Anda di halaman 1dari 15

Bayi BBLR 2

Awang budi saksono


206 311 136
Faktor resiko
Faktor ibu
Penyakit Seperti malaria, anaemia, sipilis,
infeksi TORCH.
Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu
seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia
berat, eklamsia, dan kelahiran preterm
Usia Ibu dan paritas
Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh
seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan
ibu pengguna narkotika.
Faktor resiko 2
Faktor Janin
Prematur, hidramion, kehamilan
kembar/ganda (gemeli), kelainan
kromosom.
Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain;
tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi,
sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun
Komplikasi
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
Sindroma gawat nafas
Infeksi
Apnea of Prematurity
Anemia
Komplikasi jangka panjang
Gangguan perkembangan
Gangguan pertumbuhan
Gangguan penglihatan (retinopati
Gangguan penafasan (peny paru kronis)
Penatalaksanaan/ terapi
medikamentosa
Pemberian vitamin K1 (3)
Injeksi 1 mg IM sekali pemberian
Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg
3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10
hari, dan umur 4-6 minggu)
Diatetik
Bayi prematur atau BBLR mempunyai
masalah menyusui karena refleks
menghisapnya masih lemah.
ASI dikeluarkan dengan pompa atau
diperas dan diberikan pada bayi dengan
pipa lambung atau pipet.
Dengan memegang kepala dan menahan
bawah dagu, bayi dilatih untuk menghisap
sementara ASI yang telah dikeluarkan
yang diberikan dengan pipet atau selang
kecil yang menempel pada puting.
Pemberian minum bayi BBLR
menurut berat badan lahir
Berat lahir 1750 2499 gram
Bayi Sehat
Biarkan bayi menyusu pada ibu.anjurkan bayi
menyusu lebih sering (contoh; setiap 2 jam)
Bayi Sakit
Pantau pemberian minum dan kenaikan berat
badan untuk menilai efektifitas menyusui.
Apabila bayi tidak menghisap, tambahkan ASI
peras dengan menggunakan salah satu
alternatif cara pemberian minum.
Berat lahir 1500-1749 gram
Bayi Sehat
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam. Apabila
bayi telah mendapatkan minum 160/kgBB per
hari tetapi masih lapar, beri tambahan ASI.
Bayi Sakit
Berikan cairan intravena hanya selama 24
jam pertama
Berat lahir 1250-1499 gram
Bayi Sehat
Beri ASI peras melalui pipa lambung
Bayi Sakit
Beri cairan intravena hanya selama 24 jam
pertama.
beri minum 8 kali dalam 24 jam (setiap 3 jam).
Apabila bayi telah mendapatkan minum 160
ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar,
beri tambahan ASI setiap kali minum
Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan saat dirawat
Terapi Bila diperlukan terapi untuk penyulit
tetap diberikan
Preparat besi sebagai suplemen mulai
diberikan pada usia 2 minggu
Tumbuh kembang Pantau berat badan bayi
secara periodik
Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari
sampai tercapai jumlah 180 ml/kg/hari
Ukur berat badan setiap hari, panjang badan
dan lingkar kepala setiap minggu.
Pemantauan setelah pulang
Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20,
ke-30, dilanjutkan setiap bulan.
Hitung umur
Pertumbuhan; berat badan, panjang
badan dan lingkar kepala.
Tes perkembangan, Denver development
screening test (DDST)
Awasi adanya kelainan bawaan
Pencegahan
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara
berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan
dan dimulai sejak umur kehamilan muda
Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim
Hendaknya ibu dapat merencanakan
persalinannya pada kurun umur reproduksi
sehat
Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk
turut berperan dalam meningkatkan pendidikan
ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka
dapat meningkatkan akses terhadap
pemanfaatan pelayanan antenatal dan status
gizi ibu selama hamil
Terima kasih
Hak cipta hanya milik tuhan yang maha
esasilakan mengkopi sepuasnya.
referensi
United Nations Childrens Fund/World Health
Organization.
ohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi
berat lahir rendah.
Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Melihat situasi dan kondisi bayi

Anda mungkin juga menyukai