. Mencatat RNC serta IP yang digunakan
Lanjutan..

9. Melihat kode router di sheet RNC Connection, karena pada alokasi menggunakan RNCLP01 maka kode router yang digunakan
adalah RN-YGCLC-01 ge-1/0/6 dan RN-YGCLC-02 ge-1/0/6
Lanjutan..
10. Memilih kode router yang sesuai dengan RNCLP01
Lanjutan..
11. Memasukkan kode script untuk mengecek IP alokasi IuB
Lanjutan..
12. Muncul IP - IP yang telah digunakan pada router RN-YGCLC 01
Lanjutan..
13. Mengisi kolom site ID, site name, dan microwave link sesuai dengan request dari vendor
Lanjutan..
14. Mencari alokasi baru untuk VLAN IP OAM.
Lanjutan..
15. Mengisi kolom site ID, site name, port dan microwave link pada database sesuai request dari vendor.
Lanjutan..
16. Mengecek VLAN IuB dan VLAN OAM di NMS sudah existing atau belum
Lanjutan..
17. Mencari HUT B383 pada software NMS
Lanjutan..
18. Pilih folder E-LAN Service pada NMS
Lanjutan..
19. Tampilan list service Abis/IuB/S1 dan OAM untuk HUT B383 pada NMS
Lanjutan..
20. Mengecek VLAN IuB
Lanjutan..
21. Mengecek VLAN OAM
Lanjutan..
22. Membuat tabel alokasi
Lanjutan..
23. Membuat tabel alokasi (2)
Simpulan
Dari pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Mengetahui jalur yang bermasalah dapat dilihat request dari vendor.
2. Menghapus VLAN IuB dan OAM yang bermasalah untuk mengetahui kalau jalur tersebut sudah di-reroute.
3. Mencari alokasi baru untuk IP IuB dan VLAN IuB yang masih tersedia.
4. SecureCRT berfungsi untuk mengetahui IP sudah digunakan atau belum.
5. Melakukan alokasi OAM untuk memonitor suatu site.
6. Software NMS digunakan untuk mengecek ketersediaan VLAN IuB dan OAM.
7. Membuat tabel alokasi yang baru untuk dikirim kepada vendor sehingga alokasi tersebut dapat dieksekusi oleh vendor.
KA SIH
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai