206 311 136 Faktor resiko Faktor ibu Penyakit Seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH. Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm Usia Ibu dan paritas Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika. Faktor resiko 2 Faktor Janin Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom. Faktor Lingkungan Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun Komplikasi Hipotermia Hipoglikemia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma gawat nafas Infeksi Apnea of Prematurity Anemia Komplikasi jangka panjang Gangguan perkembangan Gangguan pertumbuhan Gangguan penglihatan (retinopati Gangguan penafasan (peny paru kronis) Penatalaksanaan/ terapi medikamentosa Pemberian vitamin K1 (3) Injeksi 1 mg IM sekali pemberian Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu) Diatetik Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih lemah. ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel pada puting. Pemberian minum bayi BBLR menurut berat badan lahir Berat lahir 1750 2499 gram Bayi Sehat Biarkan bayi menyusu pada ibu.anjurkan bayi menyusu lebih sering (contoh; setiap 2 jam) Bayi Sakit Pantau pemberian minum dan kenaikan berat badan untuk menilai efektifitas menyusui. Apabila bayi tidak menghisap, tambahkan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Berat lahir 1500-1749 gram Bayi Sehat Berikan minum 8 kali dalam 24 jam. Apabila bayi telah mendapatkan minum 160/kgBB per hari tetapi masih lapar, beri tambahan ASI. Bayi Sakit Berikan cairan intravena hanya selama 24 jam pertama Berat lahir 1250-1499 gram Bayi Sehat Beri ASI peras melalui pipa lambung Bayi Sakit Beri cairan intravena hanya selama 24 jam pertama. beri minum 8 kali dalam 24 jam (setiap 3 jam). Apabila bayi telah mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri tambahan ASI setiap kali minum Pemantauan (Monitoring) Pemantauan saat dirawat Terapi Bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikan Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu Tumbuh kembang Pantau berat badan bayi secara periodik Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180 ml/kg/hari Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu. Pemantauan setelah pulang Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap bulan. Hitung umur Pertumbuhan; berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Tes perkembangan, Denver development screening test (DDST) Awasi adanya kelainan bawaan Pencegahan Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil Terima kasih Hak cipta hanya milik tuhan yang maha esasilakan mengkopi sepuasnya. referensi United Nations Childrens Fund/World Health Organization. ohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi