Arum Puspita Sari (081.0211.

048)

Amalina Dyaniputri (081.0211.007)

PPROM

PROM adalah rupturnya membran dari kantung amnion sebelum kelahiran, jika terjadi
sebelum 37 minggu disebut Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM).

PPROM (Preterm Premature Rupture of Membranes) : Ketuban pecah pada saat usia
kehamilan < 37 minggu

PROM (Premature Rupture of Membranes) : Ketuban pecah pada saat usia kehamilan
37 minggu.

Etiologi PPROM

Ketuban pecah dini prematur terjadi pada 1% kehamilan.

PPROM disebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar
dari vagina.

PPROM sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, solutio plasenta.

Diagnosis PPROM

Diagnosis Ketuban Pecah Dini prematur dengan inspekulo dilihat adanya cairan ketuban
keluar dari kavum uteri.

Pemeriksaan pH vagina perempuan hamil sekitar 4,5; bila ada cairan ketuban pHnya
sekitar 7,1-7,3.
Penatalaksanaan PPROM

Jika usia gestasi <34 minggu & tidak ada indikasi ibu/janin untuk persalinan, ibu tsb
diawasi ketat di unit persalinan. Pemantauan frekuensi djj kontinu dipasang untuk
mencari bukti adanya kompresi tali pusat.

Bila djj baik & tidak dalam proses persalinan, ibu tsb dipindahkan ke unit kehamilan
beresiko tinggi untuk observasi tanda-tanda persalinan, infeksi, atau bahaya pada janin.

Jika usia gestasi >34 minggu lengkap & persalinan belum mulai setelah persalinan belum
mulai, persalinan diinduksi dengan oksitosin intravena bila tidak ada kontraindikasi. Jika
induksi gagal lakukan seksio sesarea.

Deksametason, 5 mg i.m setiap 12 jam untuk 4 dosis, diberikan untuk pematangan janin.

Bila didiagnosis persalinan telah berlangsung, diberikan ampisilin 2 g i.v setiap 6 jam
sebelum persalinan untuk mencegah infeksi streptokokus grup B pd neonatus.

Amniopatch

AMNIOPATCH

Manajemen pasien dengan PPROM sebelum usia kehamilan 23 minggu sering kali
dilakukan terminasi kehamilan. Namun sejak 1996, saat dimulainya prosedur invasive
intrauterine oleh Quintero, kasus PPROM di awal trimester kedua telah berhasil
ditanggulangi dengan prosedur amniopatch (penambalan selaput janin- amniochorion
membrane).

PERSALINAN PRETERM

Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari HPHT
(ACOG 1995)

Bayi prematur = bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu / kurang (WHO)
 Persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu.

Etiologi

Distensi uterus berlebih

KPD

Trauma

Faktor genetik atau kromosom

Infeksi

Bahan toksik

Radiasi

Insufisiensi atau disfungsi plasenta

Faktor nutrisi

Faktor lain : Peminum alkohol,bekerja berat saat hamil, plasenta previa, kehamilan
ganda, obat-obatan dsb.

Akibat proses patogenik kontraksi rahim & perubahan serviks :

Aktivasi HPO aksis pada ibu / janin karena stres

Inflamasi desidua-korioamnion karena infeksi asenden dari traktus genitourinaria

Perdarahan desidua

Peregangan uterus patologik

Kelainan pada uterus / serviks

Klasifikasi

Bayi sangat premature (extremely premature) 24-30 minggu. Bayi dengan masa
gestasi 24-27minggu masih sangat sukar hidup, sedangkan bayi dengan usia 28-30
minggu ada kemungkinan untuk hidup asalkan dengan perawatan yeng sangat intensif.

Bayi dengan derajat prematur sedang (moderately premature) 31-36 minggu.

Borderline Premature masa gestasi 37-38mggu. Bayi ini mempunyai sifat prematur
dan matur.

Penatalaksanaan

Tokolisis menghambat persalinan. Perlu dipertimbangkan bila dijumpai kontraksi

uterus yang reguler dengan perubahan serviks

Alasan :

Mencegah mortalitas & morbiditas pada bayi prematur

Memberi kesempatan transfer intrauterin pada fasilitas yang lebih lengkap

Kortikosteroid pematangan surfaktan paru janin, mencegah perdarahan

intraventrikular, menurunkan kematian neonatus.Diberikan pada kehamilan <35mgg.

Antibiotik kehamilan mengandung resiko terjadinya infeksi pada kasus KPD.

Referensi

Prawirohardjo,sarwono.Ilmu Kebidanan.2006. EGC:Jakarta.

University of Virginia Health System.2008

Kuliah bidan.com

Cunningham, F.G et al: Williams Obstetrics 21st Editions. McGraw-Hill Medical

Publishing Divisions.